METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Pembahasan Hasil Penelitian
3) Indikator Representasi Berupa Kata-kata (Representasi Verbal)
Kemampuan representasi matematis siswa untuk indikator representasi verbal terdapat pada butir soal nomor 1b, 2c, 3b, dan 4b. Sebagai gambaran umum berikut disajikan contoh soal nomor 1b dan 2c serta jawaban dari kelompok eksperimen dan kontrol.
Soal nomor 1b
Segiempat PQRS adalah bangun datar jajargenjang dengan besar P , Q , dan S y .
Berikut disajikan contoh jawaban yang diberikan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk soal nomor 1b.
Kelompok Cara menjawab
Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.9
Contoh Jawaban Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol Indikator Representasi Verbal untuk soal nomor 1b
Pada soal posttest nomor 1b, siswa diminta untuk mengutarakan suatu pemikiran dalam bentuk kata-kata mengenai perbandingan dua buah sudut pada segiempat jajargenjang. Berdasrkan gambar 4.8 terlihat bahwa kedua kelompok baik siswa pada kelompok eksperimen maupun siswa pada kelompok kontrol memiliki jawaban yang sama, yaitu lah yang lebihbesar daripada .
Perbedaan jawaban kedua kelompok tersebut terletak pada alasan yang diberikan.. Sebagian besar siswa pada kelompok eksperimen memberikan pendapatnya disertai alasan yang detail, sedangkan sebagian besar siswa pada kelompok kontrol hanya sekedar memberikan pendapat tanpa alasan. Hal ini memperlihatkan bahwa siswa pada kelompok eksperimen lebih mampu mengutarakan alasan dengan kata-kata daripada siswa pada kelompok kontrol.
Soal nomor 2c
Ayah ingin membeli sebidang tanah di daerah Bogor. Kemudian Pak Rusdi menawarkan sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 20 meter dan panjang lebih 10 meter dari sisi lebarnya. Sedangkan Pak Zaenal menawarkan sebidang tanah berbentuk persegi dengan ukuran sisi persegi sama dengan 2 kali sisi lebar dari persegi panjang. Jika Pak Rusdi menjual tanahnya dengan harga 60.000,00/m2 dan Pak Zaenal menjual tanahnya dengan harga Rp 35.000,00/m2. c) Jika Ayah mempunyai uang sebesar Rp 60.000.000,00. Menurut kalian, tanah milik siapa yang sebaiknya dibeli oleh Ayah? Jelaskan !
Berikut disajikan contoh jawaban yang diberikan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk soal nomor 1b.
Kelompok Cara menjawab
Eksperimen
Jawaban lain
Kontrol
Jawaban lain
Gambar 4.10
Contoh Jawaban Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol Indikator Representasi Verbal untuk soal nomor 2c
Pada soal posttest nomor 2c, siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya disertai dengan alasan yang jelas. Berdasarkan gambar 4.8 terlihat bahwa siswa kelompok eksperimen maupun siswa kelompok kontrol mampu menjawab atau berpendapat dengan baik dan bervariasi, namun terdapat perbedaan cara menjawab antara siswa kelompok eksperimen dengan siswa
kelompok kontrol. Sebagian besar siswa kelompok eksperimen memberikan pendapatnya disertai dua sudut pandang, yaitu luas tanah dan harga total tanah serta mampu memberikan alasan secara terperinci dengan kalimat yang masuk akal dan lengkap. Sedangkan siswa pada kelompok kontrol, memberikan pendapatnya hanya pada satu sudut pandang saja, berdasarkan luas tanahnya saja atau harga tanahnya saja, sehingga jawaban yang dihasilkan belum lengkap.
Perbedaan dalam cara menjawab antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol disebabkan perbedaan model pembelajaran yang diterapkan pada dua kelompok tersebut. Pada kelompok kontrol, proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional yang biasa digunakan oleh guru matematika di sekolah tersebut adalah pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori dimana proses pembelajaran berpusat pada guru. Penyampaian materi pada pembelajaran ini terpaku pada guru sebagai pemberi materi dan siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan, mencatat dan mengerjakan latihan soal, sehingga siswa kurang diberi kesempatan dalam mengemukakan ide, gagasan dan merepresentasikan hasil interpretasi dari pikiran mereka dalam menyelesaikan suatu masalah. Selain itu, pada proses pembelajaran di kelompok kontrol dengan strategi ekspositori tidak menggunakan variasi metode atau media pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat ataupun minat siswa untuk turut aktif dalam proses pembelajaran guna menimbulkan interaksi aktif antar siswa maupun guru dengan siswa. Sehingga siswa cenderung bosan dan pasif sera hanya menghafal materi yang diberikan guru.
Lebih lanjut dalam pembelajaran di kelompok kontrol, siswa tetap diberikan Lembar Kerja Kelompok dengan tujuan agar perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda. LKK yang digunakan pada kelompok kontrol dibuat seperti LKS yang ada di sekolah tersebut tetapi soal yang diberikan tidak jauh berbeda dengan pembahasan soal yang ada dalam LKK kelompok eksperimen. Berikut adalah suasana pembelajaran di kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Gambar 4.11
Suasana Kegiatan Belajar Mengajar Kelompok Kontrol
Sedangkan pada kelompok eksperimen, proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis VARK yang melibatkan, memfasilitasi dan memaksimalkan berbagai metode dan media seperti memperlihatkan gambar-gambar nyata, ceramah, demonstrasi, pemutaran video, diskusi, menulis jurnal harian yang menunjang siswa dalam menggunakan empat kecenderungan utamanya dalam belajar baik melihat, mendengar, membaca/menulis, maupun melakukan sehingga terjadinya interaksi aktif siswa dalam mempelajari materi yang dipelajari yang secara tidak langsung melatih siswa dalam mengemukakan ide, gagasan dan merepresentasikan hasil interpretasi dari pikiran mereka dalam menyelesaikan suatu masalah.
Pada tahap penyampaian pada pembelajaran berbasis VARK, guru menggunakan beberapa media dan metode pembelajaran untuk memaksimalkan empat karakteristik utama siswa dalam belajar. Seperti penggunaan media in focus sebagai sarana dalam menunjang karakteristik visual, dimana in focus digunakan untuk menunjukkan gambar asli dari bentuk-bentuk segiempat dengan berbagai variasi bentuk dan warna. Sedangkan, penggunaan media speaker sebagai sarana penunjang karakteristik aural/auditori, dimana speaker digunakan untuk memperjelas suara dalam pemutaran video pembuktian rumus luas dan keliling segiempat. Animasi yang menarik serta suara audio yang besar dan jelas dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Kemudian penggunaan beberapa buku
buku bacaan matematika sebagai sarana penunjang karakteristik read/write. Dalam hal ini, guru memperkenankan setiap kelompok untuk membawa buku bacaan lain selain buku bacaan yang diberikan sekolah. Selanjutnya adalah penggunaan alat peraga berupa kertas karton dan origami dalam berdemonstrasi yang digunakan untuk mengidentifikasi konsep dan sifat-sifat segiempat sebagai penunjang karakeristik kinestetik, sehingga siswa tidak hanya menghafal konsep ataupun sifat-sifat yang dimiliki suatu segiempat, namun mempraktekannya, sehingga siswa menjadi lebih aktif dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Tahap selanjutnya digunakan LKK (Lembar Kerja Kelompok) yang juga menunjang karakteristik melihat, mendengar, menulis/membaca, dan melakukan sehingga kemampuan representasi matematis siswa untuk setiap indikator baik representasi visual, representasi simbolik, maupun representasi verbal terlihat dan terlatih. Berikut contoh hasil pekerjaan siswa pada Lembar Kerja Kelompok pertemuan 3 materi segiempat jajargenjang.
Gambar 4.12
Berdasarkan gambar 4.12 dapat terlihat bahwa kemampuan representasi matematis siswa dilatih baik representasi visual, simbolik, maupun verbal. Pada gambar terlihat bahwa siswa diminta untuk membuat sebuah bentuk visual dari sebuah jajargenjang, kemudian menjelaskan dengan kata-kata tentang jajargenjang tersebut hingga menggunakan persamaan matematika untuk menemukan rumus keliling dan luas dari sebuah jajargenjang.
Selanjutnya pada tahap penampilan hasil, siswa diminta untuk mempresentasikan jawaban LKK hasil diskusi kelompok dengan berbagai cara seperti digambarkan dan dituliskan dipapan tulis atau dibacakan didepan kelas. Berikut adalah suasana pembelajaran di kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran berbasis VARK.
(i) (ii)
(iii) (iv)
(v) (vi)
Gambar 4.13
Pada gambar 4.13 dapat terlihat mengenai aktivitas pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis VARK. Pada gambar (i) dimana guru memperlihatkan bentuk- bentuk nyata bangun datar segiempat dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan in focus sebagai sarana modalitas visual. Selanjutnya sebagai sarana aural/auditori ditunjukkan pada gambar (ii) dimana guru memutarkan video pembuktian rumus luas dan keliling bangun datar dengan batuan in focus dan speaker serta pada gambar (iii) dimana terjadinya diskusi antar siswa mengenai materi bagun datar segiempat yang juga merupakan salah satu cara mengembangkan modalitas aural/auditori. Kemudian pada gambar (iv) dilakukan demonstrasi dalam mengindentifikasi sifat-sifat bangun datar untuk mengembangkan modalitas kinesthetic. Serta gambar (v) dan (vi) sebagai bentuk pengembangan modalitas read/write, yaitu siswa diperkenankan membaca beberapa sumber bacaan yang mereka miliki dan menuliskan ide-ide matematis yang mereka miliki.
Tahap terakhir yaitu kesimpulan. Pada tahap ini siswa membuat jurnal harian mengenai materi yang telah dipelajari pada masing-masing buku catatan. Jurnal harian dibuat siswa sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa. Berikut adalah contoh jurnal harian yang dibuat siswa.
Gambar 4.14 Jurnal Harian Siswa