• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERUPSI F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 60-65)

Pimpinan, Pimpinan, interupsi Pimpinan melalui Pimpinan. KETUA RAPAT:

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

Ya sedikit saja tadi karena ini menyangkut tadi Pak Menteri sampaikan. Saya terima kasih Pak Menteri, artinya Pak Menteri sampaikan sudah banyak program di kami di Papua.

Yang ingin saya sampaikan tadi bahwa program yang kami dari kami, kami juga kan ke dapil sesuai dengan Undang-undang MD3. Kalau tadi Bapak sampaikan saya belum, kalau program dari Bapak kami sudah dapat seperti rumah susun betul, rumah khusus, itu program yang Bapak buat kami tentukan lokasi. Oke, tapi khusus yang kami usulkan karena kami ke Dapil, kami kunjungan kerja resmi dari dari Komisi itu belum pernah ada masuk dan satu lagi yang paling penting tadi kita bicara soal BSPS Pak Menteri, saya punya BSPS yang saya sampaikan ke daerah-daerah khususnya daerah yang sangat tertinggal. Itu sampai Bupati bilang nggak perlu kamu bawa itu ke sini karena bikin masalah baru, karena nilainya Pak Menteri, Pak Menteri tahu nilai kemahalan di kami sangat tinggi. Kalau cuma 20 Juta dia buat apa? 20 juta dia buat apa? Jadi ini-ini masalah. Jadi maka tadi saya sampaikan harus ada deskresi khusus untuk itu.

Kalau tingkat kemahalan di Papua itu kita perbandingkan dengan di Jawa daerah lain, maka 20 juta itu tidak cukup harus dinaikan Pimpinan.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Oke, paham Bapak.

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW): Terima kasih Pimpinan.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Kalau Rusus pasti sudah ada kemahalannya, tapi kalau BSPS saya belum melihat itu.

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

Nah itu masih sama, kami dapat masih sama semua.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Oke, oke. Bapak yang nentuin. F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Komisi V yang nentukan. F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

Ya, terima kasih. KETUA RAPAT:

Baik, nanti kita bahas khusus Pak ya.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Ya oke.

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

Dan satu lagi Pak Ketua, bagaimana Kepala Bappenas bisa sampaikan membuat daerah kumuh baru, mungkin ekspektasi beliau bahwa BSPS itu membangun rumah baru bukan merenovasi, maka kalau membangun rumah baru betul berarti kawasan kumuh karena bangunnya tidak sampai ini. Jadi pemikirannya mungkin seperti itu menurut saya, jadi dia bilang bangun daerah kumuh baru.

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Silakan lanjut Pak Menteri.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Terima kasih Pak Roberth.

Jadi kalau yang BSPS yang kami kemarin three parted dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan, beliau juga menarik bukan bukan menarik tapi juga kami komunikasikan bahkan beliau ingin tadi yang disampaikan Bu Wahyuni atau Bu Novita ya di sini hanya dua ini yang saya selalu ingat. Jadi bahkan yang dari Kementerian Sosial ingin dimasukkan ke PU bukan kebalik, itu yang sampaikan.

Saya kira teman-teman Dirjen kemarin juga ingat bahwa mereka beliau menyampaikan pada Deputi Prasarananya mungkin gak Kementerian Sosial yang direncanakan bedah rumah namanya, jadi mungkinkah dipindahkan ke PU. Itu menurut beliau pada three parted kemarin.

Kemudian tentang IKN. IKN ini memang kami sedang mempersiapkan software-nya, tapi menunggu pengesahan undang-undangnya dan nanti beliau sendiri yang akan mengumumkan Bapak Presiden. Sekarang kami ini anggarannya belum ada ya, bahkan yang namanya Pagu Indikatif 2022 ini ada catatannya, itu belum termasuk yang IKN, belum termasuk food estate, belum termasuk di kawasan integrated terpadu, Kawasan Industri Terpadu. Tiga hal itu yang dicatatkan di dalam SKB Menteri Keuangan dan Menteri Bappenas itu Pak. Jadi kalau IKN-nya kami sedang menyiapkan untuk ground breaking-nya, istana, jalan dan air sebagai drainase, tapi itu sedang kami siapkan software-nya saja desainnya, tapi nanti menunggu pengesahan undang-undangnya dari DPR. Saya kira itu yang bisa kami laporkan.

Kemudian untuk flyover ini tadi Pak supaya nanti ada kan sebentar lagi ada dengan Pak Menteri Perhubungan, flyover antara Jakarta-Surabaya itu mestinya sudah dalam satu integrasi dengan meningkatkan peningkatan kereta api semi cepat dari Jakarta ke Surabaya yang akan didanai oleh CIK. Studinya sudah dilaksanakan ada sekitar 89 flyover kalau tidak keliru untuk meniadakan simpang sebidang antara jalan dan kereta api. Jadi tidak satu-satu bukan rupiah murni tapi dengan CIK. Nanti Bapak Ibu bisa tanyakan pada Menhub progress studinya.

Demikian juga dengan ODOL ini Pak Over Dimension ini juga kami dengan Menhub dan Menteri Perindustrian mestinya harus diberlakukan 2021 ini, tapi Perindustrian minta diundur 2023 untuk penerapan regulasi ODOL ini Bapak, ODOL, ODOL.

Kemudian untuk Pak Ishak Mekki, saya sangat terima kasih Pak informasi tentang Jembatan Empat Lawang yang sedang on under construction 70% itu, nanti akan kita kami tindaklanjuti Pak, termasuk blacklist yang disampaikan oleh informasi blacklist oleh Pak Andi Aras, saya kira ada. WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E., M.Si./F-P.GERINDRA):

Iwan Pak, Andi Iwan.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Pak Iwan, ya Iwan Andi Aras kan. Mohon maaf Bapak mohon maaf. Saya kira itu Pak yang kami tanggapi. Mudah-mudahan nanti RDP-RDP yang akan dilakukan dalam penganggaran 2022 ini menjadi lebih baik, tidak hanya komunikasi kami dengan Komisi V, tapi juga figure programming sehingga InshaAllah komplain-komplain bisa berkurang. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf.

KETUA RAPAT:

Baik, mempersingkat waktu langsung kesimpulan Mbak.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E., M.Si./F-P.GERINDRA):

Sebelum kesimpulan bisa interupsi sedikit tidak ya? KETUA RAPAT:

Panjang jugalah itu.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E., M.Si./F-P.GERINDRA):

Sembari di ini, saya cuma mau bilang kalau tadi Pak siapa, Pak Sigit Dirjen yang terbaik itu Pak Khalawi, kalau saya Dirjen terbaik Pak Jarot Pak, walaupun yang lain-lainnya juga baik gitu. Itu saja.

KETUA RAPAT:

Sudah, sudah, sudahlah jangan panjang, nanti pulang pusing Dirjen-nya semua. Nah yang terbaik MenteriDirjen-nyalah milih Dirjen-Dirjen-nya kan, sudah selesai kan. Terbaik Menterinya itu, sudah oke, baik kesimpulan. Ini Draft Kesimpulan Rapat kita hari ini.

Yang pertama, Komisi V DPR RI memahami Pagu Indikatif Tahun 2022 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor S-361/MK.02/2021 dan B.238/M.PPM/D.8/PP.04.02/04/2021 tanggal 29 April 2021, sebagai berikut:

Kementerian, Kementerian PUPR Pagu Indikatif Tahun 2022 Rp100.459.610.270.000,-. Selanjutnya Komisi V DPR RI bersama dengan Kementerian PUPR akan memperjuangkan kenaikan anggaran untuk membiayai program-program prioritas nasional dan program berbasis masyarakat, sesuai mekanisme pembahasan RUU tentang APBN di DPR RI. Ini normatif ini. Setuju ya? Setuju? Baik.

(RAPAT: SETUJU)

Yang ke dua, saya nanya Anggota dulu ini, nanti saya minta persetujuan Pak Menteri.

Yang ke dua, Komisi V DPR RI sepakat dengan Kementerian PUPR untuk menyesuaikan alokasi Pagu Anggaran Belanja dalam Penyusunan Program dan Kegiatan pada RKA-K/L RAPBN Tahun 2022 berdasarkan usulan dan hasil kunjungan kerja Komisi V DPR RI dalam memperjuangkan program pembangunan yang berskala nasional, termasuk program

pembangunan yang merupakan aspirasi daerah pemilihan sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

Setuju? Kalau tidak setuju rubah undang-undangnya kita. Baik. (RAPAT: SETUJU)

Pak Menteri? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Sudah. Baik Bapak Ibu sekalian, dengan disepakatinya kesimpulan rapat ini.

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 60-65)

Dokumen terkait