• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN TERAKHIR : S1 (UNIMED)

4.2.9 Informan Kesembilan

NAMA : BOYOD

AGAMA : ISLAM

UMUR : 22 TAHUN

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

PENDIDIKAN TERAKHIR : SMA

PEKERJAAN : BELUM ADA

PENDAPATAN : -

Informan ini merupakan orang yang cukup dikenal di sekolahnya dulu di SMA Negeri 1 Sei Rampah. Temannya sangat banyak, sehingga teman-temannya menyebutnya dengan nama panggilan Boyod. Informan sempat kuliah di UNIVA Medan tahun 2012. Namun pada semester 4 informan berhenti karena malas dan tidak tahan dengan kegiatan perkuliahan.Tahun 2014 informan merantau ke Palembang untuk bekerja sebagai mandor perkebunan dan digaji saat itu Rp 2.700.00. Namun karena alasan tidak betah dan terlalu jauh dari kota atau pemukiman banyak penduduk informan berhenti dan kembali tahun 2015 bulan Mei. Sekarang informan menganggur.Dan katanya setelah lebaran ini dia mau merantau lagi.

Informan semasa masih sekolah sering menonton keyboard bongkar bersama dengan teman-temannya.Bahkan diwaktu mau besok sekolahpun informan juga sempat menonton keyboard bongkar karena diajak teman- temannya.

66

Setiap menonton keyboard bongkar bersama temannya, tak jarang informan dan temannya meminum tuak dan terkadang ikut bermain judi dadu.Informan mengatakan, “pernah terjadi tawuran antar pemuda saat bermainnya keyboard bongkar sehingga acaranya sempat bubar karena sudah ketahuan sama pihak kepolisian.”

Informan mengatakan, “saya tidak tahu kapan asal mula keyboard bongkar yang terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai.Namun ada perbedaan keyboard bongkar dulu dengan keyboard bongkar yang sekarang.Keyboard bongkar dulu, identik dengan orang tua yang menontonnya.Keyboard bongkar sekarang, identiknya anak muda.Setahu saya, biduan keyboard bongkar terdahulu yang main orang-orang yang sudah berumur.Kalau keyboard bongkar yang sekarang, biduannya yang main anak-anak muda.Bahkan ada yang masih remaja atau sekolah.”

Menurut informan, “apa yang terjadi dalam penyelenggaraan keyboard bongkar, seperti porstitusi, perjudian, meminum minuman keras dan penyalahgunaan obat terlarang atau narkoba sudah biasa terjadi di masyarakat saat penyelenggaraan keyboard bongkar. Asalkan tidak mengganggu, ya., gag papa.”

Lanjut Informan, “saya tahu kalau perbuatan itu menyimpang. Tapi mau gimana lagi, uda dari dulu uda kayak gitu.”

Informan mengatakan, “Di Serdang Bedagai cuma keyboard bongkar lah hiburan yang asyik.Anak muda kali.”

67

Lanjut informan, ”saya berpikir, kasihan anak-anak yang masih dibawah umur yang sudah menonton kayak begituan.Karena belum saatnya.saya menyalahkan pengawasan orang tuanya.”

Lanjut kembali informan mengatakan, “sempat terdengar isu keyboard bongkar akan di hentikan penyelenggaraannya karena ada penyimpangan, tindak kriminal dan tidak sesuai dengan motto Kabupaten Serdang Bedagai oleh Pemerintah. Namun gag ada tuh, tindak lanjutnya, main juganya keyboard bongkar.”

Informan mengatakan, “selama Bulan Ramadhan atau Bulan Puasa, keyboard bongkar tidak ada atau libur.Yang ada selama bulan Ramadhan adalah keyboard kasida atau keyboard yang bernuansa islami.”

Informan mengatakan, “keyboard bongkar sekarang telah mengikuti tren yang ada di media-media atau televisi, lebih modern dan lebih oke. Dari lagu nya, panggung keyboard bongkar yang seperti diskotik dengan lampu berwarna-warni yang berkelap-kelip.”

68 4.2.10 Informan Kesepuluh

NAMA : SUPARMIN

AGAMA : ISLAM

UMUR : 55 TAHUN

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

PENDIDIKAN TERAKHIR : SMA

PEKERJAAN : SEKERTARIS CAMAT

PENDAPATAN : RP. 6.000.000

Informan menjadi sekretaris Camat sejak tahun 2007 yang lalu.Tahun ini usianya memasuki 56 tahun. 2 tahun lagi informan akan pensiun. Walaupun informan hanya tamatan SMA, informan cukup berprestasi menjadi sekretaris Camat serta Camatnya.Banyak prestasi yang diraih oleh Kecamatan Perbaungan saat pak Camat dan sekretaris Camat memimpin daerah.Informan mempunyai 3 orang anak.Anak yang pertama perempuan sudah menikah dengan seorang polisi.Anak kedua baru aja selesai siding dan anak ketiga masih sekolah.

Saat diwawancara informan sangat ramah dan menjawab peratanyaan peneliti dengan cukup lengkap.Peneliti merekam wawancaradengan video di ruangan kerja informan.

Informan mengatakan, “konsep religius yang ada di visi-misi Kabupaten Serdang Bedagai itu maksudnya, membangun masyarakat yang religius yang berakhlak mulia sesuai agama masing-masing. Terkhusus dengan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai yang mayoritas islam. Tindak lanjut dari visi-misi yang religius di Kabupaten Serdang Bedagai adalah dengan mewajibkan anak- anak di kabupaten Serdang Bedagai bisa membaca Al-Qur’an yang telah dibuatkan undang-undang.Kemudian untuk masyrakatnya dibuat pengajian rutin

69

yang biasanya dilakukan paling lama dua minggu sekali serta merayakan hari besar Islam dengan besar. Agar masyarakatnya bisa menanamkan nilai-nilai religius khususnya islam.”

Ditanya tentang keyboard bongkar yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai khususnya di kecamatan Perbaungan, Informan menjawab, “keyboard bongkar itu berasal dari Kabupaten Asahan,sejak orde baru keyboard itu sudah ada. Mungkin karena saat itu tidak ada hiburan rakyat yang lain, maka dibuatlah hiburan seperti itu. Apalagi hiburan itu dimainkan di masyarakat perkebunan yang jauh dari pemukiman. Hingga keyboard bongkar membuka cabangnya di sini atau masyarakat sini yang meniru seperti itu.”

Informan mengatakan, “masyarakat sebenarnya bukan menggemari hiburan keyboard bongkar, tapi karena tidak ada hiburan lain yang ditonton, makanya masyarakat menonton keyboard bongkar itu.Maka dari itu kami sebagai pihak Pemerintah mengusahakan agar masyrakat tidak menonton keyboard bongkar tersebut dengan menyadarkan masyarakat dengan agama. Mungkin masyarakat tidak memahami agamanya sendiri, sehingga kami menyadarkannya dengan pengajian dan kegiatan-kegiatan islam lainnya. Kami juga mengantisipasi keberadaan keyboard dengan memperketat izinnya melalui pihak kepolisian dan membuat aturan, seperti tidak boleh manggung lebih dari jam 11 malam dan tidak ada penyanyi keyboard yang memakai pakai minim serta bergoyang erotis.”

Lanjut informan, mengatakan, “Keyboard bongkar masih ada sekarang, mungkin karena masyarakat dulu yang selalu mengundang keyboard bongkar dalam acara pernikahan, sunatan dan acara-acara lainnya sehingga sudah menjadi

70

kebiasaan dimasyarakat.Apalagi ketika keyboard bongkar sudah main, pasti banyak penyimpangan yang bisa terjadi seperti tindakan kriminal, tawuran, judi, narkoba, porstitusi dan lainnya.Maka dari itu kami mengusahakan agar keyboard bongkar bisa berhenti dengan menanamkan nilai agama kepada masyarakat khususnya anak-anak.Karena keyboard bongkar ada karena penontonnya.Jadi kalau tidak ada yang menonton, keyboard bongkarnya tidak ada.”

Menurut informan, “dampak perkembangan zaman dengan media dan teknologi yang sudah maju bisa menjadi faktor kenapa masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai mencari hiburan yang menyenangkan yang mengindikasikan keararah seks, dan kebetulan adapula hiburan rakyat seperti ini, sehingga pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan perkembangan zaman dengan memodifikasi keyboard bongkar yang bernuansa anak muda yang tentunya merusak moral anak-anak kita.”

Informan, sebagai sekretaris Camat mengatakan, “saya menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai, terkhusus masyarakat Perbaungan, agar tidak menonton keyboard bongkar dan tidak mengundang keyboard bongkar tersebut dalam acara apapun karena bisa merusak moral dan akan membuat malu kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki konsep religius.”

71 4.2.11 Informan Kesebelas

NAMA :AI (SAMARAN)

AGAMA : ISLAM

UMUR : 36 TAHUN

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

Dokumen terkait