• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interpretasi Matematis

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

F. Interpretasi Matematis

Berdasarkan hasil regresi data yang diperoleh maka dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Koefisien modal bertanda positif sebesar 1,415073. Hal ini dapat diartikan bahwa bila modal mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan menaikkan keuntungan sebesar 1,4150573%. Sebaliknya jika modal mengalami penurunan 1% maka akan menurunkan tingkat keuntungan sebesar 1,4150573%.

2. Koefisien tenaga kerja bertanda negatif sebesar -0,315247. Hal ini dapat diartikan bahwa bila biaya untuk tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan menurunkan tingkat keuntungan sebesar 0,315247%.

3. Koefisien bahan baku bertanda negatif sebesar -0,189486. Hal ini dapat diartikan bahwa bila bahan baku mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan menurunkan keuntungan sebesar 0,189486%.

Dari hasil analisis dan pembahasan tersebut diatas dapat dinterprestasikan bahwa secara ekonomi usaha batik di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Klaten sebagai berikut:

1. Pengaruh modal terhadap keuntungan pengusaha batik

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel modal dengan tingkat signifikansi 5% berpengaruh signifikan dan positif terhadap keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten. Semakin besar modal maka tingkat keuntungan akan semakin besar. Koefisien modal bertanda positif diperoleh hasil sebesar 1,415073. Hal ini dapat diartikan bahwa bila modal mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan meningkatkan keuntungan pengusaha sebesar 1,415073%.

Antara modal dan keuntungan pengusaha batik mempunyai hubungan yang positif karena adanya penambahan modal, sehingga para pengusaha akan dapat menambah perluasan usaha batiknya, misalkan dengan menambah jumlah bahan baku, peralatan produksi dan lain sebagainya. Dengan demikian maka kapasitas produksi batik akan meningkat. Dengan adanya tambahan kuantitas produksi batik, maka keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat akan meningkat.

Dalam hal penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang sama dengan penelitian Putra (2010) yang menyatakan dalam penelitiannya

keutungan. Begitu pula dengan penelitian dari Ramadhan (2009) dan Nisa (2011) yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa modal berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat keuntungan.

2. Pengaruh jumlah biaya tenaga kerja terhadap keuntungan pengusaha batik

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja dengan tingkat signifikansi 5% signifikan dan negatif terhadap keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten. Koefisien biaya tenaga kerja bertanda negatif diperoleh hasil sebesar -0.315247. Hal ini dapat diartikan bahwa jumlah biaya tenaga kerja dan keuntungan pengusaha industri batik mempunyai hubungan yang searah yaitu dengan penambahan biaya tenaga kerja sebesar 1% mengakibatkan penurunan keuntungan pengusaha industri batik sebesar -0.315247 %.

Hal ini berarti, jika jumlah biaya tenaga kerja bertambah, maka akan mengakibatkan keuntungan pengusaha menurun. Dengan skala produksi yang sama apabila terjadi perubahan biaya tenaga kerja maka akan berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh, semakin banyak biaya tenaga kerja yang dikeluarkan maka akan semakin kecil atau berkurang keuntungan yang diperoleh pengusaha batik.

Dalam penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang sama dengan penelitian dari Nisa (2011) yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel tenaga kerja signifikan terhadap tingkat keuntungan.

3. Pengaruh bahan baku terhadap keuntungan pengusaha batik

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bahan baku dengan tingkat signifikansi 5% berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten.

Apabila pengusaha menaikkan biaya bahan baku maka tingkat keuntungan akan menurun. Koefisien bahan baku bertanda negatif diperoleh hasil sebesar -0.189486. Hal ini dapat diartikan bahwa bila bahan baku mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan menurunkan laba usaha sebesar -0.189486%.

Hal ini berarti, jika bahan baku bertambah, maka akan mengakibatkan keuntungan pengusaha menurun. Kondisi tersebut terjadi karena bertambahnya bahan baku tanpa disertai dengan bertambahnya modal dan tenaga kerja maka hanya akan menambah jumlah pengeluaran untuk proses produksi, dengan bertambahnya biaya untuk produksi maka akan mengurangi tingkat keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten.

penelitian dari Ramadhan (2009) yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel biaya bahan baku signifikan terhadap tingkat keuntungan.

commit to user BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 23 pengusaha industri batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten, maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Variabel modal berpengaruh signifikan dan positif terhadap keuntungan pengusaha batik di Desa jarum Kecamatan Bayat, Klaten pada signifikansi 5%. Baik secara teori dan kenyataannya, modal berpengaruh signifikan dan positif terhadap keuntungan, atau penambahan pada modal pengusaha industri batik akan menyebabkan keuntungan pengusaha industri batik akan bertambah pula.

2. Variabel jumlah biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten pada tigkat signifikansi 5%. Baik secara teori maupun kenyataan, biaya tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat keuntungan pengusaha batik. Hal ini berarti, jika jumlah biaya tenaga kerja bertambah, maka akan mengakibatkan keuntungan pengusaha menurun dengan asumsi skala produksi yang sama apabila terjadi perubahan biaya tenaga kerja maka akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh.

3. Variabel bahan baku berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat Klaten pada

baku berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat keuntungan pengusaha batik. Hal ini berarti, jika bahan baku bertambah, maka akan mengakibatkan keuntungan pengusaha menurun dengan asumsi skala produksi yang sama apabila terjadi perubahan biaya bahan baku maka akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh.

4. Dilihat dari kofisien regresinya, variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten adalah modal. Berarti hal ini sesuai dengan hipotesis dalam penelitian.

B. Saran

1. Faktor modal mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keuntungan pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Maka disarankan kepada para pengusaha batik untuk meningkatkan modalnya dengan harapan keuntungan yang diperoleh pengusaha semakin meningkat, namun jika para pengusaha kesulitan untuk menambah modalnya maka dapat mencari tambahan modal dari sumber lain yaitu seperti pinjaman dari bank maupun koperasi.

2. Perlunya pemerintah Kabupaten Klaten untuk memberikan bantuan modal kepada para pengusaha batik dengan memberikan bantuan kredit lunak dengan cara memberikan kredit dengan bunga yang rendah kepada pengusaha batik di Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten.

3. Perlu adanya bantuan pemerintah dan pengusaha untuk memberikan pembinaan dan pelatihan kepada para pekerja agar dapat meningkatkan ketrampilan dan produktifitas para pekerja, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi batik.

4. Perlu adanya bantuan pemerintah untuk memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada para pengusaha dalam proses pemasaran dengan memanfaatkan teknologi seperti pemasaran melalui internet. Pemerintah Kabupaten perlu mengikutsertakan hasil produksi pengusaha dalam pameran baik lokal, nasional, maupun internasional agar produknya dikenal masyarakat secara luas sehingga akan meningkatkan hasil penjualan sehingga keuntunganpun meningkat.

Dokumen terkait