• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

D. Pengaruh Industri Rotan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat

1. Pengaruh industri rotan terhadap kehidupan ekonomi

Pekerjaan sebagai pengusaha rotan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Trangsan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta peningkatan taraf hidup perekonomiannya. Seiring berkembangnya industri rotan yang cukup baik, maka mulai adanya peningkatan ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pengusaha rotan tersebut.

Telah terjadi peningkatan taraf hidup dapat kita lihat dengan semakin majunya usaha industri rotan. Sebagian besar perusahaan berkembang menjadi besar, dan memiliki tenaga kerja yang cukup banyak serta daerah pemasaran yang telah luas, sehingga pengrajin atau pengusaha memperoleh pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih besar.

Selain dapat kita lihat dari kondisi perusahaan yang dimiliki oleh para pengusaha, terjadinya peningkatan ekonomi dapat juga kita lihat dari telah

commit to user

terpenuhinya kebutuhan hidup yang baik. Kebutuhan tersebut baik yang sifatnya primer atau sekunder, seperti kebutuhan pangan, sandang, perumahanm pendidikan serta kesehatan yang cukup baik.

Banyak para pengrajin atau pengusaha rotan di desa Trangsan yang telah mempunyai penghidupan ekonomi lebih dari cukup. Hal ini dapat dilihat dari rumah-rumah di Desa Trangsan adalah rumah tembok dan lantainya tidak tanah lagi, tetapi lantai ubin, selain itu tingkat informasi yang didapat juga sudah cukup tinggi misalnya dalam hal teknologi. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari kekayaan yang dimiliki, seperti sepeda motor, mobil serta alat-alat perlengkapan rumah tangga dan barang lainnya. Selain itu tingkat ekonomi yang cukup dapat pula dilihat dari keberhasilan keluarga mereka dalam menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya .

Keberadaan industri kecil yang ada di daerah pedesaan, seperti yang ada di desa Trangsan selain dapat mengatasi permasalahan ketenagakerjaan khususnya yang terjadi di daerah pedesaan. Seperti kita ketahui bahwa dari waktu ke waktu lapangan pekerjaan semakin menyempit karena tidak seimbang dengan pertambahan penduduk. Dengan adanya industri industri kecil di daerah pedesaan yang bersifat padat karya, seperti desa Trangsan maka semakin membantu mengatasi permasalahan pengangguran yang ada di desa.

Dengan telah tersedianya lapangan pekerjaan yang ada di desa Trangsan jarang sekali penduduk Trangsan yang menganggur. Bahkan dengan berkembangnya industri rotan tersebut selain dapat mengatasi permasalahan mengenai pengangguran di desanya juga dapat membantu desa-desa di sekitarnya, yaitu dengan semakin banyaknya masyarakat sekitar Desa Trangsan yang turut bekerja di sektor industri kecil rotan.

Telah tersedianya lapangan pekerjaan yang ada di desa, yaitu dengan menjadi pengusaha rotan, maka dapat pula menekan arus urbanisasi atau perpindahan penduduk ke kota. Kondisi ini dapat deketahui dari rendahnya arus urbanisasi yang terjadi di Trangsan.

commit to user

Keberadaan industri rotan semakin berkembang dengan menghasilkan beraneka ragam barang kerajinan, sehingga para pengusaha lebih giat dalam meningkatkan proses produksinya. Peningkatan produksi yang terjadi berarti peredaran uang yang ada di desa Trangsan juga mengalami peningkatan. Peredaran uang yang meningkat ikut mempengaruhi pula terhadap kehidupan sosial desa yang tergabung dalam komunitasnya.

Masyarakat desa Trangsan yang sebagian besar masyarakat bekerja pada industri rotan dalam kehidupannya sehari-hari dari pagi hingga sore, dari orang tua hingga anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan semuanya disibukkan dengan proses produksi rotan. Apalagi dengan semakin majunya perkembangan produksi tersebut membuat waktu yang mereka luangkan untuk kegiatan lainnya sangat terbatas. Keterbatasan waktu yang ada membawa pengaruh pula terhadap hubungan sosial yang ada di desa sehingga mulai tampak melemahnya ikatan-ikatan sosial desa yang telah ada. Dengan bukti warga yang ikut kegiatan gotong royong semakin berkurang. Selain itu masyarakat Desa Trangsan semakin bersifat individu, mereka mementingkan kepentingan pribadinya. Ssetiap kali ada kegiatan perkumpulan rutin di desa banyak yang tidak hadir. Hubungan sosial atau interaksi sosial merupakan salah satu faktor utama dalam kehidupan sosial desa, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

mulai terasa melemahnya ikatan-ikatan sosial yang telah ada , namun masyarakat desa Trangsan dalam kehidupan sehari-hari masih tetap melaksanakan atau mengikuti adat istiadat atau kebiasaan lama seperti kegiatan gotong royong atau sifat tolong menolong. Sifat kerja sama seperti tolong menolong, gotong royong , senasib sepenanggungan dalam suka dan duka. Dalam gerak pelaksanaanya atau tindakannya orang Jawa memiliki ungkapan simbolis saiyeg saekoproyo yang artinya bergerak bersama untuk mencapai tujuan bersama. Hal tersebut diwujudkan dan dilaksanakan dalam kegiatan seperti bersih desa, memperbaiki jalan dan saluran air, membangun balai desa, masjid, makam desa lainnya yang diperlukan untuk kegiatan sosial

commit to user

Usaha kerajinan rotan di Desa Trangsan juga menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi yang lain. Adapun pengaruh yang ditimbulkan antara lain dapat menambah penghasilan atau pendapatan baik pengusaha atau masyarakat. Selain itu juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga laju urbanisasi dapat ditekan, serta dapat membuka kesadaran akan arti pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Akibat lain yang ditimbulkan yaitu terciptanya terstruktur masyarakat pengusaha yang baru yaitu adanya hubungan patron klien, dimana majikan sebagai patron dan buruh sebagai klien. Disamping itu hubungan sosial ekonomi masyarakat mengarah ke perhitungan ekonomi.

Niai-nilai sosial masyarakat Desa Trangsan dalam perkembangan tampak dalam saling membantu apabila salah satu anggota masyarakat desa mempunyai kerja atau hajat. Tanpa diminta mereka dengan suka rela membantu, baik laki-laki maupun perempuan semua ikut terlibat. Ibu rumah tangga dan remaja putrinya mengerjakan urusan dapur, sedangkan bagi bapak-bapak dan remaja putranya mengerjakan urusan perlengkapan. Pada saat datang biasanya ibu-ibu sambil membawa sumbangan sekedarnya untuk meringankan yang mempunyai hajat baik berupa bahan mentah dan ada pula yang berwujud uang

Selain itu juga ada kegiatan yang diadakan untuk perawatan dan perbaikan fisik, kegiatan kerja bakti sering diadakan dengan melibatkan seluruh anggota masyarakat. Kegiatan lain yang bersifat rutin, dalam arti telah ditetapkan untuk waktunya adalah seperti pertemuan untuk bapak-bapak, kegiatan PKK untuk ibu-ibu, dan bagi remaja putra-putrinya adalah karang taruna. Melalui pertemuan yang bersifat suka rela maupun dengan menjadi anggota organisasi yang ada di desa, maka interaksi atau hubungan social antara anggota masyarakat terjadi. Pada saat itulah tampak kebersamaan dan kerukunan antar warga masyarakat tanpa adanya perbedaan sesama misalnya perbedaan status sosial. Semua individu mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai anggota masyarakat.

Desa Trangsan juga memiliki paguyuban atau perkumpulan masyarakat seperti paguyuban pengrajin Desa Trangsan. Paguyuban ini beragotakan semua pengrajin yang ada di Desa Trangsan. Di Desa Trangsan juga ada paguyuban petani paguyuban muda-mudi. Selain itu juga ada koperasi pengajin.

commit to user BAB V

Dokumen terkait