• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

E. Instrumen Pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.7 Sementara itu, Sumadi

6

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik dan Ilmu

Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2009), h. 77.

7

Suryabrata.8 Menyatakan bahwa instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atribut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan. Sumber: Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif.

Dari pengertian masing-masing kata tersebut di atas maka instrumen

penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan,

memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi, semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Adapun alat yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara kepada seluruh informan. Sedangkan alat yang digunakan dalam kegiatan observasi yaitu buku dan pulpen berfungsi untuk mencatat semua hasil observasi dengan sumber data, pada saat wawancara menggunakan alat-alat antara lain buku catatan, alat perekam (recording) dan kamera.

8

Kemudian dengan memodifikasi fase-fase di atas, maka strategi utama yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut: Pada fase perencanaan, strategi yang digunakan adalah studi dokumen atau telaah literatur. Strategi ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan konsep-konsep teoritik berkaitan dengan aktualisasi akhlak dan Budaya Gayo Takengon Aceh Tengah.

1. Pada fase pengumpulan data pokok penelitian, strategi pengumpul data yang digunakan adalah observasi/pengamatan ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.9 Observasi juga merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di lapangan dengan asumsi bahwa gejala yang diinginkan adalah dalam bentuk perilaku situasi lingkungan yang nyata. Penggunaan teknik observasi didasari oleh alasan yang dikemukakan oleh Lexy J. Moleong, sebagaimana yang telah dikutip oleh Suharsimi Arikunto10 yaitu: (1) observasi dapat mengoptimalkan kemampuan peneliti, baik dari segi motif, kepercayaan dan perhatian maupun perilaku lainnya, (2) observasi memungkinkan peneliti untuk dapat mengidentifikasi apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek penelitian, (3) observasi memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihak peneliti maupun dari subjek penelitian. Kemudian wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.11Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan dan mendapatkan data yang hanya

9

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 54.

10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian………., h. 175.

11

dapat diperoleh dengan komunikasi secara langsung dari sumbernya. Wawancara berguna untuk melengkapi data penelitian, terutama menggali hal-hal yang bermuara pada fikiran dan perasaan subjek penelitian, agar dapat memperoleh domain-domain tertentu secara rinci, yang selanjutnya digunakan untuk analisis. baik yang dilakukan secara terstruktur maupun non terstruktur. Pengamatan intensif dilakukan terhadap seluruh fenomena berkaitan dengan bentuk-bentuk Aktualisasi akhlak bagi remaja dalam Budaya Gayo, langkah-langkah aktualisasi Akhlak bagi remaja dalam Budaya Gayo dan peluang dan kendala pendidikan aktualisasi akhlak bagi remaja dan solusinya dalam Budaya Gayo. Sedangkan dalam konteksnya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur, yaitu dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan terbuka sesuai dengan konteks fenomena atau peristiwa yang sedang diamati atau sedang berlangsung dan sebagai bagian integral dari observasi intensif yang dilakukan terhadap seluruh fenomena aktualisasi akhlak bagi remaja dalam Budaya Gayo yang diteliti.

2. Pada fase melengkapi data, strategi pengumpul data yang digunakan adalah wawancara terstruktur yang dilakukan secara mendalam. Aktivitas ini dilakukan dengan dua tujuan, yaitu: (a) melengkapi data yang masih memerlukan informasi tambahan, dan (b) memverifikasi data yang masih memerlukan kejelasan untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran atau penarikan kesimpulan.

Adapun bentuk pendekatan yang dilakukan dalam fase penelitian ini adalah:

a. Dalam bentuk percakapan in formal, yang mengandung unsur-unsur spontanitas, kesantaian, tanpa pola dan arah yang ditentukan sebelumnya.

b. Menggunakan lembaran berisi garis besar pokok pembahasan, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan.

c. Menggunakan daftar pertanyaan yang lebih terperinci, namun bersifat terbuka, yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan akan diajukan menurut urutan dan rumusan yang tercantum.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik wawancara ini adalah:

a. Membuat persiapan untuk wawancara, baik teknis, maupun non teknis. b. membuat pedoman wawancara yang bersifat tentative, karena kamungkinan materi dan lainnya dalam pedoman wawancara akan terus berkembang di lapangan sesuai dengan kondisi yang tercipta. c. Mencatat setiap hasil dari wawancara yang dilakukan berupa,

pencatatat langsung yang dilakukan di lapangan, pencatatan ulang di ruman yang dilakukan saat kembali dari penelitian, dan menggunakan alat perekam (recording).

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.12 Hal ini sejalan juga dengan pendapat Lincoln Y Vona S dan Egon G. Guba menyebutkan bahwa sumber informasi berupa dokumen dan rekaman, sesungguhnya sangat bermanfaat dikarenakan: pertama, tersedia dan mudah memperolehnya, kedua, terarah, stabil dan akurat sebagai cerminan keadaan sebenarnya, ketiga dapat dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan, keempat, bersifat non reaktif, yaitu tidak dapat memberikan reaksi apapun pada peneliti sebagaimana halnya bersumber dari manusia.13

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian seperti: gambaran umum, letak geografis dan sistem nilai budaya Gayo.

12

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian………., h. 73.

13

Lincoln Y Vona S & Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry (Bavery Hills: Sage Publication, 1985), h. 276.