• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

H. Instrumen Penelitian

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Instrumen Pengumpulan data yang pertama berupa tes. Tes adalah pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan, keterampilan, atau bakat yang dimiliki oleh seorang individu atau kelompok. Tes dalam penelitian ini yaitu pretest dan postest. Bentuk tes yaitu berbentuk tes kemampuan menulis tegak bersambung. Soal tes kelas eksperimen dan kelas kontrol secara sengaja dibuat sama. Berikut ini kisi-kisi instrumen tes yang telah dimodifikasi antara Depdiknas dengan Barbe.

66

Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Tes Menulis Tegak Bersambung

Kompe-tensi Dasar Variabel Sub Variabel

Butir Soal Jumlah Soal Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersam-bung yang rapi Keterampilan Menulis Tegak Bersambung

Menyalin puisi anak menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan:

1. Kebersihan dan kerapian hasil tulisan

2. Bentuk dan ukuran huruf 3. Penggunaan huruf kapital 4. Tanda baca 5. Jarak 6. Kualitas barisan 7. Kemiringan 8. Kelengkapan huruf Baris 1 Baris 2 Baris 3 Baris 4 Baris 5 Baris 6 6

Penilaian soal tes yang diberikan kepada siswa menggunakan pedoman penilaian menulis tegak bersambung. Penilaian tersebut mengacu dari Depdiknas dan Barbe.

Depdiknas (2009:127) menyatakan aspek penilaian dalam menulis tegak bersambung beserta penskorannya yang tersaji pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 6. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Tegak Bersambung

No. Aspek yang Dinilai Skor Maksimal 1. Penggunaan huruf kapital 15

2. Penggunaan tanda baca 15

3. Kesesuaian ukuran tulisan 30

4. Kelengkapan huruf 15

5. Kerapian 25

Jumlah 100

Barbe (dalam Tompkins, 1995: 491) menyatakan aspek penilaian menulis tegak bersambung beserta penskorannya yang tersaji pada tabel 6 berikut ini.

67

Tabel 7. Pedoman Keterampilan Menulis Tegak Bersambung

No. Aspek yang Dinilai Skor Maksimal

1. Bentuk dan ukuran huruf 25

2. Jarak 20

3. Kesejajaran dan kualitas barisan 10

4. Kemiringan 15

5. Komponen huruf 30

Jumlah 100

Berdasarkan pedoman penskoran Depdiknas dan Barbe di atas, pedoman penilaian menulis tegak bersambung dalam penelitian ini diperoleh modifikasi antara kedua sumber di atas yaitu: (1) kebersihan dan kerapian, (2) bentuk dan ukuran huruf kapital maupun huruf kecil, (3) penggunaan huruf kapital, (4) penggunaan tanda baca, (5) jarak, (6) kualitas barisan, (7) kemiringan, serta (8) kelengkapan huruf.

Nurgiyantoro (2012: 439 - 440) menyatakan penskoran setiap aspek dapat diberikan bobot secara proporsional berdasarkan pentingnya aspek tersebut. Artinya komponen yang lebih penting diberikan skor yang lebih tinggi, sedang yang kurang penting skor lebih rendah. Skala yang dapat digunakan 1 – 100 pembobotan nilainya. Hal ini sejalan dengan pendapat Harfield (dalam Nurgiyantoro, 2012: 440) yang memberikan model penilaian keterampilan menulis dengan menggunakan model skala interval. Model tersebut memberi bobot tidak sama untuk setiap komponennya, namun dirinci dalam melakukan penyekoran. Selanjutnya Harfield juga memberikan model penilaian menulis yang telah dimodifikasi sebagai berikut.

68

Tabel 8. Penilaian Model Skala Interval

Skor Kriteria

27 – 30 Sangat Baik – Sempurna: substansif 22 – 26 Cukup – Baik: substansi cukup 17 – 21 Sedang – Cukup: substansi kurang

13-16 Sangat – Kurang: tidak ada substansi

Berikut ini pedoman penilaian keterampilan menulis tegak bersambung yang telah peniliti modifikasi penskorannya dengan model skala interval.

Tabel 9. Rubrik Penilaian Menulis Tegak Bersambung

No Sub Variabel Kriteria Penilaian Skor Keterangan

1. Bentuk dan

Ukuran Huruf Kapital maupun Huruf Kecil

Semua bentuk dan ukuran huruf tepat. 17 – 20 Sangat Baik

Terdapat 1 - 3 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. 13 – 16 Baik

Terdapat 4 - 6 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. 9 – 12 Cukup

Terdapat lebih dari 6 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. 5 – 8 Kurang

2. Penggunaan Huruf Kapital

Penggunaan dan bentuk huruf kapital benar semua. 9 – 10 Sangat Baik

Terdapat 1 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. 7 – 8 Baik

Terdapat 2 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. 5 – 6 Cukup

Terdapat lebih dari 2 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. 3 – 4 Kurang 3. Penggunaan

Tanda Baca

Penggunaan tanda baca pada kalimat benar semua. 9 – 10 Sangat Baik

Terdapat 1 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. 7 – 8 Baik Terdapat 2 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. 5 – 6 Cukup Terdapat lebih dari 2 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. 3 – 4 Kurang 4. Jarak Jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak setiap kata dalam

kalimat jelas.

9 – 10 Sangat Baik Beberapa jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak setiap kata

dalam kalimat kurang jelas jelas.

7 – 8 Baik

Banyak jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak kata dalam kalimat kurang jelas.

5 – 6 Cukup Jarak antar huruf dalam kata maupun jarak kata dalam kalimat tidak jelas 3 – 4 Kurang 5. Kualitas Barisan Setiap kata atau kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang tersedia. 13 – 15 Sangat Baik

Terdapat sedikit kata dalam kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang tersedia.

10 – 12 Baik Terdapat beberapa kata dalam kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang

tersedia.

7 – 9 Cukup Kata dalam kalimat ditulis tidak sesuai dengan barisan yang tersedia. 4 – 6 Kurang 6. Kemiringan Setiap huruf tegak lurus dan tidak miring ke kanan atau ke kiri. 9 – 10 Sangat Baik

Huruf tegak lurus dan sedikit miring ke kanan atau ke kiri. 7 – 8 Baik Beberapa huruf tidak tegak lurus dan miring ke kanan atau ke kiri. 5 – 6 Cukup

Semua huruf tidak tegak lurus. 3 – 4 Kurang

7. Kelengkapan Huruf

Huruf lengkap setiap kata maupun kalimat. 9 – 10 Sangat Baik

Sedikit huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun kalimat. 7 – 8 Baik Terdapat sejumlah huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun

kalimat.

5 – 6 Cukup Terdapat banyak huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun kalimat. 3 – 4 Kurang 8. Kebersihan dan

Kerapian

Tulisan rapi, bersih, dan mudah dibaca. 13 – 15 Sangat Baik

Sebagian tulisan rapi, bersih, dan mudah dibaca. 10 – 12 Baik

Beberapa kata dalam kalimat ditulis kurang rapi, kotor, dan kurang jelas dibaca.

7 – 9 Cukup Beberapa kata dalam kalimat ditulis tidak rapi, kotor, dan tidak jelas dibaca. 5 – 6 Kurang

69

Analisis hasil tes menulis tegak bersambung dapat diketahui dengan mengubah skor menjadi nilai, rumus mengubah skor menjadi nilai seperti dibawah ini.

� = � � � � �

Analisis hasil tes tersebut kemudian dicari reratanya dengan rumus mencari rerata menurut Azwar (2012: 33) sebagai berikut.

=

Keterangan :

M : rata-rata (mean)

∑fx : jumlah semua angka

N : banyaknya angka yang dijumlahkan

Rumus tersebut digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata pada saat pembelajaran menulis tegak bersambung. Hasil rerata pretest maupun posttest kemudian dimasukkan dalam skala Interval yang telah peneliti modivikasi dari pendapat Harfield (dalam Nurgiyantoro. 2012: 441) yaitu:

Tabel 10. Pedoman Rata-Rata Hasil Skor Tes

Skor Kriteria

76 – 100 Sangat Baik

51 – 75 Cukup

26 – 50 Sedang

0 – 25 Kurang

Berdaskan hasil rerata pretest maupun posttest, untuk mengetahui pengaruh strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung

70

dalam penelitian ini menggunakan selisih antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

� �ℎ �� � = �

I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen