• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan Kategori Kelas Perawatan

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian

Interpretasi dari penelitian yang berjudul Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang, yaitu menjawab rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada awal penelitian adalah “Seberapa BesarEfektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang?”

Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah tersebut, berdasarkan perhitungan dengan menggunakanrumus t-test satu sampel dengan uji satu pihak (one tail test) dengan uji pihak kiri bahwa harga - ttabel lebih kecil (<) dari thitung, maka hal itu dapat diartikan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak karena mencapai angka 63,31%.

Berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen 4 x 100 x35 = 14.000 (4 = nilai dari setiap jawaban sangat setuju setiap pernyataan yang ditanggapi oleh responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert. 100 =

dinyatakan kepada responden). Nilai skor dari hasil penelitian adalah sebesar 8864. Nilai Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang adalah 8864 : 14.000 = 0,6331 atau 63,31%. Interpretasi hasil penelitian ini adalah Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang mencapai angka 63,31%. Hal ini berarti program tersebut telah berjalan cukup baik. Penilaian tersebut didasarkan kepada indikator dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa jumlah skor hasil penelitian ini adalah 8864.

4.7 Pembahasan

Sebelumnya peneliti akan membahas mengenai perhitungan uji hipotesis dimana dalam pengujian tersebut didapat hipotesis kerja (Ha) ditolak dan hipotesis nol (H0) diterima. Hasil ini memberikan arti Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang telah mencapai 63,31%. Hal ini menandakan bahwa ternyata Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang cukup baik.

Hasil perolehan perhitungan tersebut didapat berdasarkan perhitungan yang telah digunakan dengan menggunakan data yang diperoleh oleh peneliti. Skor ideal instrumen adalah 4 x100 x 35 = 14.000 (4 = nilai tertinggi dari setiap pernyataan yang dinyatakan oleh responden, 100 = jumlah anggota sampel yang dijadikan responden, 35 = jumlah pernyataan yang dinyatakan oleh setiap responden). Hasil kuesioner pada tahap pengumpulan data adalah sebesar 8864 :

pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Indikator Hasil Penelitian

No Nilai Penjelasan

1 0% > 25% Sangat Tidak Efektif

2 25%≥50% Tidak Efektif

3 50%≥75% Cukup Efektif

4 75%≥100% Sangat Efektif

(Sumber : Pengelolaan Data, 2017)

Berdasarkan Tabel tersebut maka diperoleh hasil penelitian yang menjelaskan bahwa Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam meningkatkan Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang sudah cukup baik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori dari Makmur, dimana dalam teori ini terdapat tiga indikator untuk melakukan penelitian. Yaitu indikator Ketepatan penetuan waktu, Ketepatan perhitungan biaya, Ketepatan dalam pengukuran, Ketepatan dalam menentukan pilihan, Ketepatan berpikir, Ketepatan dalam melakukan perintah, Ketepatan dalam menentukan tujuan dan Ketepatan sasaran. Adapun hasil yang diperoleh dalam perolehan persentasi dari setiap indikator yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. indikator ketepatan penentuan waktu peneliti membuat pernyataan sebanyak 5 item yang terdiri dari item 1,2,3,4, dan 5 dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 5 pernyataan yaitu 381 + 252 + 170 + 240 + 316 = 1359, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor sebesar 1359 dari keseluruhan skor ideal sebesar 2000 (4 x 5 x 100 = 2000) yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari

dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah 1359 : 2000 = 0,6795 X 100% = 67,95 %, sehingga dalam hal ini berarti indikator ketepatan penentuan waktu Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

2. indikator ketepatan perhitungan biaya peneliti membuat pernyataan sebanyak 5 item yang terdiri dari item 6,7,8,9, dan 10 dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 5 pernyataan yaitu 214 + 305 + 242 + 275 +234 = 1270, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor sebesar 1270 dari keseluruhan skor ideal sebesar 2000 (4 x 5 x 100 = 2000), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah 1270 : 2000 = 0,635 X 100% = 63,5%, sehingga dalam hal ini berarti ketepatan perhitungan biaya Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

3. indikator Ketepatan dalam pengukuran peneliti membuat pernyataan sebanyak 4 item yang terdiri dari item 11,12,13, dan 15 dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan

285 = 1071, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor sebesar 1071 dari keselurhan skor ideal sebesar 1600 (4 x 4 x 100 = 1600), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah 1071 : 1600 = 0,6693 X 100% = 66,93%, sehingga dalam hal ini berarti indikator Ketepatan dalam pengukuran Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

4. indikator Ketepatan dalam menentukan pilihan peneliti membuat pernyataan sebanyak 5 item yang terdiri dari item 15,16,17, 18 dan 19 dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 5 pernyataan yaitu 218 + 281 + 280 + 276 + 185 = 1071, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor sebesar 1071 dari keselurhan skor ideal sebesar 2000 (4 x 5 x 100 = 2000), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah 1071 : 2000 = 0,5353 X 100% = 53,55%, sehingga dalam hal ini berarti indikator Ketepatan dalam menentukan pilihan Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

5. indikator Ketepatan berpikir peneliti membuat pernyataan sebanyak 5 item yang terdiri dari item 20,21,22, 23 dan 24 dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 5 pernyataan yaitu 237 + 271 + 227 + 262 + 265 = 1262, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor sebesar 1262 dari keselurhan skor ideal sebesar 2000 (4 x 5 x 100 = 2000), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah 1262 : 2000 = 0,631 X 100% = 63,1%, sehingga dalam hal ini berarti indikator Ketepatan berpikir Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

6. indikator Ketepatan dalam melakukan perintah peneliti membuat pernyataan sebanyak 3 item yang terdiri dari item 25,26 dan 27 dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 3 pernyataan yaitu 241 + 270 + 203 = 714, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor sebesar 714 dari keseluruhan skor ideal sebesar 1200 (4 x 3 x 100 = 1200), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor

714 : 1200 = 0,595 X 100% = 59,5%, sehingga dalam hal ini berarti indikator Ketepatan dalam melakukan perintah Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

7. indikator Ketepatan dalam menentukan tujuan peneliti membuat pernyataan sebanyak 4 item yang terdiri dari item 28,29,30 dan 31 dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 4 pernyataan yaitu 270 + 213 + 263 +269 = 1015, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor sebesar 1015 dari dari keseluruhan skor ideal sebesar 1600 (4 x 4 x 100 = 1600), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah 1015 : 1600 = 0,6343 X 100% = 63,43%, sehingga dalam hal ini berarti indikator Ketepatan dalam menentukan tujuan Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

8. indikator Ketepatan sasaran peneliti membuat pernyataan sebanyak 4 item yang terdiri dari item 32,33,34 dan 35 dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 4 pernyataan yaitu 259 + 270 + 258 + 248 =

1035 dari keselurhan skor ideal sebesar 1600 (4 x 4 x 100 = 1600), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah 1035 : 2000 = 0,5175 X 100% = 51,75%, sehingga dalam hal ini berarti indikator ketepatan sasaran Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang sudah cukup efektif, hal ini dimungkinkan karena keterbatasan yang diperoleh oleh peneliti yang menjadi observan non partisipan, sehingga selain masalah tersebut pada tahap pernyataan kuesioner kurang mendalam untuk mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya dari responden. Untuk lebih jelasnya dapat kita lakukan dengan menganalisis perdimensi indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu Ketepatan penetuan waktu, Ketepatan perhitungan biaya, Ketepatan dalam pengukuran, Ketepatan dalam menentukan pilihan, Ketepatan berpikir, Ketepatan dalam melakukan perintah, Ketepatan dalam menentukan tujuan, dan Ketepatan sasaran. Untuk lebih jelasnya peneliti membuat Tabel 4.7sebagaimana berikut untuk kemudian dianalisis :

No

indikator Keterangan Persentase

1 Ketepatan penetuan waktu. 67,95%

2 Ketepatan perhitungan biaya. 63,5%

3 Ketepatan dalam pengukuran. 66,93%

4 Ketepatan dalam menentukan pilihan. 53,55%

5 Ketepatan berpikir. 63,1%

6 Ketepatan dalam melakukan perintah. 59,5%

7 Ketepatan dalam menentukan tujuan. 63,43%

8 Ketepatan sasaran. 52,75%

(Sumber Pengelolaan Data Tahun 2017)

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, untuk menjawab identifikasi masalah yang peneliti buat pada saat observasi awal penelitian dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang terdapat dalam Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah Jaminan Kesehatan Nasional bagi Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang antara lain sebagai beikut :

1. Faktor Pendorong.

a. Adanya keterlibatan RT/RW setempat dalam melakukan pengawasan secara setiap tahunnya, dimana dalam hal ini pengawasan dilakukan untuk memastikan kepatuhan peserta dalam memberikan konstribusi berupa iuran yang dibayarkan tepat waktu sehingga dapat mendorong Efektivitasnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional bagi Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang.

dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional menjadi efektif karena keberadaannya dibutuhkan oleh beberapa masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah dimana program ini menjadi angin segar yang dapat menjawab permasalahan kebutuhan pelayanan medis masyarakat yang dikarenakan oleh biaya berobat dan perolehan pelayanan medis yang dibutuhkan harus mengeluarkan biaya yang dapat dikatakan mahal.

c. Pelayanan medis yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan kepada pesertanya pada umumnya terdapat keunggulan yang dimiliki dimana dalam hal ini keunggulan yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional adalah ruang lingkup dari pelayananan yang diberikan lebih luas dari pada asuransi konvensional dan tidak terdapat batasan dalam biaya yang harus dikeluarkan oleh pesertanya selain itu premi yang harus dikeluarkan dapat dikatakan lebih murah dari asuransi konvensional sehingga yang positif dalam strategi yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan suntuk memperluas kepesertaannya.

d. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional mempersilahkan kepada masyarakat untuk memilih tempat fasilitas pelayanan

Jaminan Sosial Kesehatan dimana dalam hal tersebut masyarakat dapat memilih klinik ataupun puskesmas yang tersebar diseluruh Kota Serang sesuai dengan domisili dari tempat tinggal peserta.

e. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional memiliki manfaat yang cukup banyak bagi masyarakat dimana dalam hal ini terdapat pelayanan medis dan pelayanan non medis yang dapat dperoleh masyarakat.

2. Faktor Penghambat.

a. Penetapan komposisi premi dengan tiga kategori pembayaran yang akan berdampak pada kelas pelayanan yang akan diperoleh akan memberikan dampak terhadap kualitas yang akan diberikan kepada peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nasional selaku pelanggan, sehingga hal tersebut akan berdampak kepada diskriminasi pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang akan berdampak buruk terhadap kepesertaan itu sendiri.

b. Ketidakpatuhan masyarakat dalam membayar iuran tepat waktu itu sendiri akan berdampak kepada penonaktifan kartu yang berakibat penolakan atau tidak diterimanya pelayanan kesehatan medis serta diterapkannya sistem denda maka akan

Kesehatan tidak akan mampu untuk menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional secara efektif.

c. Tidak adanya sanksi yang tegas oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan kepada masyarakat yang belum menjadi pesertanya sehingga akan berdampak penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional tidak berjalan efektif dikarenakan ketidakpahaman masyarakat manfaat jangka panjang yang akan diperoleh.

d. Sering terjadinya penolakan terhadap pelanggan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan kelas terendah oleh beberapa Rumah Sakit dengan alasan bahwa ruang yang disediakan telah penuh yang sepatutnya tidak terjadi dimanakan dalam hal tersebut peneliti simpulkan dari jumlah klaim yang diperoleh untuk rumah sakit terlalu kecil dan penolakan tersebut dilakukan untuk menjaga arus keuangan. e. Kurangnya kordinasi yang dilakukan kepada Dinas Sosial dan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam menentukan siapa saja masyarakat yang berhak dibantu untuk dimasukan menjadi anggota Peserta Bantuan Iuran (PBI) yang akan dibantu oleh pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.

PENUTUP

Dokumen terkait