• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

1. Industri Kecil

Istilah industri diartikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit industri merupakan gabungan atau kumpulan perusahaan yang memiliki kesejenisan dalam produksi yang dihasilkan atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yang digunakan dan proses produksi yang dilaksanakan. Pengertian industri dalam arti luas diartikan sebagai kumpulan atau gabungan perusahaan yang memproduksi dengan aktifitas permintaan silang yang positif dan tinggi.

Industri Rumah Tangga adalah pekerjaan yang dilaksanakan di rumah-rumah, industri rumah-rumah, pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja di rumahnya sendiri dalam hal mana biasanya digunakan alat-alat sederhana. (Nurimansjah Hasibuan, 1993:12).

a. Pengertian industri kecil

Menurut Mubyarto (1995 : 206 ) industri kecil adalah industri yang di usahakan termasuk untuk menambah pendapatan keluarga. Definisi usaha kecil atau industri kecil menurut UU No. 9/ 1995 tentang usaha kecil adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah, bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar 3. Milik warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai

5. Berbentuk badan usaha perseorangan, tidak bebadan hukum, termasuk koperasi

commit to user

Berdasarkan uraian tersebut tampak bahwa industri kecil skala usahanya tergolong begitu besar dan masih memerlukan bantuan serta pembinaan yang berkelanjutan.

b. Klasifikasi Industri Kecil

b. 1 Klasifikasi industri kecil berdasarkan jumlah tenaga kerja

Badan pusat statistik membedakan skala industri menjadi empat lapisan berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha ( Dumairy, 1997 : 232 )

1. Perusahaan /industri besar, jika mempekerjakan 100 orang atau lebih. 2. Perusahaan /industri sedang, jika mempekerjakan 20 sampai 99 orang 3. Perusahaan / industri kecil, jika mempekerjakan 5 sampai 19 orang

4. Perusahaan /industri kerajinan rumah tangga, jika mempekerjakan kurang dari lima orang

Menurut pembagian ini, yang dimaksud industri kecil adalah perusahaan atau industri yang dapat mempekerjakan antara 5 sampai 19 orang.

b. 2 Klasifikasi industri kecil berdasarkan eksistensi dinamikanya

Berdasarkan eksistensi dinamikanya industri kecil dan kerajinan rumah tangga Indonesia dapat dibagi dalam tiga kategori pemasaran yaitu :

1. Industri lokal

Industri lokal merupakan jenis industri yang menggantungkan kelangsungan hidup kepada pasar setempat yang terbatas serta relative terbesar dari segi lokasinya. Skala usaha kategori ini umumnya sangat kecil dan mencerminkan suatu pola pengusahaan yang bersifat subsitem dengan ciri pemasaran produksinya di tangani sendiri, jasa pedagang perantara boleh dikata kurang menonjol.

2. Industri Sentral

Industri sentral merupakan kategori industri yang segi satuan usaha mempunyai skala kecil tetapi membentuk pengelompokan atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis. Ditinjau dari target pemasarannya umumnya menjangkau pasar

commit to user

yang lebih luas dari pada yang pertama, sehingga jasa pedagang perantara menjadi lebih menonjol.

3. Industri Mandiri

Industri mandiri merupakan kategori industri yang mempunyai sifat-sifat industri kecil namun telah berkemampuan beradaptasi teknologi yang cukup canggih. Pemasaran hasil produksi relatife tidak tergantung pada peranan pedagang.

b. 3 Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku

Setiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.

b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.

c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata (http://geografi bumi,blogspot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010).

b. 4 Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan

Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak

perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.

b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan.

commit to user

Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.

c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.(http://geografi-bumi,blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010).

b. 5 Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi

Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.

b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler ( http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

b. 6 Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan

Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang

memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman.

b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan.

commit to user

c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas ( http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

b. 7 Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola

Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,

misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan. b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang

dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.(http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 )

b. 8 Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian

Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.

b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.

c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah

commit to user

banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan. ( http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

c. Ciri-ciri Industri Kecil

Sebagaimana bervariasinya pengertian dari usaha kecil, demikian halnya dengan ciri-ciri yang dikemukakan oleh para ahli menyebutkan bahwa ciri-ciri usaha kecil adalah :

1. Usaha dimiliki secara bebas, terkadang tidak berbadan hukum. 2. Operasinya tidak memperlihatkan keunggulan yang mencolok. 3. Usaha tidak memiliki karyawan.

4. Modalnya dikumpulkan dari tabungan pemilik pribadi.

5. Wilayah pasarnya bersifat lokal dan tidak terlalu jauh dari pusat usahanya. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa cirri-ciri industri kecil yaitu :

1. Jenis barang atau komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah

2. Lokasi atau tempat usaha umunya sudah menetap tidak berpindah-pindah 3. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha

4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP

5. Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha

6. Sebagian usaha akses keperbankan dalam hal keperluan modal

7. Sebagian besar belum dapat membuat menajemen usaha dengan baik seperti business planning.

Mubyarto ( 1987 : 206 ) berpendapat bahwa industri kecil adalah industri yang diusahakan terutama untuk menambah pendapatan keluarga. Sedangkan menurut kamus istilah ekonomi, pengertian industri kecil adalah pekerjaan yang

commit to user

dilaksanakan di rumah-rumah, pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dirumahnya sendiri dalam hal mana biasanya di gunakan alat-alat sederhana.

Departemen perindustrian, seperti yang dikutip oleh Thee Kian Wie yang diterjemahkan oleh Mari Pangestu (1987: 96) membedakan kategori industri kecil sebagai berikut :

1. Industri kecil modern, dengan ciri-ciri : a. Menggunakan teknologi proses madya b. Mempunyai skala produksi yang terbatas

c. Tergantung pada dukungan litbang dan industri besar

d. dilibatkan dengan system produksi industri besar dan menengah dengan system pemasaran domestic dan ekspor

e. Menggunakan mesin khusus dan alat-alat perlengkapan modal lainnya 2. Industri kecil tradisional, dengan ciri-ciri :

a) Teknologi proses yang digunakan secara sederhana

b) Teknologi pada bantuan unit pelayanan teknis (UPT) yang disediakanoleh departemen perindustrian sebagai bagian dari program teknisnya kepada industri kecil

c) Mesin yang digunakan dan alat perlengkapan modal lainnya relative sederhana

d) Lokasinya di daerah pedesaan

e) Akses untuk menjangkau pasar diluar lingkungan langsungnya yang berdekatan terbatas

d. Peranan Industri Kecil

Industri kecil mempunyai peranan yang benar dalam pembangunan ekonomi. Manfaat industri kecil sesuai yang dikemukakan oleh Irsan Azhari ( 1986: 56), adalah sebagai berikut :

1. Dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatif murah. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa tingkat keahlian dan daya dukung permodalan dari pengusaha-pengusaha di Indonesia pada umumnya masih sangat rendah.

commit to user

2. Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan mobilisasi tabubungan domestik, dimungkinkan bahwa industri kecil cenderung memperoleh modal dari tabungan si pengusaha sendiri, atau dari keluarga dan kerabatnya.

3. Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan sedang, karena industri menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana. Lokasinya yang tersebar sehingga biaya transportasi lebih minim sehingga barang produksi dapat sampai ketangan konsumen secara cepat, mudah, dan murah.

Industri berperan besar dalam pembangunan ekonomi. Sedangkan di daerah pedesaan, industri kecil mempunyai peran sebagai berikut:

a. Letaknya di daerah pedesaan sehingga tidak akan menambah migrasi ke kota atau dengan kata lain mengurangi atau menghentikan laju urbanisasi. b. Sifatnya yang padat tenaga kerja akan memberikan kemampuan serap

lebih besar per unit yang diinvestasikan.

c. Masih dimungkinkanya bagi tenaga kerja yang terserap, dengan letak yang berdekatan untuk kembali memburuh tani dalam usah tanu khususnya menjelang saat-saat sibuk.

d. Penggunaan teknologi yang sederhana mudah dipelajari dan dilaksanakan. Dengan demikian sifat industri kecil yang mampu menyerap tenaga kerja, memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta mengatasi kemiskinan maka tidak disangkal lagi bahwa imdustri kecil mendapat prioritas dari pemerintah untuk dibina dan dikembangkan agar menjadi salah satu pendukung sektor ekonomi.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa industri kecil adalah usaha yang produktif di luar sektor pertanian yang dilaksanakan dirumah-rumah terutama untuk menambah pendapatan keluarga. Industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan, perluasan lapangan kerja dan kempatan berusaha, serta mengatasi kemiskinan, maka industri kecil mendapat prioritas dari Dirjen Industri Kecil untuk dibina dan dikembangkan agar menjadi slah satu pendukung sektor ekonomi.

commit to user

Industri kecil dan menengah termasuk industri pedesaan yang telah berperan penting dalam perekonomiaan nasional. Kemampuan industri kecil dan menengah pada umumnya masih terbatas., namun pada dasarnya industri kecil dan menengah mempunyai potensi sangaat besar dalam memperkokoh struktur industri, disamping perananya sebagai sumber pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, peningkatan efesiensi industri secara keseluruhan, penyerapan tenaga kerja, pengentasan masyarakat dari kemiskinan.

Alasan pemerintah mendorong industri kecil dan menengah sesuai dengan UU RI No. 5 Tahun 1995 tentang industri kecil. Pemberdayaan Usaha Kecil bertujuan:

1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Usaha Kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi Usaha Menengah.

2. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional.

Setelah melihat beberapa teori mengenai pengklasifikasian industri kecil, yang diantaranya industri kecil berdasarkan tenaga kerja dan industri kecil berdasarkan pengorganisasian, dan industri kecil berdasarkan modal maka industri rotan di Desa Trangsan termasuk industri kecil, yang mempunyai ciri jumlah pekerjanya 5-9 orang dan masih mempunyai modal yang relatif kecil dan teknologinya masih sederhana.

2.

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

Industri rotan di Desa Trangsan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi suatu masyarkat pengusaha rotan. Pengaruh yang dimaksud meliputi tingkat kehidupan ekonomi penduduk dan para pengusaha atau para pengrajin (pendidikan, pekerjaan, pendapatan) struktur masyarakat, pola interaksi,

commit to user

masalah urbanisasi dan pengangguran sehubungan dengan keberadaan industri kecil rotan di Desa Trangsan.

Desa Trangsan merupakan daerah industri rotan yang mempunyai ciri-ciri sosial ekonomi yang tidak jauh berbeda dengan desa-desa pada umumnya dipulau Jawa yang kehidupanya tidak pernah lepas dari pertanian. Sebelum menjadi desa kerajinan atau pengusaha rotan yang perkembangannya hingga sekarang, keberadaan industri rotan telah banyak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di desa Trangsan pada umumnya dan para pengusaha pada khususnya,

Keberadaan industri kecil rotan di Desa Trangsan membuat daerah ini menjadi lebih terbuka terhadap masuknya pengaruh dari luar. Keadaan ini mudah dipahami, karena para pengusaha banyak berhubungan dengan luar daerah dalam rangka perjalanan pemasaran barang produksinya. Maka dengan dibekali pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan adanya pelatihan serta ketrampilan-ketrampilan manusia dapat menciptakan lapangan kerja melaui industri kecil. Industri kecil yang sebagian besar didaerah pedesaan mempunyai keuntungan antara lain dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatife murah, menghentikan laju mengurangi, teknologinya mudah dipelajari dan dilaksanakan, dan menghasilkan produk yang murah. Perkembangan industri dapat dilihat dari kehidupan sosial ekonomi. Dibawah ini akan di uraikan satu persatu mengenai pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.

a. Pendidikan

Melalui pendidikan manusia berfikir sistematis, lebih luas cakrawala dalam menghadapi segala persoalan. Pendidikan adalah sarana bagi pencapaian cita-cita. Pendidikan juga merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha-usaha lembaga tersebut dalam mencapai tujuan. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai suatu kesatuan. Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita pendidikan, isi, sistem dan organisasi. Lembaga-lembaga pendidikan ini meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

UU RI No. 2 Tahun 1989, tentang sistem pendidikan nasional, bab I pasal I ayat I telah menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk

commit to user

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah proses dimana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai bagian dari proses belajar, lebih lanjut dikatan bahwa pendidikan itu :

1) Proses dimana seorang mengembangkan kemampuan dan sikap serta bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana dia hidup. 2) Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang

terpilih dan terkontrol sehingga mereka dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuaan dan kemampuan individu yang optimum. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan pendidikan adalah proses belajar yang dilakukan secara sadar, baik formal maupun informal dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang, dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan peningkatan pengetahuan, pembentukan kepribadian. Pendidikan tidak dibatasi oleh waktu, sehingga dapat dikatakn pendidikan berlangsung seumur hidup.

Seiring dengan perkembangan industri rotan di Desa Trangsan maka masyarakat setempat juga turut memperhatikan pendidikan anaknya untuk memperoleh pendidikan yang layak, baik dalam pendidikan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dengan demikian adanya pendidikan dapat digunakan untuk mencapai pekerjaan. Dimana pekerjaan dapat diperoleh dari pendidikan, tanpa pendidikan mustahil manusia dapat hidup dengan baik. Maka pendidikan diperlukan untuk kehidupan kita sehari-hari.

b. Pekerjaan

Masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat, progresif dan kerap kali memperlihatkan gejala disintegratif. Perubahan yang cepat itu meliputi berbagai bidang kehidupan dan merupakan masalah dan institusi sosial, krisis yang dialami kini antara lain krisis dalam hubungan antara manusia dan tata sosial. Akhirnya terjadi persaingan diantara anggota masyarakat dalam upaya mempertahankan hidup. Salah satu dari bentuk persaingan tersebut munculnya berbagai jenis pekerjaan di lingkungan masyarakat.

commit to user

Menurut W.J.S Purwodaminto yang dikutip oleh Nur Wiyati (2000 : 23) pekerjaan adalah suatu yang dilakukan oleh satuan ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa, sedangkan pengertian pekerjaan menurut pusat pembinaan dan pengembangan bahasa yaitu pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Secara garis besar jenis pekerjaan tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu pekerjaan yang bersifat profesi dan pekerjaan yang bukan profesi, atau dengan kata lain profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang mempunyai cirri-ciri tertentu. Dimana pekerjaan atau profesi adalah suatu predikat yang tidak dapat dipisahkan, namun diantara keduanya terdapat perbedaan. Untuk menggolongkan pekerjaan tersebut adalah profesi atau pekerjaan bukan profesi harus dilihat dari cirri-ciri yang terkandung dalam pekerjaan tersebut. Berdasrkan pendapat tersebut dapat digunakan untuk memasukan apakah pekerjaan tersebut bersifat profesi atau termasuk bukan profesi maka banyak tuntutannya yaitu pelayanan kepada masyarakat, berdasarkan ilmu pengetahuan, organisasi yang mengaturnya, serta kode etik yang mengaturnya.

Pekerjaan yang besifat profesi yaitu suatu pekerjaan yang didasarkan atas ilmu pengetahuan yang diperoleh dan diterapkan berdasarkan pengetahuan tersebut. Jenis pekerjaan yang bersifat profesi diantaranya adalah hakim,guru, dokter, jaksa, dan sebagainya.

c. Pendapatan

Seorang individu dapat memperoleh pendapatan dengan bekerja. Ia pun dapat mencapai pendapatan dari harta benda yang dimilikinya, misalnya: tanah, mesin-mesin, rumah atau uang. Dengan demikian pendapatan adalah identik dengan menjual jasa-jasa atau benda-benda yang tercakup dengan jasa-jasa (Winardi, 1975 : 209). Penghasilan juga disebut pendapatan, menurut R.M. Sadilin (1975 : 156) penghasilan dibedakan menjadi dua macam, yakni penghasilan tetap yang merupakan penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan jasa pekerjaan tetap seseorang, dan penghasilan tidak tetap yang merupakan sesuatu yang diperoleh seseorang sebagai hasil tambahan yang dilakukan, dengan demikian penghasilan tambahan merupakan tambahan penghasilan tetap. Menurut

commit to user

pusat pembinaan dann pengembangan bahasa. Penghasilan adalah balas jasa untuk tenaga kerja dalam bentuk upah hasil suatu usaha.

Biro pusat statistik oleh Mulyanto S. dan Hans Dieter. E. (1982:105) mengkategorikan pendapatan sebagai berikut :

1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan yang berupa uang yang doterima sebagai balas jasa. Adapun sumber-sumbernya adalah dari : a) Gaji upah, kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur.

b) Usaha sendiri yang meliputi : hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah.

c) Dari investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. d) Keuntungan sosial : pendapatan yang diperoleh dari kerja .

2) Pendapatan berupa barang yaitu segala penghasilan yang berbentuk barang atau jasa. Biasanya berupa :

a) Bagian membayar uapah dan gaji yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan.

b) Barang yang bukan produksi dan konsumsi di rumah, antara lain pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

Faktor-faktor yang menentukan pendapatan diantaranya :

a. Perubahan-perubahan dalam permintaan dari dalam dan luar daerah yang belum berkembang yang akan memperbesar permintaan tenaga kerja yang berlebihan.

b. Perbaikan dan perubahan teknologi dan pendapatan baru, kecuali itu juga dipengaruhi faktor sosial dan politik Negara

c. Dengan demikian melalui pendidikan manusia dapat berfikir sistimatis, dan juga lebih luas cakrawalanya dan lebih dalam menghadapi persoalan yang dihadapi. Dimana dengan pendidikan, manusia dapat bekerja, dengan bekerja dapat memperoleh pendapatan berupa uang untuk balas jasa. Yang mana ini dapat menaikan status ekonomi masyarakat di desa Jamur, pekerjaan sebagai penguisaha rotan itu bias dirasakan hasinya untuk pemenuhan kebutuhan hidup.

commit to user

Dokumen terkait