BAB III METODE PENELITIAN
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti itu sendiri. Dimana peneliti sendiri yang dapat melihat secara langsung solidaritas sosial security di Universitas Mehammadiyah Makassar. Peneliti sendiri yang menentukan informan yaitu mereka yang mengetahui, dan melihat pola perilku sosial dalm hal solidaritas security. instrumen lainnya yaitu kamera yang digunakan untuk merekam dan
mengambil foto dokumentasi pada saat melakukan observasi dan wawancara dengan informan dan pedoman wawancara.
F. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan wawancara dengan informan penelitian yaitu security dan mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Makassar,. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang sudah tersedia dan diperoleh peneliti yang sumbernya dari pihak security.
Sumber informan dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu sebagai berikut:
1. Informan kunci, yaitu informan yang bisa membukakan pintu untuk mengenali keseluruhan medan secara luas, dalam hal ini kepala security itu sendiri.
2. Informan ahli, yaitu informan yang terlibat secara langsung dalam suatu kegiatan atau interaksi , dalam hal ini security.
3. Informan biasa, yaitu informan yang mengetahui suatu program atau kegiatan namun ia tidak berpartisipasi langsung dalam program tersebut, dalam hal ini masyarakat umum.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan, yakni teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti langsung di lokasi penelitian dengan menggunakan teknik observasi (pengamatan) dan indepth interview (wawancara mendalam).
a. Wawancara mendalam (in-depth interview)
Wawancara mendalam atau biasa disebut dengan wawancara semiterstruktur (bebas) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dan cara
tanya jawab sambil bertatap muka (face to face) antara pewawancara dengan informan atau yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Wawancara mendalam dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancarai (kepala security, security,) diminta pendapatnya mengenai masalah yang diteliti yaitu tentang solidaritas sosial security ketika melakukan pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Wawancara dilakukan sebanyak satu kali kepada anggota security dan pimpinan security di Universitas Muhammadiyah Makassar untuk mengetahui solidaritas sosial yang terjadi di kalangan security.
b. Dokumentasi
Dokumentasi menurut sugiono, (2009:240) merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumentasi yang digunakan peneliti disini berupa foto, gambar, serta data-data mengenai anggota security. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto.
H. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif, dimana data yang diperoleh di lapangan, diolah kemudian disajikan dalam bentuk tulisan. Dalam penelitian ini proses analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Reduksi data, peneliti menyaring data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian, baik itu pada saat wawancara dengan kepala security, security, dan mahasiswa. Informasi yang telah disaring tersebut difokuskan dan disusun secara sistematis sehingga mudah dipahami dalam menganalisis solidaritas sosial security dalam melakukan pekerjaan maupun diluar pekerjaan.
2. Penyajian data, peneliti menyajikan data secara keseluruhan dari hasil penelitian.
Cara ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara keseluruhan tentang solidaritas sosial security di Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Kesimpulan, merupakan proses untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yakni solidaritas sosial security di Universitas Muhammadiyah.
Berdasarkan uraian di atas, langkah analisis data ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Skema Model Analisis Interaktif
I. Teknik Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Gambar 3.1 Teknik Analisis Data dalam Model Analisis Interaktif oleh Miles dan Huberman
Reduksi data
Pengumpulan data
Penarikan kesimpulan
Sajian data
Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat digunakan uji kredibilitas. Menurut Sugiyono (2013: 270) untuk menguji kredibilitas suatu penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1. Perpanjangan pengamatan. Peneliti melakukan perpanjangan pengamatan pada saat peneliti belum menemukan informasi atau data yang tepat tentang solidaritas sosial security di Universitas Muhammadiyah Makassar. Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal ini akan membentuk hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin baik dan kehadiran peneli tidak lagi dianggap sebagai orang asing yang mengganggu perilaku masyarakat yang sedang dipelajari
2. Meningkatkan ketekunan: peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau benar.
3. Triangulasi: peneliti memeriksa data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
a. Triangulasi Sumber, peneliti menguji kredibilitas data dengan cara mengecek kembali data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini, peneliti mengecek sumber data dari Pihak kepala security, security, dan mahasiswa..
b. Triangulasi Teknik, peneliti menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan menggunakan teknik berbeda dari
sebelumnya. Misalnya, data awal yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek kembali dengan observasi dan dokumentasi. Bila dengan ketiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Dalam hal ini data yang diperoleh dengan wawancara dari Pihak kepala security, security, dan mahasiswa., dicek kembali dengan menggunakan observasi dan
dokumentasi. Ketika digunakan ketiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut dan menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan wawancara lebih lanjut dengan informan.
c. Triangulasi waktu. Peneliti melakukan pengecekan data dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan kepala security, security, dan mahasiswa. pada pagi hari dan dilanjutkan pada malam hari untuk memberikan data yang sama dan jelas.
4. Menggunakan bahan referensi: peneliti memberikan data tentang hasil wawancara dengan menunjukkan hasil dokumentasi atau rekaman pada saat melakukan proses wawancara dengan kepala security, security, dan mahasiswa. sebagai pendukung untuk membuktikan data tersebut adalah benar.
J. Jadwal Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian direncanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.2. jadwal penelitian
No. Jenis Kegiatan
Bulan Ke
Ket.
1 2 3 4 5 6 1. Penyusunan proposal penelitian
2. Konsultasi proposal penelitian 3. Seminar proposal penelitian 4. Melaksanakan penelitian 5. Interpretasi dan analisis data 6. Penulisan laporan hasil penelitian 7. Bimbingan dan konsultasi
8. Seminar hasil penelitian 9. Revisi seminar hasil penelitian 10. Penyajian ujian skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
1. Letak Geografis Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) adalah perguruan tinggi swasta yang berdiri pada tanggal 19 juni 1963. Universitas Muhammadiyah Makassar ini memiliki 3 (tiga) kampus. Kampus 1 alamat di Jl. Sultan Alauddin No.
259 Makassar 90221. Fax (0411) 860. Kampus II di Jl. Letjen A. Mappaoddang II No. 17 Makassar 90222. Telp 0411 – 851914 dan fax 0411 – 865588. Kampus III di Jl. Ranggong Dg Romo No. 21 Makassar 90112. Telp (0411) 318791. Fakultas yang disediakan oleh pihak kampus Universitas Muhammadiyah Makassar ( UNISMUH ) ini adalah :
a. Fakultas FKIP b. Fakultas Teknik c. Fakultas Pertanian d. Fakultas Agama Islam e. Fakultas Kedokteran f. Pasca Sarjana
2. Fasilitas Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar
Selain fasilitas dan kampus yang dimiliki Universitas Muhammadiyah Makassar dalam memberikan pelayanan, baik pelayanan administrasi maupun pelayanan pengembangan keterampilan dan keintelektualan mahasiswa juga telah disediakan sarana-sarana yang berupa: gedung dan ruang belajar yang permanen, gedung dan ruang untuk pelayanan administrasi, laboratorium komputer,
laboratorium teknik, laboratorium MIPA, lanoratorium bahasa, laboratorium dan hutan pendidikan, laboratorium school, kebun percobaan “Bissoloro”, lapangan olahraga dan arena panjat tebing, perpustakaan, area free hotspot, tempat ibadah, ruang pusat kegiatan mahasiswa, studio gambar dan radio FM, medical center, apartemen mahasiswa, bank, kendaraan bis untuk kegiatan akademik, koperasi karyawan dan mahasiswa, foto copy, wartel, dan koran kampus “Al Amin”, area parkir.
3. Sumber daya Universitas Muhammadiyah Makassar
Untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat serta mewujudkan ketercapaian dalam misi dan visinya, Universitas muhammadiyah Makassar senantiasa berupaya selain untuk menciptakan kampus bernuansa akademik islami, juga berupaya mengembangkan kepribadian dan keterampilan seluruh mahasiswa agar mereka selain memiliki keunggulan akademik juga memiliki keunggulan teknologi yang bernuansa keislaman yang sejati. Untuk tujuan ini Universitas Muhammadiyah Makassar benar-benar memperhatikan keprofesional dan kualitas sumber daya manusia.
Selain Universitas muhammadiyah Makassar memiliki dan memanfaatkan tenaga edukatif yang berkualifikasi guru besar, doktor, dan magister yang tersebut di semua fakultas. Demikian halnya dengan pelayanan administrasi untuk memudahkan pelayanan administrasi, baik mahasiswa maupun untuk keperluan lain, Universitas Muhammadiyah Makassar mengangkat dan menempatkan
karyawan-karyawan yang profesional, berdesikasi tinggi pada unit-unit pelayanan yang telah ditentukan berdasarkan kebutuhan layanan keprofesionalan.
a. Tenaga keamanan
Tenaga keamanan atau Security sangan memiliki peranan penting dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan dari masyarakat kampus Peran petugas security di kampu-kampus sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan
kestabilan warga kampus, apabila petugas security betul-betul atau sungguh-sungguh melaksanakan peran dan fungsinya maka kelangsungan usaha atau bisnis akan lancar tampa suatu hambatan, tetapi peran petugas security tidak dilaksanakan dengan semestinya, maka kenyamanan pada kampus tidak akan di peroleh dan dapat menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun non materi.
Nama-Nama anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar
NO NAMA KETERANGAN
10
B. Hasil Penelitian
1. Bentuk-Bentuk Solidritas Sosial di Kalangan Anggota Security di Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam setiap kehidupan bersama, solidaritas sosial diantara orang-orang yang hidup bersama itu sangat dibutuhkan. Adanya solidaritas diantara anggota kelompok akan melahirkan kesadaran kolektif diantara mereka. Solidaritas sosial sendiri sebagaimana dikemukakan oleh Paul Johnson (1986:181) diartikan sebagai suatu keadaan hubungan antara individu dan/atau keompok yang didasarkan pada perasaan moral dan keparcayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Apabila dalam kelompok tersebut terjalin solidaritas diantara anggotanya maka akan tercipta iklim yang mendorong pencapaian tujuan kelompok.
Dalam prespektif sosiologi, keakraban hubungan antara kelompok masyarakat itu tidak hanya merupakan alat dalam rangka usaha mencapai atau untuk mewujudkan cita-citanya, akantetapi justru keakraban hubungan sosial tersebut sekaligus merupakan salah satu tujuan utama dari kehidupan kelompok masyarakat. Keadaan kelompok yang semakin kokoh selanjutnya akan menimbulkan sense ofbelongingness diantara anggotanya.
Security atau satpam merupakan salah satu unit terpening dari sebuah lembaga khususnya lembaga pendidikan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan dalam hal kenyamanan dan keamanan oleh warga kampus, dalam mengetahui lebih
lanjut tentang bentuk-bentuk solidaritas sosial dikalanga security di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa informan baik itu informan kunci dan informan biasa diperoleh hasil mengenai bentuk-bentuk solidaritas sosial security di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ketika penulis memulai wawancara dan menanyakan bagaimana hubungan emosional terhadap sesama anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar yang terjalin selama ini Guntur Dg. Sila menuturkan bahwa hubungan antara sesama anggota selama ini baik-baik saja itu disebabkan karena masing-masing anggota saling menghargai antara satu dengan yang lainnya, Guntur Dg. Sila juga menjelaskan bahwa hubungan antara sesam anggota itu sangat erta karena berlandaskan kekerabatan dan kekeluargaan meskipun banyak perbedaan.
Guntur Dg. Sila “mengatakan kekeluargaan di antara anggota security di Universitas muhammadiyah Makassar sangatlah kental itu dibuktikan saling tolong menolong dan bekerjasama itu selalu diterapkan dimana saja mereka berada, dimulai dari kegiatan menjaga keamanan kampus sesuai dari tugas security atau satpam contohnya pembagian tugas masing-masing dilaksanakan pada saat waktunya akan bertugas kalaupun ada diantara salah satu anggota yang tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya mereka akan saling menutupi dalam artian mereka siap mengambil alih tugas anggota yang tidak melaksanakan tugas, kami sering kumpul bersama diluar pekerjaan walau hanya sekedar ngopi bersama supaya hubungan yang ada jauh lebih baik lagi”.(wawancara 17 juli 2017)
Guntur Dg. Sila melanjutkan penjelasannya pada dasarnya hubungan hubungan antara sesama anggota itu berjalan dengan sangat harmonis itu didari hubungan kekeluargaan yang sangat kental dan kuat.
Kemudian penulis bertanya mengenai konflik yang perna terjadi dari sesama anggota security atau satpam dan bagaimana cara menyelesaikannya, Guntur Dg. Sila langsung menjawab bahwa konflik pasti ada dalam setiap kelompok begitu halnya dengan kami sesama anggota security contohnya kesalah pahaman akan penempatan dimana kami ditugaskan atau ketersinggungan antara sesama anggota security maa akan diselesaikan secara kekeluargaan dalam hal ini kita sama-sama duduk dan berbicara mengenai masalah tersebut dan mencari solusi dalam permasalahan tersebut.
Hal yang sama ditambahkan oleh pak Yunus dan mengatakan bahwa :
“hubungan antara sesama anggota selama ini baik-baik saja bahkan sangat kental dengan dilihat saling tolong-menolongya anggota dalam banyak hal, kadang ada anggota yang tidak dapat melaksanakan tugasnya maka anggota lain akan menggantikan tugas dari anggota yang tidak bisa tersebut, ini dilakukan karena andanya rasa kekeluargaan diantara sesama anggota security”. (wawancara 19 juli 2017)
Yunus melanjutkan penjelasan pada dasarnya hubungan sesama anggota security berjalan dengan sangat harmonis dan hal pertama untuk menjalin sebuah ikatan emosional yang tinggi dengan cara saling mengenal diantara sesama anggota security yang ada. Yunus menambahkan perkenalan itu penting karena kata pepatah tak kenal maka tak sayang, dan tak sayang maka tak cinta, bagaimana mungkin sebuah hubungan dapat terjalin jika diantara ssama anggota tidak mengenal antara satu dengan yang lainnya. Jadi, perkenalan itu penting dalam membangun sebuah hubungan emosional.
Dari hasil wawancara diatas penulis akan mendeskripsikan bahwa bentuk solidaritas yang terjadi mengarah pada solidaritas mekanik dengan hubungan kerja yang terjalin menjadi hubungan kekeluargaan diantara sesama anggota security, saling tolong menolong adalah salah satu bentuk dari rasa kekeluargaan yang ada dan cara meningkatkan hubungan emosional diantara anggota dengan saling mengenal diantara anggota security tersebut serta penyelesaian konflik yang terjadi kebanyakan dilakukan dengan cara kekeluargaan.
Selanjutnya wawancara pada narasumber lain, ketika penulis bertanya tentang apakah anggota security yang lain sudah bertanggung jawab dengan tugasnya masing masing atau tidak, Indra Dg. Sila mengatakan bahwa untuk sementara apa yang saya lihat bahwa semua anggota security yang ada di Universitas Muhammadiyah makassar sudah bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing sebagi contoh dengan dating tepat waktu atau memberi kabar ketika benar-benar tidak bisa masuk kerja pada hari yang dijadwalkannya.
Kemudian penulis bertanya lagi tentang konsekuensi seperti apa yang akan didapat oleh anggota security yang lalai dari tugasnya,
Indra Dg. Sila ”mengatakan maka anggota yang lalai itu akan diberikan sanksi teguran sebanyak tiga kali dan apabila anggota masih melangar maka akan dilaporkan kepada atasan yang lebih berwenang untuk tindak lanjut dari pelanggaran yang dilakukan oleh setiap anggota security tersebut biasanya akan berlanjut pada surat peringatan akan pelanggaran dan apabila masih berlanjut maka akan berujung pada pemecatan anggota yang melanggar tersebut”.(wawancara 17 juli 2017)
Dari hasil wawancara diatas penulis mendeskripsikan bahwa untuk sekarang ini sebagian besar anggota security masih bertanggung jawab atas pekerjaaannya masing-masing dan sanksi yang didapatkan bagi mereka yang melangar atau lalai dari pekerjaannya berupa hukuman teguran semanyak 3 kali dan akan ditindak lanjuti jika masih anggota security masih melakukan pelanggaran.
Penulis melanjutkan wawancara dengan menanyakan bagaimana hubungan solidaritas sesama anggota security menjelaskan tentang kedekatannya dengan anggota. Ari Kusmiran
“mengatakan bahwa hubungan yang terjalin di sesama anggota security sangat baik, itu disebabkan karena adanya komunikasi yang baik diantara sesama anggota security untuk membuat kita memahami bagaimana saling mengerti, saling bekerjasama dengan baik dan membuat kita solid”.(wawancara 19 juli 2017)
Ari Kusmiran memberikan contoh bahwa hubungan yang terjalin itu memiki solidaritas yang baik dengan saling pengertian antara sesama anggota, saling mengerti mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berusaha meminimalisir konflik yang menimbulkan perpecahan.
Hal yang sama didukung dengan pendapat S. Dg. Tompo yang mengatakan bahwa
“ kami bekerjama dengan anggota security dalam banyak hal seperti contoh saling memberi kabar ketika salah satu dari kami tidak bisa untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang sudah dijadwalkan sehingga anggota security yang lain dapat mengantikan security yang tidak bisa melaksanakan tugasnya, saling melengkapilah istilahnya, kami disini membagi pekerjaan menjadi 2 siff jadi kalau diantara satu orang tidak bisa hadir untuk melaksanakan tugasnya maka akan di komunikasikan dengan anggota security yang bisa mengantikannya misalnya siff 1 tidak bisa maka mungkin siff 2 bisa mengisi atau tukaran tugaslah istilahnya”.(wawancara 19 juli 2017)
Dari hasil wawancara tersebut, penulis menyimpulkan bahwa hubungan solidaritas diantara anggota security berjalan dengan baik yang dibuktikan dengan hubungan kerjasama yang terjalin sebagai realisasi dari rasa solidaritas tersebut.
Menurut Martono (2012: 44) secara singkat solidaritas mekanik terbentuk karena adanya saling kesamaan antaranggota masyarakat. Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang terjadi karena sebuh kesadaran yang akan menciptakan sebuah kesamaan bagi anggotanya
Wawancara dilanjutkan dengan menanyakan kondisi keamanan sekarang yang terjadi di Universitas muhammadiyah Makassar seperti apa, kemudian Dra. Indra Jauharini A, M.Pd menjawab
“sebenarnya dari berbagai kasus yang terjadi hal yang paling menjadi kendala dalam menjaga keamanan kampus adalah kurangnya anggota security yang ada, anggota security berbanding jauh dengan jumlah mahasiswa yang ada. Dra. Indra Jauharim A, M.Pd melanjutkan kondisi keamanan kampus masih terus diperbaiki, mengenai keamanan yang ada, terjadinya kasus pencurian motor di sebabkan oleh jumlah security yang berbanding sangat jauh dengan jumlah mahasiswa dan menjebabkan security kampus sering kewalahan dalam menjalankan tugasnya”.
(wawancara 24 juni 2017)
Dra. Indra Jauharini A, M.Pd saat ini menjabat sebagai Kasubdit Sarana Prasarana Keamanan dan Kebersihan Kampus ( SKK ) berusaha terus memberbaiki system keamanan kampus salah satunya dengan menghadirkan portal otomstis dan berharap mambu membantu anggota security dalam menjalankan tugasnya.
Dari hasil wawancara tersebut penulis menyimpulkan bahwa kendala utama dalam menjaga keamanan adalah kurannya anggota security yang ada dan hal yang
dilakukan untuk menutupi kekurangan anggota dengan menghadirkan teknologi yang meringankan tugas dari anggota security tersebut
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan solidaritas dan kinerja anggota security sudah baik dan hubungan yang terjalin antara mahasiswa dan security juga baik.
2. Faktor-Faktor Yang Menjadi Dasar Solidaritas Sosial Di Kalangan Anggota Security Di Universitas Muhammadiyah Makassar
Berbicara mengenai faktor-faktor yang mendasari solidaritas sosial suatu kelompok tidak terlepas dari bagaimana mereka berinteraksi, misalnya bagaimana mereka melakukan komunikasi dan kontak sosial diantara mereka.
Anggota security atau satpam di Universitas muhammadiyah makassar merupakan bagian dari lembaga pendidikan di Universitas tersebut. Mereka yang bergabung di anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar berasal dari belakang yang beragam. Misalnya dari segi asal daerah, dan jenis kelamin. Anggota security secara administrasi merupakan merupakan kelompok formal karena
mempunyai peraturan yang tegas yang sengaja di buat oleh lembaga yang menauginya yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar untuk mengatur hubungan kerja diantara sesama anggota security. Akan tetapi, disisi lain anggota security diarahkan pada kelompok sosial yang bersifat paguyuban. Ini ditunjukkan dengan adanya nilai-nilai kekeluargaan yang dijunjung tinggi oleh sesame anggota security.
Nilai-nilai kekeluargaan inilah yang dianggap dapat menjadi pemersatu diantara anggota security. Guntur Dg. Sila, mengatakan.
“kekeluargaan diantara sesama anggota security masih kental itu dibuktikan saling tolong menolong dan saling kerjasama itu selalu diterapkan dimana saja mereka berada, misalnya pada saat jadwal kerja dari anggota lain tidak dapat dilaksanakan sebagaimana yang dijadwalkan sebelumnya maka salah satu anggota security langsung saling menutupi dalam artian mereka siap mengabil alih tugas anggota yang berhalangan melaksanakan tugasnya”, (wawancara 17 juni 2017)
Dari penuturan Guntur Dg. Sila, penulis menyimpulkan bahwa kekeluargaan sebagai nilai kesakralan di antara anggota security yang keseharian berusaha di apikasikan dalam menjalin hubungan sosial sesame anggota security. Sementara kata
“keluarga” yang menjadi ciri dari anggota security sesungguhnya mempunyai makna yang dalam. Dalam literature sosialogi disebut bahwa keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat maupun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Anggota
“keluarga” yang menjadi ciri dari anggota security sesungguhnya mempunyai makna yang dalam. Dalam literature sosialogi disebut bahwa keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat maupun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Anggota