• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penelitian

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 70-76)

BAB III METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang berisi serangkaian pertanyaan tertulis yang sudah tersusun baik untuk dijawab oleh responden (Notoatmodjo, 2012a). Instrumen ini dikatakan efisien apabila variabel yang akan diukur sudah diketahui dan dirumuskan secara pasti karena peneliti sudah mengetahui tanggapan yang diinginkan dari responden (Sugiyono,

2010). Pembuatan kuesioner ini berdasarkan perumusan masalah dan variabel-variabel yang akan diteliti.

Proses pembuatan kuesioner ini dilakukan dengan cara merancang kuesioner. Penyusunan instrumen diawali dengan mengembangkan suatu konsep yang diteliti mengenai domain yang akan diteliti atau diukur. Konseptualisasi ini biasanya diperoleh dari suatu studi kualitatif atau dengan mengacu pada literatur (Profetto-McGrath dkk., 2010). Kuesioner yang telah dirancang kemudian dilakukan uji validasi dan uji reliabilitas.

Kuesioner terdiri dari 58 item pernyataan yang dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama terdiri dari 12 item pernyataan yang berisi pernyataan mengenai karakteristik demografi dan pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi. Pada bagian karakteristik demografi akan diperoleh data mengenai usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan rata-rata keluarga tiap bulan sedangkan pada bagian pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi akan diperoleh data mengenai lama waktu melihat acara di televisi setiap hari, intensitas melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir, produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat responden, produk obat sakit yang iklannya sering dilihat oleh responden, pola penggunaan obat sakit kepala responden selama sebulan terakhir, produk obat sakit kepala yang digunakan responden, dan sumber informasi yang mendasari pemilihan obat sakit kepala oleh responden.

Pernyataan mengenai karakteristik demografi responden ini bertujuan untuk mengetahui gambaran responden penelitian. Pola melihat iklan obat sakit

kepala di televisi responden juga bertujuan untuk mengetahui gambaran pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan responden.

Bagian kedua terdiri dari 46 item pernyataan yang terbagi atas tiga aspek pernyataan yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek tindakan. Bagian kedua ini berisi pernyataan berupa forced choice (pilihan benar atau salah) pada aspek pengetahuan dan modifikasi skala Likert pada aspek sikap dan tindakan. Modifikasi skala Likert pada aspek sikap dan tindakan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Penyusunan pernyataan dalam kuesioner berdasarkan sifat favorable dan unfavorable untuk melihat konsistensi jawaban responden.

Pemberian skor pada aspek pengetahuan menggunakan skala Guttman yaitu angka tertinggi diberi skor (1) dan angka terendah diberi skor (0) (Siregar, 2010). Skor untuk setiap item pernyataan yang berupa forced choice pada aspek pengetahuan dibedakan dari pernyataan yang menggunakan skala Likert pada aspek sikap dan tindakan.

Tabel VI. Blue Print Pernyataan Favorable dan Unfavorable Kuesioner

Aspek Sub Pokok Bahasan Favourable Unfavourable

Pengetahuan Definisi 1, 2

Penyelenggaraan 3, 4

Persyaratan 5, 8 6, 7

Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia (teknis medis)

11, 13, 14, 15, 16, 17,

18 9, 10, 12

Jumlah item 13 5

Sikap Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia (teknis medis)

1, 2, 3, 4, 5, 6, 10 7, 8, 9 Persyaratan - 11, 12, 13, 14

Jumlah item 7 7

Tindakan Pola penggunaan

1, 2, 9, 10, 12, 13 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 14

Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang bersifat mendukung atau mengatakan hal-hal positif tentang obyek sikap. Sebaliknya pernyataan

unfavorable berisi pernyataan yang bersifat tidak mendukung atau mengatakan

hal-hal negatif terhadap obyek sikap.

Adapun ketentuan pemberian skor disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel VII. Besar Skor untuk Aspek Pengetahuan

Tanggapan Pernyataan Aspek Pengetahuan*) Skor

Benar 1

Salah 0

Keterangan *) artinya: responden yang menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban. Tabel VIII. Besar Skor untuk Aspek Sikap dan Tindakan Tanggapan Pernyataan

Aspek Sikap dan Tindakan

Skor Pernyataan Favorable Skor Pernyataan Unfavorable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Jawaban yang diisikan oleh responden pada lembar kuesioner diharapkan sesuai dengan keadaan responden tersebut yang nantinya jawaban tiap item pernyataan dari seluruh responden dijumlahkan dan dipersentasekan. Sebelum proses penyebaran kuesioner, peneliti melakukan uji coba terlebih dahulu agar pernyataan dalam kuesioner dapat dipahami oleh responden dan untuk mendapatkan nilai validitas dan reliabilitas kuesioner.

1. Uji validitas

Uji validitas instrumen penelitian (kuesioner) digunakan untuk mengukur ketepatan instrumen dalam menghasilkan data sesuai dengan nilai sebenarnya (Mustafa, 2009). Instrumen yang valid dapat memperoleh hasil pengukuran yang mendekati sebenarnya dengan galat (error) pengukuran yang dapat diabaikan.

Validitas suatu instrumen biasanya bersifat spesifik untuk mengukur suatu atribut tertentu (Azwar, 2011). Tujuan dari pengujian ini, agar tidak terdapat makna ganda dalam setiap pernyataan kuesioner sehingga penyataan dalam kuesioner relevan untuk dianalisis dan mempermudah responden untuk mengerti dan menjawab pernyataan dalam kuesioner tersebut.

Validitas pada umumnya dikategorikan menjadi validitas isi (content

validity), validitas terkait kriteria (criterion-related validity), dan validitas

konstruk (construct validity) (Gregory, 2013). Kuesioner dalam penelitian ini diuji dengan professional judgement oleh seorang apoteker untuk melihat isi (content) dari pernyataan yang valid untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan tindakan responden. Pengujian dilanjutkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada masyarakat yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik masyarakat yang menjadi subyek penelitian. Peneliti memilih untuk menyebarkan kuesioner kepada ibu rumah tangga di Kelurahan Condong Catur dan Dusun Krodan Kelurahan Maguwoharjo yang masih termasuk dalam Kecamatan Depok sehingga karakteristiknya dianggap sama dengan karakteristik subyek penelitian, namun lokasinya berbeda dengan lokasi yang menjadi lokasi penelitian.

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran yang menunjukan suatu instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Peneliti dapat menentukan koefisien reliabilitas sesuai dengan tujuan penelitiannya (Mustafa, 2009). Uji reliabilitas dalam kuesioner ini menggunakan bantuan perangkat komputer terhadap pernyataan kuesioner yang telah valid. Adapun formula yang dapat digunakan untuk

mengukur tingkat reliabilitas instrumen berdasarkan koefisien Alpha Cronbach yang dihitung berdasarkan nilai (skor) tiap item pernyataan dan nilai (skor) total item pernyataan.

Koefisien alpha merupakan suatu indeks yang menunjukkan konsistensi internal item, yaitu kecenderungan tiap item yang menunjukkan hubungan positif. Tes yang memiliki konsistensi yang tinggi cenderung menunjukkan hasil pengukuran yang stabil dalam pendekatan tes-retes (Gregory, 2013). Suatu instrumen dinyatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas hasil perhitungan ≥ 0,6 (Mustafa, 2009). Nilai alpha yang rendah dapat disebabkan karena item pernyataan terlalu sedikit, korelasi yang rendah antar item atau konstruksi instrumen yang heterogen. Apabila nilai alpha rendah akibat korelasi antar itemnya yang lemah, maka beberapa item sebaiknya direvisi atau dihilangkan dari instrumen. Cara paling mudah menemukan item yang harus dihilangkan yaitu dengan melihat koefisien korelasi item yang mendekati 0 (Tavakol dan Dennick, 2011).

Dalam uji coba kuesioner, jumlah responden yang dilibatkan berkisar antara 30-40 orang. Responden yang dilibatkan dalam pengujian kuesioner ini diupayakan berasal dari luar daerah penelitian namun harus memiliki karakteristik yang mirip dengan karakteristik responden dari populasi yang akan diteliti (Effendi dan Tukiran, 2012). Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan di Kelurahan Condong Catur dan Dusun Krodan Kelurahan Maguwoharjo yang merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Depok. Pengujian ini dilakukan pada 32 orang ibu di Kelurahan Condong Catur dan

Dusun Krodan Kelurahan Maguwoharjo. Pemilihan lokasi penyebaran kuesioner untuk uji reliabilitas ini dilakukan di daerah yang memiliki karakterisitik yang sama dengan responden dari lokasi penelitian namun di luar daerah lokasi penelitian.

Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi, serta tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Tabel IX. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Hasil uji AlphaCronbach Keterangan Pengetahuan mengenai iklan

obat sakit kepala di televisi 0,978 Reliabel Sikap mengenai iklan obat

sakit kepala di televisi 0,888 Reliabel Tindakan penggunaan obat

sakit kepala 0,926 Reliabel

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 70-76)

Dokumen terkait