• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA

TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Oleh :

NUR THORIQ AZIZ

K4406031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA

TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh :

NUR THORIQ AZIZ

K4406031

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, April 2011

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I

Drs. Saiful Bachri, M, Pd NIP.19520603 198503 1 001

Pembimbing II

Isawati, S, Pd

(4)

commit to user PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan telah diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Djono, M. Pd ………….

Sekretaris : Drs. Herimanto, M. Pd, M. Si ... Anggota I : Drs. Saiful Bachri, M. Pd ...

Anggota II : Isawati, S. Pd ...

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

(5)

commit to user ABSTRAK

Nur Thoriq Aziz. K4406031. PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK

KABUPATEN SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, April 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Deskripsi wilayah Desa Trangsan, (2) Asal-usul dan perkembangan industri rotan di Desa Trangsan, (3) Proses produksi dan pemasaran hasil industri rotan dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Trangsan.

Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus terpancang tunggal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen. Sedangkan tehnik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Adapun validitas data diperoleh dengan trianggulasi data dan trianggulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif.

(6)

commit to user ABSTRACT

Nur Thoriq Aziz. K4406031. RATTAN INDUSTRIAL DEVELEPMENT AND

THE EFFECT ON THE ECONOMIC AND SOSIAL LIFE COMMUNITY

TRANGSAN VILLAGE SUB DISTRICT GATAK SUKOHARJO. Thesis,

Surakarta: Faculty of Theacer Training and Education. Sebelas Maret University, April 2011.

The aims of the study was to find out: (1) The Description of Trangsan Villlage Area, (2) The origin and the development of the rattan industry in Trangsan, (3) The producting and marketing processs of rattan Industry and its influences social and economic life of Trangsan’s society.

In line with the aims of the study, this study was used qualitative and descriptive methods by using strategi of single spikes case study research. The data collecting thechniques used interviews, observation and document analysis. While the sampling technique used “purpose sampling”. Validized the data, obtained by triangulation of data and theory. The data analysze used and interactive model.

(7)

commit to user MOTTO

”Sesungguhnya Allah SWT tidak akan pernah merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mau berusaha merubah keadaanya yang ada pada diri mereka sendiri”.

(8)

commit to user PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini dipersembahkan kepada:

 Ibu dan Ayah Tercinta

 Kakak tersayang

 Teman-teman Rekishi ( Brian, Budi, Mukhlis)PERPUSTAKAAN,

KUADRAN PRIVAT

 Dian Fitriana tersayang

 Teman-teman Pendidikan Sejarah 2006

(9)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi ini. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Ketua Jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan Skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Ibu Isawati, S,Pd, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

6. Ibu dan Ayah yang setiap malam mendoakan dan setiap butir tetes air mata dan keringatnya yang terurai untuk memberikan semangat hidup.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang secara tulus memberikan ilmu kepada penulis selama ini.

8. Sahabat-sahabat Rekhisi (Bryan, Mukhlis, Budi Hanggono), Pengurus

Perpustakaan Prodi Sejarah (Rika inggit, Tina, Shinta, Dian, Yusuf,

Cahyo, Eko, Tri, Fitria, Lele, Aulia, Renda, Wulan,Kikis, Lila, Anis),

(10)

commit to user

terjalin selamanya. Semoga amal baik semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan YME.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih ada banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakannya. Penulis berharap semoga semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan sejarah.

Surakarta, April 2011

(11)
(12)
(13)

commit to user

DAFTAR TABEL

TABEL

halaman Tabel 1.

Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4.

Penggolongan penduduk menurut usia dan jenis kelamin…. Penggolongan penduduk menurut mata pencaharian ... Penggolongan penduduk menurut tingkat pendidikan ... Penggolongan industri rotan trangsan ...

(14)

commit to user DAFTAR GAMBAR

GAMBAR halaman

Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. .

Papan nama industri kecil rotan Desa Trangsan ... Wawancara dengan informan ... Seorang pengrajin sedang membuat barang kerajinan.... Seorang pengrajin sedang membuat barang kerajinan...

(15)

commit to user Jurnal The Bamboo sector in Colombia and Equador: a state of the art analysis of opportunities and contraints.. Peta Desa Trangsan……….. Data Usaha Industri Desa Trangsan Kecamatan Gatak Laporan Bulanan Desa Trangsan Kecamatan

(16)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian Indonesia saat ini agaknya belum dapat dipisahkan dari sektor pertanian. Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan dan hidup sebagai petani diperkirakan lebih dari 82%. Kehidupan yang agraris ini menimbulkan berbagai permasalahan, khususnya di Jawa yang penduduknya sangat padat dan lahan pertanian yang semakin menyempit. Sepertiga dari petani yang ada di Jawa tidak memiliki sawah. Mereka yang memiliki sawah rata-rata memiliki tidak lebih dari setengah hektar dan hanya beberapa orang petani menggarap satu atau dua hektar. Bertambahnya usia produktif atau tenaga kerja akan menimbulkan permasalahan pada lapangan pekerjaan. Sawah selalu dapat menampung tenaga kerja berapapun banyaknya, tetapi tentu saja hasilnya akan berkurang karena harus dibagi sejumlah orang tertentu sehingga pendapatan keluarga petani berkurang.

Sejak awal dasawarsa tujuh puluhan secara tajam mulai disadari, bahwa meskipun mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun kebanyakan negara berkembang belum berhasil menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi angkatan kerja pada umumnya, maupun dari segi tingkat

(17)

commit to user

masalah pokok pembangunan di Indonesia atau negara berkembang umumnya ( Irsan Azhari Saleh 1986 : 1 ).

Kehadiran industri di pedesaan akan menjadi alternatif yang penting dalam penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan dan peningkatan pendapatan masyarakat desa setelah sektor pertanian, sehingga target pemerataan pembangunan di Indonesia akan tercapai sesuai dengan sasaran pembangunan. Gambaran umum yang ada selama ini menujukan sebagian besar penduduk Indonesia bermukim, bekerja, dan menggantungkan sumber kehidupan dari daerah pedesaan. Tanah yang merupakan basis utama kehidupan masyarakat desa, karena perkembangan penduduk yang pesat mengakibatkan lahan pertanian semakin sempit dan kesempatan kerja di bidang pertanian semakin kecil. Masyarakat desa mulai berfikir tentang penyaluran kelebihan tenaga kerja di luar sektor pertanian, misalnya industri.

Industri kecil dan industri rumah tangga mempunyai peran yang sangat penting. Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di desa mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian. Sedangkan luas tanah garapan pertanian semakin berkurang dan adanya ketidakpastian dalam usaha tani, misalnya gagal panen, kekeringan, sehingga diperlukan suatu sumber penghasilan cadangan, walaupun kecil tetapi terjamin. Pengembangan industri kecil dan menengah perlu diberi kemudahan baik dalam permodalan, perizinan maupun pemasaran. Dalam pengembangan industri dijaga kelangsungan dan keberadaan industri kerajinan dan industri rumah tangga serta industri rakyat tradisional lainnya.

(18)

commit to user

Mengingat kondisi ekonomi suatu penduduk yang berbeda-beda, maka kegiatan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu

pendapatan dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya juga berlainan. Masyarakat di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo juga mempunyai mata pencaharian yang berbeda-beda. Suatu kawasan yang areanya terdapat banyak persawahan dan masih banyak lahan kebun yang luas cocok digunakan untuk lahan industri. Usaha ini muncul pertama kali pada tahun 1940, masyarakat Desa Trangsan pada umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian. Hasil pertanian dijual ke Solo tepatnya di daerah Solo bagian barat (Jongke) yang dilakukan dengan berjalan kaki. Kemudian warga setempat bekerja kepada seorang pengusaha Cina yang memiliki home industry rotan di daerah Solo. Pengalaman yang diperoleh selama bekerja menimbulkan ide untuk membuat produk sendiri dengan menggunakan bahan baku limbah yang diperoleh dari tempat bekerjanya.

Usaha yang dirintis ini mendorong masyarakat luas di Desa Trangsan untuk mengikuti jejak menjadi pengrajin rotan. Banyak dari mereka mendirikan usaha industri rotan sebagai mata pencaharian penduduk Desa Trangsan. Produk yang dihasilkan beraneka ragam antara lain rak pakaian bayi, kursi malas, bandulan bayi, boncengan sepeda dan sebagainya. Pemasaran produk rotan ini semula hanya pada wilayah Solo seperti kota Ngawi, Madiun, Ponorogo dan Tuban. Seorang pengrajin yang memasarkan produk ke kota Tuban bertemu dengan Bupati Tuban dan akhirnya terjadi dialog antara pengrajin Desa Trangsan

(19)

commit to user

Kerajinan rotan tidak hanya dikerjakan di pabrik saja, sebagian besar bahan setengah jadi disalurkan dari rumah ke rumah untuk dikerjakan masyarakat

sekitar. Misalnya dalam pembuatan kursi, bahan setengah jadi disalurkan ke rumah-rumah yang selanjutnya akan dianyam dan dijadikan kursi rotan jadi yang nantinya akan di finisshing di pabrik. Dalam konteks ini masyarakat hanya berperan sebagai pekerja saja, sedangkan yang mengelola ialah pabrik dan modalnya sebagian besar didapatkan dari investor asing. Selain sebagai pekerja pabrik, masyarakat juga berperan sebagai penyedia kebutuhan para karyawan. Sebagian masyarakat memanfaatkannya dengan menyediakan kebutuhan primer dan berbagai jenis keperluan karyawan. Dengan demikian, masyarakat mampu mendirikan lapangan kerja sendiri dengan keberadaan pabrik rotan ini.

Dalam proses produksi industri rotan ini bahan bakunya di datangkan dari luar daerah Trangsan yang mayoritas berasal dari Kalimantan. Penduduk setempat mengadakan kerja sama dengan pihak luar daerah Jawa dalam hal penyediaan bahan baku.Kemudian rotan ini diolah menjadi bahan setengah jadi yang selajutnya diolah dan dibentuk menjadi sebuah kerajinan misalnya kursi, meja dan almari. Dalam proses produksi ini bahan baku disalurkan kepada masyarakat sekitar untuk dikerjakan dirumah dan pabrik hanya digunakan untuk proses finishing, seperti pengamplasan kerajinan, pengecatan dan pengepakan yang selanjutnya dikirim kepada pemesan.

Kegiatan keterampilan menganyam rotan ini sampai sekarang masih aktif dan terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun secara kuantitasnya. Desain

yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan menaikan harga pemasaran,serta lebih menarik perhatian masyarakat atau pembeli. Industri rotan di desa Trangsan, kecamatan Gatak, kabupaten Sukoharjo merupakan proses kegiatan perekonomian yang positif yang berarti penduduk yang berperan dan terlibat telah memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam hal menciptakan lapangan kerja serta partisipasi mereka dalam membangun perekonomian negara.

(20)

commit to user

umumnya masyarakat Trangsan bertujuan untuk mencukupi kehidupan serta peningkatan taraf hidup perekonomiannya. Seiring tumbuh dan berkembangnya

industri rotan yang cukup baik, maka mulai ada peningkatan ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pengusaha rotan tersebut. Dengan telah terjadinya peningkatan taraf hidup dapat kita lihat semakin majunya usaha rotan ini. Mulai banyak perusahaan yang menjadi besar, dan memiliki tenaga kerja yang cukup banyak serta daerah pasaran yang telah meluas. Para pengusaha memperoleh pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih besar.

Sejak berdirinya industri rotan ini, masyarakat Desa Trangsan mengalami perubahan sosial ekonomi. Dahulu yang tingkat ekonominya rendah, seiring dengan adanya industri rotan ini, masyarakat Desa Trangsan mengalami peningkatan kesejahteraan. Tidak ada lagi masyarakat yang mengalami pengangguran. Industri rotan di Desa Trangsan ini mempunyai keunikan yaitu Trangsan bukan penghasil bahan baku tetapi bisa berdiri industri rotan. Dalam perkembangannya nanti, industri rotan mampu meningkatkan kesejateraan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “PERKEMBANGAN INDUSTRI

ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TRANGSAN KECAMATAN

GATAK KABUPATEN SUKOHARJO”.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang msalah di atas, maka peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

(21)

commit to user

2. Bagaimana proses produksi dan pemasaran hasil industri rotan ?

3. Bagaimana pengaruh industri rotan terhadap kehidupan sosial ekonomi

masyarakat di desa Trangsan ?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui diskripsi wilayah Trangsan. Dan asal usul perkembangan industri rotan di Desa Trangsan.

2. Untuk mengetahui proses produksi, dan pemasaran industri rotan.

3. Untuk mengetahui pengaruh industri rotan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Trangsan kecamatan Gatak Kabupaten sukoharjo.

D. Manfaat penelitian

Dengan adanya penelitian tentang perkembangan industri rotan dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di desa jamur kecamatan Gatak kabupaten Sukoharjo, diharapkan manfaat yang diperoleh adalh sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat :

a. Untuk memberikan sumbangan pengetahuan ilmiah yang berguna dalam rangka pengembangan ilmu sejarah, terutama sejarah perekonomian. b. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para

pembaca tentang perkembangan industri rotan di Desa Trangsan.

(22)

commit to user Secara praktis, penelitian ini bermanfaat:

a. Untuk memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Kependidikan Program Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(23)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Industri Kecil

Istilah industri diartikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit industri merupakan gabungan atau kumpulan perusahaan yang memiliki kesejenisan dalam produksi yang dihasilkan atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yang digunakan dan proses produksi yang dilaksanakan. Pengertian industri dalam arti luas diartikan sebagai kumpulan atau gabungan perusahaan yang memproduksi dengan aktifitas permintaan silang yang positif dan tinggi.

Industri Rumah Tangga adalah pekerjaan yang dilaksanakan di rumah-rumah, industri rumah-rumah, pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja di rumahnya sendiri dalam hal mana biasanya digunakan alat-alat sederhana. (Nurimansjah Hasibuan, 1993:12).

a. Pengertian industri kecil

Menurut Mubyarto (1995 : 206 ) industri kecil adalah industri yang di usahakan termasuk untuk menambah pendapatan keluarga. Definisi usaha kecil atau industri kecil menurut UU No. 9/ 1995 tentang usaha kecil adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah, bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar 3. Milik warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai

(24)

commit to user

Berdasarkan uraian tersebut tampak bahwa industri kecil skala usahanya tergolong begitu besar dan masih memerlukan bantuan serta pembinaan yang

berkelanjutan.

b. Klasifikasi Industri Kecil

b. 1 Klasifikasi industri kecil berdasarkan jumlah tenaga kerja

Badan pusat statistik membedakan skala industri menjadi empat lapisan berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha ( Dumairy, 1997 : 232 )

1. Perusahaan /industri besar, jika mempekerjakan 100 orang atau lebih. 2. Perusahaan /industri sedang, jika mempekerjakan 20 sampai 99 orang 3. Perusahaan / industri kecil, jika mempekerjakan 5 sampai 19 orang

4. Perusahaan /industri kerajinan rumah tangga, jika mempekerjakan kurang dari lima orang

Menurut pembagian ini, yang dimaksud industri kecil adalah perusahaan atau industri yang dapat mempekerjakan antara 5 sampai 19 orang.

b. 2 Klasifikasi industri kecil berdasarkan eksistensi dinamikanya

Berdasarkan eksistensi dinamikanya industri kecil dan kerajinan rumah tangga Indonesia dapat dibagi dalam tiga kategori pemasaran yaitu :

1. Industri lokal

Industri lokal merupakan jenis industri yang menggantungkan kelangsungan hidup kepada pasar setempat yang terbatas serta relative terbesar dari segi lokasinya. Skala usaha kategori ini umumnya sangat kecil dan mencerminkan suatu pola pengusahaan yang bersifat subsitem dengan ciri pemasaran produksinya di tangani sendiri, jasa pedagang perantara boleh dikata kurang menonjol.

2. Industri Sentral

Industri sentral merupakan kategori industri yang segi satuan usaha mempunyai skala kecil tetapi membentuk pengelompokan atau kawasan

(25)

commit to user

yang lebih luas dari pada yang pertama, sehingga jasa pedagang perantara menjadi lebih menonjol.

3. Industri Mandiri

Industri mandiri merupakan kategori industri yang mempunyai sifat-sifat industri kecil namun telah berkemampuan beradaptasi teknologi yang cukup canggih. Pemasaran hasil produksi relatife tidak tergantung pada peranan pedagang.

b. 3 Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku

Setiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.

b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.

c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata (http://geografi bumi,blogspot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010).

b. 4 Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan

Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak

perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.

(26)

commit to user

Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.

c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.(http://geografi-bumi,blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010).

b. 5 Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi

Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.

b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler ( http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

b. 6 Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan

Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang

memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman.

(27)

commit to user

c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri

otomotif, industri transportasi, dan industri kertas ( http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

b. 7 Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola

Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,

misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan. b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang

dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.(http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 )

b. 8 Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian

Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih

terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.

b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.

(28)

commit to user

banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri

transportasi, dan industri persenjataan. ( http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

c. Ciri-ciri Industri Kecil

Sebagaimana bervariasinya pengertian dari usaha kecil, demikian halnya dengan ciri-ciri yang dikemukakan oleh para ahli menyebutkan bahwa ciri-ciri usaha kecil adalah :

1. Usaha dimiliki secara bebas, terkadang tidak berbadan hukum. 2. Operasinya tidak memperlihatkan keunggulan yang mencolok. 3. Usaha tidak memiliki karyawan.

4. Modalnya dikumpulkan dari tabungan pemilik pribadi.

5. Wilayah pasarnya bersifat lokal dan tidak terlalu jauh dari pusat usahanya. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa cirri-ciri industri kecil yaitu :

1. Jenis barang atau komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah

2. Lokasi atau tempat usaha umunya sudah menetap tidak berpindah-pindah 3. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha

4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP

5. Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha

6. Sebagian usaha akses keperbankan dalam hal keperluan modal

7. Sebagian besar belum dapat membuat menajemen usaha dengan baik seperti business planning.

(29)

commit to user

dilaksanakan di rumah-rumah, pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dirumahnya sendiri dalam hal mana biasanya di gunakan alat-alat sederhana.

Departemen perindustrian, seperti yang dikutip oleh Thee Kian Wie yang diterjemahkan oleh Mari Pangestu (1987: 96) membedakan kategori industri kecil sebagai berikut :

1. Industri kecil modern, dengan ciri-ciri : a. Menggunakan teknologi proses madya b. Mempunyai skala produksi yang terbatas

c. Tergantung pada dukungan litbang dan industri besar

d. dilibatkan dengan system produksi industri besar dan menengah dengan system pemasaran domestic dan ekspor

e. Menggunakan mesin khusus dan alat-alat perlengkapan modal lainnya 2. Industri kecil tradisional, dengan ciri-ciri :

a) Teknologi proses yang digunakan secara sederhana

b) Teknologi pada bantuan unit pelayanan teknis (UPT) yang disediakanoleh departemen perindustrian sebagai bagian dari program teknisnya kepada industri kecil

c) Mesin yang digunakan dan alat perlengkapan modal lainnya relative sederhana

d) Lokasinya di daerah pedesaan

e) Akses untuk menjangkau pasar diluar lingkungan langsungnya yang berdekatan terbatas

d. Peranan Industri Kecil

Industri kecil mempunyai peranan yang benar dalam pembangunan ekonomi. Manfaat industri kecil sesuai yang dikemukakan oleh Irsan Azhari ( 1986: 56), adalah sebagai berikut :

(30)

commit to user

2. Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan mobilisasi tabubungan domestik, dimungkinkan bahwa industri kecil cenderung

memperoleh modal dari tabungan si pengusaha sendiri, atau dari keluarga dan kerabatnya.

3. Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan sedang, karena industri menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana. Lokasinya yang tersebar sehingga biaya transportasi lebih minim sehingga barang produksi dapat sampai ketangan konsumen secara cepat, mudah, dan murah.

Industri berperan besar dalam pembangunan ekonomi. Sedangkan di daerah pedesaan, industri kecil mempunyai peran sebagai berikut:

a. Letaknya di daerah pedesaan sehingga tidak akan menambah migrasi ke kota atau dengan kata lain mengurangi atau menghentikan laju urbanisasi. b. Sifatnya yang padat tenaga kerja akan memberikan kemampuan serap

lebih besar per unit yang diinvestasikan.

c. Masih dimungkinkanya bagi tenaga kerja yang terserap, dengan letak yang berdekatan untuk kembali memburuh tani dalam usah tanu khususnya menjelang saat-saat sibuk.

d. Penggunaan teknologi yang sederhana mudah dipelajari dan dilaksanakan. Dengan demikian sifat industri kecil yang mampu menyerap tenaga kerja, memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta mengatasi kemiskinan maka tidak disangkal lagi

bahwa imdustri kecil mendapat prioritas dari pemerintah untuk dibina dan dikembangkan agar menjadi salah satu pendukung sektor ekonomi.

(31)

commit to user

Industri kecil dan menengah termasuk industri pedesaan yang telah berperan penting dalam perekonomiaan nasional. Kemampuan industri kecil dan

menengah pada umumnya masih terbatas., namun pada dasarnya industri kecil dan menengah mempunyai potensi sangaat besar dalam memperkokoh struktur industri, disamping perananya sebagai sumber pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, peningkatan efesiensi industri secara keseluruhan, penyerapan tenaga kerja, pengentasan masyarakat dari kemiskinan.

Alasan pemerintah mendorong industri kecil dan menengah sesuai dengan UU RI No. 5 Tahun 1995 tentang industri kecil. Pemberdayaan Usaha Kecil bertujuan:

1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Usaha Kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi Usaha Menengah.

2. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional.

Setelah melihat beberapa teori mengenai pengklasifikasian industri kecil, yang diantaranya industri kecil berdasarkan tenaga kerja dan industri kecil berdasarkan pengorganisasian, dan industri kecil berdasarkan modal maka industri rotan di Desa Trangsan termasuk industri kecil, yang mempunyai ciri jumlah

pekerjanya 5-9 orang dan masih mempunyai modal yang relatif kecil dan teknologinya masih sederhana.

2.

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

(32)

commit to user

masalah urbanisasi dan pengangguran sehubungan dengan keberadaan industri kecil rotan di Desa Trangsan.

Desa Trangsan merupakan daerah industri rotan yang mempunyai ciri-ciri sosial ekonomi yang tidak jauh berbeda dengan desa-desa pada umumnya dipulau Jawa yang kehidupanya tidak pernah lepas dari pertanian. Sebelum menjadi desa kerajinan atau pengusaha rotan yang perkembangannya hingga sekarang, keberadaan industri rotan telah banyak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di desa Trangsan pada umumnya dan para pengusaha pada khususnya,

Keberadaan industri kecil rotan di Desa Trangsan membuat daerah ini menjadi lebih terbuka terhadap masuknya pengaruh dari luar. Keadaan ini mudah dipahami, karena para pengusaha banyak berhubungan dengan luar daerah dalam rangka perjalanan pemasaran barang produksinya. Maka dengan dibekali pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan adanya pelatihan serta ketrampilan-ketrampilan manusia dapat menciptakan lapangan kerja melaui industri kecil. Industri kecil yang sebagian besar didaerah pedesaan mempunyai keuntungan antara lain dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatife murah, menghentikan laju mengurangi, teknologinya mudah dipelajari dan dilaksanakan, dan menghasilkan produk yang murah. Perkembangan industri dapat dilihat dari kehidupan sosial ekonomi. Dibawah ini akan di uraikan satu persatu mengenai pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.

a. Pendidikan

Melalui pendidikan manusia berfikir sistematis, lebih luas cakrawala

dalam menghadapi segala persoalan. Pendidikan adalah sarana bagi pencapaian cita-cita. Pendidikan juga merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha-usaha lembaga tersebut dalam mencapai tujuan. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai suatu kesatuan. Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita pendidikan, isi, sistem dan organisasi. Lembaga-lembaga pendidikan ini meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

(33)

commit to user

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah proses dimana

pengalaman atau informasi diperoleh sebagai bagian dari proses belajar, lebih lanjut dikatan bahwa pendidikan itu :

1) Proses dimana seorang mengembangkan kemampuan dan sikap serta bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana dia hidup. 2) Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang

terpilih dan terkontrol sehingga mereka dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuaan dan kemampuan individu yang optimum. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan pendidikan adalah proses belajar yang dilakukan secara sadar, baik formal maupun informal dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang, dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan peningkatan pengetahuan, pembentukan kepribadian. Pendidikan tidak dibatasi oleh waktu, sehingga dapat dikatakn pendidikan berlangsung seumur hidup.

Seiring dengan perkembangan industri rotan di Desa Trangsan maka masyarakat setempat juga turut memperhatikan pendidikan anaknya untuk memperoleh pendidikan yang layak, baik dalam pendidikan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dengan demikian adanya pendidikan dapat digunakan untuk mencapai pekerjaan. Dimana pekerjaan dapat diperoleh dari pendidikan, tanpa pendidikan mustahil manusia dapat hidup dengan baik. Maka pendidikan diperlukan untuk kehidupan kita sehari-hari.

b. Pekerjaan

(34)

commit to user

Menurut W.J.S Purwodaminto yang dikutip oleh Nur Wiyati (2000 : 23) pekerjaan adalah suatu yang dilakukan oleh satuan ekonomi untuk menghasilkan

barang dan jasa, sedangkan pengertian pekerjaan menurut pusat pembinaan dan pengembangan bahasa yaitu pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Secara garis besar jenis pekerjaan tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu pekerjaan yang bersifat profesi dan pekerjaan yang bukan profesi, atau dengan kata lain profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang mempunyai cirri-ciri tertentu. Dimana pekerjaan atau profesi adalah suatu predikat yang tidak dapat dipisahkan, namun diantara keduanya terdapat perbedaan. Untuk menggolongkan pekerjaan tersebut adalah profesi atau pekerjaan bukan profesi harus dilihat dari cirri-ciri yang terkandung dalam pekerjaan tersebut. Berdasrkan pendapat tersebut dapat digunakan untuk memasukan apakah pekerjaan tersebut bersifat profesi atau termasuk bukan profesi maka banyak tuntutannya yaitu pelayanan kepada masyarakat, berdasarkan ilmu pengetahuan, organisasi yang mengaturnya, serta kode etik yang mengaturnya.

Pekerjaan yang besifat profesi yaitu suatu pekerjaan yang didasarkan atas ilmu pengetahuan yang diperoleh dan diterapkan berdasarkan pengetahuan tersebut. Jenis pekerjaan yang bersifat profesi diantaranya adalah hakim,guru, dokter, jaksa, dan sebagainya.

c. Pendapatan

Seorang individu dapat memperoleh pendapatan dengan bekerja. Ia pun

(35)

commit to user

pusat pembinaan dann pengembangan bahasa. Penghasilan adalah balas jasa untuk tenaga kerja dalam bentuk upah hasil suatu usaha.

Biro pusat statistik oleh Mulyanto S. dan Hans Dieter. E. (1982:105) mengkategorikan pendapatan sebagai berikut :

1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan yang berupa uang yang doterima sebagai balas jasa. Adapun sumber-sumbernya adalah dari : a) Gaji upah, kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur.

b) Usaha sendiri yang meliputi : hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah.

c) Dari investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. d) Keuntungan sosial : pendapatan yang diperoleh dari kerja .

2) Pendapatan berupa barang yaitu segala penghasilan yang berbentuk barang atau jasa. Biasanya berupa :

a) Bagian membayar uapah dan gaji yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan.

b) Barang yang bukan produksi dan konsumsi di rumah, antara lain pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

Faktor-faktor yang menentukan pendapatan diantaranya :

a. Perubahan-perubahan dalam permintaan dari dalam dan luar daerah yang belum berkembang yang akan memperbesar permintaan tenaga kerja yang berlebihan.

b. Perbaikan dan perubahan teknologi dan pendapatan baru, kecuali itu juga dipengaruhi faktor sosial dan politik Negara

(36)

commit to user

Manusia mempunyai kodrat sebagai mahkluk sosial ini berarti manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk melangsungkan hidupnya

manusia yang satu dengan yang lainnya saling membantu atau saling membutuhkan, sehingga terjalin kerjasama antara individu-individu atau kelompok dengan kelompok. Kelompok-kelompok manusia yang saling berhubungan membentuk kelompok-kelompok yang lebih besar yang disebut masyarakat. Untuk dapat mengartikan masyarakat desa maka harus terlebih dahulu mengerti pengertian antara masyarakat dan desa.

Banyak ahli sosiologi yang mendefinisikan tentang pengertian masyarakat. Hasan Shadily (1984 : 47) berpendapat bahwa masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia, yang mempunyai perantara satu dengan lainnya dan terjadi hubungan saling mempengaruhi. Sedangkan Koentjaraningrat (1985 : 144) berpendapat bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang selalu berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang sifatnya kontinyu dan yang terikat oleh rasa identitas bersama.

Selo Sumardjan dalam Soerjono Soekanto (1990 : 26 ) berpendapat bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama. Untuk dapat disebut sebagai masyarakat harus ada dua orang atau lebih yang hidup bersama.sebagai akibat dari hidup bersama tersebut timbullah system komonikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan kelompok tersebut. Selanjutnya secara lebih lengkap Ralph Linton dalam Soerjono Soekanto (1990:27) menyatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup

dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri dan mengagap diri mereka sebagai satu kesatuan dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa yang disebut sebagai masyarakat bukan hanya orang-orang yang hidup bersama, tetapi harus ada kerja sama diantara para anggotanya dan tercipta suatu rasa kesatuan untuik hidup bersama.

(37)

commit to user

1. Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling berkaitan dalam kesatuan yang lebih besar, bedasarkan kebudayaan yang

sama.

2. Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling berkaitan dalam kesatuan yang lebih besar

3. Masyarakat adalah kesatuan yang tetap dari orang-orang yang hidup didaerah tertentu dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai kepentingan yang sama

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai masyarakat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud masyarakat adalah sekelompok manusia atau indivu yang mempunyai pertalian antara yang satu dengan yang lainnya berdasarkan adat istiadat dan rasa identitas bersama.

Sedangkan Pengertian desa menurut UU No. 5 tahun 1979 dapat diartikan sebagai :

Suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai satu kesatuan masyarakat, termasuk kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

Desa atau pedesaan dapat diartikan berdasarkan sudut pandang ilmu

kemasyarakatan (sosiologi):

1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara beberapa ribu jiwa.

2. Ada pertalian perasaan yagn sama tentang kesukuan-istiadat dan lain-lain 3. Faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan ditentukan oleh macamnya

(38)

commit to user

penggalian kekayaan alam juga dipengaruhi cara hidup dan watak-watak orang-orangnya.

Pengertian pedesaan dapat kita padukan dengan kata rural dalam bahasa Inggris yang merujuk pada suatu daerah desa dan sekitarnya yaitu daerah-daerah dimana pergaulan yang ditandai oleh derajat intimitas yang tinggi. Pengertian desa adalah suatu kesatuan hidup yang mempunyai pergaulan hidup saling mengenal dan mengikat satu dengan yang lainnya dalam ikatan kekeluargaan yang penuh dengan keakraban yang terjalin dalam lokalitas tempat tinggal tertentu. Pergaukan hidup dalam suatu desa ditandai dengan adanya perasaan yang sama tentang kerukunan dan adat istiadat yang tercermin dalam kegiatan gotong royong dan sikap kesetiakawanan.

Dari beberapa pengertian diatas, cukup memberikan pemahaman kepada kita bahwa pedesaan merupakan suatu daerah yang didalamnya terdapat kehidupan dalam sistem tolong menolong, gotong royong dan kerjasama serta adanya solidaritas diantara para warganya dengan jalan musyawarah mufakat. Kesan kehidupan yang masih tradisional dan bersahaja turut mewarnai kehidupan dipedesaan, walaupun sudah terlihat adanya kesatuan masyarakat hukum yang terintegrasi dalam ikatan suku dan adat istiadat.

Dari pengertian diatas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa masyarakat dan desa merupakan satu kesatuan hidup manusia yang sama dalam batas waktu tertentu dan bersifat kontinyu dengan menempati suatu wilayah tertentu sebagai tempat tinggal yaitu pedesaan. Masyarakat pedesaan terjadi dari sekumpulan

pedukuhan yang telah mengikat diri dalam suatu pemerintahan desa. Masyarakat desa memiliki norma-norma, peraturan maupun hukum dari pemerintahan yang digunakan untuk mengatur hubungan sosial antara warga masyarakat desa.

Kehidupan desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Mereka memiliki sifat yang homogen dalam hal (mata pencaharian nilai-nilai dalam kebudayaan serta dalam sikap dan tingkah laku )

(39)

commit to user

ekonomi rumah tangga. Dan juga sangat ditentukan oleh kelompok primer, yakni dalam memecahkan suatu masalah, keluarga cukup memainkan

peranan dalam pengambilan keputusan final

3. Faktor geografis sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada, misalnya berkaitan antara anggota keluarga dengan tanah atau desa kelahirannya 4. Hubungan dengan sesama anggota masyarakat lebih intim dan awet dari

pada di kota, serta jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih besar atau lebih banyak.

Walaupun beberapa tokoh mengemukakan definisi masyarakat secara berbeda-beda, namun masing-masing pendapat itu saling melengkapi. Terbentuknya suatu masyarakat atau lebih lazimnya disebut sebagai ciri-ciri masyarakat yaitu :

1. Memiliki batas dan Wilayah yang jelas

suatu masyarakat umumnya memiliki wilayah yang sama dengan batas-batas geografis yang jelas, batas-batas-batas-batas tertentu itu dapat digunakan untuk mengetahui jenis suku bangsa wilayah tertentu.

2. Merupakan satu kesatuan penduduk

semua orang yang ada dalam masyarkat merupakan satu kesatuan yang disebut kesatuan demokrasi

3. Terdiri dari kelompok-kelompok fungsional yang heterogen

suatu masyarkat terdiri atas kelompok-kelompok fungsional yang heterogen yang saling bekerja sama guna mencapai kepentingan bersama

4. Mengemban fungsi umum

suatu masyarakat merupakan kesatuan organisasi yang mengemban fungsi yang paling umum atas tugas yang tertinggi dalam lingkungannya sendiri guna mengusahakan kepentingan bersama

5. Memiliki kebudayaan yang sama

unsur penting yang memungkinkan suatu masyarakat menjadi suatu organisme yang terpadu adalah kebudayaan yang sama

(40)

commit to user

hidupnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Aristoteles seperti yang dikutip oleh Supriyadi (1984 : 76), bahwa manusia itu pada hakikatnya adalah mahkluk

Zoon Politicon, artinya mempunyai sifat selalu mencari kumpulan dan pergaulan hidup sesamanya. Hasan Shadily (1984 : 60), juga mengemukakan mengenai keterkaitan manusia untuk selalu hidup bermasyarakat karena beberapa hal yaitu :

1. Adanya hasrat berdasarkan naluri

manusia mempunyai kehendak biologis diluar penguasaan akal untuk mencari teman hidup, terutama untuk memenuhi kebutuhan biologisnya 2. Kelemahan manusia selalu mendesak untuk mencari kekerabatan bersama

yang terdapat dalam hidup berserikat dengan orang lain, sehingga dapat berlindung bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

3. Manusia adalah mahkluk Zoon Politicon yaitu mahkluk sosial yang hanya menyukai hidup secara berkelompok atau paling sdikit mencari teman untuk hidup bersama

4. Manusia hidup bersama bukan karna persamaan tetapi karena mempunyai perbedaan sifat, kedudukan dan lainnya

Setiap tindakan manusia dalam hidup bersama selalu menyebabkan terjalinnya kebutuhan baru yang bersifat kekal maupu sementara, sedangkan masyarakat tersusun dari golongan-golongan yang mempunyai keinginan untuk mencapai kehidupan yang bahagia dan sempurna. Oleh karena itu manusia harus berusaha untuk memenuhi segala kewajiban didalam kelompoknya sebagai tugas pokok

(41)

commit to user

Dengan adanya beberapa ciri tersebut diatas, maka mayarakat yang menjadi obyek penelitian ini yaitu masyarakat Desa Trangsan, Kecamatan Gatak,

Kabupaten Sukoharjo termasuk msyarakat pedesaan, sehingga hal tersebut memungkinkan bagi perkembangan industri rotan di daerah tersebut.

B. Kerangka Berfikir

Gambar I : Kerangka Berfikir

Kecil

Industri

Menengah Besar

Industri Rotan Desa Trangsan

Proses Produksi

Modernisasi Pembinaan

Pemasaran Pengelolaan

Pengaruh industri rotan terhadap masyarakat

Trangsan

Kehidupan Sosial

(42)

commit to user Keterangan :

Indonesia sebagai negara berkembang, menggunakan sektor industri dalam

rangka meningkatkan kesejateraan nasional. Industri yang dikembangkan di Indonesia meliputi tiga jenis yaitu industri kecil, industri menengah,dan industri besar. Industri besar menggunakan jumlah pekerjanya sebanyak lebih dari seratus orang, industri kecil mengunakan jumlah pekerjanya sebanyak lima sampai sembilan belas orang, dan industri menengah mengunakan pekerjanya sebanyak dua puluh sampai sembilan puluh sembilan orang. Industri yang sekarang ini diprioritaskan pemerintah adalah industri kecil, karena industri ini lebih menguntungkan kehidupan sosial masyarakat ekonomi lemah dan tetap dapat bertahan meskipun terjadi krisis ekonomi sebab kebanyakan industri kecil menggunakan bahan baku dari dalam negeri, sehingga tidak memerlukan devisa.

Industri rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo merupakan industri kecil yag cukup banyak menyerap tenaga kerja. Untuk lebih meningkatkan produktivitas industri rotan ini diperlukan adanya pembinaan dari dinas perindustrian dan dari Pemerintah berupa penyuluhan peningkatan pembuatan kerajinan rotan. Selain itu diperlukan pula modernisasi di dalam industri rotan itu sendiri, modernisasi yang dimaksud disini adalah salah satu proses dan perubahan yang didalamnya terkandung transformasi menuju pola-pola politik, ekonomi sosial yang moderen. Agar manusia dapat mengikuti dan masuk dalam proses modernisasi maka diperlukan manusia yang bermental moderen (kesediannya untuk menerima pengalaman-pengalaman yang baru dan

keterbukaan dalam pembaharuan, mempunyai pendapat mengenai persoalan-persoalan dan bersifat demokratis, mempunyai perencanaan, meyakini kemampuan manusia dan menguasai ilmu serta teknologi ).

(43)

commit to user

manajemen produksi itu. Dengan pengelolaan yang baik dan memenuhi standar maka kesejateraan bagi pengrajin akan terjamin.

(44)

commit to user BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini berjudul “Perkembangan Industri Rotan Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo”, sehingga lokasi penelitian adalah Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo karena desa tersebut merupakan daerah sentral industri rotan. Disamping itu, karena peneliti juga menggunakan kajian teori, maka peneliti memanfaatkan juga perpustakaan yang berada di kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan kampus Universitas Muhammaddiyah Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah mulai dari disetujuinya judul skripsi yaitu pada bulan Juli 2010, sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini yaitu pada bulan April 2011.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ilmiah peranan metode penelitian sangat penting,

karena keberhasilan yang akan dicapai tergantung dari metode yang tepat. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Metodos yang berarti cara atau jalan. Karena berhubungan dengan hal ilmiah, maka yang dimaksud metode yaitu cara kerja yang sistematis yang mengacu pada aturan baku yang sesuai dengan permasalahan ilmiah yang bersangkutan dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Koentjaraningrat, 1977: 12).

(45)

commit to user

itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif sehingga substansinya sebagai berikut:

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat, pencatatan dokumen, maupun arsip yang memiliki arti yang sangat lebih dari sekedar angka atau frekuensi. Penelitian Kualitatif adalah bentuk penelitian yang menghasilkan karya ilmiah yang menggunakan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-orang atau perilaku yang dapat diamati terhadap status kelompok orang, suatu obyek, dan suatu kelompok kebudayaan. (Lexy J. Moleong, 1990: 3)

Ciri-ciri pokok metode Deskriptif adalah :

a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang aktual.

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional

Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti peristiwa yang terjadi sekarang atau masih aktual, dengan cara interpretasi rasional dengan fakta-fakta sebagaimana adanya, data yang didapatkan berupa data deskriptif berupa kata-kata atau lisan terhadap suatu obyek tertentu.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian deskriptif sebagai berikut :

1. Memilih masalah yang diteliti.

2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah. Berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan yang menghimpun data dasar menyusun teori.

3. Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis.

(46)

commit to user

5. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.

6. Mengumpulkan dan mengkategorikan data untuk mengklasifikasi data.

7. Menetapkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan.

8. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji hipotesis.

9. Mengadakan analisis data (menguji hipotesis). 10. Menarik kesimpulan atau generalisasi.

11. Menyusun dan mempublikasikan Laporan Penelitian

2. Strategi Penelitian

Ditinjau dari masalah yang diangkat di dalam penelitian ini, teknik serta alat yang digunakan maka dapat digunakan strategi penelitan Studi Kasus. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial, studi kasus adalah inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan di mana multi sumber di manfaatkan. Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok apabila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, apabila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang akan diselidiki dan fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. Strategi yang digunakan peneliti adalah penelitian terpancang yaitu penelitian kualitatif yang sudah menentukan fokus penelitianya berupa variabel utamanya yang akan

dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat penelitinya sebelum peneliti masuk ke lapangan studinya. Penelitian ini hanya memusatkan pada fenomena perkembangan industri kerajinan rotan yang terjadi di Desa Trangsan, khususnya mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat Trangsan. Oleh sebab itu kasusnya bersifat tunggal terpancang (H.B. Sutopo, 2006:39).

C. Sumber Data

(47)

commit to user

atau arsip. Sedangkan menurut Lofland dalam Lexi J. Moleong, (1990: 47), sedangkan sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh melalui :

1) Informan .

Menurut Lexi J. Moleong (2001: 45) informan adalah Orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Manusia sebagai sumber data perlu dipahami, bahwa mereka terdiri dari siapa yang akan menjadi informan, peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran serta yang ada sehingga dapat diperoleh informasi pernyataan maupun kata- kata yang diperoleh dari informan kunci (Key Informan). Agar informasi sesuai dengan objek yang diteliti maka diperlukan syarat-syarat untuk mencari informan yang dianggap jujur dan dipercaya dalam memberikan keterangan pada peneliti. Adapun ciri-ciri dari informan tersebut adalah : 1) penduduk setempat yang mengetahui tentang perkembangan industri rotan di Desa Trangsan, 2) terlibat secara langsung dalam industri yaitu para pengrajin dan para pengusaha, 3) pejabat desa, dan 4) pegawai dinas atau pengurus koperasi.

2) Tempat dan Peristiwa

Tempat penelitian ini berada di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, sedangkan hal yang diteliti yaitu proses produksi dan

pemasaran hasil industri rotan di Desa Trangsan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat desa Trangsan.

3) Dokumen

(48)

commit to user

khususnya jika terarah pada latar belakang dengan kondisi peristiwa yang terkini yang sedang dipelajari. Data yang berhubungan dengan masalah penelitian

diperoleh dari dokumen yang berupa catatan –catatan dan arsip-arsip yang ada di kelurahan. Selain itu juga data arsip yang ada di pabrik yang diteliti.

C. Teknik Sampling

Teknik cuplikan menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empiris dan lain-lain. Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat Purposive Sampling

atau sampel bertujuan, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informasi dan masalahnya secara labih mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang baik. Hal tersebut dipertimbangkan untuk mendapatkan data yang memilliki kebenaran dan pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara empiris. Oleh karena itu orang-orang yang dipilih sebagai informan harus orang-orang yang benar-benar mengetahui tentang masalah yang akan diteliti, selanjutnya informan yang dipilih dapat menunjuk informan lain yang lebih mengetahui tentang masalah yang akan diteliti. Pemilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kematangan sehingga memperoleh data.

Selain Purposive Sampling juga digunakan Snowball Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya sedikit, kemudian

kelamaan jumlahnya bisa bertambah jumlahnya. Sebagai informan awal dipilih secara purposive, obyek penelitian yang menguasai permasalahan yang diteliti

( key informan ). Informasi selanjutnya diminta kepada informan awal untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi, dan kemudian informan tersebut diminta pula untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi begitu seterusnya (Sugiyono, 2005: 54).

Dalam hal ini peneliti mencari informasi ke kantor Desa untuk mendapatkan

key informan, yaitu sesepuh Desa Trangsan pak Sarjito yang digunakan sebagai

(49)

commit to user

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Terdapat hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan, yaitu memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Wawancara Mendalam

Teknik wawancara mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari seorang responden. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan keterangan dan meminta pendapat dari pihak yang dijadikan sebagai informan, serta untuk lebih memahami obyek penelitian secara cermat dan akurat, sehingga diperoleh kesempurnaan data dan hasil penelitian yang bersifat obyektif (Koentjaraningrat, 1983: 128).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam atau in depth interviewing. Wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, serta tidak terstrukur ketat dalam suasana formal dan biasa dilakukan berulang pada informan yang sama. Wawancara adalah teknik yang harus digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara mendalam

(50)

commit to user 2. Observasi Langsung

Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Observasi ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi langsung dilakukan terhadap obyek di tempat berlangsungnya kegiatan, sehingga observer berada bersama obyek yang diteliti (Hadari Nawawi, 1993: 99). Alasan metodologis penggunaan observasi/ pengamatan langung adalah untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian pelaku tak sadar dan sebagiannya. Pengamatan lebih memungkinkan peneliti lebih merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti sebagai sumber data.

Observasi yang di gunakan disebut observasi berperan pasif. Observasi ini akan dilakukan dengan cara formal dan informal untuk mengamati kegiatan pokok dengan observasi peneliti akan mendapatkan data dari sumber berupa tempat atau lokasi serta gambar dan juga peristiwa. Dengan observasi dapat memudahkan bagi peneliti untuk mendapatkan data secara mendalam, sebab peneliti sudah melihat sendiri bagaimana keadaan obyek tersebut.

3. Kajian Isi

Untuk memanfaatkan dokumen yang padat isi biasanya digunakan teknik tertentu. Teknik yang paling umum digunakan adalah kajian isi. Guba dan

Lincoln dalam Maleong (1990: 163) memberikan definisi bahwa kajian isi adalah teknik apa pun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha sistematis. Dalam penelitian ini analisis dokumen dilakukan dengan menganalisa lingkungan, buku-buku, media-media dan dinas-dinas dan pihak yang terkait dengan masalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

E. Validitas Data.

(51)

commit to user

gejala-gejala yang hendak diukur. Dengan begitu dapat ditentukan data tersebut valid atau tidak untuk digunakan dalam sumber penelitian.

Trianggulasi, menurut H.B. Sutopo (2002: 78), ada empat macam Trianggulasi yaitu: (1)trianggulasi data yaitu peneliti menggunkan beberapa sumber untuk mengumpulkan data, (2) trianggulasi peneliti, yaitu megumpulkan data semacam dilakukan beberapa peneliti, (3) trianggulasi metodologis,

penelitian dilakukan dengan beberapa metode, (4) tringgulasi teori, yaitu melakukan penelitian tentang topik yang sama dengan menggunakan beberapa persepektif teori yang berbeda.

Dalam penelitian ini trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi data, dimana peneliti menggunakan beberapa sumber lapangan yaitu tempat dan pristiwa, serta menggunakan sumber arsip dan dokumen, dan informan untuk mengumpulkan data. Peneliti juga menggunakan tringgulasi metode, yaitu melakukan penelitian tentang topik yang sama dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.untuk mendapatkan validitas data bisa menggunakan metode pengumpulan data yang berupa kuesioner, kemudian dilakuakan wawancara mendalam pada informan yang sama, dan hasilnya diuji dengan pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik observasi pada saat orang tersebut melakukan kegiatannya atau perilakunya. Dari tiga data yang diperoleh lewat

beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda pada sumber yang sama tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik simpulan data yang lebih kuat validitasnya.

F. Teknik Analisa Data

(52)

commit to user

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengmpulan dalam periode

tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Jika jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai diperoleh data yang dianggap kredibel.

Ada dua model pokok dalam melaksanakan analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu model analisis jalinan mengalir dan analisis interaktif. Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan dalam penelitian dianalisa secara kualitatif menggunakan model analisis interaktif. Model analisis interaktif penelitian kualitatif mempunyai empat komponen sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Kegiatan ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumen. Data yang diperoleh masih berupa data yang mentah yang tidak teratur, sehingga diperlukan analisis agar data menjadi teratur.

b. Reduksi Data

Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi merupakan

bagian dari analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diversifikasi.

c. Sajian Data

(53)

commit to user

skema. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih.

d. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi data

Kesimpulan terakhir akan diperoleh bukan hanya pada akhir pengumpulan data, melainkan dibutuhkan verifikasi yang berupa pengulangan dengan melihat kembali semua informasi yang tertulis lengkap dalam lapangan agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan bisa dipertanggung jawabkan (Miles dan Huberman, 1992: 15-21).

Keterkaitan komponen itu dilakukan secara interaktif dan berkelanjutan dengan proses pengumpulan data sehingga sehingga proses analisis merupakan rangkaian interaktif yang bersifat siklus.

Gambar Skema Model Analisis Interaktif (Miles dan Huberman, 1992: 20 ).

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu : 1. Menyusun proposal

Dalam rencana penelitian ini dituliskan semua yang akan dilakukan dalam penelitian yang meliputi pendahuluan, kajian teori, dan metodelogi penelitian 2. Menyusun Instrumen Penelitian

Pengumpulan Data

Penarikan/Verifikasi Kesimpulan Reduksi Data

Gambar

    TABELhalaman
GAMBAR         halaman
Gambar I : Kerangka Berfikir
Gambar Skema Model Analisis Interaktif (Miles dan Huberman, 1992: 20 ).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengendalian persediaan pada Industri Agung Rejeki Furniture yang meliputi kuantitas pemesanan per pesan, kuantitas

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan, umur, lama kerja, jumlah tanggungan keluarga, upah dan insentif terhadap produktivitas tenaga kerja

Hasil dari penelitian ini adalah variabel independen yang terdiri dari upah, produktivitas tenaga kerja dan modal secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

Baskoro Yudhoyono melihat potensi sektor-sektor unggulan di Kabupaten Magetan, khususnya sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Kunjungan di Magetan kali ini, anggota Komisi I

Baskoro Yudhoyono melihat potensi sektor-sektor unggulan di Kabupaten Magetan, khususnya sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Kunjungan di Magetan kali ini, anggota Komisi I

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keberadaan dan perkembangan industri rotan di Kota Medan, jenis dan harga bahan baku rotan serta produk rotan olahan

Simpulan dalam penelitian ini adalah 1) Variabel pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan insentif tidak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada

Penelitian ini menemukan bahwa proses masuk industri rotan ke Desa Hargosari diawali dengan adanya dorongan motivasi internal, dilanjutkan dengan upaya networking dan mendapat dorongan