• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Setelah data dan informasi yang diperlukan terkumpul selanjutnya dianalisis dalam rangka menemukan makna temuan. Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Selanjutnya dikemukakan bahwa analisis data merupakan proses yang terus menerus dilakukan. Data atau informasi yang diperoleh dari lokasi penelitian akan dianalisis secara kontinu setelah dibuat catatan lapangan untuk menemukan tema aktualisasi akhlak bagi remaja dalam budaya Gayo.

Analisis data dalam penelitian kualitatif bergerak secara induktif yaitu data/fakta dikategorikan menuju ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi, melakukan sintesis dan mengembangkan teori bila diperlukan. Setelah data dikumpulkan dari lokasi penelitian melalui wawancara maka dilakukan pengelompokan dan pengurangan data yang tidak penting. Setelah itu dilakukan analisis penguraian dan penarikan kesimpulan tentang aktualisasi akhlak bagi remaja dalam budaya Gayo.

Analisis data juga dimaksudkan untuk menemukan unsur-unsur atau bagian-bagian yang berisikan kategori yang lebih kecil dari data penelitian. Data yang baru didapat terdiri dari catatan lapangan yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumen, dianalisis dulu agar dapat diketahui maknanya dengan cara menyusun data, menghubungkan data, mereduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi selama dan sesudah pengumpulan data.

Analisis data berlangsung dan dilakukan sepanjang penelitian. Karena itu sejak awal penelitian, peneliti sudah memulai pencarian arti pola-pola tingkah laku informan, penjelasan-penjelasan, konfirmasi-konfirmasi yang mungkin terjadi. Dalam hal ini teori dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

Untuk itu data yang didapat dari subjek dan informan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari: (a) reduksi data, (b) penyajian data, dan, (c) kesimpulan. Adapun Langkah-langkah analisis data sebagai berikut : 1. Tahap Pengolahan Data

a. Reduksi Data

Tahap ini merujuk pada proses seleksi, focusing,

dituliskan dalam bentuk transkrip. Dalam praktiknya, “reduksi data” dilakukan secara kontinu selama penelitian dilakukan. Bahkan sebelum data aktual dikumpulkan, reduksi data biasanya juga dilakukan, dan proses reduksi seperti ini disebutkan anticipatory data

reduction. Hal ini dilakukan tatkala penelitian memilih kerangka

konseptual kasus, menjadi fondasi dari pertanyaan penelitian, dan memutuskan bagaimana pendekatan pengumpulan data. Reduksi data juga merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, mengungkapkan hal-hal yang penting, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak dibutuhkan dan mengorganisasikan data agar lebih sistematis sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan yang bermakna. Adapun data yang telah direduksi akan dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang aktualisasi akhlak bagi remaja dalam budaya Gayo.

b. Display Data

Data display, atau „pemaparan data. Tahap ini secara umum diartikan sebagai sebuah pengorganisasian, peringkasan informasi yang akan dijadikan sebagai unsur atau data yang akan disimpulkan. Pada tahap ini Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif. Dalam penyajian data ini juga dilakukan setelah proses reduksi yaitu proses pemberian sekumpulan informasi yang sudah disusun yang memungkinkan untuk penarikan kesimpulan. Proses penyajian data ini adalah mengungkapkan secara keseluruhan dari sekelompok data yang diperoleh agar mudah dibaca. Penyajian data dapat berupa matriks, grafik, jaringan kerja dan lainnya. Dengan adanya penyajian data maka peneliti dapat memahami apa yang sedang terjadi dalam penelitian dan apa yang akan dilakukan peneliti dalam mengantisipasinya.

c. Conclusion Drawing

Conclusion drawing atau penarikan kesimpulan. Pada tahap ini

Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi.17 Data penelitian pada pokoknya berupa kata-kata, tulisan dan tingkah laku sosial para aktor yang terkait aktualisasi akhlak bagi remaja dalam budaya Gayo. Dalam hal ini Miles dan Huberman menjelaskan bahwa kesimpulan pada awalnya masih longgar namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mendalam dengan bertambahnya data dan akhirnya kesimpulan merupakan suatu konfigurasi yang utuh.

2. Pendekatan Analisis Data

Model pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologis dengan dua langkah. Langkah pertama, “epoche”, yaitu menangguhkan atau menahan diri dari segala keputusan positif. Dalam hal ini menangguhkan pengambilan keputusan, agar apa yang ditemukan dapat diungkap makna esensialnya.18 Menurut Creswell, Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut

epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data

(subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

Proses reduksi harus dilakukan dengan menaruh dalam dua tanda “kurung”. Artinya, reduksi yang dilakukan adalah sesuai dengan apa yang nampak dari pengamatan kebetulan atau aksidental tampil dalam pengamatan peneliti sebagai pengamat. Oleh sebab itu ketajaman, dan

17

M. Huberman dan M.B Miles, Qualitative Data Analysis (London: Sage Publications, 1994), h. 10.

18

M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar; Teori dan Konsep Ilmu Sosial (Bandung: Eresco, 2005), h. 135.

kecermatan dalam mengamati sasaran penelitian menjadi tanggung jawab secara fenomenologis.

Kedua, ideation yaitu menemukan esensi realitas yang menjadi

sasaran pengamatan reduksi objek individualnya, item dari obyek pengamatan itu. Oleh sebab itu langkah yang harus dilakukan antara lain; (a). karakteristik umum yang memiliki semua benda atau hal-hal yang sejenis, (b). universal, yakni mencakup sejumlah benda atau hal-hal sejenis, (c). kondisi yang harus dimiliki benda-benda atau hal-hal tertentu untuk dapat digolongkan dalam jenis yang sama.

Berkaitan dalam analisis data penulis menggunakan beberapa langkah dalam menganalisis dalam penelitian ini yakni: (1) Jumlah populasi remaja dalam masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah, (2) Budaya masyarakat Gayo (nilai budaya Gayo dan nilai Islam (akhlak), (3) Fenomena, (4) Variabel (bentuk-bentuk aktualisasi akhlak bagi remaja dalam budaya Gayo, langkah-langkah aktualisasi akhlak bagi remaja dalam budaya Gayo dan peluang serta kendala tentang aktualisasi akhlak bagi remaja dalam budaya Gayo serta solusinya di Kabupaten Aceh Tengah), (5) Data bersifat kuantitatif dan kualitatif, (6) Analisis Data (reduksi data, pemaparan data dan penarikan kesimpulan). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan desain penelitian berikut:

AKTUALISASI AKHLAK BAGI REMAJA DALAM