• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abun. 2006. Nilai energi metabolis dan retensi nitrogen ransum yang mengandung limbah udang windu produk fermentasi pada ayam pedaging [makalah ilmiah]. Jatinangor: Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.

Alikodra HS. 2002. Pengelolaan Satwaliar. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Balen VB, Mardiastuti A, Husin Y. 2005. Burung-burung di Mimika: Sebuah Pengantar tentang Burung-burung Dataran Rendah di Wilayah Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia. Bogor: PT. Hatfindo Prima.

Belterman R, Poot N, Bosch HD. 2008. European Studbook Crowned Pigeons (Goura cristata, Goura scheepmakeri, Goura victoria) Number 5. Rotterdam: European Association of Zoos and Aquaria Rotterdam Zoo.

BirdLife International. 2000. Victoria crowned-pigeon Goura victoria. UK: Barcelona and Cambridge. http://www.birdlife.org/datazone/

speciesfactsheet.php?id=2755. [19 April 2011].

BirdLife International. 2008. Goura victoria. In: IUCN 2010. IUCN redlist of threatened species. version 2010.4. www.iucnredlist.org. [17 April 2011].

Brancato T. 2004. The world’s largest pigeon. www.birdchannel.com. [18 April 2011].

Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia. 2010. Pedoman Pembangunan Pabrik Pakan Skala Kecil dan Proses Pengolahan Pakan. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan.

Handini S, Paryanti S, Manangsang J. 1992. Palatabilitas burung mambruk kelabu (Goura victoria) terhadap bermacam-macam pakan di dalam kandang penangkaran di Taman Safari Indonesia, Bogor. Prosiding Seminar Hasil Litbang Sumberdaya Hutan. Bogor, 14 Juni 1992. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Konservasi Alam.

Helvoort BE, Soetawijaya MN, Hartojo P. 1986. The Bali Starling (Leucopsar rothschildi) A Case For Captive or Wild Breeding. Cambridge: International Council of Bird Preservation.

Houpt KA, Thomas TA. 1982. Domestic Animal Behaviour for Veterinarians and Animal Scientist. Iowa: The Iowa State University Press.

Indasari I. 2001. Studi tingkah laku harian, mengeram, dan konsumsi pakan burung dara mahkota (Goura cristata) di Kebun Binatang Bandung dan Taman Margasatwa Ragunan [skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Lehner PN. 1979. Handbook of Ethological Methods. New York: Garland STPM Press.

Martin P, Bateson P. 1988. Measuring Behaviour An Introduction Guide 2nd Edition. Cambridge: Cambridge University Press.

Nasution DRM. 2005. Teknik penangkaran burung maleo (Macrocephalon maleo Sal Muller, 1846) di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan [tugas akhir]. Bogor: Program Studi Diploma III Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Notanubun PR. 2002. Tingkat kesukaan burung dara mahkota victoria (Goura victoria) terhadap beberapa jenis pakan [skripsi]. Manokwari: Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Negeri Papua. www.papuaweb.org /unipa/dlib-s123/notanubun/s1.pdf. [18 April 2011].

Oetami. 1991. Aspek kehidupan dan pola reproduksi dara mahkota (Goura sp.) [skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

[PPBLI] Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia. 2002. burung terancam punah di Indonesia (Goura victoria). http://www.burung.org/detail _burung.php?id=54&op=burung. [21 April 2011].

Purnama EH. 2006. Perbandingan perilaku harian pasangan burung tekukur (Streptopelia chinensis) dan puter (Streptopelia bitorquata) di penangkaran dengan dan tanpa penambahan cahaya pada malam hari [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Pusat Kesehatan Hewan. 2008. Chronic respiratory disease (CRD). www.vet- klinik.com/Perunggasan/ChronicRespiratoryDisease/. [04 November 2011].

Rekapermana M. 2005. Perilaku harian gelatik Jawa (Padda oryzivora Linnaeus, 1758) di kandang penangkaran [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Rumbino RC. 1997. Studi tingkah laku makan dan kawin burung dara mahkota victoria (Goura victoria) pada lingkungan penangkaran di Kabupaten Biak Numfor [skripsi]. Manokwari: Fakultas Pertanian Universitas Negeri Papua. www.papuaweb.org/unipa/dlib-s123/rumbino s1.pdf. [18 April 2011].

Setio P, Takandjandji M. 2007. Konservasi ek-situ burung endemik langka melalui penangkaran. Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian; Padang, 20 September 2006. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Konservasi Alam. hlm 47–61.

Soemadi W, Mutholib A. 1995. Pakan Burung. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sudarwo Y, Siriwa A. 1999. Ransum Ayam dan Itik. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suratmo FG. 1979. Prinsip Dasar Tingkah Laku Satwaliar. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Suratmo FG. 1979. Tingkah Laku Margasatwa: Konservasi Alam dan Pengelolaan Margasatwa Bagian II. Bogor: Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana IPB.

Sukmantoro W, Irham M, Novarino W, Hasudungan F, Kemp M, Muchtar M. 2007. Daftar Burung Indonesia No. 2. Bogor: Indonesian Ornithologists’ Union.

Thohari M. 1987. Upaya Penangkaran Satwaliar. Media Konservasi 1(3): 21–26. Tribisono H. 2002. Tingkah laku makan burung dara mahkota cristata (Goura

cristata) pada lingkungan penangkaran di Taman Burung dan Taman Anggrek, Kabupaten Biak Numfor [skripsi]. Manokwari: Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Negeri Papua. www.papuaweb.org/unipa/dlib-s123/tribisono/s1.pdf. [18 April 2011].

Walpole ER. 1997. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Waluyo SP, Handini S, Manangsang J. 1993. Pembiakan burung mambruk kelabu (Goura victoria) dalam kandang penangkaran. Prosiding Seminar Hasil Litbang Sumberdaya Hutan; Bogor, 14 Juni 1993. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Konservasi Alam. hlm 128–133.

Warsito H. 2010. Teknik Penangkaran Burung Mambruk (Goura sp.). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.

Widodo W. 1995. Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. Malang: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

DI MEGA BIRD AND ORCHID FARM

BOGOR, JAWA BARAT

ANGGA PRAYANA

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

DI MEGA BIRD AND ORCHID FARM

BOGOR, JAWA BARAT

ANGGA PRAYANA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Victoria (Goura victoria Fraser, 1844) di Mega Bird and Orchid Farm, Bogor Jawa Barat. Dibimbing oleh BURHANUDDIN MASY’UD dan ERNA SUZANNA.

Mambruk victoria (Goura victoria Fraser, 1844) merupakan salah satu jenis burung endemik di Papua yang banyak dilakukan perburuan sehingga menyebabkan populasi di habitat aslinya mengalami gangguan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan konservasi secara ek-situ melalui penangkaran dengan memperhatikan aktivitas harian yang dilakukan oleh mambruk victoria agar diperoleh suatu teknik penangkaran yang baik sehingga dapat melestarikan populasi burung mambruk victoria yang berguna untuk menambah jumlah individu dan untuk kegiatan pelepas-liaran mambruk victoria ke habitat aslinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari teknik penangkaran, mengidentifikasi faktor keberhasilan penangkaran, dan mengamati aktivitas harian mambruk victoria. Penelitian ini dilaksanakan di Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) yang berlokasi di Desa Cijujung Tengah, Bogor, Jawa Barat pada bulan Juni – Juli 2011. Alat yang digunakan antara lain alat tulis, stopwatch, kamera, panduan wawancara, termometer dry-wet, dan pita ukur, sedangkan bahan yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah mambruk victoria di MBOF. Data yang diambil selama penelitian mencakup teknik penangkaran dan aktivitas harian mambruk victoria di MBOF. Metode pengumpulan data untuk aspek teknik penangkaran dilakukan dengan cara pengamatan langsung, studi literatur, dan wawancara, sedangkan untuk aspek aktivitas harian dilakukan dengan menggunakan metode one-zero sampling.

Kandang mambruk victoria di MBOF tergolong kandang pemeliharaan yang dibuat secara permanen dengan ukuran 40 m × 25 m × 5 m yang terbuat dari dinding tembok, besi berdiameter + 5 cm, dan kawat ram sebagai atap kandang. Fasilitas dalam kandang antara lain tempat bertengger, tempat makan dan minum, tempat bersarang, dan kolam. Kegiatan pembersihan di dalam kandang dilakukan secara rutin tiap dua kali sehari serta penyemprotan dengan desinfektan setiap satu bulan sekali. Suhu dalam kandang berkisar antara 25 – 32oC dengan kelembaban udara berkisar antara 57 – 78%. Jenis penyakit yang pernah diderita oleh mambruk victoria antara lain CRD (Chronic Respiratory Disease), cacingan, dan kaki bengkak. Teknik penjodohan, pengaturan peneluran atau penetasan, dan pembesaran piyik dilakukan secara alami oleh indukan mambruk victoria.

Faktor penunjang keberhasilan dalam kegiatan pengelolaan penangkaran di MBOF antara lain (a) letak kandang yang jauh dari kebisingan dan gangguan manusia; (b) kebersihan, keamanan, dan perawatan kandang yang selalu terjaga; (c) pakan yang rutin diberikan setiap pagi dan sore hari; (d) pemberian obat dan vitamin secara rutin untuk menjaga kesehatan dan mencegah serangan penyakit pada burung yang ditangkarkan; dan (e) menjaga kemurnian genetik dan menghindari terjadinya inbreeding. Jenis perilaku yang dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin pada mambruk victoria adalah perilaku menari yang hanya dilakukan oleh individu jantan.

Crowned Pigeon (Goura victoria Fraser, 1844) in Mega Bird and Orchid Farm, Bogor West Java. Under supervison of BURHANUDDIN MASY’UD and ERNA SUZANNA.

Victoria crowned pigeon (Goura victoria Fraser, 1844) is one of endemic bird species in Papua, which population had decreased in the natural habitat due to hunting activities. Ex-situ conservation through captive breeding/captivity is an

alternative to sustain the bird population. Observation on it’s daily activities in captivity was expected to result in good captivity technique which would enable

the preservation of it’s population and restocking of the species in their natural habitat.

This research was aimed to study the captivity techniques, identify factors of success, and observe the daily activities of the victoria crowned pigeon. The research was conducted in Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) located in Desa Cijujung Tengah, Bogor, West Java on June – July 2011. Instruments used include stationery, stopwatch, camera, interview guide, dry-wet thermometer, and measuring tape. Object of the research was victoria crowned pigeon in MBOF. Data taken during the research included the captivity technique and daily activities of victoria crowned pigeon in MBOF. Data collection methods employed in the research for the captivity technique were direct observation, literature study, and interview, as for the aspects of the daily activities was one-zero sampling method.

The cage was classified a permanent maintenance cage with 40 m × 25 m × 5 m dimensions which made from wall, iron with + 5 cm in diameter, and ram wire for roof. Facilities provided in the cage were among other perch place, eating and drinking place, nesting place, and pond. The cage was regularly cleaned twice a day and sprayed with disinfectant once a month. Temperature in the cage was between 25 – 32oC with moist air ranges between 57 – 78%. The type of diseases suffered by the victoria crowned pigeon were CRD (Chronic Respiratory Disease), intestinal worms, and leg swelling. Technique of pairing, laying or hatchery setting, and native enlargement was naturally done by victoria crowned pigeon’s parent.

Factors which support the success of captive breeding management in MBOF were (a) location of the cage which away far from noise and human disturbance; (b) the hygiene, safety, and care of the cage; (c) the feeding routine given every morning and evening; (d) provision of medication and vitamins on regular basis to maintain good health and prevent disease from attacking the birds in captivity; and (e) maintenance of genetic purity and avoidance of inbreeding occurenes. Type of behavior that can be used to distinguish the sex of the victoria crowned pigeon was dancing behaviour performed by male individuals.

Dengan ini Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Teknik Penangkaran dan Aktivitas Harian Mambruk Victoria (Goura victoria

Fraser, 1844) di Mega Bird and Orchid Farm Bogor, Jawa Barat adalah benar- benar hasil karya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2012

Angga Prayana

Nama : Angga Prayana NIM : E34070081

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS Dr. drh. Erna Suzanna, M.Sc.F NIP. 19581121 198603 1 003 NIP. 19640808 199002 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS NIP. 19580915 198403 1 003

Tanggal lulus:

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Teknik Penangkaran dan Aktivitas Harian Mambruk Victoria (Goura victoria Fraser, 1844) di Mega Bird and Orchid Farm Bogor, Jawa Barat.

Potensi keindahan morfologis dan keunikan tingkah laku merupakan daya tarik burung mambruk victoria sehingga burung ini banyak dilakukan perburuan dan menyebabkan populasinya menurun. Kegiatan penangkaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengembangbiakkan jenis ini dengan tujuan untuk memperbanyak populasi dengan tetap mempertahankan jenisnya.

Selain itu, masih minimnya informasi mengenai aktivitas harian mambruk victoria juga menjadi salah satu alasan dilakukan penelitian ini sebagai salah satu upaya memberikan informasi kepada masyarakat yang tertarik untuk memelihara satwa tersebut sehingga dapat diperoleh suatu teknik penangkaran yang baik dengan memperhatikan aktivitas harian dari mambruk victoria di dalam penangkaran. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu informasi bagi upaya pengembangan penangkaran mambruk victoria, khususnya di Mega Bird and Orchid Farm, Bogor Jawa Barat.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.

Bogor, Januari 2012

Penulis dilahirkan di Bondowoso pada tanggal 30 November 1988. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Samik Rufiadi dan Ibu Sumiwarti. Jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis yaitu pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Dabasah 03 tahun 1995 – 2001 kemudian penulis melanjutkan ke pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 01 Bondowoso pada tahun 2001 – 2004 dan SMA Negeri 02 Bondowoso pada tahun 2004 – 2007. Pada tahun 2007, penulis diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan masuk ke dalam mayor departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata.

Selama kuliah di Fakultas Kehutanan IPB, penulis aktif mengikuti kegiatan Kelompok Pemerhati Goa (KPG) dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) periode 2008 – 2010. Pada tahun 2009, penulis mengikuti Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di Cagar Alam Gunung Sawal – Taman Wisata Alam Pangandaran dan Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan Pendidikan Gunung Walat pada tahun 2010. Pada tahun 2011, penulis melakukan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, penulis melaksanakan penelitian dengan judul “Teknik Penangkaran dan Aktivitas Harian Mambruk Victoria (Goura victoria Fraser, 1844) di Mega Bird and Orchid Farm Bogor, Jawa Barat” dibawah bimbingan Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS dan Dr. drh. Erna Suzanna, M.Sc.F.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya bagi seluruh ciptaan-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqamah sampai akhir zaman. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Papa Samik Rufiadi dan Mama Sumiwarti selaku orang tuaku serta Bapak H. Ruhani Priatna dan Mama Ratnaningsih selaku mertuaku yang tiada henti memberikan doa, dukungan, motivasi, dan curahan kasih sayangnya.

2. Istri dan anakku tercinta, Belinda Dwi Yunanti dan Anabela Devi Salsabila yang tiada henti memberikan doa, dukungan, motivasi, kasih sayang, dan cintanya selama ini.

3. Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS dan Dr. drh. Erna Suzanna, M.Sc.F selaku dosen pembimbing atas kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan ilmu, bimbingan, motivasi, dan nasehat kepada penulis.

4. Dr. Efi Yuliati Yovi, S.Hut, M.Life.Env.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan sarannya bagi penyempurnaan skripsi ini.

5. Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, M.Sc selaku ketua sidang yang telah memberikan kritik dan sarannya bagi penyempurnaan skripsi ini

6. Bapak Drs. Megananda Daryono, MBA, Bapak Supriyanto, dan Mas Gareng yang telah memberikan segala bantuan, ilmu, pengalaman, dan data- data sekunder selama penelitian.

7. Zulfikri dan Anindya Gitta yang telah banyak memberikan bantuan, nasehat, dan motivasinya selama penelitian.

8. Keluarga besar VILLA CEMPAKA dan KSHE 44 “KOAK” yang telah memberikan doa, motivasi, dan bantuannya selama penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu dari awal hingga selesainya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Dokumen terkait