• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

Boks 3.2 Tax Amnesty

3.9 Inovasi dan Teknolog

3.9.1 Capaian Utama Pembangunan

Pada tahun 2015 dihasilkan 1.521 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang telah didaftarkan, hal ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya menghasilkan 1.321 HKI. Jumlah prototype R&D, Technology Readiness Level (TRL) sampai dengan 6, meningkat sebanyak 1.641 prototipe, hal ini harus terus mendapat dorongan sehingga prototipe R&D bisa meningkat sampai dengan TRL 9. Pemanfaatan teknologi

3-80 PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN

dalam negeri di bidang industri masih perlu dimaksimalkan. Sehingga upaya dalam meningkatkan hasil produk-produk inovasi di industri oleh LPNK IPTEK, industri pemula, pusat entitas riset dan perguruan tinggi harus terus didorong, salah satunya dengan membangun Science Technopark (STP) di daerah maupun di pusat yang dibina oleh beberapa LPNK dan Kementerian.

Pada awal tahun 2016 telah dilakukan evaluasi terkait target pencapaian pembangunan STP sampai dengan tahun 2019. Dari target 100 STP yang dituangkan dalam RPJMN 2015 - 2019, diperoleh 22 STP yang akan terus didorong sampai dengan tahun 2019. Diantaranya 4 STP dari 7 yang dibina oleh Kementerian Ristekdikti, 1 dari 43 STP oleh Kementerian Pertanian, 0 dari 24 STP oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, 5 dari 5 STP oleh Kementerian Perindustrian, 6 dari 9 STP oleh BPPT, 2 dari 8 STP oleh LIPI dan 4 dari 4 STP oleh BATAN. Disadari bahwa sampai saat ini belum ada STP yang berfungsi sebagaimana praktek STP dunia, oleh karenanya perlu didorong pembangunan STP pilot. Salah satu yang memenuhi syarat sebagai STP pilot adalah Puspitek Serpong.

Jumlah Publikasi sejak Januari 2015 – April 2016 sebesar 1.407 publikasi baik nasional maupun internasional dengan porsi 35 persen diantaranya merupakan publikasi internasional dengan kualitas terbaik. Jumlah sitasi atas publikasi dari peneliti/sivitas LIPI per 30 April 2016 mencapai 73.722 sitasi.

Per April 2016, jumlah fungsional peneliti aktif Indonesia mencapai 9.352 orang dengan jumlah peneliti pertama yang diangkat di tahun 2015 mencapai 442 orang.

Sejak tahun 2015, Pemerintah telah melatih lebih dari 2.000 orang di delapan daerah dan mengenalkan teknologi untuk menghasilkan produk pertanian, peternakan dan pangan seperti produk olahan susu, olahan daging dan tepung yang

PERKEMBANGANEKONOMI,KETENAGAKERJAANDANKEMISKINAN 3-81 dapat menjadi produk andalan daerah. Dalam hal diseminasi hasil penelitian dan inovasi, N-STP LIPI Cibinong telah menghasilkan 12 perusahaan start-up baru berbasis teknologi, menyelenggarakan 52 bimbingan teknis bagi UKM, menghasilkan tiga lisensi teknologi serta beberapa produk industri.

Di bidang desiminasi hasil litbang tercatat bahwa hasil litbang pupuk organik hayati telah terdiseminasi di lebih dari 30 daerah di Indonesia. Beberapa daerah mampu memproduksi pupuk secara rutin dan mandiri dengan kapasitas lebih dari 1000 liter per bulan, meningkat dari kapasitas 200 liter pupuk per bulan ketika diseminasi belum dilakukan.

Teknologi inseminasi buatan sperma sexing telah didiseminasikan di lebih dari 20 daerah/propinsi. Aplikasi kepada indukan di masyarakat (berkisar 500-1000 sperma per daerah) telah menghasilkan tingkat keberhasilan kebuntingan lebih dari 60 persen dengan tingkat kesesuaian jenis kelamin lebih dari 70 persen betina dan jantan.

Pada tahun 2015, sebanyak 300 desa telah terlayani sistem e- Voting yang membantu proses pelaksanaan Pemilu di Indonesia. Penerapan teknologi rancang bangun untuk mendukung sektor energi nasional telah dimulai semenjak tahun 2012. Berawal dari prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 3 MW, di tahun 2015 pengembangan PLTP skala kecil telah terkoneksi ke jaringan skala 20 kV milik PT PLN.

Pemerintah bekerjasama dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk telah memulai pembangunan pabrik garam farmasi dengan menggunakan teknologi BPPT dengan kapasitas 2.000 ton per tahun. Di samping sebagai penyedia teknologi, BPPT berperan sebagai perancang desain pabrik garam farmasi. Pabrik ini memiliki kapasitas sebesar 2.000 ton/tahun.

3-82 PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN

Pemerintah telah mengembangkan teknologi produksi enzim dan menghasilkan prototipe enzim protease yang siap diproduksi secara komersial. Protease yang berfungsi memecah protein dapat merontokkan bulu pada proses penyamakan kulit (dehairing). Produksi dan komersialisasi produk protease akan dilakukan oleh PT Petrosida Gresik saat ini sedang membangun unit produksi enzim di Bio Center (berkapasitas 3 ton enzim konsentrat/hari) dengan dukungan teknologi dari BPPT.

Jumlah total varietas tanaman pangan hasil litbangyasa yang telah dilepas meliputi Varietas Unggul Padi (21 Varietas), Varietas Unggul Kedelai (10 varietas), Varietas Unggul Kacang Hijau (2 varietas), Varietas Unggul Sorgum (3 varietas), dan Varietas Unggul Gandum (1 varietas).

Dalam membangun sinergi antara stakeholders, produksi Radiosiotop dan Radiofarmaka Litbang Kesehatan terus didorong pelaksanaannya, terutama dalam bentuk konsorsium riset dengan skema ABG (Academician - Bussiness - Government). Pada bidang kesehatan, BATAN berperan antara lain dalam pemanfaatan teknologi nuklir bagi pembuatan dan penguasaan teknologi produksi radiofarmaka dan radioisotop.

Di bidang Litbang Antariksa, Pemerintah telah meluncurkan satelit LAPAN-A2 (2015) yang beroperasi di wilayah

equatorial. Satelit LAPAN-A2 didesain untuk tiga misi yaitu pengamatan bumi, pemantauan kapal dan komunikasi radio amatir. Dengan berat sekitar 78 kg, satelit LAPAN-A2 diantaranya membawa muatan Automatic Identification System (AIS).

Perakitan satelit LAPAN-A3 dimulai pada tahun 2015 dan telah diluncurkan pada Juni 2016 yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari satelit LAPAN-A2 yang beroperasi di orbit polar.

PERKEMBANGANEKONOMI,KETENAGAKERJAANDANKEMISKINAN 3-83 Dalam hal pengembangan teknologi penerbangan, proses sertifikasi dan uji terbang pesawat N-219 terus dilakukan dan direncanakan akan selesai pada tahun 2017 untuk kemudian dapat diproduksi secara komersial.

Di bidang pengawasan tenaga nuklir, Pemerintah bersama para pemangku kepentingan telah berhasil meningkatkan infrastruktur keselamatan radiasi di bidang kesehatan, industri, energi dan lingkungan hidup, melalui kegiatan penyusunan regulasi, proses perizinan, dan inspeksi. Selain itu untuk mengantisipasi peningkatan penyalahgunaan tenaga nuklir di lingkup lokal, regional maupun internasional, Pemerintah juga sudah mengembangkan infrastruktur pengawasannya di bidang keamanan nuklir yang mencakup keamanan sumber radioaktif dan proteksi fisik; safeguard; serta keamanan informasi nuklir (nuclear cyber security). Teknologi pemanfaatan tenaga nuklir berkembang terus sehingga pengawasan keselamatan, keamanan dan

safeguard nuklir harus selalu ditingkatkan.

Di bidang Pengkajian, Perumusan, dan Penerapan Standar, pada tahun 2015 telah ditetapkan 10.660 SNI yang disusun berdasarkan kebutuhan stakeholder dan mencakup sektor pertanian dan pangan, konstruksi, elektronik, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi perekayasaan, teknologi material, transportasi, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan, juga telah diberikan insentif peningkatan kompetensi bagi perusahaan dan instansi dalam menerapkan SNI. Sehingga, sampai dengan tahun 2015, sebanyak 6.636 pelaku usaha yang telah disertifikasi sesuai SNI.

3.9.2 Permasalahan dan Kendala

Permasalahan dan kendala dalam mencapai target pembangunan iptek antara lain: (1) Sistem dan proses inovasi untuk hilirisasi hasil litbang yang belum terbangun dengan baik; (2) Kerangka regulasi yang belum mendukung proses inovasi; (3) Kapasitas SDM iptek yang belum mencukupi dan

3-84 PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN

struktur kelembagaan dan sarana prasarana iptek yang belum optimal; serta (4) Proses inkubasi hasil litbang yang belum terlaksana dengan baik.

3.9.3 Arah Kebijakan dan Strategi

Strategi pencapaian sasaran pembangunan iptek adalah sebagai berikut: (1) Penguatan proses inovasi hasil litbang unggulan khususnya yang mendukung peningkatan daya saing sektor produksi dan pemanfaatan sumber daya alam; (2) Penetapan kerangka regulasi yang mendukung proses inovasi; (3) Penguatan dukungan bagi sistem inovasi melalui penguatan kapasitas SDM dan kelembagaan iptek, sarpras litbang, serta jejaring inovasi; dan (4) Pembangunan lima pilot STP sebagai contoh technopark dengan komponen yang lengkap dan standar proses yang setara dengan STP terkemuka di dunia.

3.10 Data dan Informasi Statistik