• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PERKEMBANGAN MUTAKHIR PASAR MINYAK NABATI DUNIA

5. Minyak Bunga Matahai (Sunflower Oil)

2.13. Industri Biodiesel Dunia

Produksi biodiesel dunia meningkat cepat khususnya di Eropa dan Amerika (gambar 2.50). Hal ini terkait dengan issue green energi. Disamping itu industri biodiesel Asia yang muncul sebagai pemain baru mengalami pertumbuhan yang relatif cepat.

Gambar 2.50. Perkembangan Produksi Biodiesel Dunia 2000-2011

Seiring dengan meningkatnya permintaan, harga biodiesel dunia juga cenderung meningkat, sebagaimana disajikan pada gambar 2.51. Harga biodiesel global tergantung pada jenis bahan baku pembuatannya maupun kemurnian. Biodiesel yang berasal dari minyak rapeseed harganya cenderung lebih mahal daripada lemak hewani (tallow). Demikian juga biodiesel dengan kemurnian 100 persen lebih tinggi dibandingkan dengan biodiesel yang kemurniannya kurang dari 100 persen. 200 0 200 1 200 2 200 3 200 4 200 5 200 6 200 7 200 8 200 9 201 0 201 1 Produksi 882 1,1 1,3 1,8 2,5 4,1 6,5 9,7 14, 15, 17, 21, Konsumsi 487 957 1,2 1,4 2,3 3,5 6,4 9,1 13, 15, 18, 21, 0 10000 20000 30000 40000 50000

62 GAPKI -Industri Minyak Sawit Indonesia Menuju 2050 - PASPI

Sumber: LMC, Alan Brunskill 2012.

Gambar 2.51. Perkembangan Harga Biodiesel di Pasar Eropa Menurut Bahan Baku

Industri biodiesel duni semakin berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2000, produsen utama biodiesel dunia adalah Eropa. Tahun 2000 pangsa produksi Eropa mencapai 99 % dan Amerika Selatan sebesar 1 %. Tahun 2011, produksi biodiesel dunia meningkat pesat dan mencapai 5.560 juta galon atau 21.52 juta kilo liter. Peningkatan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan di negara-negara produsen, dengan pangsa masing-masing : Eropa 44%, Amerika Utara 18%, Amerika Selatan 25%, dan Asia 7% (Malaysia dan Indonesia). Rata-rata pertumbuhan produksi biodiesel dunia adalah 3.6% per tahun. Perubahan pangsa produsen biodiesel global pada tahun 2000, 2005 dan 2011 disajikan pada gambar 2.52.

II. Evaluasi Perkembangan Mutakhir Minyak Sawit Indonesia 63

Gambar 2.52. Perubahan Pangsa Produsen Biodiesel Global Pada Tahun 2000, 2005 dan 2011

64 GAPKI -Industri Minyak Sawit Indonesia Menuju 2050 - PASPI Di sisi permintaan, konsumsi biodiesel dunia juga memiliki trend pertumbuhan yang positif (meningkat). Tahun 2000, konsumsi biodiesel dunia didominasi oleh Eropa (99%) dan Amerika Selatan sebesar 1 %. Tahun 2011, konsumsi biodiesel dunia telah mencapai 5.752 juta galon atau 21.52 juta kilo liter, dengan pangsa : Eropa 61%, Amerika Utara 16%, emrika Selatan 17%, Asia 6%. Rata-rata pertumbuhan produksi biodiesel dunia adalah 3.61% per tahun. Perubahan Pangsa Konsumen Biodiesel Global Pada Tahun 2000, 2005 dan 2011 disajikan pada gambar 2.53.

Gambar 2.53. Perubahan Pangsa Konsumen Biodiesel Global Pada Tahun 2000, 2005 dan 2011

II. Evaluasi Perkembangan Mutakhir Minyak Sawit Indonesia 65

Produksi dan Konsumsi Biodiesel Eropa (ribu kl). Eropa

merupakan negara produsen dan sekaligus konsumen terbesar biodesel dunia. Produksi dan konsumsi biodiesel Eropa meningkat pesat dari tahun 2000 sampai 2011. Pada kurun waktu 2000 hingga 2004, produksi dan konsumsi biodiesel Eropa masih dibawah 2 juta kilo liter. Tahun 2005, produksi telah mencapai 5.53 juta kilo liter dan meningkat pesat hingga dua kali lipat pada tahun 2009 hingga 2011. Sementara itu, laju pertumbuhan konsumsi meningkat lebih pesat, dimana sejak 2007, negara Eropa berkembang menjadi net importir, karena volume konsumsi lebih besar dari volume produksi. Pada tahun 2011, volume produksi biodiesel eropa adalah 11.9 juta kilo liter, sementara konsumsinya lebih besar yakni 14.44 juta klo liter (gambar 2.54).

Sumber: US Service

Gambar 2.54. Perubahan Pangsa Konsumen Biodiesel Global Pada Tahun 2000, 2005 dan 2011

Produksi dan Konsumsi Biodiesel Amerika Utara. Amerika

Serikat merupakan negara produsen kedua setelah Eropa. Produksi dan konsumsi biodiesel USA mulai berkembang pada tahun 2006. Tahun 2006, produksi biodiesel USA telah mencapai 0.99 juta kilo liter dan meningkat pesat hampir empat kali lipat pada tahun 2011. Sementara itu, laju pertumbuhan konsumsi juga meningkat pesat, dari 0.92 juta kilo liter pada tahun 2006 menjadi 3.71 juta kilo liter pada tahun 2011 (gambar 2.55).

66 GAPKI -Industri Minyak Sawit Indonesia Menuju 2050 - PASPI

Sumber: US Service

Gambar 2.55 . Produksi dan Konsumsi Biodiesel Amerika Serikat

Produksi dan Konsumsi Biodiesel Asia. Perkembangan

biodiesel di Asia (Malaysia dan Indonesia) mulai berkembang sejak tahun 2006, dengan pangsa yang relatif masih kecil (3.4%). Tahun 2006, produksi biodiesel Asia adalah 0.18 juta kilo liter. Laju produksi biodiesel Asia adalah 6.47 % per tahun dan laju pertumbuhan konsumsi meningkat 6.43 % per tahun. Pada tahun 2005 s/d 2011 Asia tumbuh menjadi negara eksportir, dimana produksi lebih besar dari konsumsi. Produksi dan konsumsi biodiesel Asia disajikan pada gambar 2.55.

Sumber: US Service

II. Evaluasi Perkembangan Mutakhir Minyak Sawit Indonesia 67

Produksi dan Konsumsi Biodiesel Amerika Selatan. Perkembangan

biodiesel di Amerika Selatan mulai berkembang sejak tahun 2006 (gambar 2.57), dengan pangsa sebesar 25.2%. Tahun 2006, produksi biodiesel Amerika Selatan adalah 4.6 juta kilo liter. Laju produksi biodiesel Amerika Selatan adalah 4.4 % per tahun dan laju pertumbuhan konsumsi meningkat 6.8 % per tahun. Pada tahun 2005 s/d 2011 Amerika Selatan tumbuh menjadi negara eksportir, dimana volume produksi lebih besar dari konsumsi. Produksi dan konsumsi biodiesel Amerika Selatan disajikan pada gambar 2.56.

Sumber: US Service

Gambar 2.57. Produksi dan Konsumsi Biodiesel Amerika Selatan

Biodiesel and Diesel Prices (U$/Liter). Harga biodiesel (B100)

maupun minyak solar (fossil fuel) memiliki korelasi yang cukup erat (gambar 2.58). Keduanya menunjukkan adanya fluktuasi sepanjang waktu. Secara umum, harga biodiesel relatif lebih mahal dibandingkan dengan minyak solar, namun pada Januari 2014 harga fossil fuel relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga biodiesel (B100). Hal ini memberikan dampak positif bagi pengembangan biodiesel di masa mendatang.

68 GAPKI -Industri Minyak Sawit Indonesia Menuju 2050 - PASPI

Sumber: Biodiesel National Weekly

Gambar 2.58 Perkembangan Harga Biodiesel dan Diesel di USA

Salah satu produk hilir CPO adalah surfactan. Industri surfactan meliputi LAS, FAS, FES dan AE, yang menyebar di Eropa, USA dan Asia Pasifik, sebagaimana digambarkan pada gambar 2.59.

Sumber: Bernd Brackmann 2004

II. Evaluasi Perkembangan Mutakhir Minyak Sawit Indonesia 69

Sumber: www.chemsoc.org

Gambar 2. 60 Penggunaan Surfactant Global

Penggunaan surfactan global mencakup produk pembersih, agrochemicals, perminyakan, industri cat, tekstil dan kulit, kertas, pelimer emulis, plastik, pangan, konstruksi dan bahan peledak. Diantara produk tersebut, pasar utama surfactant terbesar adalah industri produk pembersih dengan pangsa 62.9%, dan 8.4 % untuk industri tekstil dan kulit (gambar 2.60).

Sedangkan pasar terbesar produk personal care dunia adalah untuk personal cleaning product (42%), shampoo 38% dan conditioner 20%, sebagaimana dinyatakan pada gambar 2.61.

Sumber: Kline & Company, 2007

Gambar 2. 61. Produk Personal Care Dunia

Pasar personal care dunia menyebar di Eropa (34%), Asia (24%), USA (20%), Amerika Latin (18%) dan ROW atau negara lainnya (5%), sebagaimana disajikan pada gambar 2.62.

62.90% 2.30% 5.10% 1.90% 8.40% 1.40% 3.40% 0.50% 2.30% 5.50% 0.10% 6.20% Produk pembersih Agrochemicals Perminyakan Industri cat Tekstil & kulit Kertas Polimerisasi emulsi Plastik Pangan Konstruksi Bahan peledak Lainnya 42% 38% 20%

Personal cleaning product

Shampoo

70 GAPKI -Industri Minyak Sawit Indonesia Menuju 2050 - PASPI

Sumber: Kline & Company, 2007

Gambar 2.62. Pasar Personal Care Dunia

Pasar lubricant dunia (gambar 2.63) adalah engine oil (48%), process oil (15.3%), hidraulic oil (10.20%). Dengan meningkatnya pertumbuhan industri mesin dan otomotif, kebutuhan untuk lubricant akan meningkat.

Sumber: USB, 2008

Gambar 2.63. Penggunaan Lubricant Dunia

Pasar utama lubricant dunia adalah di kawasan yang industri otomotif dan mesin berkembang pesat (gambar 2.64) yakni Asia Pasifik 36.7%, Amerika Utara 28%, Eropa Barat 12.5% dan ROW 22.8%. Semakin bertumbuh industri otomotif dan mesin, kebutuhan lubricant khususnya untuk engine oil dan hidrolic oil makin meningkat.

34% 24% 20% 18% 5% Eropa Asia North Amerika Latin Amerika Lainnya 48% 15.30% 10.20% 26.50%

Dokumen terkait