• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Prospek Perekonomian

6.2. INFLASI REGIONAL TRIWULAN II 2014

Tekanan inflasi pada triwulan II 2014 diperkirakan masih cukup tinggi. Berdasarkan disagregasinya, upside risk inflasi diperkirakan bersumber dari core inflation dan administered price,sedangkan tekanan inflasi volatile foods diperkirakan mereda. Dengan demikian inflasi Bali diperkirakan akan berada dalam rentang 6,3

6,8% (yoy).

Sementara itu, tekanan inflasi Provinsi Bali pada tahun 2014 diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013, seiring dengan hilangnya dampak kenaikan BBM bersubsidi. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III (Bali & Nusra) akan tetap mencermati sejumlah risiko yang dapat mengganggu pencapaian sasaran inflasi, seperti penyesuaian administered prices, dan potensi peningkatan harga pangan akibat musim kemarau di beberapa daerah, termasuk adanya indikasi kemungkinan terjadinya El Nino dengan intensitas lemah di bulan Agustus 2014. Dalam kaitan ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III (Bali & Nusra) akan terus memperkuat bauran kebijakan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah sehingga tetap dapat mengendalikan inflasi sesuai sasarannya.

Grafik 6.4 Proyeksi Inflasi Bali Grafik 6.5 Perkembangan Perkiraan Penawaran dan Permintaan Provinsi Bali

Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah Keterangan : *) Angka Proyeksi BI

Sumber : Survey Pedagang Eceran, Bank Indonesia

Tekanan pada core inflation diperkirakan menguat. Terdapat potensi tekanan core inflation di triwulan II 2014 seiring masuknya periode peak season kunjungan wisatawan dan perayaan hari raya keagamaan (Galungan, Kuningan, Waisak, dan Bulan Ramadhan), yang berpotensi mendorong kenaikan biaya transportasi dan bahan makanan. Potensi tekanan inflasi juga terdapat pada komponen biaya tempat tinggal. Dalam periode high season terdapat kecenderungan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan biaya hotel dan jasa pariwisata sehingga turut memberi kontribusi terhadap inflasi kedepan.

Ekspektasi konsumen terhadap perubahan harga kedepan relatif mereda. Hasil Survey Konsumen (SK) periode April 2014 menunjukkan indeks perubahan harga periode 3 dan 6 bulan kedepan masing-masing 184,5 dan 190,5 lebih rendah dibandingkan periode lalu yang sebesar 185 dan 193. Namun potensi kenaikan biaya produksi seiring kenaikan TTL Industri secara bertahap masih membuat pelaku usaha

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 2010 2011 2012 2013 2014

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan I 2014 79 mengekspektasikan adanya kenaikan harga kedepan. Hal ini tercermin dari hasil Survey Penjualan Eceran, dimana indeks ekspektasi harga pedagang 3 bulan yang akan datang belum mengalami penurunan dan masih berada pada level 160.

Sementara itu, sisi penawaran diperkirakan akan dapat merespon sisi permintaan dengan baik sebagaimana tercermin pada hasil Survei Pedagang Eceran (Grafik 6.6). Pertumbuhan investasi pada beberapa tahun terakhir dapat meningkatkan kemampuan sisi pasokan dalam mengimbangi tetap kuatnya permintaan ke depan.

Grafik 6.6 Ekspektasi Pedagang terhadap Perubahan Barang dan Jasa

Grafik 6.7 Ekspektasi Konsumen terhadap Perubahan Harga Barang & Jasa

Sumber : Survei Penjualan Eceran (SPE), Bank Indonesia Sumber : Survei Konsumen, Bank Indonesia

Kelompok administered price diperkirakan masih memberikan sumbangan pada inflasi Bali. Dampak penyesuaian BBM pada 21 Juni 2013 diperkirakan sudah berangsur-angsur hilang sehingga tekanan inflasi kelompok administered price akan mereda. Namun demikian, masih terdapat potensi upward risk yang bersumber dari kenaikan ongkos angkutan udara pada periode peak season kunjungan wisata dan rencana kenaikan wacana penyesuaian tarif dasar listrik yang diimplementasikan secara bertahap sepanjang tahun 2014.Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 09 Tahun 2014 Tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan oleh PT PLN (Persero) terjadi kenaikan untuk Rumah Tangga besar dengan daya 6600 VA ke atas, Kantor Pemerintah skala menengah dengan daya 6600 VA sd 200 kVA, bisnis skala menengah dengan daya 6600 VA sd 200 kVA, dan Bisnis Skala Besar, dengan daya di atas 200 kva. Dampak langsung kenaikan TDL Rumah Tangga Gol 6600 kva ke atas terhadap inflasi Bali diperkirakan rendah mengingat kecilnya jumlah pelanggan daya 6600 kva ke atas di Bali. Sementara kenaikan Tarif Listrik untuk golongan industri dan bisnis diperkirakan akan berimbas pada kenaikan barang dan jasa lainnya. Kenaikan tersebut juga bisa mempengaruhi daya saing industri secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaku usaha dihimbau untuk melakukan penyesuaian melalui penghematan pemakaian listrik.

Tekanan pada komponen volatile food diperkirakan mereda. Penurunan tekanan inflasi volatile foods seiring dengan membaiknya aktivitas produksi dan distribusi ditengah kondisi cuaca yang kondusif. BMKG memprakirakan curah hujan berada di kisaran menengah rendah, yaitu di kisaran 51 150 mm sehingga kondisi panen diperkirakan meningkat dengan distribusi yang terjaga.

Panen Raya beras yang diperkirakan akan jatuh pada April sampai dengan Mei 2014 berdampak pada penurunan harga komoditas beras. Hasil Survei Pemantauan Harga Kantor Perwakilan Bank Indonesia

160.00160.00 147.00 141.00 100 120 140 160 180 200 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 2011 2012 2013 2014

Indeks Ekspektasi Harga Pedagang 3 bln yad Indeks Ekspektasi Harga Pedagang 6 bln yad Indeks 184.5 190.5 135 145 155 165 175 185 195 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 2011 2012 2013 2014

Indeks Ekspektasi Harga Konsumen 3 bln yad Indeks Ekspektasi Harga Konsumen 6 bln yad Indeks

80 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan I 2014

Wilayah III (Bali-Nustra) pada April 2014 menunjukkan penurunan harga beras pada kisaran 3% sehingga diperkirakan akan memberikan sumbangan deflasi sebesar -0.1%.

Dari sisi eksternal pergerakan harga komoditas pangan dunia diperkirakan akan melandai seiring dengan meningkatnya produksi pangan dunia. Produksi beras dunia diperkirakan akan meningkat terutama diddorong dari Brazil, Pakistan dan Africa. Pasokan jagung juga diperkirakan meningkat terutama didorong peningkatan produksi di Brazil, Afrika Selatan, Rusia dan Mexico. Selain itu, pasokan kedelai dunia diperkirakan meningkat yang berasal dari kawasan Amerika Serikat.

Tabel 6.2 Prognosa Kebutuhan Pokok Provinsi Bali

Sumber : Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Bali

Gambar 6.1. Kalender Tanam Padi

Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian, 2014

Mei Juni Mei Juni Mei Juni Mei Juni Mei Juni Mei Juni Mei Juni

Stok Awal 964 964 2,142.91 2,142.91 778.05 778.05 164,878 202,255 12,441 11,941 6,392 6,142 13,274 13,274 Pengadaan : 820,85 760,61 4,180.83 4,356.76 2,237.89 2,267.58 81,859 77,761 4,500 4,500 2,000 2,000 3,295 3,295 Prod.lokal Bali 735,89 707,06 3,421.45 3,421.45 2,194.09 2,213.68 77,359 73,261 - - - - 45 45 Luar Bali 84,96 53,55 759.38 935.31 43.8 53.9 4,500 4,500 4,500 4,500 2,000 2,000 3,250 3,250 Impor - - - - - - - - - - - -Jumlah (1 +2) 1,784,85 1,724,61 6,323.74 6,499.97 3,015.94 3,045.63 246,737 280,016 16,941 16,441 8,392 8,142 16,569 16,569 Kebutuhan 788,20 735,13 2,984.68 3,329.83 2,194.39 2,208.58 44,482 44,482 5,000 5,500 2,250 2,475 3,625 3,625 Stok Akhir (3 - 4 - 5) 964 963,99 2,142.91 2,142.92 778.05 778.05 202,255 235,534 11,941 10,941 6,142 5,667 13,274 12,944 Beras Gula Pasir Tepung Terigu Minyak Goreng Telur Ayam Daging Ayam

Daging Sapi Uraian

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan I 2014 81

Gambar 6.2. Perkiraan Curah Hujan Provinsi Bali

Sumber : BMKG Sumber : BMKG

Menghadapi risiko peningkatan tekanan inflasi pada Mei 2014 jajaran SKPD yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Pada Senin, 5 Mei 2014 TPID melaksanakan Rapat Tim Kebijakan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Bali. Dalam Rapat yang dihadiri oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III (Bali & Nusa Tenggara) beserta jajaran pimpinan jajaran SKPD tersebut Wakil Gubernur menginstrusikan agar jajaran SKPD dapat menjaga kestabilan distribusi dan suplai bahan kebutuhan pokok. Pemantauan harga dan kecukupan suplai kebutuhan pokok akan dilaksanakan secara intensif bekerjasama dengan aparat keamanan. Dinas Perhubungan dan Pelabuhan akan memprioritaskan kelancaran distribusi bahan pangan. Disamping itu, juga akan dilaksanakan pasar murah menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan melibatkan Dinas Perindag, BULOG, Pelaku Usaha dan Perbankan. Upaya ini didukung dengan masih berlangsungnya musim panen raya beras dan kondisi cuaca yang kondusif diharapkan dapat menciptakan kestabilan harga periode Mei 2014.

Dokumen terkait