• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERMEDIATE MAINTENANCE (PEMELIHARAAN TINGKAT SEDANG)

Dalam dokumen Konsep Diktat Pemeliharaan Pesawat.doc (Halaman 49-64)

terbang, bertugas menyiapkan dan menyelenggarakan pembinaan kesiapan seluruh Alutsista yang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan pemeliharaan pesawat terbang yang merupakan suatu proses secara berulang dan terus menerus pada lingkar usia pemakaian yang berdasarkan kalender maupun jam terbang, agar dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, diperlukan dukungan sistem pembinaan satuan dan sistem pemeliharaan biasanya diwujudkan dalam bentuk sebuah Prosedur Tetap.

2. Prosedur Tetap Skadron Teknik memberikan pedoman tentang prosedur dan tata cara pelaksanaan kegiatan serta pembinaan kemampuan seluruh unsur pemeliharaan di Skadron Teknik yang mengatur tentang pembagian kerja, pentahapan kegiatan dan waktu pengerjaan yang jelas serta tata cara pelaporan dengan tujuan pelaksanaan kegiatan di Skadron Teknik dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dicapai tingkat produksi pemeliharaan yang optimal sesuai standard operasi yang dipersyaratkan. 3. Kegiatan pemeliharaan pesawat terbang di Skadron Teknik dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Penerimaan Pesawat. b. Pre Dock. c. In Dock. d. Post Dock. e. Test Flight. f. Penyerahan Pesawat. 4. Penerimaan Pesawat

a. Skadron Udara akan mengirimkan pesawat ke Skatek dalam rangka : 1) Pemeliharaan Terjadwal Tingkat Sedang (PI, TCI dan TYI). 2) Pemeliharaan Tidak Terjadwal ( Special Inspection ).

b. Sebelum pelaksanaan pengiriman, Sihar Skadron Udara akan berkoordinasi dengan Sihar Skatek, tentang nomor pesawat beserta alasannya masuk ke Skatek, hal tersebut berkaitan dengan kesiapan Skatek.

a. Skadron Udara pada saat mengirimkan pesawat ke Skatek selalu disertai administrasi pengiriman pesawat yang sudah baku dilingkungan TNI AU, meliputi :

1) Bentuk 14100 tentang surat penyerahan pesawat terbang. 2) Bentuk 14101 tentang daftar inventaris perlengkapan.

4) Bentuk 21500 tentang blangko riwayat komponen.

5) Bentuk 21100 tentang blangko riwayat harian pesawat terbang. 6) Bentuk 21100 tentang blangko riwayat harian motor.

7) Bentuk 21100 tentang blangko riwayat harian Propeller. 8) Bentuk 22100 tentang riwayat motor.

9) Bentuk 23100 tentang riwayat propeller.

b. Setelah Skatek siap menerima pesawat, Kasihar menunjuk seorang Perwira Proyek serta menyampaikan kepada para Kabeng/Kasubsi untuk menunjuk petugas yang menerima pesawat terdiri dari Sie TUT, Sie Harpes, Sie Dalkual, Sie Avionic, Sie Harsis, Sie Senjata.

c. Petugas Skatek menerima pesawat dengan jalan :

1) Memeriksa Work Order pada Log Book serta kondisi fisik pesawat. 2) Memeriksa kelengkapan dokumen.

3) Perwira Proyek menandatangani blangko bentuk 14101.

d. Serah terima pesawat selesai, selanjutnya seluruh dokumen serah terima pesawat dibawa ke TUT untuk diproses.

e. TUT Skatek melaporkan ke Harmatsista (berada di Lanud) tentang pesawat yang masuk Skatek, khususnya daftar kekurangan komponen dan kerusakan yang dialami dan mengkoordinasikan tentang Perintah Kerja Utama dari Dinas Logistik yang akan digunakan sebagai dasar administrasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan.

10. Pre Dock. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pre dock meliputi :

a. Pemutaran Pesawat. Pemutaran dilaksanakan untuk mengetahui kondisi awal performance pesawat secara keseluruhan sehingga permasalahan sekecil apapun dapat diketahui, permasahan yang ditemukan dikerjakan dalam tahap in dock adapun kebutuhan fuel didukung oleh satuan pengirim. Pemutaran pesawat dilaksanakan sebagai berikut :

1) Dilaksanakan terhadap pesawat yang masuk ke Skatek untuk : a) Pemeliharaan terjadwal.

b) Special Inspection (SI) yang berhubungan dengan Power Plant atau Engine Performance.

b) Inspektor atau pembantu Inspektor system : (1) Engine. (2) Lisment. (3) Avionic. (4) Hydraulic. (5) Air Frame. c) Banhar (GSE). d) Mekanik Harpes. e) Mekanik Avionic

3) Pesawat disiapkan di Trimming Area (TA). 4) Personel GSE menyiapkan Ground Power. 5) Mekanik Harpes mengambil :

a) Blangko pemutaran pesawat (Run Up Sheet).

b) Blangko test fuel nozzle untuk pesawat Casa pada setiap Periodik Genap.

6) Yellow Box yang telah disiapkan oleh TB.

7) Menyiapkan “PK” minimum 50 Lbs sebanyak 1 Ea.

8) Untuk Pesawat Pesawat tertentu diluar Hercules C-130 B/H/HS pemutaran pesawat dilaksanakan oleh inspektor atau JMU I / JMUII yang sudah mendapat Sprint Danlanud setelah melewati tahap Training Taxy Prosedure dan dibantu oleh personel yang lain dengan tujuan :

a) Meyakinkan trouble/kerusakan/kelainan yang sudah ditulis di log book.

b) Mencari trouble/kerusakan/kelainan lain yang mungkin ada dan belum tertulis di log book.

9) Pengecekan dilaksanakan sesuai check list oleh para inspektor. 10) Hasil pre dock direcord dan diserahkan ke TUT.

11)Setelah pemutaran pesawat selesai, pesawat ditarik ke tempat pencucian pesawat.

a. Dilaksanakan khusus terhadap pesawat yang masuk Skatek untuk pelaksanaan pemeliharaan terjadwal (PI).

b. Perwira Proyek bertanggung jawab terlaksananya pencucian pesawat yang dalam pelaksanaannya Perwira Proyek berkoordinasi dengan Kabeng yang lain untuk menunjuk petugas pencucian pesawat.

c. Personel yang terlibat minimal 6 orang terdiri dari personel-personel yang ditunjuk dari bengkel-bengkel serta seorang inspektor Air Frame.

d. Peralatan dan kebutuhan pencucian disiapkan oleh personel “TB” dalam suatu paket.

e. Pencucian dilaksanakan sesuai prosedur, PTU No. 73 tanggal 23 Desember 1974

f. Setelah selesai pencucian pesawat dimasukkan ke hanggar untuk persiapan In Dock.

g. Sebelum tahap In Dock para Inspektor melaksanakan Striping terhadap kondisi pesawat secara keseluruhan dan ditambahkan dalam lembar perkelaan.

12. In Dock

a. Sihar / Dalhar menentukan posisi penempatan pesawat yang akan in dock didalam hanggar.

b. Anggota GSE menyiapkan Towing Car untuk menarik pesawat ke dalam hanggar.

c. Pelaksanaan penarikan pesawat dibantu oleh personel yang melaksanakan pencucian minimal 4 orang .

d. TUT membuat :

1) Nota perintah kerja bentuk 20300 yang akan dibagikan ke tiap bengkel. 2) Surat Perintah Kerja sebanyak 3 lembar untuk :

a) Payek (Perwira Proyek). b) Meja Kerja.

c) Arsip.

3) Nota Bantuan Alkambang ( jika diperlukan ) yang ditujukan ke Kadislog dengan tembusan:

c) Kasubsi Alkambang. d) Arsip.

(1) Nota bantuan NDI, Check Nozzle dan Check Starter Generator ( jika diperlukan ) ke Depohar yang ditujukan ke Kadislog dengan tembusan Kasi Harmatsista.

e. Dalhar menyiapkan :

1) Staggering Ren / Lak Harpesbang

2) Blangko untuk nama-nama pelaksana pemeliharaan

3) Daftar gangguan hasil inspeksi pada Pre Dock / Striping Report 4) Papan nomor pesawat

5) Untuk pemeliharaan terjadwal ditambah Kartu Kerja (Work Sheet). f. Sie Kal menyiapkan :

a) Blangko AWP.

b) Kebutuhan Matumtek, Bit and Pieces serta Special Product dalam bentuk paket.

g. Seluruh nota dan blangko yang disiapkan TUT dan Dalhar diajukan ke Kasihar untuk disahkan dan selanjutnya didistribusikan oleh TUT.

h. Kegiatan in dock diatur oleh Payek sesuai dengan jadwal dan pelaksanaannya berkoordinasi dengan tiap-tiap Kabeng.

j. Tiap-tiap Kabeng menunjuk personel / kelompok untuk melaksanakan pemeliharaan berdasarkan SPK yang diterima :

1) Payek memberikan pengarahan kepada seluruh team pelaksana In Dock.

2) Kelompok / personel yang ditunjuk melaksanakan kegiatannya sesuai prosedur pemeliharaan pesawat.

3) Setelah kegiatan selesai, kelompok/personel yang bersangkutan menyelesaikan kegiatan administrasi dan lapor ke Payek.

4) Payek koordinasi dengan Dalkual untuk menunjuk inspektor yang akan melaksanakan pengecekan terhadap hasil kerja kelompok/personel yang bersangkutan dan mengesahkan secara administratif.

13. Post Dock

a. Dalhar koordinasi dengan TUT tentang dukungan kebutuhan bahan bakar (fuel) untuk persiapan Post Dock. Pesawat dikeluarkan dari Hanggar dan dipersiapkan di Trimming Area. Pemenuhan fuel dalam tahap post dock disesuaikan kebutuhan.

e. Pelaksanaan pemutaran pesawat (ground Run) termasuk pelaksanaan taxy check dilaksanakan oleh Inspektor, JMU I atau JMU II yang telah mendapat sprint Dan Lanud setempat.

f. Dalkual melaksanakan pengecekan terakhir untuk meyakinkan bahwa pesawat tersebut sudah baik dan dapat disiapkan untuk Fungtional Check Flight.

14. Fungtional Check Flight

a. Setelah Dalkual menyatakan pesawat “Baik”, maka Dalkual menyampaikan kepada Payek / Duty bahwa pesawat siap test flight.

b. Payek / Duty lapor ke Sihar, bahwa pesawat siap test flight.

c. Sihar, dalam hal ini Dalhar, menyampaikan kepada TUT untuk menyiapkan administrasi Fungtional Check Flight dan melaporkan ke Ruang Operasi dan Ops Lat Lanud serta Siops Skadron Udara yang bersangkutan tentang :

1) Type dan Tail Number pesawat yang siap Fungtional Check Flight. 2) Perkiraan kebutuhan BBM.

d. Refuel untuk Fungtional Check Flight dilaksanakan berdasarkan nomor SPT.

e. Kasi Dalkual atau yang mewakili : 1) Menandatangani log book.

2) Meluluskan pesawat yang akan di test dengan cara menandatangani bentuk 21400 tentang keterangan lulusan pemeliharaan pesawat terbang dan disetujui oleh Kasihar atau yang mewakili.

f. Untuk persiapan pelaksanaan Fungtional Check Flight personel yang harus “Stand By” meliputi :

1) Payek / Duty. 2) Dalkual.

a) Power plant. b) Air frame. c) Lisment. d) Hydraulic. e) Avionik. f) GSE.

h. Pelaksanaan Test Flight dilaksanakan oleh Skadron Udara sesuai Prosedur Test Flight.

g. Setelah Fungtional Check Flight selesai :

1) Apabila ternyata hasil Fungtional Check Flight terdapat trouble/kerusakan/kelainan maka akan diselesaikan menurut prosedur Trouble Shooting masing-masing type pesawat.

2) Apabila hasil Fungtional Check Flight tersebut baik dan dinyatakan “Release” oleh Penerbang (Pilot Uji), maka selanjutnya disiapkan administrasi serta kelengkapan pesawat untuk diserahkan ke Skadron Udara.

15. Penyerahan Pesawat

a. Setelah pesawat dinyatakan “Released” maka Sihar Skatek menyiapkan pesawat beserta kelengkapan administrasinya untuk diserahkan ke Skadron Udara.

b. TUT Skatek menyiapkan dokumen pengiriman meliputi :

1) Bentuk 21400 tentang keterangan lulusan pesawat terbang. 2) Bentuk 20500 tentang keterangan pelulusan Harpesbang. 3) Bentuk 14100 tentang surat penyerahan pesawat terbang. 4) Bentuk 14101 tentang daftar inventaris perlengkapan. 5) Bentuk 20101/02 tentang log book pesawat terbang. 6) Bentuk 21500 tentang blangko riwayat komponen.

7) Bentuk 21100 tentang bangko riwayat harian pesawat terbang. 8) Bentuk 21200 tentang blangko riwayat harian motor.

10) Bentuk 22100 tentang riwayat motor. 11) Bentuk 23100 tentang riwayat prop.

c. Sihar Skatek memberitahukan ke Skadron Udara bahwa pesawat telah siap untuk diambil. Setelah petugas Skadron Udara datang, Payek dan TUT dibantu personel Harpes yang ditunjuk melaksanakan penyerahan meliputi :

1) Pesawat terbang beserta kelengkapannya. 2) Dokumen penyerahan pesawat.

e. Penyerahan pesawat selesai, selanjutnya TUT Skatek menyimpan dokumen hasil pelaksanaan pemeliharaan pesawat tersebut.

BAB VIII

BENGKEL-BENGKEL

46. Sub Seksi Tata Usaha Teknik (Sub Seksi TUT)

a. TUT adalah staf pelaksana sihar yang bertugas melaksanakan kegiatan administrasi pesawat.

b. Dalam rangka pelaksanaannya TUT mempunyai tugas kewajibannya sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan seluruh kegiatan administrasi pesawat.

2) Melaksanakan pencatatan, pengisian dan up dating rekording pemeliharaan

3) Menyiapkan laporan-laporan periodik teknik dari Skatek ke Lanud.

4) Menyediakan bentuk-bentuk sisbinmat yang diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan.

5) Menyediakan dan menyimpan PTU-PTU yang berlaku.

6) Menyimpan/mengarsipkan “sheet log book”, “sheet pelaksana PO” dan “sheet penggantian komponen”.

Kasihar.

d. Protap Tugas & Tanggung Jawab Sub Seksi TUT dalam rangka Harpesbang, meliputi :

1) Penerimaan Pesawat.

2) Penyiapan administrasi Pre Dock. 3) Penyiapan administrasi In Dock. 4) Penyiapan administrasi Post Dock. 5) Penyiapan administrasi Test Flight. 6) Penyiapan administrasi Penyerahan.

47. Sub Seksi Pengendalian Pemeliharaan (Sie Dalhar)

a. Sidalhar adalah staf pelaksana dishar yang bertugas mengendalikan semua kegiatan pemeliharaan.

b. Dalam rangka pelaksanaannya sidalhar mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :

1) Merencanakan, menjadwal dan mengendalikan semua kegiatan pemeliharaan baik kegiatan kerjanya maupun materialnya.

2) Membantu anggota pemeliharaan dalam menghadapi kesukaran-kesukaran kerja dipesawat.

3) Menentukan prioritas pekerjaan pemeliharaan untuk menjamin kesiapan pesawat di skadron udara

c. Sidalhar dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Pengendalian Pemeliharaan, disingkat Kasubsidalhar yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kasihar.

d. Protap Sub Sie Dalhar dalam rangka harpesbang meliputi : 1) Penyiapan pelaksanaan penerimaan pesawat

2) Penyiapan pelaksanaan pengendalian pemeliharaan pesawat 3) Penyiapan pelaksanaan penyerahan pesawat

48. Sub Seksi Pembekalan ( Subsikal)

1) Bertanggung jawab terhadap dukungan pembekalan material sista udara. 2) Menyelenggarakan pembekalan materail sesuai dengan petunjuk yang berlaku.

3) Membuat suatu perencanaan kebutuhan pol bekerja sama dengan bagian pemeliharaan

4) Menampung dan memproses semua permintaan dengan prioritas tinggi dan menjamin agar selalu permintaan tersebut mendapat pelayanan yang cepat dan tepat.

c. Sikal dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1) Titik Bekal, disingkat TB

2) Urdalmat Seksi Pengendalian Material, disingkat Kaurdalmat

d. Sikal dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Pembekalan, disingkat Kasubsikal yang dalam pelaksanaan tugasnya kewajibanya bertanggung jawab kepada Kasihar.

e. Kegiatan Subsi Kal dalam rangka Harpesbang, dilaksanakan sesuai dengan pertahapan Harpesbang, yaitu :

1) Penerimaan pesawat. 2) Pre Dock.

3) In Dock sampai dengan Test Flight. 4) Penyelesaian.

49. Seksi Pengendalian Kualitas (Sie Dalkual)

a. Kasidalkual adalah pembantu pimpinan Skatek dalam bidang pengendalian kualitas.

b. Dalam rangka pelaksanaannya Sidalkual mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :

1) Mengawasi dan melaporkan mutu setiap produksi pemeliharaan yang dilaksanakan oleh dishar.

2) Meninjau dan mengolah “production report” untuk menentukan “system and component deficiency”.

4) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengembangan kemampuan kepada personel pemeliharaan dan sarana/prasarana pemeliharaan.

5) Melaksanakan kegiatan enginering tingkat pemeliharaan Skatek .

6) Melaksanakan pengelolaan publikasi teknik, mengusahakan selalu adanya “up dating” dan melaksanakan sistem informasi kepada pelaksana pemeliharaan tentang perubahan/data mutakhir pemeliharaan alutsista. 7) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan usaha-usaha

pencegahan kecelakaan didalam pelaksanaan kerja sehari-hari.

8) Memberikan pertimbangan dan saran kepada dan Skatek mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugas-tugasnya.

c. Sidalkual dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1) Seksi Uji, disingkat Siuji.

2) Seksi Pengawasan, disingkat Siwas.

d. Sidalkual dipimpin oleh Kepala Seksi Pengendalian Kualitas, disingkat Kasidalkual yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan Skatek .

e. Kegiatan Sie Dalkual dalam rangka pelaksanaan Harpesbang di Skatek meliputi : 1) Penerimaan Pesawat. 2) Pre Dock. 3) In Dock. 4) Post Dock. 5) Test Flight. 6) Penyerahan Pesawat.

49. Bengkel Pemeliharaan Pesawat Terbang (Beng Harpesbang)

a. Bengharpes adalah pelaksana Skatek yang bertugas di bidang pemeliharaan pesawat.

b. Dalam rangka pelaksanaannya Bengharpes mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :

3) Memberikan laporan dan saran-saran kepada komandan/kadishar mengenai pemeliharaan.

c. Bengharpes dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1) Unit Engine

2) Unit Air Frame, disingkat Unit A/F

d. Bengharpes dipimpin oleh Kepala Bengkel Pemeliharaan Pesawat, disingkat Kabeng Harpes yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan Skatek

e. Kegiatan Beng harpes dalam rangka harpesbang, dilaksanakan sesuai dengan pentahapan sebagai berikut :

1) Penerimaan pesawat. 2) Pre Dock. 3) In Dock. 4) Post dock. 5) Test Flight. 6) Penyerahan pesawat. 7) Penyelesaian tugas.

50. Bengkel Pemeliharaan Sistem (Bengkel Harsis)

a. Bengharsis adalah adalah pelaksana Skatek yang bertugas di bidang pemeliharaan sistem pesawat terbang.

b. Dalam rangka pelaksanaannya Bengharsis mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :

1) Melaksanakan perbaikan dan perawatan tingkat sedang terhadap “repair cycle item” atau pekerjaan lainnya yang bersifat khusus.

2) Mengkoordinir tugas spesialis-spesialis pada saat unit harpes membutuhkan bantuan pekerjaan.

c. Bengharsis dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1) Unit Pneudraulic Dan Hydraulic, disingkat Unit Pneudraulic.

3) Unit Fuel, disingkat Unit Fuel.

4) Unit Tester/EGT , disingkat Unit Test/EGT.

d. Bengharsis dipimpin oleh Kepala Bengkel Sistem, disingkat Kabengharsis yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan Skatek .

e. Dalam rangka pelaksanaan Harpesbang, kegiatan Bengkel Harsis

meliputi :

1) Penerimaan Pesawat. 2) Pre Dock. 3) In Dock. 4) Post Dock. 5) Test Flight.

51. Bengkel Avionik (Beng Avionic)

a. Beng Avionik adalah pelaksana Skatek dalam bidang pemeliharaan Avionik.

b. Dalam rangka pelaksanaannya Bengkel Avionik mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :

1) Memperbaiki dan merawat semua bagian pesawat terbang yang termasuk Avionik sesuai dengan tingkat kewenangan dari Skatek .

2) Mengadakan pengetesan semua hasil perbaikan dari peralatan Avionik setelah dipasang dipesawat udara.

3) Membuat laporan tentang kegiatan bengkel avionik dalam rangka koordinasi dengan skadron pemeliharaan avionik.

c. Beng avionik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1) Unit Navigasi dan Komunikasi, disingkat Unit Navkom 2) Unit Instrumen Elektronika, disingkat Unit Inslek 3) Unit Khusus, disingkat Unit Sus

Komandan Skatek .

e. Dalam rangka pelaksanaan harpesbang, kegiatan bengkel avionik

meliputi :

1) Penerimaan pesawat. 2) Pre Dock. 3) In Dock. 4) Post Dock. 5) Test flight.

52. Bengkel Senjata (Beng Sen)

a. Bengsen adalah pelaksana Skatek yang bertugas dibidang pemeliharaan senjata.

b. Dalam rangka pelaksanaannya Bengsen mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :

1) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan penyiapan peralatan senjata beserta perlengkapannya sesuai tingkat kewenangan Skatek .

2) Melaksanakan penyimpanan peralatan senjata beserta perlengkapannya yang dipergunakan untuk mendukung kesiapan pesawat terbang.

3) Mengadakan koordinasi dengan seksi sen lanud dalam kegiatan penyiapan muhandak.

4) Melaksanakan recording dalam rangka penggantian perlengkapan /komponen alutsista yang ada hubungannya dengan bahan peledak dan mempunyai batas usia.

5) Membuat rekording tentang penggunaan senjata dan amunisi serta kondisi senud, gun sight dan pylon.

c. Bengsenud dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1) Unit “Weapon Release System”, disingkat Unit WRS.

2) Unit Senjata Udara dan Cad Pad, disingkat Unit Senudcadpad. d. Bengsen dipimpin oleh Kepala Bengkel Senjata, disingkat Kabeng Sen yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan Skatek .

Dalam dokumen Konsep Diktat Pemeliharaan Pesawat.doc (Halaman 49-64)