• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. _________, Soetardjo S, Soekatri M. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur

Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. Astawan M, Wahyuni M. 1988. Gizi dan Kesehatan Manula. Jakarta: Mediyatama

Sarana Perkasa.

Bangun AP. 2005. Sehat & Bugar pada Usia Lanjut dengan Jus Buah & Sayuran. Jakarta: Gramedia. [9 Mei 2012]

[BAPENAS] Badan Penelitian Nasional. 2008. Forum Jakarta untuk Perlindungan Lansia. http://www.bapenas.go.id [9 Mei 2012]

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2000. Indikator Kesejahteraan Rakyat (Welfare Statistics). Jakarta : BPS.

______. 2004. Statistik Penduduk Usia Lanjut. Jakarta: CV Nasional Indah

Bredbenner CB, Berning J, Beshgetoor D, Moe G.2009. Wardlaw’s Perspectives

in Nutrition (Eighth Edition). New York: McGraw-Hill Companies.

Brick L. 2001. Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Constantindes. 2004. Geriatri (Ilmu kesehatan Usia Lanjut). Didalam: Boedhi- Darmojo R dan Martono H, editor. Geriatri (Ilmu kesehatan Usia Lanjut).

Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.

Darmojo RB. 2000. Gerontologi Sosial, Masalah Sosial Dan Psikologik Golongan Lanjut Usia. Di dalam Darmojo R dan Martono H, editor. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hlm 35-55.

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Tatalaksana Gizi Usia Lanjut Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

______. 2007. Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI.

______. 2008. Riset Kesehatan 2008. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Republik Indonesia.

Departmen of Health and Human Service. 2006. The President's council on physical fitness and sports. Definitions: health, fitness, and physical activity. http://www.fitness.gov/digest_mar2000.htm [9 Mei 2012].

[Depsos] Departemen Sosial RI. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Direktorat Bina Pelayanan Sosial Lanjut Usia.

Diana R. 2006. Gaya hidup, konsumsi suplemen, jamu, tanaman obat, dan status kesehatan lansia di kabupaten bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Dijaissyah N. 2011. Riwayat pemberian makan, status gizi dan status kesehatan siswa PAUD [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga Medical Series. ______. 2011. Gizi Kebugaran dan Olahraga. Bandung: Lubuk Agung. Fauzi A. 2009. Manfaat positif sarapan. http://jurnalbogor.com [5 Mei 2012] Ferro-Luzzi A, James WPT. 1996. Adult malnutrition: Simple assessment

techniques for use in emergencies. Br J Nutr. 75:3-10.

Gibson RS. 2005. Principles of Nutrition Assesment. New York: Oxford University Press.

Handoko M. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Jakarta: Kanisius Hardinsyah, Briawan D. 1994. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan.

Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Harper LJ, Deaton BJ, Driskel JA. 1986. Pangan, Gizi dan Pertanian (2nd ed). Jakarta: UI-Press.

Harris NG. 2000. Nutrition in Aging. Di dalam: Mhan LK, Stump, editor. Krause’s:

Food, Nutrition and Diet Therapy. Ed. Ke-11. USA: Else

Haskel, William L, Michaela Kierman. 2000. Methodologic issues in measuring physical activity and physical fitness when evaluating the role of dietary supplements for physically active people. American Journal of Clinical Nutrition 72: 541S-50S

Herlina L. 2001. Mempelajari Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan makan dan status gizi lansia pedesaan dan perkotaan [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hoeger W, Hoeger SA. 2005. Lifetime Physical Fitness and Wellness A Personalized Program. USA: Wadsworth Thomson Learning, Inc.

Hurlock EB. 1999. Perkembangan Anak Edisi ke-6. Tjandrasa M, penerjemah. Jakarta: Erlangga.

Imanuddin M. 2012. Hubungan antara karakteristik atlet, tingkat kecukupan gizi, dan status gizi dengan tingkat kebugaran atlet taekwondo di sma ragunan jakarta [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Irianto DP. 2000. Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman. Jakarta: Lukman Offset.

_________. 2004. Evaluasi senam poco-poco sebagai latihan untuk meningkatkan kebugaran. Jurnal Olahraga 10:1-14.

Kesehatan Komunitas. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Kesehatan Komunitas.

Khomsan A. 2005. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan 2. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

[Komnas Lansia] Komisi Nasional Lanjut Usia. 2008. Pedoman Rumah Pelayanan dan Kegiatan Lansia. Jakarta: Komnas Lansia.

Kuntaraf, Kuntaraf. 1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Indonesia Publishing House.

Kurniadi E 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia (senam lansia) [skripsi]. Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan, Program Studi ilmu keperawatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Kusharto CM, Sa’adiyyah NY. 2008. Diktat Penilaian Konsumsi Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mackenzie. 1997. VO2 Max. http:/www.brianmac.co.uk [5 Agst 2012]

Martianto D. 2006. Kalau Mau Sehat, Jangan Tinggalkan Kebiasaan Sarapan. http:/www.republika.co.id [9 Mei 2012].

Masturoh S. 2012. Hubungan tingkat kecukupan konsumsi dan status kesehatan terhadap status gizi santri putri di dua pondok pesantren modern di kabupaten bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

McKenzie JF, Pinger PR, Kotecki JE. 2008. An Introduction to Community Health 8th ed. USA: Jones and Bartlett Publisher.

Muningatun N. 2006. Profil gizi dan sindrom menopause wanita lanjut usia di Kecamatan Ciampea, Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Nasoetion A, Damayanthi E. Diktat Ilmu Gizi Dasar. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta: Rineka Cipta.

Nuraida et al. 2009. Menuju Kantin Sehat di Sekolah. Bogor: Seafast Center. Nurcahyo. 2008. Ilmu Kesehatan Jilid 2. Jakarta: Depdiknas

Oswari. 1997. Menyongsong Usia Lanjut dengan Bugar dan Bahagia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.Pearce EC. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Handoyo SY, penerjemah. Jakarta: PT.Gramedia.

Rahardjo BW et al. 2009. Panduan Menuju Lanjut Usia Sehat. Jakarta: Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI).

Riyadi H. 2003. Penilaian Gizi secara Antropometri. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Robergs RA, Roberts SO. 2000. Fundamental Principles of Exercise Physiology for Fitness, Perfomance, and Health. USA: The Mac Graw-Hill Companies.

Ruslianti, Kusharto CM. 2006. Model hubungan aspek psikososial dan aktifitas fisik dengan status gizi lansia. Jurnal Gizi & Pangan 1:29-25

Sandjaja et al. 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Kompas

Sari DP. 2010. Keragaan Aktifitas fisik, kondisi gigi, status kesehatan dan pola konsumsi pangan lansia di kota Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Schlenker ED. 2000. Nutrition and The Aging Adult. Di dalam: Worthington- Roberts BS, Williams SR, editor. Nutrition Throughout The Life Cycle 3rd Edition. St Louis: Mosby-Year Book.

Sediaoetama AD. 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat.

Senja L. 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kebugaran pada lansia di panti wreda pucang gading Semarang [skripsi]. Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Sharkey JR, Branch LG, Zohoori N, Giuliani C, Busby-Whitehead J, Haines PS. 2002. Inadequate nutrient intake among homebound elderly and their correlation with individual characteristic and health-related factors.

American Journal of Clinical Nutrition 76: 1435-1445.

Sianturi G. 2002. Anda sibuk? Jangan lupa sarapan. http://www.kompas.com [9 Mei 2012]

Simon R. 2006. Perbandingan tingkat kebugaran jasmani berdasarkan vo2 max antara anak tunagarahita ringan dengan anak normal tingkat pendidikan SLTP [skripsi]. Bandung: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Soejono H, Czeresna, Setiati S. 2000. Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien

Geriatri Untuk Dokter Dan Perawat. Jakarta: Bag. IPD FKUI.

Suhardo M. 2004. Senam Bugar Lansia AWARA 2004. Yogyakarta: Perwosi DIY FK UGM.

Sukandar D. 2007. Studi Sosial Ekonomi. Aspek Pangan. Gizi. dan Sanitasi.

Bogor: Departemen Gizi Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

_______. 2008. Studi Sosial Ekonomi Aspek Pangan, Gizi dan Sanitasi Petani Transmigran di Rokan Hulu Propinsi Riau. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Sukarni M. 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sukartini T, Nursalam. 2009. Manfaat senam tera terhadap kebugaran lansia.

Jurnal Media Eksakta 8: 153-158

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sumawarman U. 2004. Perilaku Konsumen. Teori dan Pemasarannya dalam Pemasaran, Bogor: Gramedia Indonesia.

Sumintarsih. 2006. Kebugaran jasmani untuk Lanjut usia, Jurnal Olahraga

13:147-160

Sumosardjuno S. 1998. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga.

Jakarta: PT. Gramedia.

Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Susanto E. 2010. Manfaat olahraga renang bagi lanjut usia. Medikora Jurnal

Ilmiah Kesehatan Olahraga 6: 2-13.

[WHO] World Health Organization. 2005. Cut off point nutritional status. http://www.euro.who.intnutrtion-20030507_1 [1 Jan 2012]

Widianti AT, Proverawati, A. 2010. Senam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Widjajanti L. 2009. Survei Konsumsi Gizi. Semarang: BP UNDIP.

Wirakusumah ES. 2000. Tetap Bugar di Usia Lanjut. Jakarta: Trubus Agriwidya. [WKNPG] Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi. 2004. Ketahanan Pangan dan

Lampiran 1 Nilai p hasil uji beda kebiasaan sarapan

Variabel p

Frekuensi sarapan 0.663

Konsumsi energi sarapan 0.072

Konsumsi protein sarapan 0.006

Konsumsi kalsium sarapan 0.830

Konsumsi fosfor sarapan 0.882

Konsumsi vitamin A sarapan 0.161

Konsumsi vitamin C sarapan 0.178

Lampiran 2 Nilai p hasil uji beda tingkat kecukupan energi dan zat gizi

Variabel p

Tingkat kecukupan energi 0.116

Tingkat kecukupan protein 0.038

Tingkat kecukupan kalsium 0.900

Tingkat kecukupan fosfor 0.621

Tingkat kecukupan vitamin A 0.052

Tingkat kecukupan vitamin C 0.000

Lampiran 3 Nilai p hasil uji beda status gizi. lama dan frekuensi sakit. status kesehatan dan daya tahan jantung paru

Variabel p

Status gizi 0.082

Lama sakit 0.277

Frekuensi sakit 0.129

Status kesehatan 0.606

Daya tahan jantung paru 0.000

Lampiran 4 Nilai p hasil uji korelasi kebiasaan sarapan dengan status gizi dan daya tahan jantung paru

Variabel p P

Frekuensi sarapan 0.377 0.499

Konsumsi energi sarapan 0.891 0.925

Konsumsi protein sarapan 0.627 0.637

Konsumsi kalsium sarapan 0.416 0.338

Konsumsi fosfor sarapan 0.900 0.718

Konsumsi vitamin A sarapan 0.377 0.459

Konsumsi vitamin C sarapan 0.367 0.561

Tingkat kecukupan energi sarapan 0.391 0.398

Tingkat kecukupan protein sarapan 0.377 0.693

Tingkat kecukupan kalsium sarapan 0.364 0.273

Tingkat kecukupan fosfor sarapan 0.693 0.638

Tingkat kecukupan vitamin A sarapan 0.603 0.451

Lampiran 5 Nilai p hasil uji korelasi status gizi dan status kesehatan dengan daya tahan jantung paru

Variabel p

Status gizi 0.033

Dokumen terkait