BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
D. Instrument Penelitian
Pada penelitian ini, instrument penelitian dibagi menjadi dua: 1. Instrument Pembelajaran
Peneliti menggunakan media Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Hal tersebut dilaksanakan karena bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Sehingga, pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik dapat terwujud secara optimal. Media LKS ini hanya merupakan salah satu metode dalam mengaktifka sisiwa. Selain menggunakan media LKS, peneliti juga menggunakan metode eksperimen untuk pembiasan cahaya pada lensa. Yang bertujuan agar proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik dapat terwujud secara optimal. (LKS lihat pada lampiran 8 hal. 208)
34 2. Instrument pengumpulan data
Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini digunakan pretest dan posttest yang dibuat untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik. Pertanyaan dibuat dalam bentuk uraian yang disesuaikan dengan isi materi pelajaran yang disajikan serta disesuaikan dengan beberapa aspek, yaitu ingatan (pengetahuan), pemahaman, penerapan (aplikasi), analisis, sintesis, dan evaluasi. Dimana:
a. Aspek ingatan
Aspek pengetahuan atau ingatan mengacu pada kemampuan siswa mengingat kembali, memunculkan kembali, menyatakan kembali, apa yang pernah dilihatnya, didengarnya, dan dilakukannya. Bila dalam ulangan guru menanyakan definisi, sifat-sifat suatu obyek, perbedaan antara dua hal; yang semuanya sudah dijelaskan dan secara eksplisit dijelaskan dalam LKS, dalam buku atau dalam catatan; maka yang terukur adalah kemampuan siswa mengingat kembali.
b. Aspek pemahaman
Aspek pemahaman mengacu pada sejauh mana siswa memahami konsep, prinsip, hukun, dan teori yang dipelajarinya. Memahami adalah kondisi yang rumit dan kompleks, karena mencakup banyak aspek (White & Gunstone, 1992: 1 – 13). Beberapa indikator yang menunjukkan bahwa seseorang memahami suatu konsep antara
35
lain (a) mampu menjelaskan maknanya, mampu menyatakan pengertian dengan kata-kata atau kalimatnya sendiri, dapat membedakan konsep yang benar dan yang salah. Siswa yang hafal persis pernyataan suatu hukum belum tentu ia memahaminya, tetapi bila ia memahami dengan baik hukum tersebut, pasti dapat menyatakannya dengan kalimatnya sendiri.
c. Aspek penerapan
Aspek penerapan mengacu pada kemampuan siswa menerapkan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang telah difahaminya untuk memecahkan masalah baru, atau memecahkan masalah yang sama seperti yang dihadapi ketika konsep dibangun dalam sitiasi baru.
Aplikasi dapat dibedakan atas aplikasi dalam arti sempit dan dalam arti luas. Aplikasi dalam arti sempit merupakan aplikasi yang berkaitan dengan matapelajarannya dan materi pokoknya.
d.Aspek analisis
Aspek analisis mengacu pada kemampuan siswa mengidentifikasi bagian-bagian yang membangun kesatuan atau keseluruhan. Kemamapuan analisis ini tampak nyata dalam memecahkan soal yang kompleks yang meliputi sup-sup masalah. Untuk dapat memecahkan secara keseluruhan, siswa harus dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan sup-sup masalahnya. Yang dimaksud kompleks adalah soal yang penyelesaiannya memerlukan dua langkah atau lebih. Dalam hal ini mengidentifikasi
langkah-36
langkah yang harus ditempuh, dan konsep, hukum, teori, rumus (persamaan) yang diperlukan pada setiap langkah.
e.Aspek sintetis
Aspek sintetis mengacu pada kemampuan siswa menggabungkan, menghubungkan, menyatukan, mensintesiskan bagian-bagian menjadi keutuhan atau kesatuan. Dalam proses mengarang artikel ilmiah (misalnya pada penilaian portofolio), yang dilakukan adalah menggabungkan, menghubungkan, mensintesiskan pengetahuan untuk membangun suatu kebulatan (unity). Dalam memecahkan soal yang kompleks, tahap realisasi (perhitungan) setiap bagian dari hasil analisis sehingga akhirnya secara keseluruhan (masalah pokok) terselesaikan, merupakan langkah sintetis. Dalam memecahkan masalah yang kompleks proses analisis dan sintesis terjadi sekaligus.
f.Aspek evaluasi
Evaluasi dalam hal bukan menentukan nilai seperti yang sedang kita pelajari. Evaluasi mengacu pada kemampuan siswa mengambil keputusan tentang suatu hal berdasarkan berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan konsep yang sudah dipelajari. Bila siswa harus memilih satu dari dua prosedur, yaitu mana yang menurut dia lebih baik, bila pemilihan dilakukan dengan baik, dengan pertimbangan dan kriteria tertentu, maka ia melakukan proses evaluasi. Pertimbangan atau kriterianya misalnya ia melihat aspek positif
37
negatifnya, keuntungan dan kelemahannya, kesulitan dan kemudahannya, dibandingkan, kemudian diambil keputusan berupa pilihan.
Tabel 1. Distribusi Soal Menurut Sub Materi Pembelajaran
Materi Jumlah Soal Nomor Soal
Jenis- Jenis Lensa 2 1,2
Pembentukan Bayangan Pada Lensa
3 3,4,5
Kuat Lensa 2 6,7
Persamaan Lensa Tipis dan Perbesaran Linier
1 8
( Soal lihat pada lampiran 5 hal. 196-197 )
Pada pokok bahasan “Pembiasan Cahaya Pada Lensa“, mencakup materi jenis- jenis lensa, pembentukan bayangan pada lensa, kuat lensa, dan persamaan lensa tipis dan perbesaran linier. Pada materi persamaan untuk lensa tipis, hanya satu soal saja tetapi soal yang diajukan memiliki tingkat kedalaman materi yang lebih dari pada soal-soal yang lainnya.
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta kesesuaian dengan materi yang dipelajari.
38
Tabel 2. Konsep, Pertanyaan, Aspek yang diukur dan Skornya
Konsep Pertanyaan Aspek yang
diukur
Skor Jenis- Jenis Lensa
.
1. Mengapa lensa cembung disebut juga lensa konvergen, dan lensa cekung disebut dengan lensa divergen? Jelaskan !
2. Sebutkan dan
gambarkan tiga bentuk lensa cembung dan lensa cekung! Ingatan/ pengetahuan dan pemahaman Ingatan/ pengetahuan 10 5 Pembentukan Bayangan Pada Lensa
3.Sebutkan dan gambarkan tiga sinar istimewa pada:
a.Lensa cembung b.Lensa cekung 4. Lukislah pembentukan
bayangan pada lensa cekung dengan menggunakan sedikitnya dua sinar istimewa jika benda diletakkan di depan lensa, tepatnya di 2F2
atau berada pada pusat kelengkungan lensa (M). Sebutkan juga sifat- sifat bayangannya. 5. Sebuah benda tegak
dengan tinggi 2 cm, diletakkan dengan jarak 30 cm di depan sebuah lensa cembung, yang mempunyai panjang fokus 20 cm.
Tentukanlah sifat- sifat bayangan tersebut dan lukis jalannya sinar!
Ingatan dan pemahaman Pengetahuan, pemahaman, dan penerapan Pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan analisis 10 15 20
39
Kuat Lensa 6. Raka seorang pelajar SMA menggunakan kacamata dari lensa yang mempunyai titik api -200 cm. Hitung daya lensa kacamata tersebut!
7. Pak Agus adalah seorang guru yang menggunakan kacamata +3/4 dioptri. Hitung titik api dari kacamata tersebut! Pengetahuan dan pemahaman