• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.3 Aktivitas Harian

5.3.3 Interaksi sosial antar individu mambruk victoria

Interaksi sosial merupakan interaksi yang terjadi diantara dua individu atau lebih yang berupa hubungan kerjasama maupun kompetisi atau hubungan secara netral (Suratmo 1979). Interaksi sosial yang terjadi pada mambruk victoria yang diamati antara lain saling menyelisik bulu, saling mendekati, saling mengejar, dan saling mematuk. Tingkah laku sosial yang teramati sering terjadi di pagi, siang, dan sore hari. Perilaku saling menyelisik bulu cenderung mengarah pada perilaku seksual yaitu terjadinya percumbuan antara kedua individu, sedangkan perilaku saling mendekati dilakukan untuk mencari kecocokan antara kedua individu atau untuk menyingkirkan individu lainnya serta perilaku saling mengejar dan saling mematuk lebih mengarah pada perilaku pertentangan (Rekapermana 2005).

5.3.3.1 Tingkah laku saling menyelisik bulu

Tingkah laku menyelisik bulu merupakan salah satu bentuk perilaku kerjasama yang dilakukan oleh kedua individu untuk saling menyelisik bulu pada bagian tubuh yang tidak dapat dijangkau oleh paruhnya sendiri antara lain pada bagian kepala dan leher dan tingkah laku ini juga dapat dikatakan sebagai bentuk interaksi sosial yang mengarah pada percumbuan antar kedua individu (Suratmo 1979). Persentase frekuensi tingkah laku saling menyelisik bulu dapat dilihat pada Gambar 32.

Gambar 32 Persentase frekuensi tingkah laku saling menyelisik bulu berdasarkan waktu pengamatan.

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tingkah laku saling menyelisik bulu hanya dilakukan oleh individu jantan dan tingkah laku tersebut terjadi di pagi hari pada pukul 09.00 – 10.00 dan di siang hari pada pukul 14.00 – 15.00. Persentase frekuensi tingkah laku saling menyelisik bulu yang terjadi adalah sebesar 50% dari seluruh tingkah laku saling menyelisik bulu yang dilakukan berdasarkan periode waktu pengamatan. Selama pengamatan tidak ditemui tingkah laku saling menyelisik bulu antar individu dengan jenis kelamin yang sama (individu jantan dengan individu jantan atau sebaliknya).

5.3.3.2 Tingkah laku saling mendekati

Tingkah laku saling mendekati dapat terjadi pada individu berjenis kelamin sama maupun pada individu berbeda jenis kelamin. Tingkah laku saling mendekati pada dua individu berjenis kelamin sama cenderung mengarah pada perilaku agonistik yang berupa pengusiran, sedangkan pada dua individu yang berjenis kelamin berbeda cenderung bertujuan untuk mencari kecocokan dan saling melindungi (Rekapermana 2005). Tingkah laku saling mendekati yang dilakukan oleh mambruk victoria di MBOF dapat dilihat pada Gambar 33.

0 10 20 30 40 50 60 F re k u en si (% ) Waktu Pengamatan Jantan Betina

Gambar 33 Tingkah laku saling mendekati pada mambruk victoria di MBOF (a) betina; (b) jantan.

Frekuensi tingkah laku saling mendekati yang dilakukan oleh mambruk victoria jantan dan mambuk victoria betina selama pengamatan terdapat perbedaan antara jantan dan betina yang dapat dilihat pada Gambar 34.

Gambar 34 Persentase frekuensi tingkah laku saling mendekati berdasarkan waktu pengamatan.

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa persentase tertinggi frekuensi tingkah laku saling mendekati terjadi di pagi hari yaitu sebesar 30,77% pada individu jantan dan 31,43% pada individu betina. Berdasarkan pengamatan, hal ini lebih disebabkan karena di pagi hari mambruk memulai tingkah lakunya dengan tingkah laku makan, sehingga hal tersebut memungkinkan untuk terjadinya tingkah laku saling mendekati, baik antar sesama jenis maupun berbeda jenis. Selama pengamatan, tingkah laku saling mendekati yang dijumpai pada sesama mambruk jantan bertujuan untuk saling mengusir guna mendapatkan

0 5 10 15 20 25 30 35 F re k u en si (% ) Waktu Pengamatan Jantan Betina

makanan, sedangkan tingkah laku saling mendekati yang dilakukan oleh mambruk betina dan mambruk jantan adalah untuk saling melindungi. Adanya suara panggilan dari mambruk jantan juga merupakan suatu perilaku awal sebelum mambruk saling mendekat untuk menikmati pakan yang ada (Warsito 2010).

5.3.3.3 Tingkah laku saling mengejar

Tingkah laku saling mengejar lebih mengarah pada perilaku pertentangan (agonistic behaviour) yang sering terjadi pada pasangan yang telah berjodoh maupun pada individu yang akan mencari pasangan (Rekapermana 2005). Tingkah laku mengejar pada mambruk victoria di MBOF dapat dilihat pada Gambar 35.

Gambar 35 Tingkah laku saling mengejar pada mambruk victoria di MBOF.

Persentase frekuensi tingkah laku saling mengejar pada mambruk victoria di MBOF dapat dilihat pada Gambar 36.

Gambar 36 Persentase frekuensi tingkah laku saling mengejar berdasarkan waktu pengamatan. 0 10 20 30 40 50 60 F rek u en si ( % ) Waktu Pengamatan Jantan Betina

Persentase frekuensi tingkah laku saling mengejar yang dilakukan oleh mambruk victoria di MBOF paling tinggi terjadi di pagi hari pada pukul 07.00 – 08.00. Pada individu jantan memiliki persentase sebesar 50% dari seluruh tingkah laku saling mengejar yang dilakukan berdasarkan periode waktu pengamatan, sedangkan pada individu betina memiliki persentase sebesar 35,71% dari seluruh tingkah laku saling mengejar yang dilakukan berdasarkan periode waktu pengamatan. Namun, persentase frekuensi tingkah laku saling mengejar yang dilakukan oleh individu jantan menurun drastis pada pukul 08.00 – 09.00 yakni sebesar 7,14% dari seluruh tingkah laku saling mengejar yang dilakukan berdasarkan periode waktu pengamatan. Persentase tingkah laku saling mengejar pada individu jantan kembali mengalami peningkatan pada pukul 16.00 – 17.00 yakni sebesar 21,43%. Menurut Indasari (2001), perilaku saling mengejar yang ditunjukkan adalah mambruk akan mengangkat sebelah atau kedua belah sayapnya dan dengan cepat menghampiri sumber yang dianggapnya mengganggu dengan tujuan untuk mengusirnya.

5.3.3.4 Tingkah laku saling mematuk

Tingkah laku saling mematuk juga merupakan salah satu perilaku yang mengarah pada perilaku pertentangan (agonistic behaviour) dan dapat juga merupakan bentuk percumbuan dari sepasang burung yang sudah berjodoh atau sedang memulai perjodohan (Rekapermana 2005). Persentase frekuensi tingkah laku saling mematuk yang dilakukan oleh mambruk victoria di MBOF dapat dilihat pada Gambar 37.

Gambar 37 Persentase frekuensi tingkah laku saling mematuk berdasarkan waktu pengamatan. 0 5 10 15 20 25 30 35 F re k u en si (% ) Waktu Pengamatan Jantan Betina

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tingkah laku saling mematuk lebih banyak dilakukan oleh individu betina daripada individu jantan. Namun, persentase tertinggi pada tingkah laku saling mematuk dilakukan oleh individu jantan sebesar 30% dari seluruh tingkah laku saling mematuk yang dilakukan selama periode waktu pengamatan. Tingkah laku saling mematuk sudah terjadi sejak pagi hari pada pukul 07.00 di saat mambruk baru memulai aktivitasnya. Berdasarkan pengamatan, hal ini dikarenakan di pagi hari mambruk memulai aktivitasnya dengan tingkah laku makan, sehingga dimungkinkan banyak terjadi perilaku pertentangan (agonistic behaviour) dalam perebutan makanan salah satunya adalah perilaku saling mematuk.

Dokumen terkait