• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.2 Karakteristik Feature Sosok

4.2.2.11 Membawa Pesan Moral

Karakteristik feature kesebelas (K11), yaitu selalu membawa pesan moral tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayak seperti nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, sikap tulus tanpa pamrih, pengorbanan, kegigihan suatu perjuangan, kebersihan hati, keluhuran budi, pengabdian, dan cinta kasih. Cerita feature lebih bersifat menusuk dada dan hati (emosi, perasaan, dan empati) pembaca. Berbeda dengan berita yang tidak menyampaikan pesan moral tertentu, kecuali informasi atau laporan fakta peristiwa semata.

Cerita feature harus membawa atau dapat melahirkan pesan moral tertentu (Sumadiria, 2008:190). Oleh sebab itu, pembaca dapat memetik pengalaman dan pelajaran berharga tentang kehidupan. Pesan moral feature disampaikan dalam dua cara. Pertama, dinyatakan secara tersurat melalui penuturan reporter secara langsung (manifest message). Kedua, dinyatakan secara tersirat melalui jalan cerita, tokoh, karakter, plot, suasana, dan setting atau lokasi peristiwa (hiden message). Pesan moral menyatu dalam keseluruhan materi dan jalan cerita.

Pesan moral pada feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini sesuai dengan cara penyampaian pesan moral di atas.

Tabel 22

Karakteristik Feature Sosok Membawa Pesan Moral

No. Feature Sosok

Pesan Moral Tersurat Tersirat

2. SB2 √ √ 3. E3 √ √ 4. E4 √ - 5. SO5 - √ 6. SO6 √ - 7. P7 √ - 8. P8 - √ 9. SE9 - √ 10. SE10 - √

Pada tabel terlihat, bahwa SB1 membawa pesan moral secara tersurat dan tersirat. Pesan moral yang dibawakan secara tersurat dan tersirat itu melalui tokoh atau sosok yang diceritakan. Pesan moral tersebut terdapat pada paragraf 14. Pada paragraf tersebut terdapat kata berjuang. Kata berjuang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan moral kepada pembaca. Penulis mengungkapkan secara langsung mengenai sikap Kamsul yang berjuang untuk melestarikan bahasa daerah dan nilai-nilai dalam budaya Palembang. Pengungkapan langsung tersebut menunjukkan bahwa pesan moral disampaikan secara tersurat oleh penulis. Selain itu, secara tersirat pesan moral tersebut memperlihatkan sikap Kamsul yang terus berusaha sekuat tenaga dan tidak mudah menyerah. Dengan demikian, SB1 mengandung pesan moral kegigihan suatu perjuangan.

Kemudian, SB2 menunjukkan adanya pesan moral kegigihan suatu perjuangan yang disampaikan penulis secara tersurat dan pesan moral sikap tulus tanpa pamrih yang disampaikan penulis secara tersirat. Pesan moral yang disampaikan penulis secara tersurat terlihat pada cuplikan menempuh berbagai upaya perjuangan (paragraf 8). Penulis secara langsung menyampaikan pesan moral

kegigihan suatu perjuangan yang dilakukan sosok dalam cerita. Sedangkan, pesan moral yang disampaikan secara tersirat terlihat pada paragraf 16. Cuplikan tidak memungut biaya pada paragraf tersebut menandakan bahwa orang-orang dapat belajar tari dan membuat suvenir pada Mardiana (sosok yang diceritakan) secara gratis. Artinya, sosok Mardiana memiliki sikap yang tulus tanpa pamrih. Ia tidak mengharapkan imbalan atas kegiatannya melatih tari ataupun membuat suvenir.

Selain itu, E3 menunjukkan adanya pesan moral di dalam tulisan. Pesan moral tersebut terlihat pada paragraf 6, 13, dan 24. Paragraf 6 menunjukkan pesan moral yang disampaikan secara tersurat oleh penulis. Penulis menyampaikan pesan secara langsung kepada pembaca bahwa sosok yang diceritakan tidak surut langkah atau tidak berhenti dan tidak menyerah walaupun usahanya tidak berjalan mulus. Hal ini terlihat bahwa tulisan mengandung pesan moral kegigihan suatu perjuangan yang dilakukan oleh sosok dalam cerita.

Kemudian, pesan moral yang disampaikan secara tersirat terlihat pada paragraf 13 dan 24. Pada paragraf 13, terdapat cuplikan tetap belajar. Cuplikan tersebut mengandung pesan tersirat bahwa sosok dalam cerita tidak mudah menyerah walaupun usaha lelenya belum berhasil. Hal ini menunjukkan sikap sosok cerita, yakbi Suyitno yang berjuang dan tidak menyerah. Ia terlihat gigih dalam berjuang mencapai sesuatu yang ia inginkan. Berbeda dengan paragraf 24. Paragraf 24 mengandung pesan moral sikap tulus tanpa pamrih. Pesan moral ini ditandai dengan cuplikan tanpa memungut biaya. Suyitno tidak memungut biaya dalam menularkan ilmunya berbudidaya lele. Ia memberikan ilmunya kepada orang-orang secara gratis.

Pesan moral kegigihan suatu perjuangan dan pengorbanan juga terdapat pada E4. Pesan moral kegigihan suatu perjuangan terlihat pada paragraf 24. Pada paragraf tersebut terdapat kata pantang putus asa. Pesan moral ini disampaikan secara tersurat oleh penulis. Penulis menyampaikan secara langsung bahwa sosok dalam cerita tidak mudah putus asa. Selain itu, pesan moral suatu pengorbanan juga terlihat pada paragraf 4. Paragraf ini ditandai dengan kata pengorbanan. Penulis menyampaikan secara langsung bahwa sosok yang diceritakan banyak berkorban dalam kelangsungan usaha tenunnya.

Selanjutnya, SO5 mengandung pesan moral yang disampaikan penulis secara tersirat. Pesan moral tersebut terdapat pada paragraf 2 yang ditandai dengan kata beruapaya. Kata tersebut menunjukkan bahwa sosok dalam cerita berusaha membuat gerakan mengajarnya dapat berkembang dengan berbagai cara. Pesan moral tersebut berupa kegigihan suatu perjuangan.

SO6 juga mengandung pesan moral kegigihan suatu perjuangan. Pesan moral ini disampaikan secara tersurat oleh penulis. Artinya, penulis menyampaikan langsung bahwa sosok dalam cerita giat membangun jaringan dengan sejumlah pihak yang diharapkan mau menggulirkan program pemberdayaan di Desa Kuripan Selatan. Pesan moral tersebut ditandai dengan kata giat pada paragraf 2. Kata giat dapat diartikan rajin dan terus berusaha.

Begitu juga dengan P7 yang mengandung pesan moral secara tersurat. Pesan moral tersebut terdapat pada paragraf 13. Pesan moral pada paragraf tersebut ditandai dengan kata mengabdikan diri. Penulis menyampaikan pesan moral secara langsung

bahwa sosok dalam cerita bertekad mengabdikan diri menjadi pembimbing siswa. Pesan moral berupa sebuah pengabdian.

Selain itu, pesan moral berupa sebuah pengorbanan juga terlihat pada P8. Pesan moral ini terdapat pada paragraf 6. Paragraf tersebut berisi sosok cerita yang harus menyisihkan penghasilannya sebagai guru SD untuk membeli buku. Kata menyisihkan penghasilannya menunjukkan bahwa sosok dalam cerita harus prihatin dan mengorbankan dirinya sendiri supaya ia bisa mencapai apa yang ia inginkan. Penulis menyampaikan pesan moral ini secara tersirat, yakni melalui tindakan yang dilakukan tokoh atau sosok dalam cerita.

Selanjutnya, pesan moral yang terdapat pada SE9 dan SE10. Kedua feature sosok ini mengandung pesan moral sikap tulus tanpa pamrih. Pesan moral tersebut disampaikan secara tersirat oleh penulis. Paragraf 14 pada SE9 berisi sosok yang membantu memelihara ternak sapi dan gerobak milik mertua kakaknya. Kata membantu menunjukkan bahwa SE9 mengandung pesan moral sikap tulus tanpa pamrih. Penulis menyampaikan pesan moral ini secara tersirat melalui tindakan sosok dalam cerita. Begitu juga dengan paragraf 22 pada SE10 yang mengandung pesan moral tersebut. Paragraf 22 berisi tentang Alfons Nisnoni yang menghibahkan sebagian tanah di Kota Kupang untuk permukiman penduduk, perkantoran, dan fasilitas umum. Kata menghibahkan dapat digunakan sebagai kata penanda bahwa paragraf tersebut berisi pesan moral sikap tulus tanpa pamrih. Pesan moral ini juga disampaikan penulis secara tersirat melalui tindakan yang dilakukan oleh sosok dalam cerita.

Secara keseluruhan, feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 mengandung pesan moral. Pesan moral tersebut berupa kegigihan suatu perjuangan, sikap tulus tanpa pamrih, pengorbanan, dan pengabdian. Pesan moral kegigihan suatu perjuangan terdapat pada SB1, SB2, E3, E4, SO5, dan SO6. Pesan moral sikap tulus tanpa pamrih terdapat pada SB2, E3, SE9, dan SE10. Pesan moral pengorbanan terdapat pada E4 dan P8. Sedangkan, pesan moral pengabdian terdapat pada P7.

Kata-kata pada feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 digunakan sebagai penanda bahwa feature sosok tersebut mengandung pesan moral secara tersurat maupun tersirat. Pesan moral kegigihan suatu perjuangan ditandai dengan kata berjuang (SB1), menempuh berbagai upaya perjuangan (SB2), tak surut langkah; terus belajar (E3), pantang putus asa (E4), berupaya (SO5), dan giat (SO6). Pesan moral sikap tulus tanpa pamrih ditandai dengan kata tidak memungut biaya (SB2), tanpa memungut biaya (E3), membantu (SE9), dan menghibahkan (SE10). Pesan moral pengorbanan ditandai dengan kata pengorbanan (E4) dan menyisihkan penghasilannya (P8). Sedangkan, pesan moral pengabdian ditandai dengan kata mengabdikan diri (P7).

Beberapa pesan moral tersebut disampaikan secara tersurat dan tersirat. Pesan moral yang disampaikan secara tersurat dan tersirat adalah SB1, SB2, dan E3. Pesan moral yang disampaikan secara tersurat saja adalah E4, SO6, dan P7. Sedangkan, pesan moral yang hanya disampaikan secara tersirat adalah SO5, P8, SE9, dan SE10. Supaya lebih mudah dipahami dapat dicermati tabel di bawah ini.

Tabel 23

Pesan Moral dalam Feature Sosok

No. Feature Sosok Pesan Moral Kegigihan suatu perjuangan Sikap tulus

tanpa pamrih Pengorbanan Pengabdian

1. SB1 √ - - - 2. SB2 √ √ - - 3. E3 √ √ - - 4. E4 √ - √ - 5. SO5 √ - - - 6. SO6 √ - - - 7. P7 - - - √ 8. P8 - - √ - 9. SE9 - √ - - 10. SE10 - √ - -