BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
1. Bentuk-Bentuk Solidaritas Sosial di Kalangan Anggota Security di Universitas Muhammadiyah Makassar
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari beberapa informan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, mengenai bentuk solidaritas sosial yang terjadi dikalangan anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar. Tipe solidaritas mekanik pada dasarnya mulai terganti oleh solidaritas sosial organik, namun hasil penelitian menunjukkan adanya unsur mekanik yang masih ada ditengah perubahan ciri solidaritas khususnya diantara para anggota security. Unsur ini tidak serta merta hilang namun mulai berkurang. Dalam hal ini ciri-ciri yang terlihat didalam beberapa hal.
a. Solidaritas Mekanik 1) Pembagian kerja Rendah
Pembagian kerja rendah dalam solidaritas mekanik dilihat dari seragamnya jenis pekerjaan, sehingga satu pekerjaan hampir dapat dilakukan oleh semua orang.
Dengan kata lain, hampir tidak ada pembagian kerja berdasarkan spesialisasi yang dimiliki oleh seseorang yang mengharuskan orang tertentu profesional didalamnya.
Dalam menjaga keamanan di Universitas Muhammadiyah Makassar anggota security tdak harus memiliki pendidikan yang tinggi dan pembagian kerja pada anggota security hanya memerlukan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan kerjaanya.
Pembagian kerja dilakukan secara bergantian serta pembagain tugas selalu berbeda setiap harinya. Tempat melaksanakan tugas dalam setiap harinya selalu berbeda sehingga hal ini membutuhkan kerja sama yang baik.
2) Kesadaran Kolektif Kuat
Kekuatan hukum bersifat represif, mendefinisikan setiap perilaku sebgai suatu yang jahat dan mungkin akan mengancam atau melanggar kesadaran kolektif yang kuat. Kesadaran kolektif ini dijaga dengan nilai norma yang sama, dengan kata lain ikatan sosial juga harus terjalin dengan kuat. Didalam menjaga keamanan para anggota security berganti dengan kesadaran pembagian kerja namun, sesama anggota security tidak kehilangan akan rasa kebersamaan sebagai suatu komunitas, buktinya
mereka masih bisa disatukan dengan oleh ikatan kolektif suku, kekerabatan, agama dan tempat tinggal mereka serta pekerjaan yang berupa homogenitas internal ini memungkinkan perkembangannya kebiasaan, kepercayaan, perasaan, prinsip moral dan kode etik bersama.
Latar belakang pendidikan tidak menjadi patokan pada kesadaran kolektif yang kuat karena tidak ditemukan. Karenanya ciri kesadaran kolektif ini tidak berkaitan dengan latar belakang pendidikan namun lebih kepada kebiasaan bersama.
3) Individualis Rendah
Hubungan individu dengan individu lain akan melahirkan perasaan moral yang sama. Hal ini akan terjadi pada masyarakan dengan tingkat hegemonitas yang tinggi.
Masyarakat mendukung hal ini karena secara langsug masyarakat melakukan hal yang sama memungkinkan memiliki pola pemikiran yang sama pula. Peneliti menemukan bahwa rasa individualis diantara sesama anggota security berkurang dalam melaksanakan pekerjaannya di dalam Universitas Muhammadiyah makassar, mereka bekerja dengan rasa tanggung jawab sendiri terhadap tugasnya
masing-masing yang cendrung dilakukan secara perorangan dalam menjaga keamanan pada bagian tertentu di lingkungan kampus tetapi pada kesempatan tertentu melakukan kerja sama yang dikomunikasikan sendiri oleh anggota security.
Hal ini terlihat dari bagaimana anggota security melaksanakan tugasnya dengan saling bekerjama dan berkomunikasi dengan baik, dalam pembagian kerja yang baik sangat dibutuhkan saling pengertian diantara anggota security dan ini terlihat diantara anggota security yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar.
4) Konsensus terhadap pola normatif
Konsensus adalah sebuah frasa untuk menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui bersama antara kelompok atau individu. Pola normatif yaitu adanya kesepakatan antara pekerja dalam menetapkan norma-norma yang terlihat pada tindakan bersama. Jadi, konsensus pada pola normatif merupakan persetujuan akan sebuah norma yang dapat dilihat dari gejala kebersamaan pekerja, kemudian tindakan bersama ini akan menciptakan bahwa pekerja sepakat akan hal-hal yang bersifat tindakan atau perbuatan. Pada norma kebiasaan, pekerja selalu melaksanakan shalat berjamaah di masjid kampus Universitas Muhammadiyah makassar sebagai bentuk konsensusnya yang terbentuk karena semua anggota security memiliki agama yang sama. Dalam hal pakaian pekerja laki-laki maupun pekerja perempuan dikatakan memiliki kesamaan. Kesamaan tersebut ada pada acara berpakaian. Latar belakang pendidikn tidak menjadi patokan pada pembagian kerja.
5) Keterlibatan komunitas dalam menghukum orang yang menyimpang
Berhubungan dengan hukum represif, yaitu hukuman yang disepakati semua anggota dalam solidaritas mekanik, maka dapat dipastikan cara menghukuman orang adalah cara yang disepakati bersama. Terlibatnya komunitas kelompok dalam memberi sanksi pada orang yang menyimpang. Dari hasil wawancara diketahui bahwa kalaupun ada aksi massa, hal tersebut mungkin terjadi karena kesalapahaman.
Hokum yang mulai dominan adalah peraturan, kesadaran akan hal itu di sesama anggota security muncul karena tanggungjawab kerja, secara observasi, mereka mulai patuh pada teguran dan sanksi dari kepala bagian.
6) Saling ketergantungan rendah
Tidak dapat diingkari bahwa manusia akan selalu ketergantungan, namun ketergantungan ini akan semakin kompleks jika ditunjang dengan kebutuhan professional manusia. Tinggat ketergantungan diantara sesame anggota security rendah karena masing-masing anggota sudah memiliki pembagian kerjannya sendiri.
7) Kesadaran kolektif kuat
Kuatnya hukum yang bersifat represif, mendefinisakan bahwa setiap perilaku sebagai sesuatu yang jahat dan memungkinkan akan mengancam dan melanggar kesadaran kolektif yang kuat. Kesadaran kolektif yang kuat ini dijaga melalui norma bersama, dengan kata lain ikatan sosial juga harus terjalin dengan kuat. Dalam sesama anggota security kesadaran ini berganti dengan kesadaran akan pembagian kerja, namun anggota security tidak kehilangan akan kebersamaan sebagai suatu komuitas, buktinya mereka masih dapat disatukan oleh ikatan kolektif suku,
kekerabatan, agama, dan pekerjaan yang berupa hegogenitas internal ini memungkinkan berkembangnya kebiasaan, kepercayaan, persaan, prinsip moral dank ode etik bersama diantara sesama anggota security
b. Solidaritas Organik 1) Hukum Dominan
Dalam solidaritas organik hukum bertujuan memulihkan aktivitas normal dari suatu keadaan masyarakat yang kompleks yaitu sebuah pelanggarakan akan dikenai hukuman sesuai tertera pada aturan. Angoata security yang melanggar akan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggarannya biasanya terlebih dahulu akan diberikan sanksi teguran sebanyak 2 kali dan selanjutnya akan berujung pada pemecatan pada anggota security yang masih terus melakukan pelanggaran.
2) Pekerjaan dilakukan secara modern
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara hasil wawancara dan observasi didapatkan keterangan bahwa 70% secara modern. Pola pekerjaan yang dilakukan oleh anggota security sudah mengguakan alat canggih untuk membantu pekerjaannya dilihat dengan adanya portal otomatis.
Sesuai dengan teori yang dijadikan dasar mengenai bentuk-bentuk solidaritas maka bentuk solidaritas yang ada adalah bentuk solidaritas mekanik dan sebagian kecil bentuk solidaritas organik. Solidaritas sosial mekanik adalah solidaritas yang terjadi karena sebuah kesadaran yang akan menciptakan sebuah kesamaan bagi
anggotanya. Menurut Durkheim (dalam Upe, 2010: 92) mengungkapkan bahwa solidaritas mekanik merupakan suatu tipe solidaritas yang didasarkan atas perasaan.
Pada masyarakat dengan tipe solidaritas mekanis, individu diikat dalam suatu bentuk solidaritas yang memiliki kesadaran kolektif.
2. Faktor-Faktor Yang Menjadi Dasar Solidaritas Sosial Di Kalangan Anggota Security Di Universitas Muhammadiyah Makassar
Dari penuturan beberapa informan diatas jelas mengambarkan dasar solidaritas sosial dikalangan anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar, lebih terindentifikasi mengarah ke solidaritas mekanik yang lebih menekankan kerja sama tetapi solidaritas organik tetap ada meskipun hanya sebagian kecil dan tidak mendominasi dari solidaritas mekanik yang ada diantara anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar. Interaksi yang dilakukan setiap harinya memberikan pengaruh terhadap terbentunya solidaritas sosial di kalangan anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dari hasil observasi, wawancara yang penulis lakukan dikalangan anggota security di temukan perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Baik dari asal, jenis
kelamin dan sebagainya penulis menemukan bahwa pada dasarnya hubungan sesama anggota berjalan dengan baik karena kekerabatan dan kekeluargaan yang terbentuk dengan adanya interaksi yang menjadi dasar hubungan sesama anggota security berjalan dengan baik. Sesuai dengan teori yang dijadikan dasar terbentunya solidaritas sosial karena interaksi menurut Soerjono Soekanto (2012:55) Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Bentuk dari interaksi sosial baik yang asosiatif maupun yang disosiatif terjadi dalam proses interaksi yang ada, contohnya dalam hal asosiatif kerja sama sering dilakukan diantara sesama anggota security dalam hal pekerjaan maupun diluar pekerjaan sedangkan dalam hal disosiatif terjadi persaingan dan konflik namun persaingan dan konflik yang terjadi tidak berujung pada perpecahan karena langsung diselesaikan dengan kekeluargaan, konflik yang terjadi juga bagian dari interaksi yang dilakukan sebagai dasar pembentuk solidaritas sosial diantara anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar.
D. Penelitian Relevan
No Peneliti Judul Tahun Hasil penelitian
1 Iis Durotus
2016 masyarakat sekitar yang sama-sama mencari nafkah
Panguyuban serta mempunyai jiwa sosial yang tin
2013 solidaaritas yang terbentuk adalah solidaritas mekani-organik. Solidaritas mekanik
terbentuk dalam
Unhas) hubungannya dalam
2011 Satpam mempunya peranan yang sangat penting sebagai tenaga keamanan untuk menjalankan tugas dan kewajibannya untuk membantu peran fungsi polri diperusahaan dalam
4 Nurul
2013 Solidaritas mekanik pada pekerja, ada yang
pekerja lebih dominan seperti individualis tinggi, hukum restitutif dan adanya badan kontrol perusahaan,
penggunaan mesin,
konsensus pada nilai abstara, saling ketergantungan tinggi serta kesadara kolektif yang melemah.
- Solidaritas sosial menurut Emile Durkheim membagi solidaritas menjadi dua yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
K. Kesimpulan
Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan berupa hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan mengenai solidaritas sosial dikalangan anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Solidaritas sosial dikalangan anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar berbentuk solidaritas mekanik tetapi masih memiliki unsur solidaritas organik. Artinya bahwa dikalangan anggota security di Universitas Muhammadiyah berbentuk solidaritas yang tergabung antara solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik terwujud dalam kehidupan sehari-hari namun, aapula terbagun solidaritas Organik dimana bisa di wujudkan dalam saling tolong menolong baik dalam melakukan tugas sesuai yang dijadwalkan sebelumnya ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
b. Faktor yang menjadi dasar solidaritas ssosial di kalangan anggota security di Universitas Muhammadiyah yaitu tujuan yang sama dan yang paling penting adalah interaksi yang terjalin setiap harinya antara anggota yang menjadi faktor utama solidaritas sosial di kalangan anggota security di Universitas
Muhammadiyah dapat terbentuk. Karena interaksi yang terjalin setiap harinya menyebabkan nilai kekeluargaan melekat pada diri anggota security di Universitas Muhammadiyah dan dapat menjalin hubungan sosial dengan anggota yang lainnya. Kondisi ini terlihat hubungan emosional yang terjalin, kerja sama yang tejalin sangat baik. Interaksi yang terjalin setiap harinya terkadang menimbulkan konflik tetapi, konflik yang terjadi masih dapat teratasi dengan cara kekeluargaan sehingga hubungan akibat konflik semakin lebih erat.
L. Saran-saran
1. Anggota security di Universitas Muhammadiyah sebaiknya menyadari bahwa mereka adalah satu kesatuan. Oleh karena itu, mereka hendaknya menjalin keakraban diantara sesama anggota tampa melihat perbedaan-perbedaan diantara sesama anggota security dan lebih banyak membuat kegiatan-kegiatan yang bisa menjalin silaturahmi diantara anggota security di Universitas Muhammadiyah.
2. Masyarakat harus mengerti tentang pentingnya rasa solidaritas dalam melakukan hubungan setiap harinya.
3. Selama kurangnya kesadaran dari masyarakat kampus baik dari mahasiswa, dosen maupun staf kampus maka tidak akan tercipta kenyamanan dan keamana kampus, sehingga rasa solidaritas itu menjadi sangat penting diketahui oleh warga kampus.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Lorens, (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Damsar (2010). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. (2011). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Keempat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Eventri, Imran. (2013). Studi Solidaritas (Kasus Lembaga SAR Unhas). Makassar:
Universitas Hasanuddin
Fatmawati, dkk. Ikatan Solidaritas Sosial Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Pekerja di PT Sari Bumi Kusuma. Jurnal: Universitas Tanjung Pura
Moleong LJ. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Noor, Juliansyah. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Paul Johnson, Doyle. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Raho, Bernard. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Pustakarya
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2004.Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Soekanto, Soerjono. (2011). Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi. Jakarta:Raja Grafindo Persada
Sudahnan. (2011). Kewenangan Satpam Sebagai Tenaga Keamanan Di Perusahaan.
Surabaya: Universitas Wijaya Kususma
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Santoso, Imran. (2011). Sosiologi the key concepts. Jakarta: Rajawali Pers
Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. (2015). Pedoman Penulisan Skripsi (Khusus Bagi Mahasiswa Bidang Kajian Penelitian Sosial Budaya) Makassar:FKIP Unismuh Makassar.
PEDOMAN
WAWANCARA
DAFTAR NAMA INFORMAN
DATA HASIL DOKUMEN PERSURATAN
HASIL DOKUMENTASI FOTO
PEDOMAN
WAWANCARA
Topik Wawancara : Bentuk-bentuk solidaritas sosial di kalangan anggota security
di Universitas Muhammadiyah Makassar
Narasumber : Kepala security dan anggota security Pewawancara : Jumriati Ariska
Pertanyaan:
1. Apakah bapak/ibu saling mengenal dengan semua anggota security yang ada di sini (Universitas Muhammadiyah Makassar) ?
2. Bagaimana hubungan anda dengan sesama anggota security ?
3. Seperti apa pembagian kerja disini apakah harus sesuai keterampilan atau tidak ?
4. Bagaimana menurut anda dengan anggota security yang lain apakah sudah bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing ?
5. Konsekuensi seperti apa yang akan didapatkan oleh anggota security yang lalai dari tugasnya?
6. Apa pendapat anda tentang konsekuensi yang didapat oleh anggota security
yang lain ? sepakatkah anda dengan konsekuensi tersebut ?
7. Seperti apa kerja sama yang anda lakukan dengan anggota security yang lain baik dalam hal pekerjaan maupun di luar pekerjaan ?
8. Dari semua kejadian yang terjadi menurut bapak/ibu apakah sesama anggota security mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi/rendah ? dan seperti apa
contoh kebersamaan yang ada?
Topik Wawancara : faktor-faktor apakah yang menjadi dasar solidaritas sosial
di kalangan security di Universitas Muhammadiyah Makassar
Narasumber : Kepala security dan anggota security
Pewawancara : Jumriati Ariska
Pertanyaan :
1. Bagaimana komunikasi yang anda lakukan dengan sesama anggota security yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar ?
2. Apakah selama bapak/ibu kerja disini sebagai security pernah terjadi masalah antara sesama anggota security ? Kalau ada, bagaimana hubungannya sekarang?
3. Bagaimana cara penyelesaikan permasalahan/ apa upayah yang dilakukan baik dengan yg bermasalah itu sendiri atau dengan sesamaa anggota security dalam
menyelesaikan permasalah itu ?
4. Apa upaya yang dilakukan dalam mengurangi perbedaan-perbedaan yang dapat memicuh konflik dengan sesama anggota security ?
5. Menurut bapak/ibu adakah persaingan yang tidak sehat selama anda bekerja sebagai security ?
6. Dilihat dari kejadian yang pernah terjadi menurut bapak, apa yang salah sehingga kasus seperti pencurian motor dapat terulang kembali 2-4 kali atau bahkan lebih?
7. Bagaimana dengan keadaan keamanan kampus untuk sekarang ini ?
DAFTAR NAMA-NAMA
INFORMAN
Daftar nama-nama informan sebagai berikut :
1. Nama : Dra. Indra Jauharim A, M.Pd Alamat : Jl. Budaya No. 6 Pallangga
Jabatan : Kasubdit Sarana Prasarana Keamanan dan Kebersihan Kampus ( SKK )
2. Nama : Indra Dg. Sila
Alamat : Datok Panggantungan (Gowa ) Jabatan : Kordinator
3. Nama : Guntur Dg. Sila Alamat : Antan Raya Jabatan : Kepala Security
4. Nama : S. Dg. Tompo
Alamat : Gowa
Jabatan : Anggota Security
5. Nama : Yunus Alamat : Jl. Titan
Jabatan : Anggota Security 6. Nama : Ari Kusmiran
Alamat : Gowa
Jabatan : Anggota Security
7. Nama : Dian Novita Sari
NIM : 10538317015
Jurusan : pendidikan Sosiologi
8. Nama : Silva Liani
NIM :1053657515
Jurusan : Pendidikan Bahasa Ingris
9. Nama : Malfira Rahma
NIM : 10574000015
Jurusan : Ekonomi Islam
Wawancara dengan SKK di Universitas muhammadiyah makassar
Wawancara dengan kepala security dan anggota securtity di Universitas Muhammadiyah makassar
Wawancara dengan anggota security
Wawancara dengan anggota security
Wawancara dengan anggota security
Wawancara dengan anggota security
Wawancara dengan anggota security
Wawancara dengan mahasiswa
Fasilitas portal otomatis di universitas Muhammadiyah makassar
Pemeriksaan STNK atau kertas parkir
Fasilitas portal otomatis di universitas Muhammadiyah makassar
Pengamanan acara wisudah di Universitas muhammadiyah makassar
Pengamanan acara wisudah di Universitas muhammadiyah makassar
Pengamanan acara wisudah di Universitas muhammadiyah makassar
Pengamanan di tempat parkir di Universitas muhammadiyah makassar
Pengamanan di tempat parkir di Universitas muhammadiyah makass RIWAYAT HIDUP
JUMRIATI ARISKA, dilahirkan pada tanggal 14 juni 1996 di Dallemambua, anak pertama dari dua bersaudara yang merupakan buah kasih sayang dari Pattahuddin dengan Muliati. Pada Tahun 2001 penulis mulai memasuki Pendidikan Sekolah Dasar, yakni tepanya di MIS Dallemambua di Kabupaten Kepulauan Selayar dan selesai tahun 2007. Kemudian pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan di tingkat SMP, yakni tepatnya SMP Negeri 1 Benteng di kabupaten Kepulauan Selayar dan selesai
pada tahun 2010. Kemudian pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ketingkat SMA, yakni di SMA Negeri 1 Benteng di kabupaten Kepulauan Selayar dan selelsai pada tahun 2013. Pada tahun 2013 melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi Swasta di Makassar, yakni tepatnya di universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada jurusan pendidikan Sosiologi, pada program strata satu (S1). Pada tahun 2017, penulis menyelesaikan studi dengan mengerjakan karya ilmiah yang berjudul “Solidaritas Sosial Security di Universitas Muhammadiyah Makassar”