• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Wawancara

Sebelum melakukan wawancara peneliti mengelompokan siswa sesuai dengan kriteria motivasi belajar dan kriteria hasil belajar masing-masing siswa. Lima kriteria motivasi dan hasil belajar yaitu sangat tinggi (ST), tinggi (T), sedang (S), rendah (R), dan sangat rendah (SR) peneliti kelompokkan menjadi dua kriteria yaitu tinggi (T) dan rendah (R). Kriteria sedang (S), tinggi (T), dan sangat tinggi (ST) termasuk dalam kriteria tinggi (T), sedangkan kriteria rendah (R), dan sangat rendah (SR) termasuk kriteria rendah (R). Berikut ini adalah pengelompokan siswa berdasarkan motivasi dan hasil belajarnya :

Tabel 4.13 Pengelompokan Kriteria Motivasi dan Hasil Belajar Tinggi Rendah Tinggi S1, S3, S4, S5, S11, S12, S13, S14, S18, S19, S20, S21, S22, S24, S26, S27, S29, S31 S2, S6, S7, S9, S10, S15, S16, S17, S23, S28 Rendah S8, S30, S32 S25

Wawancara dilakukan pada enam siswa yang motivasi belajar dan hasil belajarnya diskonkordan (bertentangan), yaitu :

1. Siswa 7 adalah siswa yang motivasi belajarnya rendah tetapi hasil belajarnya tinggi.

Tabel 4.14 Wawancara 1

Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu menyukai matematika? kenapa?

Gak terlalu. Karena, matematika susah.

Jika ada soal yang sulit kamu lebih milih buat menyerah atau coba lagi?

Kadang-kadang menyerah mbak, ya kadang-kadang juga coba lagi kalau pengen.

Apakah kamu sering mengulangi pembelajaran matematika yang sebelumnya sudah pernah dipelajari?

Tidak mbak. Males mau ngulangnya.

Apakah buku yang digunakan untuk belajar hanya buku dari sekolah atau menggunakan buku lain atau mencari materi dari internet?

Iya, hanya buku yang ada dari sekolah mbak, dan tidak pernah mencari-cari dari internet.

Kalo belajar di rumah karena disuruh atau kemauan sendiri?

Disuruhlah mbak.

Kamu punya waktu belajar khusus tidak di rumah?

Gak ada sih mbak, kalau ada PR aja baru belajar.

Menurut kamu, belajar kelompok itu efektif atau tidak dalam pembelajaran matematika?

Efektif mbak, hanya saja lebih banyak ngobrolnya daripada mengerjakannya, tapi waktu untuk kerja kelompok cukup.

Kamu seneng tidak belajar dengan alat peraga?

Senang mbak, pembelajaran matematika jadi lebih seru. Motivasi

Hasil Belajar

Apa pengalaman yang kamu dapatkan setelah mengikuti pembelajaran matematika?

Pengalamannya seru mbak ada sesuatu yang baru. Ya sebenarnya kalo pembelajarannya kelompok terus atau individu terus saya bisa mengikuti.

Terlihat pada hasil wawancara di atas siswa akan belajar apabila disuruh atau ada PR yang diberikan oleh guru. Bila menemukan soal yang sulit siswa masih tergantung pada moody, jika ingin mencarinya dia akan mencarinya jika tidak, ia tidak akan mencarinya. Siswa menyukai belajar menggunakan alat peraga karena pembelajaran menjadi lebih seru dan memberikan pengalaman baru pada dirinya. Siswa mengakui pada saat diskusi kelompok siswa lebih banyak mengobrol dari pada mengerjakan tugas yang diberikan.

2. Siswa 15 adalah siswa yang motivasi belajarnya rendah tetapi hasil belajarnya tinggi.

Tabel 4.15 Wawancara 2

Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu menyukai matematika? kenapa?

Gak terlalu. Karena, susah mbak.

Jika ada soal yang sulit kamu lebih milih buat menyerah atau coba lagi?

Menyerah mbak. Ya, kalau enggak tanya sama temen, gak berani kalau nanya sama guru, soalnya malu.

Apakah kamu sering mengulangi pembelajaran matematika yang sebelumnya sudah pernah dipelajari?

Kadang-kadang diulangi mbak.

Apakah buku yang digunakan untuk belajar hanya buku dari sekolah atau menggunakan buku lain atau mencari materi dari internet?

Buku dari sekolah mbak.

disuruh atau kemauan sendiri? Tapi lebih seringnya belajar kemauan sendiri.

Kamu punya waktu belajar khusus tidak di rumah?

Ada mbak, tapi gak tentu mbak.

Menurut kamu, belajar kelompok itu efektif atau tidak dalam pembelajaran matematika?

Senang. Karena, bisa

berkomunikasi dengan teman-teman.

Kamu seneng tidak belajar dengan alat peraga?

Efektif. Karena, alat peraga membuat lebih bisa menangkap pembelajaran.

Apa pengalaman yang kamu dapatkan setelah mengikuti pembelajaran matematika?

Pembelajaran matematika lebih senang dan buat lebih nyaman di kelas serta tidak tegang.

Siswa di atas ketika diwawancarai terlihat takut dan malu-malu. Siswa tidak terlalu menyukai matematika karena matematika susah, dan dia juga tidak berani bertanya kepada guru apabila menemukan soal yang sulit ataupun materi yang belum paham karena malu. Siswa memiliki waktu belajar khusus di rumah walaupun jamnya tidak selalu tepat, kadang sore kadang malam. Siswa juga lebih menangkap pembelajaran jika belajar menggunakan alat peraga. Kadang-kadang siswa belajar karena kemauannya sendiri untuk belajar.

3. Siswa 9 adalah siswa yang motivasi belajarnya rendah tetapi hasil belajarnya tinggi.

Tabel 4.16 Wawancara 3

Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu menyukai matematika? kenapa?

Jujur sih enggak mbak. Karena, susah. Saya tidak bakat matematika mbak, bakat saya lebih ke bidang seni mbak.

Jika ada soal yang sulit kamu lebih milih buat menyerah atau coba lagi?

Iya. Tadi waktu tes hasil belajar agak-agak menyerah, apalagi waktu soal ketiga, sampai lupa luasnya loh mbak.

Apakah kamu sering mengulangi pembelajaran matematika yang sebelumnya sudah pernah dipelajari?

Tidak mbak. Soalnya tidak bakat.

Apakah buku yang digunakan untuk belajar hanya buku dari sekolah atau menggunakan buku lain atau mencari materi dari internet?

Cuma buku sekolah mbak. Jarang internet, kalau ada materi yang tidak paham palingan nanya ke guru atau temen, antara nanya ke guru dan ke temen seimbang lah Kalo belajar di rumah karena

disuruh atau kemauan sendiri?

Kadang-kadang disuruh mbak, ya tapi kadang-kadang juga kemauan sendiri.

Kamu punya waktu belajar khusus tidak di rumah?

Tidak ada mbak. Terserah jam berapa gitu.

Menurut kamu, belajar kelompok itu efektif atau tidak dalam pembelajaran matematika?

Efektif mbak. Hanya tergantung perorangnya mbak, kan tingkat konsentrasi setiap orang berbeda-beda. Kondisi kelas saya kan ya tahu sendirilah mbak. Jadi, terkadang ada materi yang bisa masuk, ada yang tidak. Jadi, tergantung dari kondisi kelasnya mbak.

Kamu seneng tidak belajar dengan alat peraga?

Lumayan, lebih mudah paham. Karena, tidak berimajinasi, dan tidak harus membayangkan karena ada benda nyatanya.

Apa pengalaman yang kamu dapatkan setelah mengikuti pembelajaran matematika?

Pengalaman yang saya dapat sebenarnya mau lebih banyak kerja kelompok atau diceramahi

tergantung kondisi kelasnya lagi mbak, kalo kondisi kelasnya tidak rame ya materi yang masuk juga lebih banyak.

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa siswa tidak menyenangi matematika karena matematika itu sulit, siswa juga beranggapan bahwa dirinya tidak bakat matematika. Siswa akan mudah berkonsentrasi dan memahami pembelajaran apabila kelas dalam keadaan tenang, tidak gaduh. Siswa sangat terpengaruh dengan keadaan sekitarnya ketika pembelajaran. Jika teman-temannya mengobrol maka siswa akan ikut tertarik untuk

mengobrol juga. Menurut siswa, alat peraga membantu dia untuk lebih memahami materi pembelajaran yang diberikan.

4. Siswa 16 adalah siswa yang motivasi belajarnya rendah tetapi hasil belajarnya tinggi.

Tabel 4.17 Wawancara 4

Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu menyukai matematika? kenapa?

Lumayan, karena ada susahnya dan ada juga gampangnya. Lumayannya lebih ke tidak senang, karena susah, bingung. Jika ada soal yang sulit kamu lebih

milih buat menyerah atau coba lagi?

Tanya ke temen dulu mbak seringnya, kalo temen tidak tahu baru coba lagi.

Apakah kamu sering mengulangi pembelajaran matematika yang sebelumnya sudah pernah dipelajari?

Jarang mbak.

Apakah buku yang digunakan untuk belajar hanya buku dari sekolah atau menggunakan buku lain atau mencari materi dari internet?

Buku sekolah aja. Kalo untuk cari-cari materi di internet jarang.

Kalo belajar di rumah karena disuruh atau kemauan sendiri?

Belajar nunggu disuruh mbak.

Kamu punya waktu belajar khusus tidak di rumah?

Tidak ada mbak.

Menurut kamu, belajar kelompok itu efektif atau tidak dalam pembelajaran matematika?

Senang. Karena, temen satu kelompok saya seru-seru.

Kamu seneng tidak belajar dengan alat peraga?

Lumayan, tapi agak bingung kalau pakai alat peraga lebih senang kalau diterangkan langsung. Apa pengalaman yang kamu

dapatkan setelah mengikuti pembelajaran matematika?

Pembelajaran matematika lebih seru, ya yang paling seru karena kerja kelompok. Anggota kelompoknya seru-seru dan pas untuk diajak kerjasama.

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa siswa cenderung tidak menyukai matematika karena matematika itu

sulit. Siswa lebih senang belajar matematika dengan kerja kelompok karena lebih bisa bekerjasama dengan baik bersama teman-temannya. Namun, siswa lebih menyukai diterangkan langsung daripada menggunakan alat peraga, karena jika menggunakan alat peraga siswa lebih bingung.

5. Siswa 30 adalah siswa yang motivasi belajarnya tinggi tetapi hasil belajarnya rendah.

Tabel 4.18 Wawancara 5

Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu menyukai matematika? kenapa?

Ga terlalu, karena sulit dihafalkan. Saya lebih suka menghafal daripada menghitung mbak. Jika ada soal yang sulit kamu lebih

milih buat menyerah atau coba lagi?

Menyerah mbak.

Apakah kamu sering mengulangi pembelajaran matematika yang sebelumnya sudah pernah dipelajari?

Kadang-kadang mbak.

Apakah buku yang digunakan untuk belajar hanya buku dari sekolah atau menggunakan buku lain atau mencari materi dari internet?

Kadang-kadang cari di internet mbak.

Kalo belajar di rumah karena disuruh atau kemauan sendiri?

Kadang-kadang disuruh, kadang-kadang kemauan sendiri.

Kamu punya waktu belajar khusus tidak di rumah?

Ada, jam 7 sampai jam 9.

Menurut kamu, belajar kelompok itu efektif atau tidak dalam pembelajaran matematika?

Efektif. Karena, bisa

berkomunikasi dengan teman.

Kamu seneng tidak belajar dengan alat peraga?

Senang, alat peraga lebih memudahkan pekerjaan. Apa pengalaman yang kamu

dapatkan setelah mengikuti pembelajaran matematika?

Pembelajaran matematika

membuat saya bisa berdiskusi dan bercanda bersama teman-teman.

Dari percakapan di atas siswa menunjukkan bahwa tidak terlalu menyenangi matematika karena siswa lebih senang menghafal daripada menghitung, siswa akan mudah menyerah ketika menemukan soal yang sulit untuk dikerjakan, apabila siswa tidak tahu mengenai pembelajaran yang siswa pelajari kadang-kadang dia bertanya dengan guru. Siswa beranggapan bahwa kerja kelompok membuat dia dapat berdiskusi sekaligus bercanda dengan teman-temannya. Siswa juga menganggap bahwa alat peraga sangat membantu memudahkan pekerjaannya dalam menyelesaikan soal.

6. Siswa 8 adalah siswa yang motivasi belajarnya tinggi tetapi hasil belajarnya rendah.

Tabel 4.19 Wawancara 6

Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu menyukai matematika? kenapa?

Suka mbak soalnya matematika tidak membosankan.

Jika ada soal yang sulit kamu lebih milih buat menyerah atau coba lagi?

Tidak mbak, kalau benar-benar tidak tahu saya tanya ke kakak, soalnya kakak juga pendidikan matematika di UNES.

Apakah kamu sering mengulangi pembelajaran matematika yang sebelumnya sudah pernah dipelajari?

Kadang-kadang di buka mbak kalau tiba-tiba yang dipelajari sekarang ada kaitannya sama yang dulu.

Apakah buku yang digunakan untuk belajar hanya buku dari sekolah atau menggunakan buku lain atau mencari materi dari internet?

Buku dari sekolah mbak.

Kalo belajar di rumah karena disuruh atau kemauan sendiri?

Suka disuruh mbak.

Kamu punya waktu belajar khusus tidak di rumah?

Menurut kamu, belajar kelompok itu efektif atau tidak dalam pembelajaran matematika?

Senang mbak, karena bisa

mengobrol sama teman mbak. Tapi kerja kelompok lebih banyak ngobrolnya.

Kamu seneng tidak belajar dengan alat peraga?

Senang mbak, soalnya bu guru jarang pakai alat peraga. kalau pakai alat peraga materi lebih dipahami mbak.

Apa pengalaman yang kamu dapatkan setelah mengikuti pembelajaran matematika?

Pembelajaran matematika membuat saya lebih bisa fokus.

Dari percakapan di atas terlihat siswa memang dari awal sudah menyukai matematika, namun siswa jarang sekali mengulang-mengulang materi yang sudah dipelajari, dia mengulang-mengulang materi jika ada materi yang dipelajari sekarang ada kaitannya dengan yang sebelumnya. Siswa juga belajar menunggu di suruh, walaupun ada waktu khusus untuk belajar. Siswa senang belajar kelompok, namun siswa mengakui bahwa belajar kelompok membuat siswa lebih banyak mengobrol daripada berdiskusi. Alat peraga membantu siswa untuk lebih memahami materi dan fokus dalam belajar.

Dari hasil wawancara di atas peneliti mendapatkan fakta yang dijabarkan sebagai berikut :

a. Fakta yang didapatkan melalui wawancara dengan siswa yang memiliki motivasi rendah hasil belajar tinggi adalah :

- Siswa tidak menyenangi matematika dan menganggap matematika itu susah.

- Siswa cenderung menyerah ketika menghadapi soal yang sulit.

- Siswa jarang mengulangi materi pembelajaran yang sudah dipelajari.

- Sumber yang dipelajari hanya buku dari sekolah, tidak berusaha mencari buku atau sumber lain.

- Siswa lebih cenderung belajar karena kemauan diri sendiri. - Siswa tidak memiliki waktu belajar khusus, jika siswa

merasa perlu belajar siswa akan belajar.

- Menyenangi belajar kelompok, dan menyadari jika saat diskusi kelompok mereka lebih banyak mengobrol maka akan mengurangi waktu menyelesaikan tugas dan membuyarkan konsentrasi teman sekitarnya.

- Alat peraga membantu siswa untuk lebih memahami materi yang dipelajari.

- Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilengkapi oleh alat peraga membuat siswa menyenangi matematika, serta menemukan sesuatu yang baru, lebih nyaman di kelas atau merasa tidak tegang, dan lebih mudah membangun kerjasama antar siswa.

b. Fakta yang didapatkan melalui wawancara dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi hasil belajar rendah adalah :

- Ada siswa yang menyenangi matematika karena matematika tidak membosankan, ada juga yang tidak terlalu menyenangi matematika karena tidak terlalu suka menghitung.

- Ada siswa yang tidak menyerah ketika mengerjakan soal yang susah, ada juga siswa yang menyerah jika ada soal yang susah.

- Siswa cenderung jarang mengulangi pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.

- Ada siswa yang hanya menggunakan sumber belajar dari sekolah, ada juga siswa yang kadang-kadang mencari sumber belajar lain yaitu dari internet.

- Siswa mau belajar apabila di suruh. - Siswa biasa belajar sekitar jam 7 malam.

- Menurut siswa belajar kelompok adalah hal yang menyenangkan karena dapat mengobrol dengan teman-teman sekelompoknya.

- Alat peraga membantu siswa dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

- Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilengkapi alat peraga membuat siswa dapat fokus dan berdiskusi dengan temannya, serta bercanda.

Dari keseluruhan wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa siswa merasa senang dengan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilengkapi dengan alat peraga pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi karena pembelajaran matematika menjadi lebih seru, tidak tegang, siswa mendapatkan sesuatu yang baru, dan dapat berdiskusi dengan teman sekelompoknya sehingga lebih mudah membangun kerjasama antara siswa. Kemampuan siswa dalam mengerjakan tes hasil belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa, namun tidak semua hasil belajar yang berbeda-beda dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa melainkan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti minat, IQ, bakat, model pembelajaran yang digunakan guru ketika mengajar, alat dan media penunjang pembelajaran di sekolah maupun di rumah, dan lingkungan belajar siswa baik di sekolah atau di rumah.

Dokumen terkait