• Tidak ada hasil yang ditemukan

KReDIT YANG DIReSTRUKTURISASI

INSTITUTIONAL BANKING

Rp 13,806 18,695 122 32,622 2010 Giro tabungan Deposito 2010 18.9% 36.9% 44.2% 100.0% 2011 2011 21.9% 38.8% 39.3% 100.0%

ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

ATAS KINERJA MANAJEMEN

eKUITAS

Total ekuitas mengalami peningkatan sebesar 48,7% dari Rp41.543 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp61.793 miliar pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan Saldo Laba dari Rp24.442 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp33.506 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 serta meningkatnya Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) dari Rp6.961 miliar menjadi Rp17.196 miliar, dalam periode yang sama sehubungan pelaksanaan Penawaran Umum Saham Terbatas (Rights Issue) pada awal tahun 2011.

Pendistribusian laba bersih tahun 2010 yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah pembayaran dividen, cadangan umum serta Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Bank Mandiri telah melaksanakan pembayaran dividen tahun buku 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp120,60 dan Rp119,37 per lembar saham atau secara total masing-masing sebesar Rp3.226 miliar dan Rp2.504 miliar. Kegiatan usaha Bank Mandiri selama tahun 2011 sebagian besar didanai oleh peningkatan jumlah simpanan, kombinasi penerimaan dari pendapatan bunga atas kredit yang diberikan, komisi dan provisi. Selain itu, Bank Mandiri telah memanfaatkan pasar uang antar bank. Bank Mandiri juga mempertahankan cadangan likuiditas, yang biasanya berjumlah lebih besar daripada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia, untuk mengantisipasi penarikan simpanan dalam

dan pembayaran biaya operasional (termasuk biaya gaji dan tunjangan, serta biaya umum dan administrasi).

Total aset lancar pada tahun 2011 mencapai Rp118.622 miliar, menunjukkan likuiditas yang sangat baik. Total aset lancar di akhir tahun 2011 mencapai 21,5% dari total aset atau 28,1% dari total simpanan non bank juga mengindikasikan kondisi likuiditas yang baik. Untuk mendukung likuiditas maupun meningkatkan aset produktif, Bank Mandiri juga mendapatkan pendanaan melalui Collateral Fund Borrowing. Arus kas dari dana pihak ketiga juga secara signifikan mempengaruhi posisi likuiditas bank. Pada tahun 2011, Bank Mandiri memiliki arus kas masuk dari peningkatan jumlah dana murah giro dan tabungan.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OpeRASIONAL

Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasional untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp20.441 miliar terutama berasal dari pendapatan bunga dan syariah serta pendapatan provisi & komisi masing-masing sebesar Rp36.913 miliar dan Rp8.358 miliar. Arus kas masuk bersih tersebut juga dipengaruhi oleh peningkatan giro dan tabungan sebesar Rp55.288 miliar yang diimbangi dengan beban bunga dan syariah sebesar Rp15.960 miliar serta tambahan pemberian kredit sebesar Rp69.545 miliar. Pada tahun 2010 arus kas masuk bersih dari aktivitas operasional sebesar Rp38.064 miliar terutama berasal dari pendapatan

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVeSTASI

Arus kas bersih dari aktivitas investasi selama tahun 2011 sebesar Rp99 miliar terutama disebabkan adanya pembelian aset tetap sebesar Rp1.541 miliar dan setoran modal kepada perusahaan anak sebesar Rp500 miliar serta penurunan efek-efek tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp1.359 miliar. Pada tahun 2010 arus kas masuk bersih dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp4.371 miliar terutama disebabkan adanya penurunan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp11.222 miliar dan kenaikan atas efek-efek tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp6.272 miliar, serta pembelian aset tetap sebesar Rp1.027 miliar.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS peNDANAAN

Selama tahun 2011 arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp14.820 miliar antara lain dari penambahan modal dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)sebesar Rp11.404 miliar, kenaikan atas pinjaman yang diterima sebesar Rp6.084 miliar dan pembayaran dividen dan Dana Program Kemitraan & Bina Lingkungan sebesar Rp3.183 miliar.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2010 sebesar Rp1.554 miliar yang antara lain digunakan untuk pembayaran dividen dan

BeLANJA MODAL

Berikut ini kami sajikan realisasi belanja modal untuk tahun 2010 dan 2011 serta anggaran tahun 2012:

Catatan:

Anggaran 2012 belum termasuk kontinjensi dan anggaran multi year IT 2013 sbb: 1. Anggaran kontinjensi Non IT sebesar Rp11 miliar

2. Anggaran kontinjensi IT sebesar Rp88 miliar dan multi year sebesar Rp66 miliar

Rp Miliar

Realisasi Anggaran

2010 2011 2012

Tanah dan bangunan 55 235 433

Peralatan Kantor, Komputer, Perangkat Lunak dan 972 992 1,247 Kendaraan

Implementasi Renovasi kantor - -

-Jumlah 1,027 1,227 1,679

Rp Miliar

Catatan:

1) Aset lancar terdiri dari : kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia , bank dan lembaga keuangan lain, serta surat-surat berharga (tidak termasuk Obligasi Pemerintah) dalam portfolio yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan L/R dan tersedia untuk dijual)

2) Simpanan tidak termasuk simpanan dari bank lain.

pOSISI LIKUIDITAS BANK MANDIRI peR 31 DeSeMBeR 2010 DAN 2011

2010 2011

Aset Lancar 1) 95,329 118,622 Obligasi Pemerintah yang diukur pada nilai wajar

melalui Laporan L/R dan tersedia untuk dijual. 54,664 55,076 Rasio kredit terhadap simpanan 2) 67,6% 74.1% Aset lancar terhadap jumlah aset 21,2% 21.5% Aset lancar terhadap simpanan 2) 26,3% 28.1%

ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

ATAS KINERJA MANAJEMEN

KOMITMeN & KONTINJeNSI

Jumlah Komitmen & Kontinjensi yang mempunyai risiko kredit per 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar 47,1% dibandingkan dengan tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan (Committed) di tahun 2011 dalam valuta rupiah yang pada tahun sebelumnya diakui sebagai Uncommitted, meningkatnya Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan dalam valuta asing dan bank garansi yang diterbitkan dalam valuta asing.

KOMITMeN & KONTINJeNSI YANG MeMpUNYAI RISIKO KReDIT peR 31

DeSeMBeR 2010 DAN 2011 Rp. Miliar

2010 2011

RUpIAH

Fasilitas kredit yang diberikan yang belum 14.498 24.264 digunakan (committed)

L/C yang tidak dapat dibatalkan 2.015 2.145 Bank garansi yang diterbitkan 13.502 15.183

Standby L/C 368 1.638

Total Rupiah 30.383 43.230

MATA UANG ASING

Fasilitas kredit yang diberikan yang belum 1.687 2.163 digunakan (committed)

L/C yang tidak dapat dibatalkan 5.644 9.926

KOLeKTIBILITAS KOMITMeN & KONTINJeNSI peR 31 DeSeMBeR 2010 DAN 2011

ATAS KINERJA MANAJEMEN

Rp. Miliar

2010 2011

Performing 48.280 71.186

RASIO KeUANGAN LAINNYA (BANK SAJA)

2010 2011

Aset Produktif Bermasalah terhadap total Aset Produktif 1,6% 1,6% Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan

terhadap Aset Produktif 3,2% 2,8%

Pemenuhan CKPN 108,7% 100,5%

BOPO 1) 66,4% 67,2%

Persentase Pelanggaran BMPK

Pihak Terkait 0,0% 0,0%

Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0%

Persentase Pelampauan BMPK

Pihak Terkait 0,0% 0,0%

Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0%

GWM Rupiah 8,0% 8,0%

PDN 2) 1,9% 1,5%

1) Beban operasional termasuk beban bunga dan beban CKPN serta beban penyisihan lainnya dibagi pendapatan operasional termasuk pendapatan bunga

2) Perhitungan devisa neto termasuk akun neraca dan rekening administratif