• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

E. Instrumen Penelitian

Peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif. Moleong (2007: 168) menyatakan bahwa peran peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia yang melaporkan hasil penelitian. Sehingga kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Sementara Nasution (Sugiyono, 2015: 306) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada

75

menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama, karena segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, dan bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya belum dapat peneliti tentukan secara pasti dan jelas sebelum dilakukan penelitian. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian dilakukan. Oleh karena itu, yang menjadi instumen dalam penelitian adalah peneliti sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

Peneliti dalam penelitian ini mengguakan alat bantu berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara untuk memudahkan dalam proses pengumpulan data. Pedoman observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galu Kulon Progo. Sedangkan pedoman wawancara digunakan sebagai acuan dalam mengajukan pertanyaan secara langsung kepada informan yang menjadi sempel dalam penelitian ini.

1. Pedoman Observasi

Acuan yang digunakan dalam penyusunan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari pendekatan pendidikan nilai, pendidikan nilai di sekolah dan indikator nilai-nilai nasionalisme yang telah dikaji peneliti berdasarkan pendapat Elmubarok dan Kemendiknas.

76

Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Observasi

No Aspek Sub Aspek Sumber Data

1. Pendekatan Pendidikan Nilai Pendekatan

Penanaman Nilai (inkulkasi)

Penekanan dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri siswa

Guru di kelas V siswa

Pendekatan Perkembangan Moral Kognitif

Penekanan aspek kognitif dan perkambangannya Guru di kelas V dan siswa Pendekatan Analisis Nilai Penekanan perkambangan kemampuan berpikir secara logis dalam menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai

Guru di kelas V dan siswa

Pendekatan Klarifikasi Nilai

Meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai sendiri Guru di kelas V dan siswa Pendekatan Pembelajaran Perbuat (fasilitasi)

Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan perbuatan moral

Guru di kelas V dan siswa

Keteladanan Memberikan model yang baik Guru di kelas V 2. Pengintegrasian

dalama Mata Pelajaran

Proses Pembelajaran Guru

3. Budaya Sekolah Pembiasaan Kepala sekolah, guru di kelas V, siswa, dan sekolah Kegiatan kokurikuler Kepala sekolah,

guru di kelas V, siswa, dan sekolah Kegiatan ektrakurikuler Kepala sekolah,

guru di kelas V, siswa, dan sekolah 2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada informan. Penyusunan pedoman wawancara didasarkan pada teori tentang pendidikan nilai nasionalisme di kelas V, termasuk pendekatan dan pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di sekolah. Agar mendukung keberhasilan kegiatan wawancara, peneliti membutuhkan bantuan alat-alat lain seperti buku catatan, tape

77

recorder, dan kamera. Ketiga alat tersebut membantu peneliti agar hasil wawancara terakam dengan baik dan sebagai bukti pelaksanaan wawancara yang telah dilakukan.

Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Aspek Sub Aspek Sumber Data

1. Pendekatan Pendidikan Nilai Pendekatan

Penanaman Nilai (inkulkasi)

Penekanan dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri siswa

Guru di kelas V dan siswa

Pendekatan Perkembangan Moral Kognitif

Penekanan aspek kognitif dan perkambangannya Guru di kelas V dan siswa Pendekatan Analisis Nilai Penekanan perkambangan kemampuan berpikir secara logis dalam menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai

Guru di kelas V dan siswa

Pendekatan Klarifikasi Nilai

Meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai sendiri Guru di kelas V dan siswa Pendekatan Pembelajaran Perbuat (fasilitasi)

Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan perbuatan moral

Guru di kelas V dan siswa

Keteladanan Memberikan model yang baik Guru di kelas V dan siswa

2. Pengintegrasian dalama Mata Pelajaran

Proses Pembelajaran Kepala sekolah, Guru di kelas V, siswa

3. Budaya Sekolah Kabijakan sekolah Kepala sekolah, guru di kelas V, dan siswa.

Pembiasaan Kepala sekolah,

guru di kelas V, dan siswa.

Kegiatan kokurikuler Kepala sekolah, guru di kelas V, dan siswa.

Kegiatan ektrakurikuler Kepala sekolah, guru di kelas V, dan siswa.

78 F. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2015: 335) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data kualitaif bersifat induktif, yaitu analisis data berdasarkan data yang diperoleh yang selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu.

Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada konsep Miles dan Huberman, yaitu analisis selama di lapangan. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2015: 337) menyatakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara intensif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Berikut ini gambaran menganai ketiga aktivitas yang menjadi komponen analisis data model Miles dan Huberman.

Gambar 1. Komponen dalam Analisi Data Model Miles dan Huberman Berikut ini adalah uraian singkat penjelasan mengenai komponen dalam analisis data model Miles dan Huberman.

Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan

79 1. Reduksi data (Data Reduction)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terus menerus akan menghasilkan data yang banyak dan kompleks. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencatatan secara rinci data-data yang telah dihasilkan tersebut melalui reduksi. Sehingga data hasil penelitian akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Sugiyono (2015: 338) mengemukakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti memilah-milah data yang berupa pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo yang diperoleh dari catatan-catatan lapangan. 2. Penyajian Data (Data Display)

Langkah setelah melakukan reduksi data adalah menyajikan data. Sugiyono, 2015: 341) menyatakan bahwa penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Masih dalam buku yang sama, Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalam dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Miles dan Huberman (1992: 17) berpendapat bahwa penyajian data sebagai sekumpulan infomasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada penelitian ini, peneliti menyajikan data yang berupa pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo. Data dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif.

80

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusing Drawing/verification)

Data yang telah dianalisis pada tahap reduksi data dan penyajian data kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Sugiyono (2015: 345) menyatakan bahwa kesimpulan dalam penelitian kuallitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan, akan tetapi masih bersifat semantara sebab akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Yang diharapkan dalam kesimpulan penelitian kualitatif adalah temuan baru yang belum pernah ada. Temuan baru dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang lebih jelas daripada sebelumnya, dan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, serta hipotesis atau teori. Data-data yang berupa pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo yang telah dikemukakan pada penyajian data diinterpretasikan, selanjutnya lakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan dalam penelitian yang dilakukan.