• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANIZATIONAL MAINTENANCE (PEMELIHARAAN TINGKAT RINGAN)

Dalam dokumen Konsep Diktat Pemeliharaan Pesawat.doc (Halaman 44-47)

Umum

1. Pada Bab VI, VII dan VIII akan diperkenalkan pola perawatan pesawat yang digunakan oleh TNI AU. Pelaksanaan perawatan pesawat dilingkungan TNI AU tersebut sesuai dengan buku BP3A (Buku Pedoman Pelaksanaan Pemeliharaan Alutsista) yang tertuang dalam PTU No. 132 yang dikeluarkan oleh Koharmatau sebagai pedoman pelaksanaannya. Selanjutnya, pedoman tersebut ditingkat pelaksana perawatan pesawat tingkat ringan, sedang dan berat dijabarkan dalam suatu Prosedur Tetap di Skadron Udara, Skadron Teknik dan Depo Pemeliharaan. 2. Pelaksana perawatan pesawat tingkat ringan dilaksanakan oleh Skadron Udara. Secara umum, batasan pemeliharaan tingkat ringan meliputi : Before/-After Flight Check, Weekly Inspection, Periodic/Phase Inspection, Trouble Shooting dan Washing.

Pemeriksaan Sebelum Terbang (Before Flight Check)

3. Before flight check dilaksanakan sebelum penerbangan baik di home base maupun di luar dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal pesawat secara general baik komponen, system maupun structure pesawat setelah RON (Remain Over Night). Kegiatan before flight check biasanya meliputi :

a. Exterior Inspection. b. Interior Inspection. c. Engine Inspection.

d. Navigation System Inspection. e. Communication System Inspection. f. Hydraulic System Inspection.

Before flight check dilaksanakan oleh JMU, PJMU atau load master yang akan melaksanakan penerbangan dan dibantu oleh ground crew. Work sheet Before Flight Check ditandatangani oleh JMU I dan captain pilot sebagai tanda bahwa telah dilaksanakan pengecekan.

Pemeriksaan Setelah Penerbangan (After Flight Check)

4. After Flight Check dilaksanakan setelah selesai penerbangan baik di home base maupun diluar home base. Khusus untuk penerbangan di luar home base, After Flight Check dilaksanakan pada akhir rute dimana pesawat akan RON. Tujuan

a. Eksterior Inspection. b. Interior Inspection. c. Engine Inspection. d. Inspection of leakage.

Pemeriksaan Mingguan (Weekly Inspection)

5. Weekly Inspection dilaksanakan setiap minggu terhadap semua pesawat yang berstatus ‘serviceable’. Pelaksanaan Weekly Inspection dipimpin oleh JMU atau inspektor dan menjadi tanggung jawab komandan Flight Pemeliharaan untuk dilaporkan kepada Kepala Seksi Pemeliharaan. Pelaksanaan Weekly Inspection disesuaikan dengan kartu kerja, meliputi :

a. Eksterior Inspection. b. Interior Inspection. c. Engine Inspection. d. Battery Inspection e. Inspection of leakage. f. Lubricating if necessary. g. Regreasing if necessary.

Pencucian Pesawat (Aircraft Washing)

6. Washing Aircraft dilaksanakan setiap satu bulan sekali di homebase. Pencucian pesawat juga dilaksanakan apabila :

a. Pesawat melaksanakan Over Sea Mission, dengan tuuan untuk menghindari korosi.

b. Sebelum PI, dengan tujuan untuk membersihkan kotoran, oli dan grease yang sudah kurang baik sehingga pada saat pelaksanaan indock dapat mempermudah inspeksi dan diganti dengan yang baru.

Pemeliharaan Terjadwal (Periodic/Phase Inspection)

7. Pelaksanaan PI di Skadron Udara (sesuai dengan BP3A tentang batas kewenangan pemeliharaan tingkat ringan). Pelaksanaan PI dipimpin oleh seorang perwira sebagai perwira proyek (payek) dan beranggotakan Inspektor Kelaikan Udara,

a. Pre Dock. Dalam tahap ini dilaksanakan pencucian pesawat dan ground run untuk mengetahui performance awal pesawat.

b. In Dock. Dalam tahap ini dilaksanakan inspeksi yang meliputi exterior inspection, interior inspection, engine & accesories inspection, hydraulic inspection, navigation & communication system inspection, leakage inspection, penggantian oil & fuel filter, lubricating dan regreasing serta melaksanakan penindakan trouble apabila saat pre dock ditemukan trouble.

c. Post Dock. Dalam tahap ini dilaksanakan pengecekan dan ground run untuk mengetahui performance akhir setelah melewati tahap in dock. Apabila diketemukan trouble atau kekurangan dalam performance akan dilaksanakan perbaikan dan penindakan.

d. Final Check. Dalam tahap ini dilaksanakan pengecekan akhir semua sistem dan ground run untuk memastikan performance akhir pesawat.

e. Maintenance Flight/Test Flight. Dalam tahap ini dilaksanakan maintenance flight/test flight untuk mengecek performance pesawat secara terbatas (sesuai trouble shooting yang ada).

Setelah pelaksanaan PI, dikeluarkan surat kelulusan pemeliharaan yang ditandatangani oleh Payek, Inspektor Kelaikan Udara dan diketahui oleh Kepala Seksi Pemeliharaan. Surat Kelulusan Pemeliharaan tersebut ditempelkan di log book sebagai bukti bahwa pesawat sudah dinyatakan laik terbang.

Penindakan Trouble Shooting

8. Penindakan trouble shooting dilaksanakan apabila pesawat mengalami kerusakan atau memerlukan penggantian komponen sesuai dengan tingkat kewenangan yang diatur dalam BP3A. Batas kewenangan yang dapat dilaksanakan di Skadron Udara mencakup perbaikan atau penggantian komponen terbatas yang bersifat tidak mengubah struktur pesawat.

9. Pelaksanaan penindakan trouble shooting yang berada di home base dikoordinir oleh Duty Pemeliharaan, dilaksanakan oleh JMU, LM dan PJMU yang selesai melaksanakan penerbangan dengan pengawasan Inspektor Harmatsista sesuai dengan sistemnya. Pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan pada remark yang ditulis dalam log book oleh penerbang dan diterjemahkan dalam bentuk Work Order yang dikeluarkan oleh Kepala Sub Seksi Pemeliharaan. Work Order berisi tentang jenis kerusakan yang harus diperbaiki dan personel yang menangani baik inspektor maupun mekanik. Work Order disampaikan kepada Kepala Seksi Pemeliharaan atau Komandan Flight Pemeliharaan untuk pelaksanaannya. Untuk penindakan trouble apabila pesawat berada diluar home base dapat dilaksanakan oleh crew yang bersangkutan dan disahkan oleh JMU I sebagai wakil Kepala Seksi Pemeliharaan. 10. Apabila dalam penindakan trouble tersebut memerlukan penggantian komponen, Duty Pemeliharaan melaporkan kepada Kepala Seksi Pemeliharaan atau Komandan Flight Pemeliharaan untuk mendapat persetujuan dalam penggantiannya.

Mekanisme Permintaan dan Penerimaan Barang/Komponen

11. Apabila saat penindakan trouble shooting diperlukan komponen pengganti, maka mekanik segera membuat bon permintaan barang ke Titik Bekal (TB) Skadron Udara. TB kemudian mengecek stock dan mengambil ke GPL serta membuat bentuk 40200 sebagai laporan pengeluaran barang. Bentuk 40200 tersebut ditandatangani oleh mekanik, staf TB serta Kepala Seksi Pemeliharaan. Apabila GPL tidak mempunyai stock komponen yang dimaksud, TB bisa berkoordinasi dengan titik bekal Skatek dan P3 Depohar untuk mengetahui stock yang ada. Hasilnya dilaporkan kepada GPL untuk dibuatkan bentuk 40220 tentang permintaan komponen untuk dikirim ke GPL. GPL mengirimkan komponen tersebut ke TB Skadron udara dengan bentuk 40200. Untuk P3 Depohar, perlu dibuatkan telegram permintaan barang yang dibuat oleh Kasiharmatsista Lanud dan dikirim ke Komandan Depohar sebagai dasar pembuatan bentuk 40220.

Dukungan Penerbangan JMU/PJMU Inspektor &

Dalam dokumen Konsep Diktat Pemeliharaan Pesawat.doc (Halaman 44-47)