• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan II.1 Struktur Organisasi Perpusda Jateng

INTERPRETASI DAN DISKUSI TEORITIK

Berdasarkan hasil temuan dan penyajian data pada BAB III dalam penelitian ini, selanjutnya akan dilakukan interpretasi dan diskusi teoritik terhadap hasil analisis tersebut. Interpretasi ini akan membahas tentang perbedaan kualitas ruang layanan anak bagi pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dengan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur. Hasil yang didapatkan ini akan mampu menjawab apakah hasilya mendukung ataukah bertentangan dengan teori maupun penelitian yang sudah ada.

IV.1 Dimensi

Gedung perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam penyelenggaraan perpustakaan. Dalam gedung itulah segala aktivitas dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Menurut Saleh52, di dalam melakukan kegiatanya, perpustakaan perlu dilengkapi dengan sarana, antara lain sarana fisik yang berupa ruang atau gedung perpustakaan.

Selain keberadaan gedung/ ruang yang sesuai dengan keadaan perpustakaan, hal yang perlu diperhatikan adalah tata ruang. Tata ruang yang benar dan baik akan menjadikan pemustaka untuk berlama-lama di dalam perpustakaan53. termasuk kapasitas ruangan dengan manusia, jika

manusia tersebut merasa nyaman di dalamnya.

Secara keseluruhan rata-rata pada variabel dimensi berdasarkan jawaban pengunjung anak di ruang layanan anak Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah adalah 4,20 yang termasuk kategori kualitas ruang baik, sedangkan jawaban pengunjung anak di ruang layanan anak Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur adalah 4,08 yang termasuk kategori kualitas ruang baik sehingga kualitas ruang layanan anak di perpustakaan bagi pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sama

52 Abdul Rahman Saleh. 2011. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka. 53 Lasa Hs. 2008. Pedoman Perpustakaan Sekolah Muhammadiyah. Yogyakarta: Lembaga

IV-2

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR dengan kualitas ruang layanan anak bagi pengunjung anak di Dinas

Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan Tabel III.24 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar 0.097 > 0.05, maka variabel dimensi pada kualitas ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur homogen. Nilai signifikansi sebesar 0.204 > 0.05 menunjukkan bahwa variabel dimensi tidak terdapat perbedaan kualitas ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

Para pengunjung anak mengaku saat berada di ruang layanan anak merasa nyaman dan leluasa untuk bergerak pada saat hari-hari biasa namun apabila hari libur sekolah dan kebetulan ada kunjungan maka luas ruangan layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur penuh dan sesak bagi pengunjung. Luas ruangan layanan anak Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur, yaitu 13 x 8 m2. Pihak pengelola Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa timur menyiasati

kejadian tersebut yaitu dengan mengalihkan kunjungan pada ruang layanan anak dilantai dua. Ruang layanan anak di lantai dua baru ada satu tahun terakhir ini tepatnya mulai digunakan pada tahun 2016 dan hanya digunakan saat terdapat kunjungan maupun terdapat suatu acara yang diselenggarakan pihak pengelola perpustakaan. Untuk di ruang layanan anak Dinas Perpustakaan Jawa Tengah hanya memiliki satu ruangan namun ruangan tersebut cukup luas untuk sebuah ruangan layanan anak, yaitu 18 x 20 m2

dengan ukuran seluas itu mampu menampung pemustaka dengan jumlah kurang lebih 100 orang.

Aspek kualitas sebuah ruang dalam analisis ini mengenai dimensi menggunakan teori kualitas sebuah ruang arsitektur yang dikembangkan oleh Francis D.K Ching yang menyinggung pada ukuran sesuatu dibandingkan dengan suatu standart referensi atau dengan ukuran suatu yang dapat dijadikan patokan. Terdapat hubungan yang terbentuk antara bangunan dan manusia di dalamnya, yaitu berupa skala. Suatu bangunan

IV-3

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR arsitektur berada di tingkatan skala manusia jika manusia tersebut merasa

nyaman di dalamnya.

Menurut Ching54, salah satu dari aspek desain interior dalam

merancang suatu ruangan, seorang perancang interior harus mempelajari aktivitas pemakai ruangan dan menganalisis kebutuhannya. Kebutuhan luas ruangan dapat diperkirakan dari analisis aktivitas yang dilakukan oleh pemakai, jumlah orang yang dilayani dan peralatan yang digunakan didalam ruangan.

Penelitian ini membuktikan bahwa dimana kualitas ruang di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur sama-sama memiliki dimensi yang baik bagi pengunjung anak.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Fitriani55, dalam proses

perencanaan ruang faktor kenyamanan terbagi menjadi 4, yaitu: Kenyamanan ruang (spatial comfort), berkaitan dengan luas dan bentuk ruang, Kenyamanan visual (visual comfort), berkaitan dengan ketentuan standar pencahayaan. Kenyamanan yang berhubungan dengan suara

(audiobility comfort). Kenyamanan panas/ termis (thermal comfort),

berkaitan dengan aliran udara (ventilasi ,suhu, dan kelembapan udara).

IV.2 Wujud

Dalam ruang perpustakaan itulah pengguna perpustakaan maupun pustakawan beraktivitas. Dilihat dari aspek pengguna perpustakaan, perencanaan tata ruang yang baik tentunya dapat menimbulkan kesan pertama yang baik pula dimata mereka, kesan posistif dari suasana di dalam ruang perpustakaan yang mendukung serta nyaman akan menarik pemustaka untuk berkunjung kembali, berikutnya dapat memberikan sinyal positif bagi

54 Francis D.K Ching,. Op.cit., hal 270

55 Yusi Fitriani, 2008. Penerapan Arsitektur Surya Pada Menara Perkantoran di Daerah Tropis

Lembab. Universitas Indonesia. Dalam http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125670-

IV-4

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR masyarakat untuk dapat berkunjung dan memanfaatkan fasilitas dan layanan

yang disediakan di perpustakaan.

Secara keseluruhan rata-rata variabel Wujud berdasarkan jawaban pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah adalah 4,18 yang termasuk kategori kualitas ruang baik, sedangkan jawaban pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur adalah 4,08 yang termasuk kategori kualitas ruang baik sehingga kualitas ruang layanan anak bagi pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sama dengan kualitas ruang layanan anak bagi pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan Tabel III.25 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar 0,171 > 0.05, maka variabel wujud pada kualitas ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur homogen. Nilai signifikansi sebesar 0.269 > 0.05 menunjukkan bahwa indikator wujud tidak terdapat perbedaan kualitas ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

Variabel kedua dalam analisis ini mengenai wujud menggunakan teori kualitas sebuah ruang arsitekturyang dikembangkan oleh Francis D.K Ching yang berkaitan dengan bentuk ruang yang dapat diraba dan bentuk- bentuk yang terjadi dari konfigurasi tersebut dapat memberikan pengaruh baik secara fisik maupun secara psikologis kepada pengamat dan pengguna ruang.

Penelitian ini membuktikan bahwa dimana ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur sama-sama memiliki wujud yang baik dalam kualitas ruang bagi pengunjung anak. Para responden mengaku bentuk ruangan persegi panjang dengan seluruh alas dilapisi dengan karpet dan ruangan yang luas untuk pengguna membaca koleksi dengan lesehan sehingga membuat penggunanya merasa nyaman didalamnya. selain itu terdapat perabotan yang berbentuk unik di dalam ruang layanan anak pada Dinas Perpustakaan

IV-5

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR Provinsi Jawa Tengah, misalnya: bentuk meja bundar, bentuk rak buku yang

menyerupai piramid dan bentuk pembatas ruangan didesain menyerupai ombak menjadikan ruangan semakin menarik. Untuk Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur bentuk perbaotan yang unik, misalnya: bentuk rak buku menyerupai pohon, bentuk rak buku menyerupai gunungan dan bentuk jendela bulat menjadikan ruangan semakin menarik sehingga pemustaka yang berada di dalamnya merasa senang, kemudian menarik bagi pemustaka untuk berkunjung kembali, berikutnya dapat memberikan sinyal positif bagi masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan fasilitas yang terdapat pada ruang layanan anak. Hal tersebut menunjukan setelah adanya renovasi ruangan layanan anak yang menarik tersebut pada ruang layanan anak mampu meningkatkan jumlah pengunjung.

Untuk menarik perhatian anak agar berkunjung ke perpustakaan perlu direncanakan pengaturan tata ruang yang menarik dan perlengkapan perpustakaan dengan baik namun gedung perpustakaan yang dibangun hendaknya memiliki desain fungsional dari pada monumental artinya desain yang dibuat ada manfaatnya, bukanya hanya merupakan hiasan sebagai bagian sebuah monumen56.

Penelitian yang dilakukan Sriti Mayang Sari dengan judul

“Implementasi Pengalaman Ruang Dalam Desain Interior” yang

menyatakan bahwa ruang social seperti taman kanak-kanak, implementasi variabel desain yang dominan adalah warna dan bentuk, karena anak-anak sangat menyukai warna dan bentuk.57 Penelitian yang hampir sama juga

dilakukan oleh Alfian Adianto, “Pengaruh Desain Interior Perpustakaan Terhadap Tingkat Frekuensi Mengunjungi Perpustakaan” hasil penelitian ini

menunjukan bahwa ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel desain interior terhadap motivasi mengunjungi perpustakaan dengan nilai F adalah 4,056 dengan taraf signifikan sebesar 0,001, selain itu penelitian ini juga membuktikan adanya pengaruh signifikan secara parsial antara variabel

56 Sulistyo-Basuki. Op.cit. hal 118

57 Sriti Mayang Sari. 2005. Implementasi Pengalaman Ruang Dalam Desain Interior. Jurusan

IV-6

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR ruang, warna, sirkulasi udara, tata suara terhadap motivasi mengunjungi

perpustakaan.

IV.3 Permukaan

Dalam perpustakaan umum, terdapat berbagai jenis layanan dan fasilitas yang dapat membantu dan menunjang kegiatan masyarakat umum. Salah satu layanan dan fasilitas yang diberikan yaitu melalui layanan anak. Layanan anak yaitu suatu kegiatan di perpustakaan dalam rangka melayani pembaca dan pengunjung kelompok/ seksi anak-anak58. Untuk menarik perhatian anak agar berkunjung ke perpustakaan perlu direncanakan pengaturan tata ruang yang menarik dan perlengkapan perpustakaan dengan baik namun gedung perpustakaan yang dibangun hendaknya memiliki desain fungsional dari pada monumental artinya desain yang dibuat ada manfaatnya, bukanya hanya merupakan hiasan sebagai bagian sebuah monumen59.

Dengan memberikan warna dan tekstur pada permukaan- permukaan bidang pembentuk ruang (lantai, dinding dan langit-langit) akan memberikan kesan tertentu pada ruang yang bersangkutan. Kesan yang ditimbulkannya lebih bersifat psikologis daripada bersifat fisik60.

Secara keseluruhan rata-rata variabel permukaan berdasarkan jawaban pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah adalah 4,29 yang termasuk kategori kualitas ruang sangat baik, sedangkan jawaban pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur adalah 4,25 yang termasuk kategori kualitas ruang sangat baik sehingga kualitas ruang layanan anak bagi pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sama dengan kualitas ruang layanan anak bagi pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

58 Sutarno NS. Op.cit. hal 58 59 Sulistyo-Basuki. Op.cit. hal 125

IV-7

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR Berdasarkan Tabel III.26 diatas dapat diketahui bahwa nilai

probabilitas sebesar 0,068 > 0.05, maka variabel permukaan pada kualitas ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur homogen. Nilai signifikansi sebesar 0.269 > 0.05 menunjukkan bahwa indikator permukaan tidak terdapat perbedaan kualitas ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

Variabel ketiga dalam analisis ini mengenai permukaan menggunakan teori kualitas sebuah ruang arsitektur yang dikembangkan oleh Francis D.K Ching yang berkaitan dengan bidang rata di atas suatu ruang, antara lain berupa dan tekstur. Warna dan tekstur pada permukaan- permukaan bidang pembentuk ruang (lantai, dinding dan langit-langit) akan memberikan kesan tertentu pada ruang yang bersangkutan. Kesan yang ditimbulkannya lebih bersifat psikologis daripada bersifat fisik

Penelitian ini membuktikan bahwa dimana ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur sama-sama memiliki permukaan yang sangat baik dalam kualitas ruang bagi pengunjung anak.

Ruang layanan anak dapat menjadi tempat berbagai aktifitas yang bermanfaat bagi anak-anak. Biasanya anak memanfaatkan ruang layanan anak pada saat jam libur sekolah. Anak disini memanfaatkan ruang layanan anak untuk membaca, meminjam buku, mengerjakan tugas, dan bermain. Adanya keadaan atau ruang layanan anak yang baik maka anak akan merasa nyaman dan senang untuk berlama-lama di dalam ruangan.

Para pengunjung anak mayoritas mengaku senang dengan kondisi desain ruang layanan anak penuh warna. Hal tersebut terbukti mampu membuat pemustaka yang sebagian besar anak-anak merasa nyaman dan senang berlama-lama di ruangan layanan anak pada Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur. Untuk ruang layanan anak Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah seluruh dinding, tiang, dan atap didesain dengan keadaan alam hutan dan laut

IV-8

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR dengan kombinasi karakter animasi kesukaan pada saat ini, misalnya Winie

the pooh. Untuk bagian atap didesain dengan gambar langit beserta awan-

awanya dan untuk alas semua dilapisi dengan karpet. Pemberian karpet disamping untuk membikin suasana nyaman agar anak dapat leluasa bermain dan membaca. Untuk ruang layanan anak Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur didesain dengan cat warna-warni perpaduan antara warna hijau, biru, dan merah dengan lantai yang dilapisi dengan karpet lembut berwarna hijau kemudian dihias dengan rak-rak buku yang berbentuk unik. Dengan dekorasi penuh warna dan gambar ini pihak pengelola Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur terbukti mampu membuat pemustakanya yang sebagian besar anak-anak merasa nyaman berlama-lama di ruangan dan menarik bagi pemustaka untuk berkunjung kembali, berikutnya dapat memberikan sinyal positif bagi masyarakat untuk berkunjung.

Sebuah desain interior ruang harus mampu menciptakan suasana yang dapat membuat anak merasa tertarik untuk datang ke perpustakaan. Mengingat anak-anak sangat sulit untuk beradaptasi dengan suasana atau lingkungan yang belum dikenal, akan sia sia apabila program kegiatan ataupun layanan yang sudah dipersiapkan dengan baik, dan didukung dengan jenis koleksi yang beragam dan berkualitas mengalami kegagalan di dalam pelaksanaanya karena kesalahan dalam menciptakan suasana dan lingkungan yang disukai oleh anak-anak.

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Ching bagaimana warna dan tekstur dapat mempengaruhi presepsi seseorang terhadap kualitas ruang interior, selain itu juga kesan hangat dari suatu warna sejalan dengan tekstur pada alas dapat menentukan daya visual yang digunakan untuk menarik perhatian, mempertajam obyek fokusnya dan menimbulkan kesan pada ruang.61

IV-9

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR IV.4 Pembukaan

Sirkulasi udara atau yang biasa disebut dalam dunia desain interior dengan HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning) merupakan suatu yang penting dalam mendesain suatu ruangan. Sirkulasi udara sangat erat dengan kenyamanan dan kesehatan penghuni ruangan. Adanya sirkulasi udara yang cukup, membantu pertukaran udara dengan lancar, maka dapat memberikan kenyamanan dan kesegaran udara bagi staf perpustakaan maupun juga pengguna perpustakaan itu sendiri.

Secara keseluruhan rata-rata variabel pembukaan berdasarkan jawaban pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah adalah 4,16 yang termasuk kategori kualitas ruang baik, sedangkan jawaban pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur adalah 4,14 yang termasuk kategori kualitas ruang baik sehingga kualitas ruang layanan anak bagi pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sama dengan kualitas ruang layanan anak bagi pengunjung anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan Tabel III.27 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar 0,889 > 0.05, maka variabel pembukaan pada kualitas ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur homogen. Nilai signifikansi sebesar 0.855 > 0.05 menunjukkan bahwa indikator pembukaan tidak terdapat perbedaan kualitas ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

Variabel keempat dalam analisis ini mengenai pembukaan menggunakan teori kualitas sebuah ruang arsitektur yang dikembangkan oleh Francis D.K Ching yang berkaitan dengan masuknya cahaya ke dalam ruang dan memberikan penerangan pada permukaan ruang, membangun hubungan visual antara suatu ruang dengan ruang-ruang yang berdekatan, serta memberikan ventilasi alamiah dalam ruangan.

Penelitian ini membuktikan bahwa dimana ruang layanan anak di Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan Provinsi

IV-10

SKRIPSI PERBANDINGAN KUALITAS RUANG ... FAHMI AKBAR Jawa Timur sama-sama memiliki pembukaan yang baik dalam kualitas

ruang bagi pengunjung anak.

Ruang perpustakaan yang memiliki perencanaan tata ruang, dekorasi, penerangan, suhu/kelembapan udara yang baik dapat menciptakan suasana lingkungan yang aman, nyaman, memudahkan segala kegiatan dan layanan yang disediakan oleh perpustakaan. Menciptakan keadaan lingkungan yang baik dan kondusif dapat mendukung kenyamanan dan kelancaran segala aktifitas yanag berada di dalam ruangan tersebut

perpustakaan yang terang dan sejuk berkat ventilasi yang baik akan lebih besar peluangnya untuk menarik perhatian pengunjung serta

menyenangkan staf perpustakaan”. Untuk itu sirkulasi udara pada

perpustakaan perlu diperhatikan, karena selain untuk petugas dan penggunanya, penataan sirkulasi udara juga diperlukan untuk bahan pustaka.62

Hal sama juga sesuai dengan Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adrina Ayu Candra. 2013.63 Pengaruh Desain Interior Perpustakaan Terhadap Kenyamanan Pengguna Di Perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya disimpulkan bahwa ada pengaruh yang ditimbulkan oleh desain interior yang meliputi ruang, variasi, hirarki, area personal, pencahayaan, tata suara, suhu udara, perawatan, kualitas udara, gaya dan fashion terhadap kenyamanan pengguna di perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

62 Sulistyo-Basuki. Op.cit. hal 125 63 Adrina Ayu Candra. Op.cit.