• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indriyasaṃyutta

Dalam dokumen Samyutta Nikaya 5 Maha Vagga (Halaman 62-65)

Tidak seperti saṃyutta sebelumnya, Indriyasaṃyutta terdiri dari topik yang bermacam-macam. Tidak hanya membahas lima indria spiritual, sebuah kelompok yang termasuk dalam ketiga puluh tujuh bantuan menuju pencerahan, tetapi juga membahas berbagai hal lainnya yang termasuk dalam rubrik indriya. Mungkin edisi tertua dari saṃyutta ini terdiri dari hanya naskah-naskah yang menjelaskan seputar indria spiritual, tetapi karena kata indriya memiliki cakupan yang lebih luas, pada titik tertentu para penyusun kanon merasa berkewajiban untuk memasukkan naskah-naskah yang berhubungan dengan jenis indria lainnya ke dalam koleksi ini. Hipotesa ini, walaupun tidak dapat dibuk- tikan, berasal dari struktur serampangan dari saṃyutta ini.

Pada periode Abhidhamma awal para ahli ajaran Buddhis telah mengemukakan dua puluh dua indria yang diusulkan sebagai ikhtisar kategori fenomenologis yang setaraf dengan lima kelompok unsur ke- hidupan, dua belas landasan indria, dan delapan belas unsur. Dengan demikian, indria-indria dikumpulkan dan dianalisa dalam Vibhaṅga dari Abhidhamma Piṭaka (Bab 5). Hal yang penting, walaupun selu- ruh indria diambil dari sutta, Indriyavibhaṅga hanya memiliki analisa Abhidhamma, bukan analisa Suttanta, menyiratkan bahwa para peny- usun Vibhaṅga di masa lampau tidak mempertimbangkan penggabun- gan seluruh indria untuk membentuk skema gabungan dalam kerang- ka Sutta Piṭaka.

Kedua puluh dua indriya ada dalam lima kelompok berbeda sebagai berikut:

Lima indria spiritual Enam organ indria Lima indria emosional

Tiga indria yang berhubungan dengan pengetahuan tertinggi Kelompok tiga yang terdiri dari indria ke-perempuan-an, ke-laki- laki-an, dan indria kehidupan.

Semua indria ini, diperlakukan secara ringkas dalam Indriyasaṃyutta, disebut indriya dalam makna bahwa indria-indria ini berkuasa dalam bidang tertentu dari aktivitas atau pengalaman, seperti halnya Indra (sesuai namanya) berkuasa atas para deva.

Saṃyutta ini dimulai dengan dua vagga yang membahas lima in- dria spiritual, indria keyakinan (saddhā), kegigihan (viriya), perhatian (sati), konsentrasi (samādhi), dan kebijaksanaan (paññā). Sutta pembu- ka memberlakukan indria-indria ini dengan cara pola-pola yang te- lah kita temui beberapa kali: kelompok tiga kepuasan, kelompok lima asal-mula, dan pola petapa dan brahmana. Dalam sutta petapa dan brahmana ke dua, kita menemukan indria spiritual diletakkan pada tempat yang ditempati oleh penderitaan dalam pola Empat Kebenaran Mulia. Gebrakan ini sepertinya ganjil, memunculkan variasi dengan penghargaan yang tidak semestinya sesuai dengan kelompok lainnya di antara bantuan-bantuan menuju pencerahan. Ini menjadi dapat di- mengerti ketika kita menyadari bahwa indria-indria di sini dianggap, tidak hanya sebagai faktor-faktor yang mendukung pencerahan, me- lainkan juga sebagai anggota dari skema kategori fenomenologis yang lebih luas yang paralel dengan kelompok-kelompok unsur kehidupan, landasan-landasan indria, dan unsur-unsur.

Empat sutta dalam vagga pertama menjelaskan perbedaan antara pemasuk-arus dan Arahanta. Pemasuk-arus didefinisikan sebagai se- orang yang telah memahami indria-indria melalui pola-pola yang te- lah diberikan; Arahanta, setelah memperoleh pengetahuan ini, telah mengembangkannya hingga titik dimana batinnya telah terbebas dari kemelekatan (48:2-5; cp. 22:109-10). Dalam 48:8-11, Sang Buddha men- jelaskan wilayah dan implementasi praktis indria-indria, dan kemu- dian dalam 48:12-18, Beliau menunjukkan bagaimana kekuatan relatif indria-indria menentukan perubahan secara bertahap di antara ting-

kat-tingkat berbeda siswa mulia (48:24, yang jelas tidak pada tempat- nya, juga termasuk dalam kelompok ini).

Dalam vagga ke tiga, kita menemukan sebutan untuk kelompok tiga ke-perempuan-an (48:22) dan kelompok tiga pengetahuan tertinggi (48:23), namun tanpa penjelasan. Definisi formal hanya terdapat pada Abhidhamma Piṭaka dan komentar (baca V, nn. 205, 206 untuk refer- ensi). Dalam 48:26-30 fokus jatuh pada enam organ indria, nyaris iden- tik dengan enam landasan indria internal. Ini diperlakukan sekadar melalui pola, tanpa maksud khusus.

Vagga IV membahas lima indria emosional, pembagian yang lebih halus dari tiga perasaan: indria kesenangan dan kegembiraan bertu- rut-turut adalah perasaan menyenangkan jasmani dan batin; indria kesakitan dan ketidaksenangan adalah perasaan tidak menyenangkan jasmani dan batin; dan indria keseimbangan adalah perasaan netral (48:36-38). Sutta terakhir dalam rangkaian ini membahas tingkatan di mana indria-indria padam sepenuhnya; teks sulit diterjemahkan tanpa bantuan komentar (yang dikutip dalam catatan).

Dalam Vagga V, kita kembali pada indria spiritual, kali ini pada po- tongan sutta yang menjelaskan dengan lebih jelas mengenai perannya dalam jalan Buddhis. Sutta-sutta ini menunjukkan bahwa kelima in- dria merupakan struktur lengkap yang mampu menuntun di sepanjang perjalanan menuju hancurnya noda-noda (48:43, akhir). Dalam 48:50, Sāriputta menjelaskan bahwa indria-indria mengungkapkan rangka- ian maju, keyakinan menuju kemunculan kegigihan, kegigihan menu- ju perhatian, perhatian menuju konsentrasi, dan konsentrasi menuju kebijaksanaan. Di antara lima indria, kebijaksanaan berulang-ulang mendapat nilai tertinggi; disebut pemimpin di antara kondisi-kondisi yang mendukung menuju pencerahan dan dipuji dalam perumpamaan yang indah (48:51, 54, 55, 68-70). Sesungguhnya, kebijaksanaan dikata- kan sebagai indria yang menstabilkan empat indria lainnya, menjadi- kan indria-indria dalam makna sebenarnya (48:45, 52).

Baik lima indria maupun kima kekuatan menggambarkan kualitas- kualitas spiritual yang sama, dan ini menimbulkan pertanyaan akan hubungan antara keduanya. Sepertinya indria-indria mewakili lima kualitas ini pada tahap awal, dan kekuatan-kekuatan pada tahap selan- jutnya, tahap yang lebih maju, tetapi teks tidak mendukung pandan- gan ini. Sang Buddha menyatakan kedua kelompok ini adalah identik,

dengan sebutan “indria” dan “kekuatan” yang digunakan hanya untuk menekankan aspek yang berbeda pada kelompok kualitas yang sama; keduanya bagaikan dua arus dari sungai yang sama yang mengalir di kedua sisi pulau di tengah sungai (48:43). Komentar menjelaskan bah- wa kelima faktor menjadi indria ketika dianggap sebagai pengendali di wilayahnya masing-masing, dan sebagai kekuatan ketika dianggap sebagai tidak tergoyahkan oleh lawannya.

Satu hubungan antar indria, tidak disebutkan dalam sutta tetapi dibahas dalam komentar, patut diperhatikan. Ini adalah pengaturan- nya menjadi pasangan yang saling melengkapi. Keyakinan dipasang- kan dengan kebijaksanaan, memastikan bahwa emosi dan sisi intelek- tual dari kehidupan spiritual tetap seimbang; kegigihan dipasangkan dengan konsentrasi, memastikan bahaw pengaktifan dan sisi pen- gendalian dari pengembangan batin tetap seimbang. Perhatian tidak memiliki pasangan namun memperhatikan yang lainnya, menggeng- gam semuanya dalam tegangan yang saling meningkatkan.

Indriyasaṃyutta berakhir dengan rangkaian pengulangan, kali ini dalam dua versi, versi “berdasarkan pada keterasingan” dan versi “le- nyapnya nafsu”.

49. Sammappadhānasaṃyutta

Dalam dokumen Samyutta Nikaya 5 Maha Vagga (Halaman 62-65)