• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.2 Karakteristik Feature Sosok

4.2.2.4 Informatif dan Rekreatif

Karakteristik feature keempat (K4), yaitu bertujuan untuk memberi tahu atau

menyampaikan informasi tetapi sekaligus menghibur pembaca (informatif dan

menarik tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi. Informasi dalam

feature sosok dikatakan menarik karena mengandung keunikan, sifat yang melekat

dalam suatu peristiwa seperti kemalangan atau musibah, dan asumsi efek yang

diharapkan muncul dari pembaca setelah fakta atau peristiwa tersebut diterbitkan.

Informasi yang terkandung di dalam tulisan feature sosok tentu saja berbeda

dengan informasi yang ada di dalam tulisan-tulisan yang lain, seperti berita. Feature

sosok berisi informasi yang bersifat faktual, tetapi belum tentu aktual. Informasi pada

berita bersifat aktual dan faktual. Berita adalah laporan tercepat tentang suatu

peristiwa yang disampaikan media massa. Berita dikatakan aktual, karena laporan

tersebut masih dalam kurun waktu 24 jam. Jika sudah melebihi waktu tersebut, maka

berita sudah basi atau tidak aktual lagi. Sedangkan, feature tidak mengenal waktu.

Feature dapat disajikan kapan saja.

Informasi yang disajikan dalam tulisan feature lebih detail atau mendalam.

Informasi-informasi yang dianggap kurang penting atau sering dilewatkan dalam

bangunan cerita, diolah dan dimasukkan dalam kerangka cerita sehingga tulisan

menjadi lengkap. Lengkap, maksudnya isi tulisan lebih rinci, ringan, dan menyentuh.

Semua hal yang dapat dicatat secara rinci, yaitu perilaku, adat istiadat, kebiasaan,

gaya hidup, pakaian, dekorasi rumah, perjalanan wisata, makanan, cara merawat

rumah; hubungan dengan anak-anak. Pembantu, teman sebaya, atasan, bawahan, dan

pandangan-pandangan lain yang bersifat sekilas seperti pose, gaya jalan, dan berbagai

simbol lainnya (Sumadiria, 2008:182). Berbagai tanda sosial tersebut memberikan

Wolfe berpendapat, hal itu merepresentasikan dasar pikiran dari perilaku,

ekspresi, sampai harapan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya.

Perekaman detail-detail amatan jurnalis akan memberi kekuatan literer dalam

pelaoran mereka. Jurnalis harus mencatat semua itu. Setiap detail laporan yang baik

melambangkan setting komunitas sosial tertentu, menyangkut status dan prestise,

meliputi pola perilaku dan ekspresi di berbagai posisi, juga pemikiran dan harapan

sosial mereka (Kurnia, 2002:45-77). Hal ini membuat tulisan feature semakin

berbobot. Berbeda dengan tulisan berita yang disajikan secara formal dan hanya

menunjuk pada hal-hal yang penting saja, sehingga isi tulisan tidak unik dan

menyentuh.

Selain itu, informasi yang terkandung dalam feature sosok bersifat personal,

yaitu bersifat pribadi atau perseorangan. Feature sosok juga mengandung nilai-nilai

kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut berhubungan dengan kehidupan seseorang.

Selain informasi yang disajikan, feature sosok juga mengandung nilai

hiburan. Nilai hiburan ini bersifat rekreatif. Rekreatif maksudnya menghibur hati

pembaca. Feature sebagai sarana penghibur atau sarana rekreasi dan pengembangan

imajinasi yang menyenangkan. Tidak hanya sekadar menghibur hati pembaca, tetapi

memberi penyegaran pikiran. Selain mendapatkan informasi yang faktual, pembaca

bisa mendapatkan pengetahuan lain yang belum pernah didapatkan.

Rekreatif, artinya membuat senang. Membuat senang tidak selalu berarti

kelegaan, menambah wawasan, dan panorama tentang suatu subjek dalam benak

pembaca (Nasir, 2010:51).

Cerita feature tidak hanya menyentuh kognitif tetapi juga wilayah afektif

pembaca. Berbeda dengan tulisan yang lain, seperti berita. Berita bertujuan hanya

untuk memberi tahu atau menyampaikan informasi kepada pembaca dan hanya

menyentuh wilayah kognitif pembaca. Tabel di bawah ini berisi feature sosok dalam

Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 yang mengandung karakteristik

informatif dan rekreatif.

Tabel 17

Karakteristik F eature Sosok yang Informatif dan Rekreatif

Paragraf feature sosok yang menunjukkan karakteristik feature yang

informatif dan rekreatif akan dijelaskan satu per satu sebagai berikut. Pertama,

feature sosok dalam bidang seni dan budaya. SB1 berisi informasi (informatif) No. Feature

Sosok

Karakteristik Feature Sosok Informatif Rekreatif 1. SB1 √ √ 2. SB2 √ √ 3. E3 √ √ 4. E4 √ √ 5. SO5 √ √ 6. SO6 √ √ 7. P7 √ √ 8. P8 √ √ 9. SE9 √ √ 10. SE10 √ √

faktual mengenai kegiatan Kamsul, yakni melestarikan bahasa daerah dan nilai-nilai

dalam budaya Palembang melalui seni yang populer, seperti menciptakan lagu Ya

Saman dalam bahasa daerah Palembang. Informasi juga bisa dalam bentuk definisi

atau pengertian kata. Misalnya, definisi Ya Saman dan apa pengertiannya. Pembaca

tidak sekadar mendapat mengetahuan suatu kejadian yang terkini saja, tetapi bisa

mendapatkan informasi yang sudah berlalu. Lagu Ya Saman mengalun di hadapan

ribuan orang pada penutupan SEA Games 2011 (paragraf 1). Informasi tersebut

bersifat faktual, tetapi sudah tidak aktual lagi untuk diberitakan sekarang. Hal ini

tidak berpengaruh pada isi cerita dan tetap menjadi sebuah informasi bagi pembaca.

Secara keseluruhan, informasi dalam cerita bersifat personal, yakni mengenai

seluk-beluk kehidupan Kamsul. Pembaca dapat mengetahui kegiatan Kamsul yang positif.

Tujuan penulisan feature selain memberi tahu atau penyampaikan informasi,

yakni mengibur pembaca. Pembaca dapat terhibur (rekreatif) dengan informasi yang

ada dalam tulisan. Pembaca dapat merasakan kebanggaan tersendiri dengan sosok

Kamsul yang berperan dalam melestarikan budaya Palembang, seperti menciptakan

lagu daerah, membuat sejumlah kelompok teater dan grup musik modern yang

bernapaskan budaya Palembang (paragraf 28). Hal ini menunjukkan adanya kerja

sama dengan semua pihak untuk melestarikan budaya. Pembaca dapat terhibur

dengan kegiatan positif Kamsul.

Selanjutnya, SB2 berisi informasi (informatif) mengenai Mardiana, sosok

perempuan yang berusai 54 tahun dari Kalimantan Tengah. Mardiana adalah sosok

Dusun Timur, Barito Timur, Kalimantan Tengah. Informasi yang terkandung dalam

feature sosok tersebut bersifat faktual, sesuai dengan kenyataan atau apa adanya

sesuai dengan hasil liputan Jurnalistik wartawan atau penulis. Pada feature tersebut

terdapat informasi mengenai peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Akan

tetapi, informasi yang dikemas dalam tulisan feature tidak mengenal kebasian.

Artinya, tetap aktual walaupun peristiwa tersebut sudah berlalu. Misalnya, peristiwa

hutan adat di Desa Sarapat pada tahun 2008 yang dijadikan perkebunan sawit

(paragraf 8). Peristiwa itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, tetapi pembaca

dapat mengetahuinya sekarang.

Selain mendapatkan informasi mengenai sosok Mardiana, secara tidak

langsung pembaca juga terhibur (rekreatif). Banyak peristiwa yang terjadi di Desa

Sarapat Kecamatan Dusun Timur, Barito Timur, Kalimantan Tengah, yang bisa

diketahui oleh pembaca. Bagi pembaca yang berada di luar daerah tersebut bisa

merasakan kedekatan dengan sosok Mardiana, walaupun berbeda daerah tempat

tinggal. Pembaca tidak harus datang ke tempat kejadian untuk mendapatkan informasi

tersebut. Pembaca dapat mengetahuinya melalui membaca Surat Kabar Kompas

dengan duduk-duduk santai di serambi depan rumahnya sambil minum teh hangat di

pagi hari. Pembaca tidak hanya mendapatkan informasi saja, tetapi terhibur melalui

sosok yang diceritakan. Misalnya, Mardiana yang berencana membuat suvenir berupa

miniatur perkakas tradisional Dayak (paragraf 14). Pembaca tidak hanya

mendapatkan informasi tersebut, tetapi pembaca juga terhibur (rekreatif) dengan

perlengkapan yang digunakan nenek moyang pada zaman dahulu. Harapan pembaca,

rencana Mardiana itu dapat direalisasikan karena berdampak positif bagi anak-anak

bangsa.

Secara keseluruhan, feature sosok dalam bidang seni dan budaya berisi

informasi mengenai kesenian dan kebudayaan di suatu daerah. SB1 berisi informasi

kesenian dan kebudayaan yang ada di Palembang, sedangkan SB2 berisi informasi

kesenian dan kebudayaan di Desa Sarapat, Kecamatan Dusun Timur, Barito Timur,

Kalimantan Tengah. Kedua feature sosok ini berisi tentang sosok seseorang yang

memperjuangkan kesenian atau kebudayaan di daerahnya masing-masing yang

hampir punah.

Feature sosok dalam bidang ekonomi juga menunjukkan karakteristik feature

yang informatif dan rekreatif. Informatif berarti memberi informasi. Feature sosok

tidak sekadar memberi informasi saja, tetapi sekaligus menghibur. Karakteristik

informatif ini terlihat pada E3 yang berisi informasi mengenai sosok Suyitno (38),

warga Desa Kedungwangi, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,

yang sukses dalam usaha budidaya lele. Informasi yang terkandung di dalam feature

sosok tersebut bermacam-macam. Mulai dari informasi mengenai latar belakang

Suyitno usaha budidaya lele, cara Suyitno usaha budidaya lele, dan hasil yang

diperoleh Suyitno dari usaha budidaya lele tersebut.

Secara keseluruhan, informasi yang terkandung bersifat personal, yakni

mengenai kehidupan seseorang secara dekat. Berbeda dengan informasi yang ada

(politik), kesehatan dan lain sebagainya. Selain itu, informasi dalam feature sosok

tidak bersifat aktual. Artinya tidak harus terjadi dekat-dekat ini, tetapi bisa saja berisi

informasi yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Seperti paragaraf 19 yang berisi

informasi mengenai Suyitno mendapatkan sertifikat hasil riset analisis secara

laboratorium pada 8-25 April 2011. Peristiwa tersebut terjadi tiga tahun yang lalu,

tetapi bisa menjadi sebuah informasi bagi pembaca bersangkutan dengan informasi

sosok Suyitno secara keseluruhan.

E3 tidak hanya bersifat informatif, tetapi sekaligus rekreatif. Pembaca

memperoleh informasi mengenai hasil dan untung dari budidaya lele (paragraf 7).

Pembaca mendapatkan informasi mengenai hal tersebut, sekaligus bisa menimbulkan

ketertarikan pembaca untuk mengikuti usaha budidaya lele melihat hasil dan untung

yang didapatkan Suyitno. Pembaca bisa saja ikut merasakan senang dengan hasil dan

untung yang didapatkan oleh sosok dalam cerita. Secara tidak langsung, pembaca

memperoleh ilmu bagaimana cara budidaya lele. Seperti peribahasa “Sambil menyelam minum air”. Pembaca tidak hanya melakukan kegiatan membaca saja,

tetapi sekaligus mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat dan menginspirasi.

Setidaknya, pembaca bisa mengetahui cara budidaya lele tanpa harus membeli buku

khusus mengenai budidaya lele.

E4 hampir sama dengan E3, pembaca dapat merasakan sebuah perjuangan

dan kerja keras yang dilakukan oleh sosok Wignyo dalam cerita. E4 berisi informasi

mengenai usaha tenun Wignyo. Secara detail, pembaca dapat memperoleh informasi

bagaimana ia bisa menjadi pengusaha tenun yang sukses. Pembaca juga memperoleh

informasi tempat di mana bisa membeli kain tenun milik Wignyo, yakni di Jakarta

(paragraf 22).

Pembaca tidak hanya mendapatkan informasi mengenai sebuah perjuangan,

tetapi juga termotivasi untuk lebih semangat dalam berkarya. Hal ini menunjukkan

bahwa feature sosok Wignyo bersifat rekreatif. Rekreatif berarti menghibur hati

pembaca. Misalnya, pembaca dapat merasa bangga dengan sosok Wignyo karena

perjuangannya dalam usaha tenun tidak sia-sia. Ia meraih beberapa penghargaan dari

luar maupun dalam negeri (paragraf 3).

Secara keseluruhan, feature sosok dalam bidang ekonomi berisi informasi

mengenai dunia bisnis atau dunia usaha, seperti E3 dan E4. Informasi-informasi

tersebut berupa latar belakang mendirikan bisnis atau usaha, siapa yang ikut serta

dalam pelaksanaannya, modal yang dibutuhkan, hasil atau laba yang diperoleh dari

bisnis atau usaha tersebut, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan bidang

ekonomi.

Feature sosok dalam bidang sosial juga menunjukkan karakteristik feature

yang informatif dan rekreatif. SO5 berisi informasi mengenai kegiatan sosial yang

ada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Secara detail, informasi yang terkandung

dalam feature sosok ini seputar layanan pendidikan gratis di lima desa tiga

kecamatan, wilayah selatan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Layanan pendidikan

tersebut sebagai bentuk gerakan sosial (paragraf 4). Gerakan sosial ini dipelopori oleh

mengenai metode belajar Yulius (paragraf 13). Informasi tersebut bersifat personal,

artinya berisi hal-hal yang berhubungan dengan pribadi seseorang, yakni Yulius.

Selain itu, SO5 berisi informasi yang dapat memberikan pengetahuan kepada

pembaca, bahwa ada banyak cara positif yang bisa dilakukan untuk memotivasi

anak-anak dalam belajar. Yulius juga menerapkan sikap disiplin dalam belajar (paragraf

22). Hal ini menunjukkan bahwa SO5 tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga

rekreatif. Rekreatif berarti menghibur hati pembaca. Maksudnya, feature sosok

Yulius tidak sekadar memberi informasi saja, tetapi dapat memotivasi pembaca dalam

kegiatan belajar-mengajar. Selain itu, pembaca ikut merasakan senang ketika

mengetahui kegiatan belajar Yulius membuahkan hasil, yakni para siswa

mendapatkan nilai Matematika 8-9,9 dari 6-7 (paragraf 11).

SO6 juga memberikan informasi mengenai kondisi Desa Kuripan Selatan,

Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat sebelum dan sesudah Marsam bergerak dalam

bidang sosial. Dulu desa ini masuk kategori desa miskin (paragraf 1). Warganya

rata-rata hanya tamat SD dan merupakan penyumbang gizi buruk. Sebagian mereka masih

membuang air besar di sembarang tempat. Mereka juga dengan mudah dimanfaatkan

kalangan tertentu untuk ikut demonstrasi ke sejumlah tempat di Lombok. Kini, desa

ini berubah menjadi desa yang tertata. Hal ini terlihat pada aktivitas ekonomi yang

sudah berjalan dan kondisi sanitasi dan lingkungannya sudah baik (paragraf 12). Pada

tahun 2012, semua warga desa memiliki jamban keluarga (paragraf 14).

Kemudian, SO6 juga bersifat rekreatif. Pembaca dapat merasa terhibur dengan

memberikan kesan yang positif bagi pembaca. Melihat kondisi Desa Kuripan Selatan,

Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat sekarang ini, pembaca dapat ikut merasakan

kepuasan tersendiri. Selain mendapatkan informasi mengenai kondisi di desa tersebut,

pembaca dapat membandingkan dengan kondisi di daerahmasing-masing. Lebih baik

atau lebih buruk, pembaca dapat menilai sendiri. Secara tidak langsung, cerita feature

sosok ini membuat pembaca tersentuh hatinya. Tersentuh hatinya untuk selalu

bersyukur dengan kondisi yang ada, karena masih ada kondisi yang lebih

memprihatinkan di sekitar mereka seperti di Desa Kuripan Selatan, Lombok Barat,

Nusa Tenggara Barat (paragraf 1).

Secara keseluruhan, feature sosok dalam bidang sosial mengandung

karakteristik informatif dan rekreatif. informatif, artinya berisi informasi yang

faktual, sesuai dengan kenyataan dan berhubungan dengan kehidupan seseorang

(personal). Informatif, artinya menghibur hati pembaca. Maksud dari menghibur

adalah membuat senang pembaca. Senang dalam artian terhanyut dalam cerita dan

seakan-akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh sosok dalam cerita.

Feature sosok dalam bidang pendidikan bersifat informatif dan rekreatif. P7

berisi informasi mengenai sosok Rudy Prakanto 45 tahun, seorang guru di SMAN 6

Yogyakarta. Informasi yang berhubungan dengan sosok Rudy ini antara lain,

informasi mengenai biografi Rudy, peran Rudy dalam dunia pendidikan, latar

belakang Rudy menumbuhkan kecintaan siswa pada penelitian (paragraf 1), cara

Rudy menumbuhkannya dengan mantra yang unik (paragraf 3), dan lain sebagainya.

Selain mendapatkan informasi, pembaca juga merasa terhibur. Melihat respon

siswa yang tidak menyerah dan terus berusaha dalam penelitian (paragraf 17),

pembaca dapat merasakan senang karena usaha Rudy bisa dikatakan berhasil dalam

menginspirasi siswa. Pembaca juga dapat mengetahui kondisi siswa dan kualitas guru

di SMAN 6 Yogyakarta, khususnya kualitas Rudy Prakanto yang sudah tidak

diragukan lagi keahliannya dalam penelitian. Sosok Rudy ini juga dapat

menginspirasi pembaca melalui tindakannya. Jadi, secara tidak langsung feature

sosok ini menghibur pembaca dengan prestasi siswa yang membanggakan.

P8 berisi informasi mengenai hasil kerja keras Opik dalam bidang

pendidikan. Pembaca dapat mengetahui biografi Opik dan perjalanan kariernya. Hal

ini menunjukkan bahwa feature sosok tersebut bersifat personal. Pembaca juga

memperoleh informasi mengenai kejadian atau peristiwa yang sudah berlalu, seperti

pada tahun 2010 Opik memulai dan menamakan komunitasnya “Ngejah” (paragraf

5). Jadi, informasi yang terkandung tidak hanya informasi yang terkini saja, seperti

kini setidaknya ada 500 anak dari Kecamatan Singajaya, Garut, dan Kecamatan

Taraju, Tasikmalaya, merasakan nikmatnya belajar bersama; melainkan

informasi-informasi yang sudah berlalu juga dapat ditemukan. Akan tetapi, informasi-informasi yang

sudah berlalu tersebut tidak menimbulkan kesan bagi bagi cerita feature sosok.

Adanya informasi yang sudah berlalu menjadikan cerita sosok semakin lengkap dan

menarik, sehingga cerita menjadi runtut.

Selain mengandung informasi, P8 juga dapat menghibur hati pembaca.

Kecamatan Singajaya, Garut, dan Kecamatan Taraju, Tasikmalaya bisa mendapatkan

hak mereka, yakni dapat belajar bersama (paragraf 8). Informasi sosok ini mulai dari

kejadian yang memprihatinkan sampai dengan yang menyenangkan, membanggakan,

dan sebagainya. Berbeda dengan tulisan berita yang berisi kejadian yang mengerikan,

seperti kecelakaan, bencana alam, tawuran, dan sebagainya. perbedaan isi

mempengarungi hati pembaca. Feature sosok Opik dapat menyegarkan pikiran

pembaca dari kepenatan atau kebosanan karena tulisan bersifat informal, sedangkan

tulisan berita bisa membuat pembaca berpikir serius karena tulisan bersifat formal.

Selanjutnya, feature sosok dalam bidang sejarah mengandung karakteristik

feature yang informatif dan rekreatif. SE9 berisi sumber informasi sejarah Stasiun

Samarang di Jawa Tengah (paragraf 4). Informasi tersebut bisa diperoleh dari sosok

Ramelan yang dijadikan pelaku dalam cerita. Penulisan feature sosok memang seperti

cerita pendek (cerpen), ada tokoh di dalam cerita. Akan tetapi, dalam cerita feature,

tokoh menjadi sumber informasi mengenai kehidupannya. Cerita mengenai

kehidupan tokoh ini menunjukkan bahwa feature sosok bersifat personal; sesuai

dengan kehidupan nyata seseorang. Informasi dalam cerita feature sosok Ramelan

bersifat faktual, berbeda dengan informasi dalam cerita pendek (cerpen) yang bersifat

rekaan atau tidak nyata.

Selain bersifat informatif, SE9 juga bersifat rekreatif. Tidak hanya menambah

pengetahuan saja mengenai keberadaan Stasiun Samarang di Jawa Tengah melalui

sosok Ramelan, tetapi dapat terhibur dengan cerita sosok Ramelan. Misalnya,

perkeretaapian (paragraf 25). Keberhasilan Ramelan tersebut dapat menarik perhatian

pembaca. Pembaca bisa ikut merasakan senang seperti yang dialami sosok Ramelan.

Selain itu, pembaca seakan-akan berkunjung ke Stasiun Samarang. Padahal, pembaca

hanya duduk manis membaca Surat Kabar Kompas di rumah atau di kantor. Hal ini

juga menunjukkan bahwa feature sosok Ramelan bersifat rekreatif.

SE10 juga berisi informasi mengenai sejarah Kerajaan Koepang. Pembaca

dapat mengetahui informasi sejarah Kerajaan Koepang melalui sosok Nisnoni yang

berperan sebagai penjaga dan ahli waris Kerajaan Koepang (paragraf 6). Selain

mendapatkan informasi mengenai sejarah Kerajaan Koepang, pembaca juga

memperoleh informasi mengenai sosok pribadi Nisnoni. Informasi tersebut, seperti

biografi Nisnoni. Pembaca dapat mengetahui kegitannya sehari-hari dan

hubungannya dengan sejarah Kerajaan Koepang. Informasi yang terkandung tidak

sekadar informasi belaka, tetapi informasi yang sangat bermanfaat bagi pembaca.

Pembaca yang berada jauh dari lokasi Nisnoni tinggal dapat merasakan dekat.

Kedekatan ini terbangun berkat cerita Nisnoni yang bersifat personal.

Karakteristik feature yang rekreatif juga terlihat pada SE10. Teknik penulisan

yang mengadopsi cerita pendek ini mempermudah pembaca memahami karakter

Nisnoni. Selain itu, pembaca dapat berimajinasi mengani lokasi perpustakaan dan

museum Kerajaan Koepang (paragraf 1). Penulisan cerita yang berbentuk deskripsi,

seperti deskripsi sosok Nisnoni, deskrispsi tempat, dan deskripsi suatu kejadian atau

peristiwa membuat hati pembaca terhibur karena mendapatkan informasi yang baru

merasakan kepuasan tersendiri setelah membaca feature sosok Nisnoni. Pembaca

dapat merasakan senang (rekreatif) karena sejarah Kerajaan Koepang tidak akan

hilang berkat Nisnoni telah menyususn buku tentang Kerajaan Koepang (paragraf

21), sehingga orang dapat belajar sejarah darinya.

Secara keseluruhan, feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2

Januari-29 Maret 2014 mengandung karakteristik informatif dan rekreatif. Karakteristik ini

bisa terdapat dalam satu paragraf saja. Tidak menutup kemungkinan, karakteristik ini

terdapat pada beberapa paragraf dalam sebuah tulisan feature sosok secara

keseluruhan. Biasanya sifat informatif dan rekreatif ini terlihat samar di dalam tulisan

feature sosok. Penulis feature sosok mengemas tulisan dengan menarik agar pembaca

mendapatkan informasi yang faktual, objektif, dan akurat. Selain mendapatkan

informasi tertentu, pembaca juga disuguhi dengan informasi-informasi yang

menghibur. Maksudnya, pembaca seakan-akan ikut merasakan situasi dalam cerita

tersebut dan memposisikan dirinya seperti sosok yang diceritakan. Sifat rekreatif

cerita feature sosok dengan tulisan yang lain berbeda, seperti berita. Cerita feature

sosok dapat menimbulkan kesan positif bagi pembaca. Artinya, pembaca bisa

termotivasi dan terinspirasi. Sedangkan, berita tidak demikian. Tulisan berita tidak

bersifat personal seperti feature sosok.