• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pembelajaran dikelas ketika sedang berlangsung pembelajaran keterampilan menulis cerita menggunakan media gambar. Observasi atau pengamatan ini bertujuan untuk

56

mengambarkan keadaan ruangan, peralatan, para pelaku, dan juga aktifitas yang sedang berlagsung dalam kelas.

2. Metode tes/keterampilan tugas menulis cerita

Tes merupakan suatu metode penelitian untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkahlaku dalam kehidupan seseorang, dengan menggunakan pengukuran yang menghasilkan suatau deskripsi tentang aspek yang di teliti.

3. Dokumentasi

Data dokumentasi peneltian ini adalah foto-foto kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa.

Adapun lembar penilaian keterampilan menulis cerita yang di kembangkan dari jenis-jenis cerita. Kisi-kisi penilaian itu dikembangkan seperti yang terdapat dibawah ini.

Tabel 1. Kisi-Kisi Keterampilan Menulis Cerita Siswa Kelas IV

No Aspek yang dinilai Skor

1 Organisasi cerita 15

2 Ketepatan isi cerita 30

3 Pemilihan kata/ diksi 20

4 Ketepatan struktur kalimat 25

5 EYD 10

57

Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Keterampilan Menulis Cerita.

No. Aktifitas Siswa yang di Amati Ya Tidak 1. Siswa mencari dan memberikan informasi tentang

macam-macam teknologi sederhana bertani. 2. Siswa bertanya kepada guru atau kepada teman

lainnya.

3. Siswa mengajukan pendapat atau komentar kepada guru atau kepada siswa lain.

4. Siswa berdiskusi tentang tema cerita yang akan dibahas.

5. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sesuai gambar.

6. Siswa memanfaatkan sumber belajar yang ada dan menggunakan media gambar.

7. Siswa menilai dan memperbaiki pekerjaannya dalam membuat cerita.

8. Siswa membuat kesimpulan sendiri tentang materi pembelajaran menulis cerita yang diterimanya. 9. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru dalam

proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas.

10. Siswa membuat cerita sesuai dengan kerangka cerita yang benar.

11. Siswa dapat menceritakan sebuah cerita sesuai dengan gambar.

12. Siswa ada usaha dan motivasi untuk mempelajari bahan pembelajaran yan diberikan oleh guru. 13. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan dengan

siswa lain

14. Siswa merasa senang dalam kegiatan belajar mengajar menulis cerita.

15. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada akhir pelajaran.

58 G. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi , (4) refleksi. Tahap-tahap tersebut dapat dirinci seperti sebagai berikut.

1. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan meliputi, (1) observasi disekolah, (2) penyusunan proposal penelitian

2. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini meliputi (1) pembuatan rpp, (2) pembuatan lembar observasi minat perhatian dan partisipasi siswa, (3) pembuatan soal tes formatif, (4) pembuatan rambu-rambu penilaian, (5) uji coba instrumen, dan (6) seleksi dan revisi instrumen.

3. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini merupakan kegiatan yang banyak berhubungan dengan lapangan dan pengolahan hasil penelitian. Tahap pelaksanaan mliputi: (1) tahap pengumpulan data dan (2) tahap pengelolahan data.

4. Tahap penyelesaian

Tahap ini meliputi: (1) penyusunan laporan penelitian dan (2) penggandaan laporan.

Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif dengan mencoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan

59

masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat pada kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Sedangkan, tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut.

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

4. Metodelogi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah dari tindakan dirumusan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan, mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi mejadi tantangan sepanjang waktu. (Arikunto, 2002: 82-83)

60

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari kemmis dan teggart (1988: 14), yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu kesiklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observastion (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah siklus berikut adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

61

Tabel 3. Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Cerita Anak Keterampilan

Menulis Cerita

Indikator Skor

Organisasi cerita

1. Siswa menulis cerita sangat sesuai dengan unsur cerita 15 2. Siswa menulis cerita cukup sesuai dengan unsur cerita 7 3. Siswa menulis cerita kurang sesuai dengan unsur

cerita

5 4. Siswa menulis cerita sangat kurang sesuai dengan

unsur cerita

3 Ketepatan

organisasi isi cerita

1. Siswa menyusun cerita sangat sesuai dengan alur/plot. 30 2. Siswa menyusun cerita cukup sesuai dengan alur atau

plot.

20 3. Siswa menyusun cerita kurang sesuai dengan

alur/plot.

15 4. Siswa menyusun cerita sangat kurang sesuai dengan

alur/plot

10 Pemilihan

kata/diksi

1. Siswa menentukan cerita sangat sesuai denga tokoh. 25 2. Siswa menentukan cerita cukup sesuai dengan tokoh 20 3. Siswa menentukan cerita kurang sesuai dengan tokoh. 18 4. Siswa menentukan cerita sangat kurang sesuai dengan

struktur kalimat.

15 Ketepatan

struktur kalimat

1. Siswa membuat kerangka cerita sangat sesuai dengan struktur kalimat.

20 2. Siswa membuat kerangka cerita cukup sesuai dengan

struktur kalimat.

10 3. Siswa membuat kerangka cerita kurang sesuai dengan

struktur kalimat

7 4. Siswa membuat kerangka cerita sangat kurang sesuai

dengan struktur kalimat.

5 EYD 1. Siswa menyusun cerita sangat baik dalam penggunaan

ejaan, kapital dan tanda baca yang tepat tanpa kesalahan

10

2. Siswa menyusun cerita dengan baik dalam penggunaan, ejaan, huruf kapital dan tanda baca sedikit kesalahan.

8

3. Siswa menyusun cerita kurang baik dalam

penggunaan ejaa, huruf kapital dan tanda baca antara benar dan salah

5

4. Siswa menyusun cerita sangat kurang baik dalam penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda baca banyak yang salah

62 H. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7). Sukidin (2002: 2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam,dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis dan analisis deskriptif. Teknik analisis yang dimaksud dalam penelitian ini mencangkup kegitan mengungkap kelemahan, kelebihan siswa dalam proses belajar berdasarkan kriteria. Hasil analisis kriteria tersebut dijadikan dasar-dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Berkaitan dengan keterampilan menulis cerita, analisis kritis mencangkup hasil menulis cerita yang dilakukan saat prasurvai. Hal ini untuk mengetahui kondisi awal mengenai keterampilan menulis cerita siswa.

Setelah kondisi awal menulis cerita siswa diketahui, penulis merencanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Setiap siklus berakhir, hasilnya dianalisis apa saja kekurangan dan

63

kelebihannya sehingga diketahui peningkatan keterampilan menulis cerita siswa. Analisis krisis terhadap keterampilan menulis cerita mencangkup indikator yang telah ditentukan dalam setiap mata pelajaran. Teknik komparatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil penelitian siklus pertama, siklus kedua dan ketiga. Hasil komparasi tersebut untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kekurangan keberhasilan dalam setiap siklusnya. Indikator yang belum berhasil tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya. Dalam kekurangan-kekurangan yang telah diperbaiki, pada siklus berikutnya dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita.

I. Kriteria Keberhasilan

Skor Penilaian Keterampilan Menulis Cerita Keberhasilan penilaian tindakan kelas ditandai dengan adanya perubahan dalam pembelajaran kearah yang lebih baik. Oleh karena, itu peneliti bersama dengan guru kelas IV SD Negeri Bakalan membuat kriteria yang digunakan dalam menentukan keberhasilan. Sebagai kriteria keberhasilan, peneliti dapat menetapkan nilai rata-rata minimal 77% sesuai rasional yang dijadikan dasar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru dan peneliti. Pada kriteria ketuntasan belajar juga dapat dijadikan kriteria keberhasilan. Dalam ketuntasan individual adalah 77,00.

64 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait