• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interpretasi Intra Subjek

Dalam dokumen Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria (Halaman 100-108)

BAB IV ANALISA DATA PENELITIAN

A. Responden I (P.S)

4. Interpretasi Intra Subjek

Tabel 5.

Kepuasan Perkawinan P.S

Aspek Kesimpulan Konfirmasi Teoritis

Sebelum Perkawinan

Alasan menikah untuk mendukung pekerjaan.

Awal Perkawinan P.S naik jabatan dan langsung

memiliki anak. Awal perkawinan pasangan memiliki kesibukan masing-masing

Hubungan komunikasi bersifat intens setiap harinya.

Permasalahan-permasalahan kecil terkadang timbul, namun tidak mengakibatkan

permasalahan besar.

P.S terbuka terhadap pasangan. Namun pasangan sering tidak menceritakan mengenai

permasalahan keluarga besarnya. Masa Bekerja

Kepuasan perkawinan Komunikasi

P.S memilih untuk tidak menceritakan dari pada harus

Komunikasi cukup baik meski pasangan tidak terlalu terbuka dalam hal anak dan masalah keluarga pasangan. Namun rasa percaya, empati dan saling mendengarkan serta mendukung menyebabkan adanya kepuasan

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009

berbohong kepada pasangan. Pasangan sering tidak mengatakan yang sebenarnya mengenai

perkembangan anak-anak. Selain mengenai anak-anak dan keluarga besar, P.S mempercayai pasangan.

P.S mengetahui ketika pasangan sedang bermasalah dan berusaha membantu.

Pasangan dan P.S saling

mendengarkan setiap komunikasi

1999)

Aktivitas waktu luang

Sebagian aktivitas dilakukan personal dan kebanyakan waktu luang atas keputusan bersama.

Menurut Skolnick (dalam Lefrancois, 1984) salah satu hal yang mempengaruhi kepuasan perkawinan ialah saling menikmati waktu bersama

Orientasi Agama

Pasangan peduli terhadap hal-hal keagamaan dan pendidikan agama kepada anak-anak.

Menurut Skolnick (dalam Lefrancois, 1984)

umumnya setelah menikah Orangtua akan

mengajarkan dasar-dasar dan nilai-nilai agama yang dianut kepada anaknya dan membiasakan diri

beribadah dan melaksanakan ajaran

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009

agama. Resolusi terhadap

Konflik

Pasangan tidak terbuka terhadap beberapa konflik sehingga sulit mencari solusi terbaik.

Kurang puas terhadap perkawinan saat menghadapi konflik. Menurut Skolnick (dalam Lefrancois, 1984) diperlukan adanya keterbukaan pasangan untuk memecahkan masalah untuk mendapatkan solusi terbaik. Pengaturan Keuangan

Pemasukan sesuai dengan pengeluaran keluarga. Pasangan mampu mengelola keuangan dengan baik.

Olson & Fowers (dalam Fournier, 1983) kepuasan perkawinan dipengaruhi bagaimana menilai sikap dan cara pasangan mengatur keuangan. Orientasi

Seksual

Hubungan seksual bersifat intens dan menyenangkan.

Menurut Olson & Fowers (dalam Fournier, 1983), pasangan mencapai kepuasan perkawinan ketika pasangan dapat mencapai kepuasan seksual.

Keluarga dan Teman

Intensitas bertemu dengan keluarga besar sangat sedikit karena kesibukan P.S. permasalahan keluarga besar pasangan terkadang berakibat pada

Perkawinan akan

cenderung lebih sulit jika salah satu pasangan mudah dipengaruhi oleh

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009

hubungan P.S dengan pasangan. P.S menghabiskan waktu bersama teman dengan berolah raga dan pada acara-acara tertentu seperti undangan pernikahan

keluarganya (Hurlock, 1999)

Kepribadian P.S ialah orang yang keras dan

disiplin sedangkan pasangan orang yang lambat dan suka telat sehingga sering membuat pertengkaran.

Pada dasarnya sebuah perkawinan terdiri dari dua orang yang mempunyai kepribadian, sifat dan karakter yang berbeda (Rini, 2001).

Peran Selain mencari nafkah untuk

keluarga, P.S juga mendidik dan membesarkan anak-anak. Pasangan juga bekerja sama dengan P.S dalam mendidik anak-anak serta mengurus kebutuhan rumah tangga.

Menurut Sadli (Anggraini, 1995) perkawinan

merupakan perpaduan dan interaksi antara dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai peranan sendiri-sendiri sebagai suami istri.

Anak Kurang puas hubungan dengan anak

disebabkan intensitas pertemuan yang jarang (satu kali dalam seminggu). P.S lebih memberikan aturan-aturan disiplin kepada anak sedangkan pasangan lebih memberikan kebebasan terhadap anak yang terkadang menyebabkan perselisihan

Menurut Hoyer (1999) perbedaan pengasuhan dalam membesarkan anak berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan.

Tipe Perkawinan semasa bekerja

Pasangan jarang bertengkar, perkawinan berlangsung aman dan

Passive-Congenials

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009

tertib, berbagi minat bersama dan mengasuh anak bersama.

(dalam Lafrancois, 1984)

Beban pekerjaan yang tidak ada lagi, membuat P.S lebih tenang dan lepas dalam berkomunikasi dengan pasangan.

P.S menjadi lebih terbuka terhadap pasangan dan pasangan juga menjadi lebih terbuka mengenai permasalahan keluarga.

P.S menjadi lebih jujur dalam berkomunikasi dan sama halnya dengan pasangan.

P.S menjadi lebih mempercayai pasangan karena pasangan lebih terbuka dan jujur mengenai permasalahannya.

Meskipun P.S mengetahui pasangan sedang mengalami masalah, namun apabila pasangan tidak ingin

menceritakan, P.S percaya pasangan dapat memecahkan permasalahannya sendiri.

Komunikasi yang baik, membuat P.S dan pasangan menjadi saling

mendengarkan. Setelah Pensiun

Kepuasan Perkawinan Komunikasi

Komunikasi yang baik dilihat dari saling terbuka pasangan, rasa percaya, empati dan saling mendengarkan serta mendukung menyebabkan adanya kepuasan perkawinan. (Laswell, 1999) Aktivitas waktu luang

Aktivitas mengurus ladang menjadi sangat menyenangkan bagi P.S dan

Menurut Skolnick (dalam Lefrancois, 1984) salah

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009

merawat tanaman di taman rumah. P.S masih bermain tenis dan voli bersama teman-teman

satu hal yang mempengaruhi kepuasan perkawinan ialah Individu dan pasangan saling menikmati waktu bersama Orientasi

Agama

P.S semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah yang menjadi lebih baik. Aktivitas agama bersama anak-anak

Menurut (Hoyer, 1999) setelah pensiun individu menjadikan diri mereka lebih baik.

Resolusi terhadap Konflik

Menghadapi permasalahan keluarga, P.S menyerahkan kepada pasangan dan pasangan mengatur pembagian keuangan keluarga.

Menurut Skolnick (dalam Lefrancois, 1984)

Bagaimana

mempercayakan pasangan dalam mengatasi

permasalahan dan Olson & Fowers (dalam Fournier, 1983) kepuasan

perkawinan dipengaruhi bagaimana menilai sikap dan cara pasangan mengatur keuangan. Pengaturan

Keuangan

Pemasukan bulanan dari tunjangan pensiunan perusahaan dan

keuntungan dari ladang.

Pengaturan keuangan diatur oleh pasangan.

Menurut Geishaw (2000) sebagian dari pensiunan masih dapat bekerja dengan baik.

Orientasi Seksual

Intensitas berkurang karena P.S sering berada di ladang dan pasangan di Medan namun hubungan masih

Menurut Skolnick (dalam

Lefrancois, 1984) Kepuasan seksual dapat

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009

menyenangkan. terus meningkat seiring

berjalannya waktu. sehingga dapat tercipta kepuasaan bagi pasangan suami istri.

Keluarga dan Teman

Intensitas dengan keluarga besar masih dengan waktu yang terbatas karena P.S sering berada di ladang dan hubungan dengan teman-teman masih dibina dengan bermain tenis bersama ataupun pengajian.

Menurut Olson & Fowers (dalam Fournier, 1983) hubungan yang baik dengan keluarga besar dapat mempengaruhi kepuasan perkawinan.

Kepribadian Pasangan sudah mulai dapat

menyeimbangi disiplin P.S dan P.S sudah mulai dapat memaklumi pasangan yang sering terlambat.

Menurut Skolnick (dalam

Lefrancois, 1984) Pernikahan kedua pasangan akan semakin

meningkat seiring dengan berjalannya waktu

Peran P.S saat ini bertanggung jawab

menafkahi pasangan namun anak-anak sudah dapat mandiri secara financial

Menurut (Hoyer dkk, 1999). Pada saatnya anak tumbuh besar dan menjadi mandiri secara keuangan dari orang tua

Anak Hubungan dengan anak-anak

semakin tenang dan santai dalam komunikasi meskipun terpisah jarak dimana anak-anak sudah bekerja di Jakarta dan anak sulung sudah menikah.

Berdasarkan Duvall (dalam Clyton, 1975) pasangan berada pada Tahap 7 dalam siklus kehidupan yaitu Keluarga dimana semua anak sudah meninggalkan

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009

Setelah pensiun, P.S berharap agar putri bungsunya yang sudah cukup umur agar segera menikah.

rumah sampai masa pensiun

Tipe Perkawinan setelah pensiun

Pasangan jarang bertengkar, perkawinan berlangsung aman dan tertib, berbagi minat bersama dan mengasuh anak bersama.

Passive-Congenials

menurut, Cuber dan Harrof (dalam Lafrancois, 1984)

Fase kehidupan pensiun

Individu mulai mengembangkan

suatu asset criteria pemilihan aktivitas, dimana merasa dapat hidup tentram dengan pilihannya.

Stability Phase

berdasarkan Achley (1983)

Masa penyesuaian terhadap pensiun

Pensiun tidak membawa dampa personal penting, individu mampu

kembali untuk bekerja dan

mencurahkan lebih banyak waktu dan ketrampilan, hobi dan minat khusus.

Contimation berdasarkan

Hoyer (1999)

Gaya hidup setelah pensiun

Individu mengalokasikan waktunya secara seimbang antara keluarga, pekerjaan dan hiburan.

Balanced Investment

berdasarkan Kelly (dalam Papalia, 1998)

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009

B. Responden II. (E.D)

Dalam dokumen Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria (Halaman 100-108)

Dokumen terkait