• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Alat ukur penelitian ini menggunakan lembar kuesioner bentuk evaluasi belajar yang digunakan untuk guru di sekolah dasar inklusi. Kuesioner menurut (Sugiyono 2012:142) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dibagikan kepada guru-guru sekolah dasar inklusi di kota Yogyakarta. Lembar kuesioner tersebut tersusun atas 2 aspek, aspek pertama berisi tentang bentuk evaluasi belajar dengan tes. Kedua berisi

tentang bentuk evaluasi belajar dengan non tes. Lembar kuesioner berisi 15 item pertanyaan yang terdiri dari 8 pertanyaan tentang bentuk evaluasi belajar dengan tes dan 7 pertanyaan tentang bentuk evaluasi belajar dengan non tes. Penelitian ini menggunakan kuesioner pernyataan tertutup.

Tukiran (2012:184) mengungkapkan karakteristik pernyataan tertutup adalah semua pilihan jawaban dari pernyataan ini telah ditentukan oleh peneliti. Alasan peneliti menggunakan kuesioner pernyataan tertutup adalah untuk menghindari adanya pernyataan ragu-ragu dari responden, selain itu dengan menggunakan kuesioner tertutup dapat mempermudah peneliti dalam menganalisis data. Lembar kuesioner bentuk evaluasi belajar yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-kota Yogyakarta dalam penelitian ini terdapat 8 indikator.

Evaluasi belajar menurut Erman (2003: 2) merupakan suatu penentuan kesesuaian dari kedua sisi, yaitu, tampilan peserta didik dan tujuan pembelajaran itu sendiri dan yang dievaluasi adalah ciri khas atau karakteristik seorang peserta didik dengan memakai suatu tolok ukur. Ciri khas atau karakteristik tersebut meliputi beberapa kegiatan pembelajaran, entah dari segi kognitif, dari segi afektif, maupun segi psikomotor. Semua karakteristik tersebut dapat dievaluasi dengan baik, secara lisan maupun tertulis dan perilaku keseharian peserta didik.

Menurut Kustawan (2006: 39 ) cara melaksanakan penilaian evaluasi belajar ada dua yaitu, aspek tes dan non tes. Evaluasi Belajar dengan tes Menurut Riduwan (2006: 37) tes adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu/ kelompok. Pemberian tugas diberikan dengan cara meberikan serangkaian pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan tersebut diberikan sebelum pelajaran (pre-test) sebagai assesmen awal maupun diberikan sesudah pelajaran (post-test) sebagai asessmen akhir. Soal-soal yang disusun oleh guru disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Hasil dari tes dapat dijadikan acuan untuk melakukan penilaian kognitif sekaligus menjadi dasar untuk melakukan penilian berkelanjutan.

Penilaian non tes adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas riil dalam proses pembelajaran (Sudijono 2005: 54). Bentuknya berupa rubrik pengamatan dengan pernyataan. Pengamatan dilakukan sebelum, saat, dan sesudah pelajaran sebagai asesmen awal, tengah, dan akhir. Hasil dari pengamatan dapat digunakan dalam rubrik penilaian afektif dan psikomotorik. Rubrik penilaian afektif misalnya ada pernyataan yang mengarah pada perilaku yang menunjukan adanya perkembangan siswa dalam hal ketekunan, kedisiplinan, kesabaran, kerja keras dsb. Rubrik penilaian psikomotorik misalanya ada pernyataan yang memandu guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mendengarkan perintah guru, mempresentasikan tugas, kesediaan membantu teman dsb. Rubrik penilaian disesuaikan dengan instrumen penilaian hasil belajar.

Berdasarkan dari keseluruhan indikator guru dapat mengobservasi kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa sehingga, guru dapat mengelola atau mengarahkan kemampuan atau potensi siswa dengan kecerdasan ganda yang sesuai karena manusia pada dasarnya, memiliki beberapa

jenis kecerdasan yang menonjol. Berikut adalah tabel kisi-kisi yang mencakup 8 indikator dan 15 item pernyataan dengan jawaban tertutup.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Evaluasi Belajar yang Digunakan Guru Di Sekolah Dasar Inklusi se-Kota Yogyakarta

No. Aspek Indikator No.item

1. Tes Melakukan asesmen awal dan akhir. 1-3

Melakukan penilaian hasil belajar sesuai

dengan kemampuan ABK. 4-6

Melakukan penilaian kognitif. 7

Melakukan penilaian secara berkelanjutan 8 2. Non

Tes Melakukan asesmen awal, tengah, dan akhir. 9-11

Melakukan penilaian afektif. 12

Melakukan penilaian psikomotorik. 13 Menyesuaikan instrumen penilaian hasil

belajar. 14-15

Setelah menentukan dua aspek, peneliti mengembangkan menjadi 15 pernyataan dan diberi jawaban “ya” dan “tidak” sehingga menjadi kuesiner penelitian yang mudah dipahami oleh guru. Bentuk kuesioner penelitian untuk guru di sekolah dasar inklusi dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kuesioner Evaluasi Belajar yang Digunakan Guru Di Sekolah Dasar Inklusi se-Kota Yogyakarta.

No Aspek Indikator Pernyataan

1 Tes Melakukan asesmen

awal dan akhir. 1. Saya memberikan latihan ulangan bagi siswa untuk terbiasa dengan format ujian. 2. Saya memberikan les atau tutor sebelum ujian sesuai jam pembelajaran sekolah berakhir pada siswa yang berkebutuhan khusus.

No Aspek Indikator Pernyataan

pertanyaan saat ujian berlangsung bagi siswa berkebutuhan khusus.

Melakukan penilaian hasil belajar sesuai dengan kemampuan ABK.

4. Saya menentukan standar kompetensi kelulusan pada setiap mata pelajaran sesuai kemampuan siswa.

5. Saya membuat indikator yang sesuai kemampuan kemampuan siswa dan menjadi acuan terhadap hasil belajar. 6. Saya menggunakan instrumen penilaian

yang bervariasi sesuai kemampuan untuk menilai hasil belajar.

Melakukan penilaian

kognitif. 7. Saya memberikan tes terulis atau lisan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa tentang materi.

Melakukan penilaian

secara berkelanjutan. 8. Saya melakukan penilaian berdasarkan hasil kemajuan yang dicapai siswa. 2 Non Tes Melakukan asesmen

awal, tengah, dan akhir.

9. Saya melakukan penilaian secara berkala pada seluruh siswa.

10.Saya mengobservasi kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran.

11.Saya mnegobservasi kemampuan siswa diakhir proses pembelajaran.

Melakukan penilaian

afektif. 12.Saya membuat indikator tentang aspek sikap/afektif. Melakukan penilaian

psikomotorik. 13.Saya mebuat instrumen observasi untuk meninjau sikap setiap siswa. 14.Saya membuat indikator tentang aspek

psikomotor. Menyesuaikan

instrumen penilaian hasil belajar.

15.Saya membuat instrumen observasi untuk meninjau ketrampilan siswa.

Tabel 3.2 Menunjukkan bahwa terdapat dua aspek. Aspek pertama memiliki 4 indikator dengan jumlah 8 item, item tersebut terdapat pada item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Aspek kedua memiliki 4 indikator dengan jumlah 7 item, item tersebut terdapat pada item 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15.

Dokumen terkait