BAB III METODE PENELITIAN
J. Jadwal penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian direncanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.2. jadwal penelitian
No. Jenis Kegiatan
Bulan Ke
Ket.
1 2 3 4 5 6 1. Penyusunan proposal penelitian
2. Konsultasi proposal penelitian 3. Seminar proposal penelitian 4. Melaksanakan penelitian 5. Interpretasi dan analisis data 6. Penulisan laporan hasil penelitian 7. Bimbingan dan konsultasi
8. Seminar hasil penelitian 9. Revisi seminar hasil penelitian 10. Penyajian ujian skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
1. Letak Geografis Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) adalah perguruan tinggi swasta yang berdiri pada tanggal 19 juni 1963. Universitas Muhammadiyah Makassar ini memiliki 3 (tiga) kampus. Kampus 1 alamat di Jl. Sultan Alauddin No.
259 Makassar 90221. Fax (0411) 860. Kampus II di Jl. Letjen A. Mappaoddang II No. 17 Makassar 90222. Telp 0411 – 851914 dan fax 0411 – 865588. Kampus III di Jl. Ranggong Dg Romo No. 21 Makassar 90112. Telp (0411) 318791. Fakultas yang disediakan oleh pihak kampus Universitas Muhammadiyah Makassar ( UNISMUH ) ini adalah :
a. Fakultas FKIP b. Fakultas Teknik c. Fakultas Pertanian d. Fakultas Agama Islam e. Fakultas Kedokteran f. Pasca Sarjana
2. Fasilitas Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar
Selain fasilitas dan kampus yang dimiliki Universitas Muhammadiyah Makassar dalam memberikan pelayanan, baik pelayanan administrasi maupun pelayanan pengembangan keterampilan dan keintelektualan mahasiswa juga telah disediakan sarana-sarana yang berupa: gedung dan ruang belajar yang permanen, gedung dan ruang untuk pelayanan administrasi, laboratorium komputer,
laboratorium teknik, laboratorium MIPA, lanoratorium bahasa, laboratorium dan hutan pendidikan, laboratorium school, kebun percobaan “Bissoloro”, lapangan olahraga dan arena panjat tebing, perpustakaan, area free hotspot, tempat ibadah, ruang pusat kegiatan mahasiswa, studio gambar dan radio FM, medical center, apartemen mahasiswa, bank, kendaraan bis untuk kegiatan akademik, koperasi karyawan dan mahasiswa, foto copy, wartel, dan koran kampus “Al Amin”, area parkir.
3. Sumber daya Universitas Muhammadiyah Makassar
Untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat serta mewujudkan ketercapaian dalam misi dan visinya, Universitas muhammadiyah Makassar senantiasa berupaya selain untuk menciptakan kampus bernuansa akademik islami, juga berupaya mengembangkan kepribadian dan keterampilan seluruh mahasiswa agar mereka selain memiliki keunggulan akademik juga memiliki keunggulan teknologi yang bernuansa keislaman yang sejati. Untuk tujuan ini Universitas Muhammadiyah Makassar benar-benar memperhatikan keprofesional dan kualitas sumber daya manusia.
Selain Universitas muhammadiyah Makassar memiliki dan memanfaatkan tenaga edukatif yang berkualifikasi guru besar, doktor, dan magister yang tersebut di semua fakultas. Demikian halnya dengan pelayanan administrasi untuk memudahkan pelayanan administrasi, baik mahasiswa maupun untuk keperluan lain, Universitas Muhammadiyah Makassar mengangkat dan menempatkan
karyawan-karyawan yang profesional, berdesikasi tinggi pada unit-unit pelayanan yang telah ditentukan berdasarkan kebutuhan layanan keprofesionalan.
a. Tenaga keamanan
Tenaga keamanan atau Security sangan memiliki peranan penting dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan dari masyarakat kampus Peran petugas security di kampu-kampus sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan
kestabilan warga kampus, apabila petugas security betul-betul atau sungguh-sungguh melaksanakan peran dan fungsinya maka kelangsungan usaha atau bisnis akan lancar tampa suatu hambatan, tetapi peran petugas security tidak dilaksanakan dengan semestinya, maka kenyamanan pada kampus tidak akan di peroleh dan dapat menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun non materi.
Nama-Nama anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar
NO NAMA KETERANGAN
10
B. Hasil Penelitian
1. Bentuk-Bentuk Solidritas Sosial di Kalangan Anggota Security di Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam setiap kehidupan bersama, solidaritas sosial diantara orang-orang yang hidup bersama itu sangat dibutuhkan. Adanya solidaritas diantara anggota kelompok akan melahirkan kesadaran kolektif diantara mereka. Solidaritas sosial sendiri sebagaimana dikemukakan oleh Paul Johnson (1986:181) diartikan sebagai suatu keadaan hubungan antara individu dan/atau keompok yang didasarkan pada perasaan moral dan keparcayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Apabila dalam kelompok tersebut terjalin solidaritas diantara anggotanya maka akan tercipta iklim yang mendorong pencapaian tujuan kelompok.
Dalam prespektif sosiologi, keakraban hubungan antara kelompok masyarakat itu tidak hanya merupakan alat dalam rangka usaha mencapai atau untuk mewujudkan cita-citanya, akantetapi justru keakraban hubungan sosial tersebut sekaligus merupakan salah satu tujuan utama dari kehidupan kelompok masyarakat. Keadaan kelompok yang semakin kokoh selanjutnya akan menimbulkan sense ofbelongingness diantara anggotanya.
Security atau satpam merupakan salah satu unit terpening dari sebuah lembaga khususnya lembaga pendidikan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan dalam hal kenyamanan dan keamanan oleh warga kampus, dalam mengetahui lebih
lanjut tentang bentuk-bentuk solidaritas sosial dikalanga security di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa informan baik itu informan kunci dan informan biasa diperoleh hasil mengenai bentuk-bentuk solidaritas sosial security di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ketika penulis memulai wawancara dan menanyakan bagaimana hubungan emosional terhadap sesama anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar yang terjalin selama ini Guntur Dg. Sila menuturkan bahwa hubungan antara sesama anggota selama ini baik-baik saja itu disebabkan karena masing-masing anggota saling menghargai antara satu dengan yang lainnya, Guntur Dg. Sila juga menjelaskan bahwa hubungan antara sesam anggota itu sangat erta karena berlandaskan kekerabatan dan kekeluargaan meskipun banyak perbedaan.
Guntur Dg. Sila “mengatakan kekeluargaan di antara anggota security di Universitas muhammadiyah Makassar sangatlah kental itu dibuktikan saling tolong menolong dan bekerjasama itu selalu diterapkan dimana saja mereka berada, dimulai dari kegiatan menjaga keamanan kampus sesuai dari tugas security atau satpam contohnya pembagian tugas masing-masing dilaksanakan pada saat waktunya akan bertugas kalaupun ada diantara salah satu anggota yang tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya mereka akan saling menutupi dalam artian mereka siap mengambil alih tugas anggota yang tidak melaksanakan tugas, kami sering kumpul bersama diluar pekerjaan walau hanya sekedar ngopi bersama supaya hubungan yang ada jauh lebih baik lagi”.(wawancara 17 juli 2017)
Guntur Dg. Sila melanjutkan penjelasannya pada dasarnya hubungan hubungan antara sesama anggota itu berjalan dengan sangat harmonis itu didari hubungan kekeluargaan yang sangat kental dan kuat.
Kemudian penulis bertanya mengenai konflik yang perna terjadi dari sesama anggota security atau satpam dan bagaimana cara menyelesaikannya, Guntur Dg. Sila langsung menjawab bahwa konflik pasti ada dalam setiap kelompok begitu halnya dengan kami sesama anggota security contohnya kesalah pahaman akan penempatan dimana kami ditugaskan atau ketersinggungan antara sesama anggota security maa akan diselesaikan secara kekeluargaan dalam hal ini kita sama-sama duduk dan berbicara mengenai masalah tersebut dan mencari solusi dalam permasalahan tersebut.
Hal yang sama ditambahkan oleh pak Yunus dan mengatakan bahwa :
“hubungan antara sesama anggota selama ini baik-baik saja bahkan sangat kental dengan dilihat saling tolong-menolongya anggota dalam banyak hal, kadang ada anggota yang tidak dapat melaksanakan tugasnya maka anggota lain akan menggantikan tugas dari anggota yang tidak bisa tersebut, ini dilakukan karena andanya rasa kekeluargaan diantara sesama anggota security”. (wawancara 19 juli 2017)
Yunus melanjutkan penjelasan pada dasarnya hubungan sesama anggota security berjalan dengan sangat harmonis dan hal pertama untuk menjalin sebuah ikatan emosional yang tinggi dengan cara saling mengenal diantara sesama anggota security yang ada. Yunus menambahkan perkenalan itu penting karena kata pepatah tak kenal maka tak sayang, dan tak sayang maka tak cinta, bagaimana mungkin sebuah hubungan dapat terjalin jika diantara ssama anggota tidak mengenal antara satu dengan yang lainnya. Jadi, perkenalan itu penting dalam membangun sebuah hubungan emosional.
Dari hasil wawancara diatas penulis akan mendeskripsikan bahwa bentuk solidaritas yang terjadi mengarah pada solidaritas mekanik dengan hubungan kerja yang terjalin menjadi hubungan kekeluargaan diantara sesama anggota security, saling tolong menolong adalah salah satu bentuk dari rasa kekeluargaan yang ada dan cara meningkatkan hubungan emosional diantara anggota dengan saling mengenal diantara anggota security tersebut serta penyelesaian konflik yang terjadi kebanyakan dilakukan dengan cara kekeluargaan.
Selanjutnya wawancara pada narasumber lain, ketika penulis bertanya tentang apakah anggota security yang lain sudah bertanggung jawab dengan tugasnya masing masing atau tidak, Indra Dg. Sila mengatakan bahwa untuk sementara apa yang saya lihat bahwa semua anggota security yang ada di Universitas Muhammadiyah makassar sudah bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing sebagi contoh dengan dating tepat waktu atau memberi kabar ketika benar-benar tidak bisa masuk kerja pada hari yang dijadwalkannya.
Kemudian penulis bertanya lagi tentang konsekuensi seperti apa yang akan didapat oleh anggota security yang lalai dari tugasnya,
Indra Dg. Sila ”mengatakan maka anggota yang lalai itu akan diberikan sanksi teguran sebanyak tiga kali dan apabila anggota masih melangar maka akan dilaporkan kepada atasan yang lebih berwenang untuk tindak lanjut dari pelanggaran yang dilakukan oleh setiap anggota security tersebut biasanya akan berlanjut pada surat peringatan akan pelanggaran dan apabila masih berlanjut maka akan berujung pada pemecatan anggota yang melanggar tersebut”.(wawancara 17 juli 2017)
Dari hasil wawancara diatas penulis mendeskripsikan bahwa untuk sekarang ini sebagian besar anggota security masih bertanggung jawab atas pekerjaaannya masing-masing dan sanksi yang didapatkan bagi mereka yang melangar atau lalai dari pekerjaannya berupa hukuman teguran semanyak 3 kali dan akan ditindak lanjuti jika masih anggota security masih melakukan pelanggaran.
Penulis melanjutkan wawancara dengan menanyakan bagaimana hubungan solidaritas sesama anggota security menjelaskan tentang kedekatannya dengan anggota. Ari Kusmiran
“mengatakan bahwa hubungan yang terjalin di sesama anggota security sangat baik, itu disebabkan karena adanya komunikasi yang baik diantara sesama anggota security untuk membuat kita memahami bagaimana saling mengerti, saling bekerjasama dengan baik dan membuat kita solid”.(wawancara 19 juli 2017)
Ari Kusmiran memberikan contoh bahwa hubungan yang terjalin itu memiki solidaritas yang baik dengan saling pengertian antara sesama anggota, saling mengerti mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berusaha meminimalisir konflik yang menimbulkan perpecahan.
Hal yang sama didukung dengan pendapat S. Dg. Tompo yang mengatakan bahwa
“ kami bekerjama dengan anggota security dalam banyak hal seperti contoh saling memberi kabar ketika salah satu dari kami tidak bisa untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang sudah dijadwalkan sehingga anggota security yang lain dapat mengantikan security yang tidak bisa melaksanakan tugasnya, saling melengkapilah istilahnya, kami disini membagi pekerjaan menjadi 2 siff jadi kalau diantara satu orang tidak bisa hadir untuk melaksanakan tugasnya maka akan di komunikasikan dengan anggota security yang bisa mengantikannya misalnya siff 1 tidak bisa maka mungkin siff 2 bisa mengisi atau tukaran tugaslah istilahnya”.(wawancara 19 juli 2017)
Dari hasil wawancara tersebut, penulis menyimpulkan bahwa hubungan solidaritas diantara anggota security berjalan dengan baik yang dibuktikan dengan hubungan kerjasama yang terjalin sebagai realisasi dari rasa solidaritas tersebut.
Menurut Martono (2012: 44) secara singkat solidaritas mekanik terbentuk karena adanya saling kesamaan antaranggota masyarakat. Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang terjadi karena sebuh kesadaran yang akan menciptakan sebuah kesamaan bagi anggotanya
Wawancara dilanjutkan dengan menanyakan kondisi keamanan sekarang yang terjadi di Universitas muhammadiyah Makassar seperti apa, kemudian Dra. Indra Jauharini A, M.Pd menjawab
“sebenarnya dari berbagai kasus yang terjadi hal yang paling menjadi kendala dalam menjaga keamanan kampus adalah kurangnya anggota security yang ada, anggota security berbanding jauh dengan jumlah mahasiswa yang ada. Dra. Indra Jauharim A, M.Pd melanjutkan kondisi keamanan kampus masih terus diperbaiki, mengenai keamanan yang ada, terjadinya kasus pencurian motor di sebabkan oleh jumlah security yang berbanding sangat jauh dengan jumlah mahasiswa dan menjebabkan security kampus sering kewalahan dalam menjalankan tugasnya”.
(wawancara 24 juni 2017)
Dra. Indra Jauharini A, M.Pd saat ini menjabat sebagai Kasubdit Sarana Prasarana Keamanan dan Kebersihan Kampus ( SKK ) berusaha terus memberbaiki system keamanan kampus salah satunya dengan menghadirkan portal otomstis dan berharap mambu membantu anggota security dalam menjalankan tugasnya.
Dari hasil wawancara tersebut penulis menyimpulkan bahwa kendala utama dalam menjaga keamanan adalah kurannya anggota security yang ada dan hal yang
dilakukan untuk menutupi kekurangan anggota dengan menghadirkan teknologi yang meringankan tugas dari anggota security tersebut
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan solidaritas dan kinerja anggota security sudah baik dan hubungan yang terjalin antara mahasiswa dan security juga baik.
2. Faktor-Faktor Yang Menjadi Dasar Solidaritas Sosial Di Kalangan Anggota Security Di Universitas Muhammadiyah Makassar
Berbicara mengenai faktor-faktor yang mendasari solidaritas sosial suatu kelompok tidak terlepas dari bagaimana mereka berinteraksi, misalnya bagaimana mereka melakukan komunikasi dan kontak sosial diantara mereka.
Anggota security atau satpam di Universitas muhammadiyah makassar merupakan bagian dari lembaga pendidikan di Universitas tersebut. Mereka yang bergabung di anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar berasal dari belakang yang beragam. Misalnya dari segi asal daerah, dan jenis kelamin. Anggota security secara administrasi merupakan merupakan kelompok formal karena
mempunyai peraturan yang tegas yang sengaja di buat oleh lembaga yang menauginya yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar untuk mengatur hubungan kerja diantara sesama anggota security. Akan tetapi, disisi lain anggota security diarahkan pada kelompok sosial yang bersifat paguyuban. Ini ditunjukkan dengan adanya nilai-nilai kekeluargaan yang dijunjung tinggi oleh sesame anggota security.
Nilai-nilai kekeluargaan inilah yang dianggap dapat menjadi pemersatu diantara anggota security. Guntur Dg. Sila, mengatakan.
“kekeluargaan diantara sesama anggota security masih kental itu dibuktikan saling tolong menolong dan saling kerjasama itu selalu diterapkan dimana saja mereka berada, misalnya pada saat jadwal kerja dari anggota lain tidak dapat dilaksanakan sebagaimana yang dijadwalkan sebelumnya maka salah satu anggota security langsung saling menutupi dalam artian mereka siap mengabil alih tugas anggota yang berhalangan melaksanakan tugasnya”, (wawancara 17 juni 2017)
Dari penuturan Guntur Dg. Sila, penulis menyimpulkan bahwa kekeluargaan sebagai nilai kesakralan di antara anggota security yang keseharian berusaha di apikasikan dalam menjalin hubungan sosial sesame anggota security. Sementara kata
“keluarga” yang menjadi ciri dari anggota security sesungguhnya mempunyai makna yang dalam. Dalam literature sosialogi disebut bahwa keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat maupun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Anggota security seyogyanya akan menjadi akrab antara satu dengan yang lainnya tampa ada
sekat-sekat jika nilai-nilai kekeluargaan ini betul-betul teinternalisasi dalam diri mereka. Kemuadian Guntur Dg. Sila yang merupakan kepala security menegaskan bahwa
“interaksi dalam mewujudkan rasa kekeluargaan diantara sesama anggota security sangat dibutuhkan untuk menciptakan rasa kebersamaan dintara para anggota security demi terwujudnya rasa solidaritas yang terbangun Karen adanya interaksi tersebut”. (wawancara 17 juni 2017)
Dari penuturan Guntur Dg. Sila diatas tercermin bahwa interaksi semestinya harus sering terjadi sehingga menjadi perekat bagi mereka sesama anggota security dalam menjalin hubungan sosial sesama anggota security. Dalam berinteraksi ada beberapa hal yang menjadi penjebab interaksi itu terjadi diantaranya adanya kerja sama diantara para anggota, seperti yang dikatakan Indra Dg. Sila :
“kami sesama anggota security sering melakukan kerja sama, salah satu yang sering kami lakukan adalah saling membantu ketika salah satu anggota tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang telah dijadwalkan. Tetapi anggota yang tidak masuk tersebut terlebih dahulu harus melkukan komunikasi dengan anggota security yang lain dan anggota yang lain itu bersedia untuk bergantian jadwal sebagaimana yang ditentukan sebelumnya”. (wawancara 17 juni 2017)
Dari penuturan diatas tercermin bahwa interaksi dilakukan salah satunya dengan kerja sama sehingga interaksi yang dilakukan jauh lebih sering sehingga dapat terwujud rasa solidaritas sosial diantara para anggota yang lain. Sesuai dengan teori Abdulsyani (2011: 12). Mengatakan bahwa Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktifitas tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.
Menurut informan yang penulis peroleh dari anggota security yang menjadi informan dalam penelitian ini menyebutkan bahwa dalam kerja sama yang dilakukan setiap harinya beberapa kali terjadi konflik diantara para anggota sebagaimana penuturan S. Dg. Tompo;
“hubungan yang terjalin di antara sesama anggota security baik, walaupun pada saat tertentu terjadi permasalahan diantara para anggotanya, karena saya rasa konflik pasti akan terjadi disetiap aspek kehidupan maka saya menenaggapi
konflik disini pun wajar untuk terjadi di sesama anggota security. (wawancara 19 juni 2017)
Keterangan yang lain diberikan oleh Yunus mengenai konflik yang sering terjadi sebagai bagian dari interaksi yang mereka lakukan:
“karena disini ada beberapa anggota dengan pemikiran yang berbeda maka disinipun juga terjadi permasalahan karena sesuatu yang berbeda itu, tetapi sampai dengan saat ini permasalahan itupun alhamdulillah masih dapat diselesaikan, salah satu caranya dengan mempertemukan pihak-pihak yang bermasalahan dan membicarakan penyelesaiannya dengan meminta pendapat kedua belah pihak yang bermasalah”. (wawancara 19 juni 2017)
Keteranyang yang sama juga diberikan oleh Kasubdit Sarana Prasarana Keamanan dan Kebersihan Kampus ( SKK ) ibu Dra. Indra Jauharim A, M.Pd:
“konflik disetiap instansi pasti ada begitupun juga dengan kelompok sosial seperti anggota security yang ada disini, tapi sejauh ini permasalahan diantara anggota masih bisah diselesaikan dengan cara kekeluargaan, sampai saat ini tindakan yang diambil pun hanya memberikan nasihat-nasihat kepada anggota security atau satpam yang bermasalah dan alhamdulillah permasalahan sampai dengan sejauh ini terselesaikan dengan cara kekeluargaan tersebut”.
(wawancara 24 juni 2017)
Dari hasil wawancara diatas maka penulis menyimpulkan, bahwa konflik pasti akan terjadi pada setiap kelompok sosial dan konflik yang terjadi selama ini masih dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
C. Pembahasan
1. Bentuk-Bentuk Solidaritas Sosial di Kalangan Anggota Security di Universitas Muhammadiyah Makassar
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari beberapa informan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, mengenai bentuk solidaritas sosial yang terjadi dikalangan anggota security di Universitas Muhammadiyah Makassar. Tipe solidaritas mekanik pada dasarnya mulai terganti oleh solidaritas sosial organik, namun hasil penelitian menunjukkan adanya unsur mekanik yang masih ada ditengah perubahan ciri solidaritas khususnya diantara para anggota security. Unsur ini tidak serta merta hilang namun mulai berkurang. Dalam hal ini ciri-ciri yang terlihat didalam beberapa hal.
a. Solidaritas Mekanik 1) Pembagian kerja Rendah
Pembagian kerja rendah dalam solidaritas mekanik dilihat dari seragamnya jenis pekerjaan, sehingga satu pekerjaan hampir dapat dilakukan oleh semua orang.
Dengan kata lain, hampir tidak ada pembagian kerja berdasarkan spesialisasi yang dimiliki oleh seseorang yang mengharuskan orang tertentu profesional didalamnya.
Dalam menjaga keamanan di Universitas Muhammadiyah Makassar anggota security tdak harus memiliki pendidikan yang tinggi dan pembagian kerja pada anggota security hanya memerlukan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan kerjaanya.
Pembagian kerja dilakukan secara bergantian serta pembagain tugas selalu berbeda setiap harinya. Tempat melaksanakan tugas dalam setiap harinya selalu berbeda sehingga hal ini membutuhkan kerja sama yang baik.
2) Kesadaran Kolektif Kuat
Kekuatan hukum bersifat represif, mendefinisikan setiap perilaku sebgai suatu yang jahat dan mungkin akan mengancam atau melanggar kesadaran kolektif yang kuat. Kesadaran kolektif ini dijaga dengan nilai norma yang sama, dengan kata lain ikatan sosial juga harus terjalin dengan kuat. Didalam menjaga keamanan para anggota security berganti dengan kesadaran pembagian kerja namun, sesama anggota security tidak kehilangan akan rasa kebersamaan sebagai suatu komunitas, buktinya
mereka masih bisa disatukan dengan oleh ikatan kolektif suku, kekerabatan, agama dan tempat tinggal mereka serta pekerjaan yang berupa homogenitas internal ini memungkinkan perkembangannya kebiasaan, kepercayaan, perasaan, prinsip moral dan kode etik bersama.
Latar belakang pendidikan tidak menjadi patokan pada kesadaran kolektif yang kuat karena tidak ditemukan. Karenanya ciri kesadaran kolektif ini tidak berkaitan dengan latar belakang pendidikan namun lebih kepada kebiasaan bersama.
3) Individualis Rendah
Hubungan individu dengan individu lain akan melahirkan perasaan moral yang sama. Hal ini akan terjadi pada masyarakan dengan tingkat hegemonitas yang tinggi.
Masyarakat mendukung hal ini karena secara langsug masyarakat melakukan hal yang sama memungkinkan memiliki pola pemikiran yang sama pula. Peneliti menemukan bahwa rasa individualis diantara sesama anggota security berkurang dalam melaksanakan pekerjaannya di dalam Universitas Muhammadiyah makassar, mereka bekerja dengan rasa tanggung jawab sendiri terhadap tugasnya
masing-masing yang cendrung dilakukan secara perorangan dalam menjaga keamanan pada bagian tertentu di lingkungan kampus tetapi pada kesempatan tertentu melakukan kerja sama yang dikomunikasikan sendiri oleh anggota security.
Hal ini terlihat dari bagaimana anggota security melaksanakan tugasnya dengan saling bekerjama dan berkomunikasi dengan baik, dalam pembagian kerja yang baik
Hal ini terlihat dari bagaimana anggota security melaksanakan tugasnya dengan saling bekerjama dan berkomunikasi dengan baik, dalam pembagian kerja yang baik