• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.2 Hasil Temuan

5.2.5 Informan Utama 5

Nama : Nurchairani Safitri Hasibuan

Umur : 17 tahun

Nama Ayah : Agung Hasibuan

Nama Ibu : Intan

Pendidikan : WBS UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Mandailing

Rani adalah anak tunggal. Rani adalah seorang WBS UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar. Rani telah kehilangan ke dua orang tuanya, itulah alasan utama mengapa Rani berada di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar. Sebelum berada di UPTD ini Rani tinggal bersama Neneknya, namun karena rani ingin mengembang kan dirinya agar nantinya dia berguna bagi dirinya sendiri juga orang di sekitarnya, Rani ingin tetap melanjutkan pendidikan ketrampilanya. Kemudian Rani masuk ke UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar diantar oleh nenek nya juga saudaranya. Berikut penuturan Rani:

“Kedua orang tua saya sudah tidak ada, jadi saya di asuh oleh nenek saya dari kecil, saya sangat sayang dengan nenek.”

Tahun 2012, Rani masuk ke UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar. Saat pertama kali Rani masuk UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar. Rani masih merasa takut dan belum

bisa bersosialisasi dengan teman-teman penyandang disabilitas tuna rungu wicara lainya. Berikut penuturan Rani:

“ Sejak tahun 2012 saya sudah berada di sini. Saat itu umur saya masih 14 tahun, dan saya masih merasa takut ketika pertama kali masuk kesini dan belum bisa berbaur dengan teman yang lain.”

Hubungan Rani dengan teman-teman penyandang disabilitas tuna rungu wicara lainya yang lain cukup baik, meskipun sering terjadi pertengkaran diantara mereka. Pertengkaran yang terjadi biasanya karena saling mengejek dan bahkan pernah sampai saling baku pukul. Namun pertengkaran tersebut tidak pernah berlangsung lama, paling lama dua hari hubungan mereka sudah kembali baik. Kalau sudah terjadi pertengkaran seperti itu,biasanya pegawai/pengurus yang melerai dan memberikan nasehat kepada mereka. Rani mengaku pegawai/pengurus sangat perduli kepada kesehatan. Rani tidak pernah dibiarkan jika sedang sakit, pegawai/pengiris akan membawanya langsung ke poliklinik untuk diperiksa dan diberikan obat. Pegawai/pengurus mengajarkan sholat dan amalan-amalan baik lainya. Saat sebelum masuk ke UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar, pola makan Rani sangat tidak teratur dan jarang mendapatkan makanan dengn gizi dan nutrisi yang baik. Tetapi setelah Rani masuk ia mendapatkan makanan dengan gizi yang jauh lebih baik, saat makanpun Rani selalu disiapkan dan ditemani oleh teman-teman penyandang disabilitas lainya.

Ketika belajar di kelas Rani mengakui sangat suka pelajaran IPA. Rani senang belajar linngkunag dan alam sekitar. Berikut penuturan Rani:

“saya senang pelajaran IPA, karena saya ingin banyak lebih tau tentang lingkungan di sekitar kita yang belum saya ketahui.”

Selesai belajar di kelas Rani langsung berjalan ke ruangan Salon. Ketrampilan salon dipilih Rani, di karenakan ketika menonton acara telivisi, Rani melihat orang dengan berbagai jenis make-up juga hiasan diri lainya jadi Rani penasaran dengan berbagai macam warna rambut dan model kuku yang lucu dan bagus. Selain itu juga Rani juga belajar merias wajah, menggunting rambut, creambath, facial, pedicure, medicure, mewarnai rambut dan membuat sanggul. Rani juga menambahkan:

“Saya sangat senang berada di sini karena sebelum saya menghias orang lain saya juga bisa menghias diri saya sendiri.”

Selama berada di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar, Rani sering diajak bergotong royong membersihkan lingkungan dan asrama juga dan kamar oleh pegawai/pengurus. Selain itu jika Rani mempunyai masalah, baik masalah bersama temanya atau keluarga Rani akan menceritakan kepada pegawai/pengurus. Pegawai/pengurus tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang dan perhatiannya kepada siapapun, karena dia menganggap semuanya sama. Siapapun yang melakukan kesalahan akan diberikan sanksi dan nasehat. Berikut menurut Rani:

”pegawai/pengurus baik, jika saya sakit selalu dibawa ke poliklinik. Saat makan juga selalu bersama-sama. Pegawai/pengurus tidak pernah membeda-bedakan perhatiannya kepada saya dan yang lain. Jika ada yang berbuat salah maka wajib diberikan sanksi.”

Kegaiatan Rani UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar. Kegiatan yang sangat disenangi oleh Rani Menari dan bermain Angklung, yang dilaksanakan setiap hari kamis dan jum’at sore. Banyak yang telah diberikan UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia

Pematangsiantar maupun donatur dari luar untuk Rani dan teman-teman penyandang disabilitas tuna rungu wicara lainya yaitu uang, pakaian dan peralatan alat tulis baru dan saat hari raya idul fitri. Berikut penuturan Rani:

“Banyak kegiatan di sini, tapi saya paling senang olahraga menari dan bermain angklung. Biasanya latihannya setiap hari kamis dan jumat sore .Saat tahun ajaran baru sekolah dan saat hari raya Idul Fitri, donatur sering memberikan uang, pakaian dan peralatan baru kepada kami.”

Selama empat tahun tinggal di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar Rani mengaku sudah ada perubahan yang dirasakan oleh Rani karena arahan dari pegawai/pengurus. Rani sekarang sudah lebih rajin mengerjakan sholat lima waktu dan amalan-amalan baik lainya, sudah bisa mencuci baju sendiri dan sudah pandai bergaul dengan orang lain. Rani berharap setelah keluar dari sini, ia tetap bisa menjadi anak yang mandiri dalam menggapai cita-citanya.

Dokumen terkait