• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.2 Karakteristik Feature Sosok

4.2.2.2 Berisi Aspek Kehidupan

Karakteristik feature kedua (K2), yaitu berisi tentang aspek kehidupan yang faktual, objektif, dan akurat. Faktual artinya berdasarkan kenyataan dan mengandung kebenaran, objektif artinya mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi, dan akurat artinya teliti (tepat benar). Akurat berarti tepat, yakni menuliskan hal-hal yang rawan secara akurat atau tepat, baik huruf maupun ejaannya, seperti nama orang, tempat, dan istilah yang menentukan (Sumadiria, 2008:241). Karakteristik feature ini terdapat pada 10 feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Tabel di bawah ini menunjukkan aspek kehidupan yang faktual, objektif, dan akurat pada feature sosok tersebut.

Tabel 15

Unsur Aspek Kehidupan Feature

Sosok

Unsur Aspek Kehidupan Faktual Objektif Akurat

SB1 √ √ √ SB2 √ √ √ E3 √ √ √ E4 √ √ √ SO5 √ √ √ SO6 √ √ √ P7 √ √ √ P8 √ √ √ SE9 √ √ √ SE10 √ √ √

SB1 berisi aspek kehidupan sosok Kamsul Arifuddin Harla dalam bidang seni dan budaya. Aspek kehidupan itu berdasarkan kenyataan yang sosok alami dan mengandung kebenaran sesuai dengan apa yang terjadi. Tidak ada yang dibuat-buat oleh reporter atau penulis cerita. Paragraf 10 pada SB1 menunjukkan unsur faktual dan objektif. Hal ini terlihat pada kata kini di awal paragraf. Cuplikan Kini, lagu “Ya

Saman” tersebar dalam berbagai bentuk bajakan (kalimat 1, paragraf 10)

membuktikan bahwa benar sekarang ini lagu Ya Saman tersebar dalam berbagai bentuk bajakan. Kemudian, kalimat kedua Lagu ini dinyanyikan pada berbagai acara di Palembang hingga festival ataupun perlombaan di mancanegara, termasuk saat penutupan SEA Games 2011, menunjukkan unsur objektif, yakni menceritakan keadaan yang sebenarnya dimana lagu Ya Saman selalu dinyanyikan pada berbagai acara di Palembang maupun di luar Palembang (mancanegara). Keakuratan juga terlihat pada paragraf tersebut. Nama lagu Ya Saman, nama tempat Palembang, dan

acara SEA Games 2011 dituliskan secara benar sesuai dengan ketentuan penggunaan huruf kapital.

Kemudian, paragraf 4 pada SB2 berisi keadaan dimana masyarakat di Desa Sarapat, Barito Timur, Kalimantan Tengah menggantungkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hutan adat. Kebutuhan itu seperti makanan, minuman, obat-obatan, hingga keperluan kayu untuk bahan membangun rumah. Hal ini menunjukkan bahwa cerita bersifat faktual, yakni berdasarkan kenyataan bahwa hidup masyarakat di Desa Sarapat bergantung pada hutan adat. Bentuk dari menggantungkan hidup tersebut, seperti makanan, minuman, obat-obatan, hingga keperluan kayu untuk bahan membangun rumah dapat menunjukkan objektifitas cerita, yakni memperlihatkan keadaan masyarakat yang sebenarnya di Desa Sarapat, Barito Timur, Kalimantan Tengah. Sedangkan, keakuratan cerita dapat dilihat pada kalimat pertama, yakni nama tempat dituliskan secara benar diawali dengan huruf kapital. Nama tempat yang dimaksud adalah Sarapat (kalimat 1 dan 3).

E3 berisi mengenai aspek kehidupan Suyitno bersama warga di desanya, warga di desa tetangga, dan warga di kecamatan lain yang mempunyai penghasilan utama maupun sambilan dari usaha budidaya lelenya (paragraf 9). Aspek kehidupan tersebut bersifat faktual. Hal ini terlihat kata kini pada kalimat ketiga. Kalimat ketiga itu berdasarkan kenyataan, bahwa usaha Suyitno dalam usaha budidaya lele telah berhasil. Aspek kehidupan Suyitno mencarikan modal untuk warga menunjukkan objektifitas, yakni keadaan sebenarnya mengenai usaha Suyitno. Informasi tersebut tidak dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi penulis, tetapi sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya. Keakuratan juga terlihat pada nama sosok cerita yang dituliskan dengan benar.

Faktualitas juga terlihat pada paragraf 6 yang terdapat pada E4. Isi paragraf tersebut sesuai dengan kejadian yang nyata dialami oleh sosok cerita. Paragraf tersebut berisi keadaan Wignyo ketika mempertahankan kelanjutan usaha tenunnya di Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat. Ia melegokan mobilnya dan mencairkan tabungannya demi usaha tenunnya itu. Keadaan tersebut menunjukkan aspek kehidupan yang objektif, yakni mengenai keadaan yang sebenarnya, penulis tidak mengurangi dan menambah isi paragraf tersebut. Keterangan tempat pada cuplikan paragraf tersebut juga membuktikan bahwa cerita bersifat akurat. Sosok cerita mengalami kejadian itu demi mempertahankan kelanjutan usaha tenunnya di Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

Kemudian, SO5 berisi mengenai keadaan di Desa Jrakah, Kecamatan Bayan. Siswa SMA di sana berhasil meraih nilai 8 dan 9,9 dalam mata pelajaran Matematika (paragraf 11). Hal itu terjadi setelah kegiatan bimbingan belajar oleh Yulius berlangsung di sana. Faktualitas terlihat dari fenomena yang nyata, yakni perolehan nilai 8 dan 9,9 oleh siswa dalam pelajaran Matematika. Keadaan itu menunjukkan objektivitas aspek kehidupan di sana. Penulis tidak bisa menambahkan atau mengurangi informasi karena akan berpengaruh pada isi cerita dan tentunya tidak akurat lagi jika dibuktikan. Keakuratan informasi mengenai aspek kehidupan ini dapat dibuktikan pada kalimat kedua yang berisi tempat atau lokasi kejadian, yakni di Desa Jrakah, Kecamatan Bayan. Pembaca dapat meyakini keadaan tersebut karena

benar-benar terjadi di sana. Jika pembaca ingin membuktikan mengenai informasi ini, maka pembaca dapat datang langsung atau berkunjung ke tempat tersebut.

Paragraf 6 pada SO6 berisi mengenai keadaan warga di Dusun Embung, hanya dua dari 150 keluarga yang memiliki jamban. Keadaan tersebut sangat memprihatinkan karena keluarga yang tidak memiliki jamban biasa membuang hajat di kebun atau sawah. Melihat kondisi ini, pembaca dapat membayangkan betapa memprihatinkan kondisi sanitasi dan lingkungannya. Kondisi ini benar-benar terjadi di Dusun Embung. Paragraf tersebut dapat dikatakan faktual, karena sesuai dengan kenyataan. Penulis tidak bisa memanipulasi informasi. Jika isi cerita tidak sesuai dengan informasi dari narasumber, maka dapat menimbulkan informasi yang tidak objektif. Selain itu, cerita juga tidak akurat, karena keakuratan itu tepat-benar. Penulis harus menulis cerita dengan teliti, jangan sampai informasi tidak dituliskan secara lengkap, seperti nama tempat atau lokasi, nama pelaku, waktu, dan lain sebagainya. Keakuratan SO6 terlihat pada penulisan tempat (Dusun Embung) yang dituliskan secara benar.

Selanjutnya, paragraf 2 pada P7 berisi mengenai keadaan dimana sejak tahun 2003, anak didik atau siswa Rudy menjadi juara dalam lomba karya ilmiah atau inovasi tingkat nasional maupun internasional. Siswa yang telah mendapatkan juara tersebut sebanyak 37 orang. Kejadian tersebut menunjukkan faktualitas aspek kehidupan sosok Rudy. Kejadian itu juga menggambarkan suatu keadaan yang membahagiakan karena sosok Rudy berusaha untuk mencerdaskan anak bangsa melalui penelitian dan merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi sosok Rudy.

Keadaan ini menunjukkan unsur objektif. Pencantuman waktu seperti tahun 2003, jumlah siswa sebanyak 37 siswa, dan nama tempat Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa-Bali, menunjukkan keakuratan informasi karena dapat dijadikan sebagai bukti bahwa aspek kehidupan tersebut mencakup unsur when, who, dan where.

Lalu, P8 berisi mengenai aspek kehidupan Opik dalam bidang pendidikan. Aspek kehidupan Opik ini bersifat faktual, objektif, dan akurat. Isi cerita berdasarkan kenyataan (faktual), dimana Opik benar-benar mengalaminya. Ia menyelesaikan strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia (PGSD UPI) Kampus Tasikmalaya pada tahun 2008. Lima tahun kemudian, ia menyelesaikan strata 2 Jurusan PGSD UPI Bandung. Isi cerita ini juga menunjukkan bahwa tulisan objektif. Artinya, penulis menulis apa adanya sesuai dengan informasi yang ia peroleh dari narasumber. Keakuratan juga terlihat pada cuplikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia (PGSD UPI) Kampus Tasikmalaya. Pencantuman nama tempat atau lokasi ini dapat menjadi bukti bahwa memang benar kampus tersebut ada di sana.

Selanjutnya, cuplikan paragraf 6 pada SE9 di bawah ini berisi mengenai keadaan rumah Ramelan, yakni Asrama Spoorland, RT 002 RW 003, Kelurahan Kemijen. Rumahnya berlantai dua. Kondisi pintu rumah lantai pertamanya kecil karena terus ditinggikan akibat rob (limpasan air laut). Oleh karena itu, Ramelan harus membungkukkan badan setiap masuk-keluar rumah. Pembaca dapat membayangkan keadaan itu. Betapa sudah tua rumahnya, karena bangunan asrama itu sudah ada sejak dulu. Penulis menuliskan cerita tersebut secara objektif, yakni

mengenai keadaan sebenarnya sampai mendetail. Cuplikan pada kalimat pertama juga memperlihatkan faktualitas, yakni berdasarkan kenyataan. Penulis menuliskan nama sosok dengan benar, yakni Ramelan. Hal ini akurat karena benar adanya.

Sedangkan, paragraf 9 pada SE10 berisi mengenai keadaan dimana perpustakaan dan museum kerajaan yang dikelola Nisnoni selalu ada yang mengunjungi. Pengunjung itu antara lain, peneliti, sejarahwan, dosen, mahasiswa, pelajar, dan ilmuwan dari sejumlah negara. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan dan museum tersebut dikenal luas dan ada yang menarik sehingga banyak orang yang berkunjung. Tentu saja mereka tidak sekadar berkunjung, tetapi mempunyai tujuan dan keperluan tertentu. cerita tersebut bersifat faktual, yakni sesuai dengan kenyataan. Bakhan, mungkin sekarang ini semakin banyak orang yang mengunjungi perpustakaan dan museum itu. Penulis menulis cerita secara objektif keadaan di sana. Selain itu, keakuratan mengenai cerita tersebut juga terlihat pada penulisan nama orang yang sesuai dengan fungsi penggunaan huruf kapital.

Secara keseluruhan, feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 berisi tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan yang sifatnya faktual, objektif, dan akurat. Reporter atau penulis membuat feature sosok berdasarkan kenyataan, berisi keadaan yang sebenarnya tanpa menambahkan isi cerita dengan pendapat atau pandangan pribadi dan mengurangi informasi, serta menuliskannya dengan teliti, tepat, dan benar. Ketiga sifat ini, yakni faktual, objektif, dan akurat dalam sebuah tulisan feature sosok akan membuat tulisan semakin hidup karena berdasarkan kisah nyata.