• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN : PNS

PENDAPATAN : RP. 4.500.000

Bapak Nasruddin merupakan informan pertama yang peneliti wawancara.Peneliti mewawancarai beliau di kediamannya di Jalan Negara, Firdaus yang tidak jauh dari rumah saya yang sebagai peneliti.Informan lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur tanggal 18 Oktober 1978.Informan menyelesaikan pendidikannya dari SD-SMA di kampung halamannya.Sedangkan S1 informan selesaikan di Universitas Islam Sumatera Utara dan S2 di Universitas Islam Jakarta.

43

Informan tinggal di Kabupaten Serdang Bedagai yang sebelumnya Kabupaten ini merupakan pecahan dari kabupaten Deli Serdang sejak tahun 2002.informan dulunya bekerja sebagai pedagang kripik dorong.

Sekarang informan bekerja di Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sebagai seorang PNS golongan 3c di instansi dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan asset. Informansudah menjadi PNS sejak 2006 yang sebelumnya honorer selama 2 tahun saat berdirinya kabupaten Serdang Bedagai tahun 2004.

Informan juga mengurusi kenaziran di masjid Kabupaten Serdang Bedagai sejak 2005 hingga sekarang. Setiap ada kegiatan pengajian, sholat idul adha, idul fitri dan kegiatan religius islam lainnya yang diadakan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Informan selalu terlibat dalam kegiatan tersebut.

Informan juga pernah terlibat dalam kegiatan razia PSK di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dan memberi pengetahuan agama kepada oknum- oknum PSK tersebut.Sehingga informan sering disebut oleh kalangan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sebagai Tokoh Agama. Informan tahu seluk-beluk yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai baik sosial masyarakatnya , ekonomi, politik dan dinamikanya.

Informan sangat ramah ketika saya wawancarai, dan menjawab seluruh pertanyaan saya dengan jelas.Saya mewawancarai beliau dengan menggunakan rekaman video.

Informan mengatakan “konsep religius yang ada di visi-misi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai maksudnya adalah agar masyarakat menjalankan kaidah-kaidah Islam dengan baik dan benar demi ketentraman daerah

44

KabupatenSerdang Bedagai.Apalagi mayoritas masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai 99% adalah muslim. Jadi wajar pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menerapkan visi-misi itu.” Kemudian informan mengatakan “bentuk-bentuk kegiatan religius yang ditanamkan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai adalah dengan mengeluarkan perda, yaitu wajib membaca Al-qur’an dan himbauan kepada masyarakat unruk mengisi masjid-masjid yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai serta mengadakan pengajian rutin yang ada di adakan seminggu sekali, sebulan sekali hingga 3 bulan sekali, untuk menanamkan religius kepada masyarakat Serdang Bedagai.”

Kemudian informan, saya tanyakan kepadanya tentang ‘’keyboard bongkar’’.

Informan mengatakan “tidak tahu-menahu tentang sejarah awalnya keyboard bongkar.Namun keyboard bongkar itu ada sejak orde baru hingga sekarang.Keyboard bongkar menampilkan panggung hiburan yang sangat bertentangan dengan konsep religius yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.Seperti para biduan atau penyanyi yangberpakaian sangat minim atau terbuka dan kadang kala membuka pakaiannya hingga telanjang dada.Biduannya tidakhanya perempuan, tapi juga para waria yang kadang mereka disawer atau menyelipkan uang di bagian tubuh yang sensitif.” Informan yang juga sebagai tokoh agama, mengatakan, “ saya meyesalkan dengan masyarakat yang mengikuti dan menikmati keyboard bongkar yang terkesan permisif atau membiarkan.”

Lanjut informan “tak jarang yang menonton adalah anak-anak dibawah umur dan remaja-remaja yang masih labil.Ironinya selama berlangsung kegiatan

45

keyboar bongkar ada kegiatan porstiusi.Seperti oral sex dan kencan kilat.Tidak itu saja juga ada kegiatan yang melawan hukum seperti perjudian dan menjual minum-minuman keras.Keyboard bongkar menjadi pro-kontra dikalangan masyarakat.Ada yang berusaha melarang dan membubarkannya, ada pula yang berusaha untuk mempertahankannya karena mereka menganngap itu sebagai mata pencarian dan hiburan rakyat untuk melepas lelah mereka selama bekerja.”

Namun informan mengatakan, “tidak sepenuhnya penyelenggara keyboard bongkar dan masyarakat yang mendukung keyboard bongkar salah. Karena juga ada alasan ekonomi dan globalisasi serta media sosial (internet) yang berkembang di masyarakat. Seperti maraknya internet yang berkonten porno, hiburan-hiburan televisi yang kurang mendidik dan gaya hidup masyarakat yang konsumtif.Maka dari itu Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mengupayakan agar meminimalisir masyarakat yang menyukai keyboard bongkar dengan pendidikan agama di sekolah-sekolah, di masjid-mesjid dan di pemukiman warga. Seperti pengajian rutin, dan kegiatan islami lainnya.”

46 4.2.2. Informan Kedua

NAMA : MURTI ANUGERAH S,sos

AGAMA : ISLAM

UMUR : 22 TAHUN

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

PENDIDIKAN TERAKHIR : S1

PEKERJAAN : BELUM BEKERJA

PENDAPATAN : -

Murti Anugerah S,sos.merupakan teman peneliti sendir. Dari SMP-SMA, Peneliti satu sekolah dengan informan, di SMP N 1 Sei Rampah dan di SMA 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai.Informan baru saja wisuda dari Universitas Islam Negri Sumatera Utara (UIN SU) atau yang dulu sering kita kenal dengan Institut Agama Islam Negri (IAIN), di Fakultas ISIPOL, Departemen Politik Islam.Informan juga merupakan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muslim Serdang Bedagai (IMAMSEB) periode 2013-2016.Informan di Serdang Bedagai sejak informan lahir hingga sekarang.informan sangat mengetahui keadaan daerahnya dan sangat senang berbaur dalam kegiatan masyarakat. Informan mengaku sangat dekat dengan Wakil Bupati Serdang Bedagai dan beberapa anggota DPRD kabupaten Serdang Bedagai serta banyak kenalan di pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai.

Peneliti mewawancarainya sebagai Ketua salah satu Organisasi Islam di Kabupaten Serdang Bedagai di kediaman rumah orang tuanya di Jalan Meteran, Firdaus sekitar pukul 16.30 WIB dengan merekamnya divideo.Peneliti pun mewawancarainya.

47

Informan mengatakan “konsep religius yang ada di visi-misi Serdang Bedagai hanya bersifat kesukuan, maksudnya kegiatan-kegiatan religius islam dilakukan hanya segelintir etnis, seperti Melayu saja.Namun secara keseluruhan konsep religius sebagai Visi-misi yang dicanangkan Bupati saat itu Tengku Erry hingga sekarang hanya sebatas slogan.”

Namun Informan juga mengatakan“ada usaha-usaha yang dilakukan pihak eksekutif atau pemerintah Serdang Bedagai dalam menerapkan Konsep religius di kabupaten Serdang Bedagai, seperti penerbitan UU no 1 tahun 2013 tentang wajib pandai membaca Al-Qur’an tingkat SMA kepada seluruh siswa yang ada di Serdang Bedagai.“

Ditanya mengenai sejarah keberadaan keyboard bongkar, informan mengatakan“kurang tahu kapan awal pasti munculnya keyboard bongkar tersebut, namun itu sudah lama terjadi.” informan hanya mengetahui berkembang pesatnya di sekitar 1999-2003.Informan mengatakan mengatakan “dahulu keyboard bongkar sering tampil di Sei Rampah namun bergeser ke Perbaungan. Mungkin karena pusat pemerintahan atau ibukota Sedang Bedagai adalah Sei Rampah, sehingga para penyelenggara keyboard bongkar tidak berani lagi tampil di Sei Rampah”

Lanjutnya menurut keterangan Informan, “keyboard bongkar sekarang berlangsung di daerah pelosok atau jauh dari jalan raya.Karena dahulunya Serdang Bedagai masih di wilayah Deli Serdang, namun kini karena pemekaran aktivitas keyboard bongkar berali ke pelosok desa.”

48

Informan mengatakan “keyboard bongkar sendiri sudah seakan mengakar di sebagian masyarakat Serdang Bedagai.Sepi bila tidak ada keyboard bongkar.Karena di setiap acara pesta baik pernikahan, sunatan, ulang tahun dan lainnya yang di nanti oleh masyarakatnya adalah keyboard bongkarnya.”Karena menurut informan, “masyarakat yang mengadakan pesta, biasanya akan memanggil keyboard bongkar agar pestanya lebih meriah dan banyak orang yang datang”

Informanmengatakan “menyesalkan mengapa anak-anak sekitar usia SD dan SMP dibiarkan menonton keyboard bongkar hingga ikut menyawernya. Dan masyarakat terkesan membiarkan dan permisif dengan keadaan seperti itu. Bukan hanya itu aja, dalam pertunjukkan keyboard bongkar, di sekitar lokasi pertunjukan keyboard bongkar juga ada perbuatan melawan hukum, seperti perjudian, menjual minum-minuman keras dan terkadang jual beli barang haram seperti sabu atau ganja, dan itu pun juga masyarakat apatis.”

Informan mengatakan “pihaknya sebagai Organisasi Islam sudah melakukan upaya sepeti surat protes ke Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dan pihak kepolisian. Namun semua itu sia-sia karena yang dihadapi kepolisian untuk membubarkan aktivitas keyboard bongkar cukup berat,yaitu massa yang banyak yang terkadang mereka mabuk.”

Menurut Informan“banyak dampak dari aktivitas keyboard bongkar, selain penyimpangan juga meningkatnya pelecehan seksual sekitar 9,1% di tahun 2014.(Data Kepolosian Resort Serdang Bedagai).Ada juga dampak lainnya seperti ada beberapa siswa di sekolah Serdang Bedagai yang bolos sekolah karena

49

bangun kesiangan hingga telat masuk sekolah diakibatkan karena menonton keyboard bongkar tersebut.”

Informan mengatakan“sepenuhnya tidak menyalahkan pemerintah dan masyarakatnya. Karena ada faktor-faktor lain dari masih berjalannya aktivitas keyboard bongkar. Seperti kurangnya pendidikan masyarakat terhadap Islam ditambah lagi pengaruh globalisasi media dan ekspresi kebebasan setiap individu dan kelompok tertentu yang sudah kebablasan yang salah diartikan oleh masyarakat di era reformasi dan demokrasi ini.”

Informan Mengatakan “mengharapkan peran besar Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk memfasilitasi hiburan-hiburan rakyat yang positif sehingga masyarakat bisa beralih ke hiburan yang lebih bermartabat dan islami. Padahal banyak orkes melayu Serdang Bedagai yang bagus dan mumpuni hingga orkes melayu itu di pakai di luar Sedang Bedagai seperti di Medan, Tebing Tinggi dan Binjai, namun pemerintah kurang memanfaatkannya. Juga Kepada masyarakat Serdang Bedagai yang memakai jasa keyboard bongkar untuk tidak memakai jasanya lagi, karena sangat merusak moral masyarakat itu sendiri, dan apalagi anak-anak yang menonton, tentunya bisa merusak masa depan mereka.”

50

4.2.3

Informan Ketiga

NAMA : AMIN

AGAMA : ISLAM

UMUR : 34 TAHUN

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

Dokumen terkait