• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RAPAT KERJA KOMISI V DPR RI

DENGAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tahun Sidang : 2020-2021 Masa Persidangan : V

Rapat ke- : 4

Jenis Rapat : Rapat Kerja Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Rabu, 2 Juni 2021

Waktu : Pukul 10.10 s.d. 13.30 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat : Lasarus S.Sos., M.Si./Ketua Komisi V DPR RI/F-PDIP Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : 1. Pembicaraan Pendahuluan RKA K/L dan RKP Tahun Anggaran 2022;

2. Lain-lain.

Hadir Anggota : 51 orang Anggota hadir dan izin 2 orang dari 54 Anggota Komisi V DPR RI dengan rincian sebagai berikut:

A. Anggota DPR RI: PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si. / Ketua Komisi V DPR RI/ F.PDIP

2. Ir. Ridwan Bae / Wakil Ketua V DPR RI / F.PG 3. H. Andi Iwan Darmawan Aras,S.E.,M.Si. / Wakil

Ketua Komisi V DPR RI / F.GERINDRA

4. H. Syarif Abdullah Alkadrie,S.H.,M.H. / Wakil Ketua Komisi V DPR RI / F.NASDEM

5. H. Moh Arwani Thomafi / Wakil Ketua Komisi V DPR RI / F.PPP

(2)

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

10 orang Anggota dari 10 Anggota: 1. Bob Andika Mamana Sitepu, SH 2. H. Herson Mayulu,S.IP.

3. Mochamad Herviano

4. Hj. Sadarestuwati, S.P.,M.MA. 5. Sukur H. Nababan, S.T.

6. Ir. Sudjadi

7. Sarce Bandaso Tandiasik, SH 8. Jimmy Demianus Ijie

9. Sri Rahayu 10. H. Irmadi Lubis

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 6 orang Anggota dari 7 Anggota:

1. Drs. Hamka B Kady, M.S. 2. Cen Sui Lan

3. Ir. H. Anang Susanto, M.Si. 4. H. Tubagus Haerul Jaman, S.E. 5. Bambang Hermanto, S.E. 6. Muhammad Fauzi, S.E. 3. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Sudewo, S.T., M.T.

2. Iis Edhy Prabowo, S.Hum., M.M. 3. Ir. Eddy Santana Putra, M.T. 4. Drs.H.Mulyadi,M.MA.

5. Hj. Novita Wijayanti, S.E., M.M. 6. Ir. Sumail Abdullah

4. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT: 4 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Drs. H. Soehartono, M.Si. 2. Drs. H. Tamanuri, M.M. 3. Sri Wahyuni

4. Roberth Rouw

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. H.Ruslan M.Daud

2. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz,S.Th.I. 3. Sofyan Ali, S.H.

4. H. Syafiuddin, S.Sos. 5. H. Sukamto, S.H.

(3)

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 4 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. Dr. H. Irwan, S.IP., M.P. 2. Willem Wandik, S.Sos.

3. drh.Jhonni Allen Marbun, M.M. 4. Ir. H. Ishak Mekki, M.M.

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

4 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. H. Suryadi Jaya Purnama, S.T. 2. Ir. H. Sigit Sosiantomo

3. H.Syahrul Aidi Maazat, Lc., M.A. 4. KH. Toriq Hidayat, Lc.

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 5 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. H.A.Bakri H.M., S.E. 2. Athari Ghauti Ardi 3. Hj. Hanna Gayatri, S.H. 4. H. Boyman Harun, S.H. 5. H. Sungkono

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. Dr. H. Muh Aras, S.Pd., M.M. ANGGOTA YANG IZIN DAN SAKIT:

1. Ilham Pangestu/F-PG 2. Lasmi Indaryani, S.E./FPD B. UNDANGAN:

1. Menteri PUPR RI Ir. Mochammad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc. Ph.D.):

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.Sos., M.Si./F-PDIP):

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sehat dan sejahtera selalu bagi kita semua. Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI,

Yang terhormat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta seluruh jajarannya,

(4)

Mengawali rapat hari ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat dan rahmat-Nyalah maka kita dapat berkumpul untuk melaksanakan jadwal rapat seperti yang sudah undangan sudah kami sampaikan, yang dihadiri baik secara fisik maupun secara virtual.

Menurut laporan dari Sekretariat Komisi, Daftar Hadir Anggota pada Raker kita dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada hari ini sudah dihadiri oleh 30 orang Anggota, 17 hadir secara fisik dan 13 secara virtual dari 9 unsur fraksi yang berbeda dan rapat ini juga Pak Menteri dihadiri secara virtual oleh Wakil Ketua DPR RI Pak Rahmat Gobel yang membidangi tentang pembangunan. Beliau tadi menyampaikan kepada kami hadir secara virtual di rapat kita pada pagi hari ini.

Oleh karena itu sesuai dengan Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkan saya membuka Rapat Kerja pada hari ini dan sesuai dengan ketentuan Pasal 276 Ayat (1), Rapat Kerja ini kami buka dan saya nyatakan dibuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.10 WIB)

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta seluruh jajarannya yang telah memenuhi undangan kami pada pagi hari ini.

Sebagaimana undangan yang telah kami sampaikan, Rapat Kerja pada hari ini diagendakan untuk membahas Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun 2022 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2022 dan lain-lain. Saudara-saudara sekalian yang kami hormati,

Wakil Ketua DPR, Pak Rahmat Gobel, Pimpinan dan seluruh Anggota, Serta Pak Menteri dan seluruh jajaran yang saya hormati.

Sesuai dengan jadwal yang disusun Badan Anggaran DPR RI setiap komisi dialokasikan waktu untuk membahas RKP dan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun 2022 bersama dengan Kementerian Lembaga Mitra Kerjanya masing-masing yaitu jadwalnya pada tanggal 2 sampai dengan 10 Juni 2021, yang hasil pembahasannya akan disampaikan secara tertulis kepada Badan Anggaran DPR RI untuk disinkronisasi.

Terkait dengan RKP dan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun 2022, Pemerintah telah menyampaikan dokumen kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2022. Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2022 adalah Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural yang memberi penekanan pada pemantapan pemulihan sosial ekonomi sebagai penguatan fondasi untuk pelaksanaan reformasi struktural secara lebih optimal.

(5)

Pagu Indikatif Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2022 adalah Rp100,46 triliun yang digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas pembangunan nasional di bidang infrastruktur dan pendidikan melalui pelaksanaan program seperti program infrastruktur konektivitas, program perumahan dan kawasan pemukiman, program pendidikan dan pelatihan vokasi dan program ketahanan sumber daya air.

Beberapa target output prioritas Kementerian PUPR pada tahun 2022 antara lain jalan yang dibangun sepanjang 600 Kilo Meter, jembatan yang dibangun sepanjang 12.500 Meter, yang ke tiga rumah susun yang dibangun sebanyak 2.085 unit, rumah khusus yang dibangun, yang ke empat rumah khusus yang dibangun 1.570 unit, kemudian pembangunan atau rehabilitasi Sarpras pendidikan dasar, menengah dan madrasah dan sekolah keagamaan sebanyak 1.392 unit dan yang ke enam, bendungan yang dibangun sebanyak 25 bendungan.

Di samping itu ada beberapa isu strategis yang sering mengemuka, baik pada saat Raker maupun RDP dengan Kementerian PUPR antara lain sebagai berikut:

Yang pertama, program-program infrastruktur berbasis masyarakat dan program padat karya tunai agar lebih ditingkatkan untuk pemulihan ekonomi nasional. Yang ke dua, terkait dengan penanganan pasca bencana di berbagai daerah, agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi segera dapat diselesaikan. Yang ke empat, Kementerian PUPR agar mempertimbangkan kegiatan-kegiatan yang tertunda dan tidak terlaksana di tahun 2021 untuk dapat diprioritaskan di tahun 2022. Yang berikutnya, perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan lelang di BP2JK atau Balai Pemilihan Pelaksana Jasa Konstruksi terkait dengan penawaran yang tidak wajar. Yang terakhir, perlunya sistem jaringan dan fasilitas pendukung yang terintegrasi untuk mendorong pembangunan infrastruktur agar tepat guna dan tepat sasaran. Saudara Menteri, Pimpinan dan Anggota Komisi V yang kami hormati.

Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak bulan November Tahun 2020 Komisi V DPR RI bersama Kementerian/Lembaga mitra kerja Komisi V DPR RI telah melakukan serangkaian kunjungan kerja ke daerah-daerah baik dalam rangka reses maupun kunjungan kerja spesifik dalam rangka meninjau secara langsung permasalahan pembangunan di daerah-daerah.

Beberapa temuan dan aspirasi serta rekomendasi yang diperoleh dari hasil kunjungan kerja tersebut akan kami sarankan, kami serahkan kepada saudara Menteri PUPR untuk dapat dipertimbangkan dan ditindaklanjuti dalam penyusunan RAPBN Tahun 2022 mendatang. Untuk itu kami minta Pimpinan Komisi dan saudara Menteri PUPR untuk berdiri di depan forum rapat ini untuk prosesi penyerahan hasil kunjungan kerja Komisi V DPR RI. Saya persilakan.

(6)

(PENYERAHAN HASIL KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KEPADA MENTERI PUPR RI)

Baik, demikian sudah kita serahkan hasil kunjungan kerja Komisi V DPR RI beberapa waktu yang lalu, terutama rangkuman dalam rangka penyusunan RAPBN Tahun 2022.

Bapak Menteri, Wakil Menteri, beserta seluruh jajaran yang kami hormati, Pimpinan dan Anggota Komisi V yang saya cintai, saya banggakan.

Dengan diserahkannya temuan dan aspirasi serta rekomendasi yang diperoleh dari hasil kunjungan kerja tersebut, kami berharap agar dalam proses penyusunan Pagu Indikatif Belanja Kementerian Lembaga Mitra Kerja Komisi V DPR RI benar-benar dapat memperhatikan dan mengakomodir saran dan masukan Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI.

Demikian pengantar dari kami, untuk menyingkat waktu selanjutnya kami persilahkan kepada saudara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menyampaikan penjelasannya mengenai Rencana Kerja Pemerintah dan Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Tahun Anggaran 2022.

Saya persilakan Pak.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Babak-bapak Pimpinan, Ibu-ibu dan Bapak-bapak Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat dan yang saya hormati.

Pertama-tama, izinkan kami mengiringi Bapak sekalian memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala agar dalam rapat kali ini kita untuk dibimbing untuk berniat yang baik dalam rangka penyusunan program 2022 Kementerian PUPR.

Kami ingin menyampaikan bahwa kami juga di full tim didampingi oleh Pak Wamen dan seluruh Eselon I, kecuali Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah yang sudah purnabakti dan sekarang dijabat sebagai Plt oleh Bapak Sekjen Pak Abdul Fatah.

Ibu Bapak sekalian, selanjutnya izin kami sampaikan beberapa hal di dalam rangka laporan kami penyusunan RKA-K/L dan LKP Kementerian PUPR 2022. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Pimpinan tadi tema rencana kerja Pemerintah Tahun 2022 adalah Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural dengan 7 prioritas nasional sebagai berikut:

Pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan; yang ke dua, program prioritas nasional ke-2

(7)

dalam mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan; ke tiga, adalah meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; ke empat, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan; ke lima, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar; ke enam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjadi salah satu kementerian yang oleh Bappenas disampaikan sebagai pendukung utama dalam pembangunan nasional lainnya. Jadi kami telah lakukan three parted meeting dengan Kementerian Bappenas dan Keuangan pada hari Jumat kemarin dalam rangka mengevaluasi dukungan kementerian terhadap major project yang dirumuskan oleh Bappenas .

Pemrograman dan penganggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah disusun pada Tahun 2022 melalui serangkaian kegiatan perencanaan program yang dimulai dari Rakorbangwil, konsultasi regional Kementerian PU dengan Pemerintah Daerah, Rapat Teknis Internal dengan mempertimbangkan hasil dari Rapat Koordinasi Gubernur (Rakorgub), kemudian dilakukan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) dengan Bappenas, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) dan trilateral meeting dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan yang tadi kami sampaikan, serta puncaknya nanti adalah pembahasan usulan-usulan tersebut dalam rangkaian Rapat-rapat Kerja dan RDP dengan Komisi V DPR RI sebelum diputuskan sebagai rencana kerja Kementerian PUPR Tahun 2022.

Pagu Indikatif Kementerian PUPR sesuai Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor S-361/MK.02 Tahun 2021 dan B.238/MPPM/D.8/PP.0402/04 tahun 2021, tanggal 29 April 2021 adalah sebesar 100,46 triliun, ini merespon terhadap usulan kami sebesar 176 triliun sebelumnya yang meliputi di claster oleh Kementerian Keuangan menjadi belanja operasional pegawai sebesar 2,87 triliun, ini tidak naik dari 2009-2021. Kemudian belanja operasional barang 2,23 triliun, anggaran pendidikan 4,56 triliun. Empat, pemeliharaan sarana prasarana dan jaringan, ini adalah nama program, terdiri dari pemeliharaan rutin, berkala, rehabilitasi dan cadangan darurat bencana sebesar 22,45 triliun, kontrak tahun jamak yang diterbitkan sampai dengan bulan Maret Tahun 2021 sebesar 29,82 triliun.

Jadi ini adalah Komite Program yang harus dilaksanakan tahun 2022 nanti. Kemudian yang ke enam adalah pelaksanaan dari tugas dan fungsi dan prioritas nasional berlanjut, terdiri dari belanja non-operasional, belanja padat karya, eskalasi atau tunggakan, karena ada multiyears contract berarti melalui satu anggaran melebihi satu anggaran tahun anggaran sehingga harus disediakan eskalasinya. Kemudian tunggakan-tunggakan yang belum

(8)

terbayar pada tahun yang bersangkutan dan pengadaan lahan untuk proyek non-PSN sebesar 18,64 triliun .

Dengan Pagu Indikatif Kementerian PUPR sebesar 100,46 triliun, rincian kegiatan per unit organisasi, jadi ini kami langsung mengusulkan untuk bisa dibahas nanti di dalam RDP bersama Eselon 1 yang bersangkutan.

Satu, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar 41,04 triliun dengan kegiatan prioritas antara lain, jadi ini berupa usulan kami Bapak kepada Komisi V DPR RI sebagai hasil dari yang kami sebutkan tadi rapat Koreg, Rakorbangnas dan selanjutnya ini kombinasinya akan kita bahas nanti di dalam RDP-RDP detail. Jadi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar 41,04 triliun antara lain untuk pembangunan 37 bendungan. Tadi disampaikannya oleh Bapak Pimpinan 25 Bendungan, tapi karena refocusing tahun 2020/2021 ada beberapa bendungan yang kita jereng penyelesaiannya sampai tahun 2022, sehingga dari 25 menjadi 37 bendungan antara lain; Bendungan Rukoh, Margatiga, Bener jadi Rukoh di Aceh, Margatiga di Sumatera Selatan, Margatiga di Lampung ya. Kemudian Bener di Yogyakarta, Semantok di Jawa Timur, Sepaku Semoi di Kalimantan Timur, Ameroro di Sultra, Kolhua di Kupang, Kedung Langgar di Batang dan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.

Kemudian pengendalian banjir sebanyak 100 KM antara lain untuk Kali Bekasi dan sungai Barabai di Kalimantan Selatan. Pembangunan irigasi 5.000 hektar DI Slinga, DI Jambo Aye, DI Komering dan DI Tapin dan pembangunan pengamanan pantai sepanjang 20 KM untuk pantai luar di Riau, pantai-pantai terluar di Kepulauan Riau, Pantai Dadap, di Pantai KEK Tanjung Lesung, Rob Semarang-Demak ini hanya beberapa saja.

Kemudian di Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar 39,7 triliun, dengan kegiatan prioritas antara lain pembangunan jalan 239 KM antara lain di Ruas Jalan Geumpang-Pameue di Aceh, Pansela Pantai Selatan Jawa di Jateng dan DIY serta Jatim untuk meneruskan penyelesaiannya, yang terutama di Jatim yang memang masih banyak yang belum tersambung. Kalau Jawa Barat, Jawa Tengah tahun ini saya mudah-mudahan sudah tersambung. Kemudian Jawa Timur, Yogya sudah tersambung dan Jawa Timur nanti akan kita teruskan pada Tahun 2022 dan seterusnya. Kemudian di Kapuas Hulu/Sintang-Nanga Badau Kalbar, Siding/ Seluas-Sekayang/Entikong Kalbar, Long Pahangai-Long Boh Kalimatan Timur, Teluk Buton-Klarik Kepri, Mamberamo-Elelim Papua, akses jembatan Holtekamp Papua dan Mameh-Bintuni Papua Barat.

Kemudian pembangunan dan duplikasi jembatan 4.937 Meter antara lain jembatan Teluk Buton-Klarik, Ciloseh-Bukit Rawi Kalteng, Sungai Ratah Kaltim, Sungai Sambas Besar Kalbar, Sungai Tubo Sulbar, Anak Nyum Cs Papua dan Kampung Muri-Kwatisore Papua Barat. Kemudian peningkatan flyover, underpass, terowongan 427 Meter diantaranya di Kopo, Patih Galung di Sumsel, Pantih Galung Sumsel, satu lagi cuma saya lupa ya.

(9)

Kemudian yang ketiga, di Ditjen Cipta Karya sebesar 12,5 triliun dengan kegiatan prioritas antara lain pembangunan SPAM 110 liter/detik, di antaranya SPAM Regional Wosusokas di Wonogiri provinsi Jawa Tengah, SPAM Huntap Tondo Sulawesi Tengah, Pipa jaringan...(rekaman suara kurang jelas) Huntap Pombewe Kabupaten Sigi Kalimantan Tengah, Pipa dan jaringan...(rekaman suara kurang jelas) SPAM IKK Barombong Kabupaten Gowa.

Kemudian Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) bagi sebanyak 7.900 KK diantaranya Kota Pekanbaru, Kota Palembang, Kota Jambi, Sewerage Zona 1 di Jakarta, IPAL terintegrasi KIT Batang, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kota Makassar dan Kota Gorontalo.

Pemukiman kumuh perkotaan yang ditangani secara terpadu sebesar 724 Hektar, diantaranya Nelayan 2 Bangka (lanjutan), Semanggi Utara Kota Surakarta, Permukiman Kumuh di Kolakaasi-Sea Kolaka (lanjutan) dan Pasar Sungai Durian Sintang ini lanjutan semuanya, Pak.

Pengembangan penyelenggaraan bangunan gedung 12.570 M2, diantaranya penataan bangunan Kawasan Pusaka Masjid Raya Baiturrahman Kota Semarang, Asrama Mahasiswa Nusantara Kota Surabaya, pengembangan Gedung Rumah Sakit Artapura di Sulteng yang rusak, rehabilitasi Puskesmas Palu dan rehabilitasi Rumah Sakit Torabelo. Pembangunan rehabilitasi renovasi sarana dan prasarana pendidikan sebesar 4,40 triliun yang tersebar di seluruh Indonesia, yang targetnya tadi yang disampaikan oleh Bapak Ketua Komisi V DPR RI.

Ditjen Perumahan sebesar 5 triliun, dengan kegiatan prioritas antara lain pembangunan Rusun 1.963 unit, diantaranya Rusun MBR, Pekerja, ASN, Mahasiswa Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama. Pembangunan Rusus 2.481 unit untuk masyarakat terdampak program pemerintah, bencana alam dan konflik sosial, petugas di perbatasan, daerah terluar, terdepan dan tertinggal. Bantuan Rumah Swadaya 101.000 unit tersebar di 34 provinsi. Kemudian manajemen, Ditjen Bina Konstruksi, Pembiayaan infrastruktur, Perumahan, BPSDM, BPIW, Sekjen dan Itjen sebesar 2,2 triliun.

Ibu Bapak Ketua dan Bapak Anggota Komisi V DPR RI.

Selain Kementerian PUPR melakukan program pembiayaan perumahan sebesar 5 triliun tadi, masih ada lagi pembiayaan perumahan sebesar 28,2 triliun. Kalau tahun ini ada 19 triliun. Pembiayaan perumahan Tahun 2022 diperbesar menjadi 28,2 triliun, dengan target 1.169.945 unit untuk program Fasilitas Pembiayaan Likuiditas Perumahan FPLP 23 triliun, bantuan pembiayaan-pembiayaan berbasis tabungan 1,6 triliun, subsidi selisih bunga 3,49 triliun dan subsidi bantuan uang muka Rp812 miliar.

Untuk padat karya tunai, pelaksanaan kegiatan di tahun 2022 yang dilakukan baik secara pemberdayaan masyarakat, swakelola maupun kontraktual akan diupayakan sebanyak mungkin dilakukan dengan cara padat

(10)

karya yang diperkirakan sebesar 13,6 triliun dengan perkiraan serapan tenaga kerja 720 ribu orang atau 30 juta hari orang kerja dengan rincian sebagai berikut:

Bidang sumber daya air senilai 4,85 triliun antara lain P3TGAI, OP irigasi dan rawa, OP sungai dan pantai, serta pekerjaan kontraktual lainnya. Bidang jalan dan jembatan senilai 4,50 triliun antara lain untuk preservasi jalan, preservasi jembatan, biaya rehabilitasi drainase jalan nasional. Tiga, bidang pemukiman dan Cipta Karya senilai 1,8 triliun untuk PAMSIMAS/ SPAM Perdesaan, SANIMAS, TPS3R, PISEW dan KOTAKU. Sedangkan bidang perumahan senilai 2,45 triliun untuk bantuan stimulan perumahan swadaya.

Demikian Bapak Ibu, untuk itu sebagai kesimpulan ada Pagu Indikatif masing-masing Direktorat atau Eselon I Sekretaris Jenderal, Sekretariat Jenderal Rp641.771.000.000,-. Insepktorat Jenderal Rp101.700.000.000,-. Ditjen Sumber Daya Air Rp41.041.139.270.000,-. Ditjen Bina Marga Rp39.700.000.000.000,-. Ditjen Cipta Karya Rp12.500.000.000.000,-. Ditjen Perumahan 5 triliun plus 28,2 triliun dari pembiayaan perumahan rakyat, perumahan, sehingga total menjadi sekitar 33,2 triliun untuk bidang perumahan. Ditjen Bina Konstruksi Rp600 miliar, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rp250 miliar. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Rp225 miliar dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Rp400 miliar.

Bapak-bapak Pimpinan, Ibu-ibu dan Bapak-Bapak Anggota Komisi V DPR RI. Tadi adalah terutama untuk kegiatan yang kami usulkan, mungkin kalau belum mengakomodasi kompilasi kunjungan kerja Komisi V, pastinya nanti akan dibahas di dalam RDP-RDP dengan Bapak-bapak dan Ibu Dirjen serta Pak Wamen nanti. Mudah-mudahan ini dapat mudah-mudahan ada yang sudah masuk atau mungkin yang belum masuk semuanya akan kami serahkan pada Komisi V DPR RI.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Mohon arahan dan untuk diskusi-diskusi selanjutnya. Kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak Menteri sudah menyampaikan secara singkat paparan terkait dengan Kerangka Umum Rencana Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2022.

Bapak Ibu sekalian, seperti yang tadi Pak Menteri sampaikan pastilah di Kementerian sudah menyusun program kerja Pemerintah sesuai dengan bidang tugas di sektor masing-masing, dengan mempertimbangkan saran dan masukan dari kita Komisi V DPR RI. Namun barang tentu seperti yang sudah lazim berjalan, nanti dalam rapat pembahasan kita dengan Eselon I tentu

(11)

nanti kita beri ruang seluas-luasnya kepada teman-teman sekalian untuk menyampaikan masukan pendapat dan saran, baik dari hasil kunjungan kerja maupun kerja komisi maupun dari hasil kunjungan kerja pribadi ke Dapil masing-masing.

Mengingat rapat kita hari ini, jadwal kita ini ada dua Pak hari ini, Rapat Kerja kita ini ada dua, nanti siang kita Raker dengan jam 13.30 WIB kita Raker dengan Menteri Perhubungan. Di sini di meja saya yang mau melakukan pertanyaan itu ada kurang lebih sebanyak 20 orang ya, jadi kalau 20 orang kita kali 3 menit saja ya kan sudah bisa kehitung waktunya sudah 1 jam pas ya, belum lagi nanti dari Kementerian Pak Menteri menjawab dan seterusnya. Sehingga nanti maksud saya jangan sampai jadwal kita yang sore nanti lalu kita geser lagi karena jadwal dari Banggar ini sudah sudah pakem. Pada tanggal sekian kita harus sudah selesai, kita sudah harus serahkan pembicaraan awal ini kepada Badan Anggaran.

Oleh karenanya saran dari saya karena nanti kita dengan Eselon 1 dari pada apa namanya poco-poco ngomongnya hari ini ngomong itu, besok ngomong itu, lusa ngomong itu, sama saja kan, nanti justru kita yang penting nanti pendalamannya dengan Eselon 1. Namun demikian tetap saya kasih ruang apa yang mau disampaikan dengan Pak Menteri, tapi saya mohon kita mempertimbangkan aspek waktu, karena jadwal ini sudah kita sepakati secara bersama-sama, nanti siang kita Raker dengan Menteri Perhubungan.

Oleh karenanya saya dengan hormat dari meja Pimpinan memohon kepada kita semua seluruh Anggota yang ambil bagian, nanti tolong sampaikan secara singkat padat saja dengan apa yang mau diutarakan dengan Pak Menteri, toh nanti kita juga akan mendalami secara mendalam nanti dengan Direktorat Jenderal masing-masing ya karena ini masih pendahuluan. Nanti pendalamannya dengan Direktorat Jenderal biasanya kita kan masih lama itu Pak setelah nanti kita biasanya setelah Pemerintah nanti menyampaikan Nota Keuangan di menjelang 17 Agustus nanti ya.

Jadi saya rasa masih panjang sekali, jadi yang tahap awal ini untuk mempersingkat waktu saya mohon pengertian dari kita semua supaya nanti jadwal kita hari ini bisa kita terisi semua. Jam sekian nanti kita Raker dengan Menteri Perhubungan dan mudah-mudahan rapat kita dengan Pak Menteri PU ini tanpa mengurangi rasa hormat saya dan mengurangi makna rapat kita hari ini untuk kiranya hal-hal yang bisa kita tunda untuk kita sampaikan nanti dengan Direktorat Jenderal, nanti kita dengan Direktorat Jenderal masing-masing yang akan mendalaminya, karena ini saya yakin Pak Dirjen ini tidak bawa tukang catat semua ini. Ya kalau Pak Dirjennya nyatat satu-satu nanti pasti banyak lupanya. Nah kalau nanti dengan Direktorat Jenderal kan pasti lengkap pasukannya ya Pak Menteri ya. Jadi bisa lebih bisa lebih apa namanya bisa lebih dalam kita membahasnya dengan Direktorat Jenderal.

Baik saya persilakan ya yang pertama langsung saja dengan Pak Herson, bersiap-siap Pak Bob Andika.

(12)

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat pagi,

Salam sejahtera bagi kita semua. Pimpinan yang saya hormati,

Teman-teman Anggota Komisi V yang saya banggakan,

Pak Menteri, Pak Wamen beserta seluruh jajaran Kementerian PUPR yang saya hormati saya cintai dan saya banggakan.

Yang pertama secara jujur saya harus memberikan apresiasi yang sangat-sangat positif kepada Kementerian PUPR, bahkan kalau perlu kalau tidak berlebihan, saya harus mengangkat jempol kepada Kementerian PUPR, bukan apa-apa setelah setahun berjalan yang terlihat punya dinamika kerja di lapangan itu hanya Kementerian PUPR dengan berbagai program yang ada dan ini semua kita harus akui itu. Walaupun di sana-sini ada kekurangan, tapi dari pengamatan kita, baik kunjungan reses kita, Kunspik kita ternyata memang pembangunan itu ada berjalan. Di mana-mana terlihat dengan jelas. Oleh karena itu kesempatan pagi hari ini Pak Menteri, saya justru sangat prihatin dengan Pagu Indikatif yang diberikan hanya ada 100 triliun lebih dibandingkan dengan tahun lalu yang ada 100 setelah kena refocusing ada 135 triliun lebih. Nah sekarang hanya 100 triliun. Ini sangat-sangat miris. Oleh karena itu Pimpinan mungkin ini bisa diusulkan kepada yang berkewenangan untuk menambah Pagu Indikatif yang ada di Kementerian PUPR. Bukan apa-apa, yang terlihat dinamika kerja yang ada ini adalah Kementerian PUPR, hampir di seluruh wilayah dengan program-program padat karyanya apalagi. Oleh karena itu tidak berlebihan kalau saya mengusulkan untuk Pagu Indikatif Kementerian PUPR ini harus ditambah, tidak tidak rasional kalau hanya 100 triliun. Itu yang pertama.

Kemudian kalau kita melihat rincian per Dirjen, untuk Dirjen SDA ini saya mengusulkan kebijakannya ada optimalisasi dari irigasi-irigasi yang sudah ada agar bisa berfungsi berdayaguna seperti yang kita harapkan. Kalau perlu irigasi yang ada itu yang belum ada bendungannya kita bangun bendungan baru supaya lebih berdaya guna lagi kepada masyarakat. Contoh kemarin saya bilang ke Pak Menteri yang di Dapil saya, ada dua irigasi besar Talaud dan Kosinggolan, sekarang tidak mampu lagi mengairi luas sawah yang kurang lebih 10.000 Hektar. Oleh karenanya solusinya kita harus bangun bendungan di sana supaya airnya akan cukup lagi.

Kemudian untuk Dirjen Bina Marga. Kita fokus dulu kepada pembangunan jalan nasional yang belum tersentuh sama sekali. Contoh saya lihat ada di Kabupaten Talaud kurang lebih ada 38 KM jalan nasional antara Esang-Rainis ini sejak zaman sejak Indonesia merdeka belum pernah

(13)

dibangun. Oleh karena itu Dirjen Bina Marga untuk fokus dulu kepada jalan nasional yang perlu peningkatan atau pembangunan baru.

Kemudian juga untuk jembatan gantung. Sebagaimana aspirasi yang lalu, tahun ini mungkin 1 orang hanya dapat 1, 2 jembatan gantung, padahal disurvei sudah lebih ada macam-macam saya 20 lokasi disurvei. Oleh karena itu isu kemarin bahwa 2022 jembatan gantung tidak ada lagi, mohon ini ditinjau lagi untuk tetap ada di Tahun 2022 nanti.

KETUA RAPAT:

Pak Herson, mengulangi tanpa mengurangi rasa hormat, kalau bisa Pak yang sifatnya usulan nanti disampaikan pada saat kita dengan Direktorat Jenderal saja, ini sekarang kalau bisa yang sifatnya umum barangkali.

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Ya maaf Pak.

KETUA RAPAT:

Saya persilakan dilanjut Pak. F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.):

Saya melihat tadi arah kebijakan, kebijakan program 2022, saya mengacu dari situ Pak, Mohon maaf.

Kemudian BSPS, mungkin saya ingin menyentil apa yang disampaikan oleh Kepala Bappenas yang lalu, yang mana bahwa BSPS itu justru menimbulkan wilayah kumuh baru, ini saya tidak sepakat. Justru BSPS itu salah satu solusi untuk kita mengurai bagaimana kekumuhan yang terjadi. Oleh karena ini mungkin Pak Menteri ini tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi.

Kemudian yang padat karya juga saya lihat ini pengamatan selama ini cukup bagus, maka arah kebijakannya untuk Tahun 2022 itu mungkin bisa ditingkatkan lagi Pak Menteri. Kami Komisi V semua sepakat itu pasti akan sepakat.

Demikian mungkin Ketua yang dapat saya sampaikan. Pak Menteri mohon maaf itu yang dapat kami sampaikan untuk menambah arah kebijakan dari Kementerian PUPR untuk Tahun 2022. Demikian.

Wallaahulmuafik illa aqwamittoriq,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

(14)

Ya juga itu katanya BSPS kok bikin tambah bikin kumuh bagaimana bikin kumuh ya, kita lihat rumah yang tidak bagus jadi bagus jadi bersih kok dibilang kumuh gimana, ya tidak ngerti juga itu kita apa ininya. Tidak apa-apa Komisi V di belakang Pak Menteri untuk sepakat kita ya program ini kita lanjutkan. Perlu saya ketok ini? Perlu ketok tidak?

ANGGOTA KOMISI V DPR RI: Tambah 100%.

KETUA RAPAT:

Nah gitu, nah. Kita ini gini-gini ini kan hari-hari ke kampong-kampung juga kita lihat, iya baik.

Lanjut Pak Bob silakan, singkat Pak Bob ya. F-PDIP (BOB ANDIKA MAMANA SITEPU, S.H.):

Siap, terima kasih.

Yang saya hormati Ketua dan Wakil Ketua Pimpinan Komisi V,

Yang saya hormati Bapak Menteri PUPR beserta Wakil Menteri PUPR beserta jajarannya,

Dan Teman-teman Anggota Komisi V.

Saya langsung saja Pak. Tadi dari pemaparan Pak Menteri kita lihat bahwasannya Kementerian PUPR ini lebih fokus dia ke empat ada ke empat program ini. Yang pertama optimalisasi pemeliharaan operasi dan rehabilitasi. Kita lihat ini bahwasannya Kementerian PUPR mulai nampaknya ini mengerem program-program yang kemungkinan ke depan tidak akan mungkin disiapkan lagi, karena minimnya anggaran Pak. Kalau saya lihat dari pemaparan Bapak ini bahwasanya Bapak tidak ingin membuat perencanaan-perencanaan ke depan yang tidak akan mungkin siap pada akhir masa jabatan Bapak Presiden ini yang saya lihat ini Pak.

Jadi ke depan juga Pak kita saya berharap juga kepada Pak Menteri PUPR juga perlu juga Pak pendataan-pendataan bahwasannya mana memang proyek-proyek yang strategis nasional yang memang betul-betul yang direncanakan terdahulu yang belum ditangani ini perlu juga Pak pendataan ke depan. Contohnya Pak ada satu lahan di kabupaten Kabupaten Karo itu Merek ini Pak, ini bukan masalah Dapil Pak, tapi ini lahan ini sudah lama dibeli oleh Kementerian PUPR tapi di daerah KSPN ini Pak di Kabupaten Karo di Kecamatan Merek. Lahan ini sudah lama dibeli Pak, tapi sampai sekarang belum tahu apa perencanaan untuk pembangunan ke depan. Saya dengar khabarnya anjungan cerdas, tapi sampai sekarang BPIW belum ada tahapan-tahapan itu Pak, padahal kita tahu bahwasannya BPIW ini telah menyusun master plan-master plan-nya itu integrated tourism master

(15)

plan, ini cukup bagus ini Pak, tapi kita belum nampak sampai sekarang gimana tahap pembangunanya itu.

Kita terus dukung Kementerian PUPR yang pernah disampaikan Pak Menteri PUPR bahwasanya Pak Menteri PUPR tidak ingin meninggalkan proyek-proyek mangkrak di akhir masa jabatan pemerintahan Pak Presiden Jokowi.

Kedua Pak mengenai di sini tadi saya lihat ada anggaran pendidikan sampai 4,56 triliun Pak. Nah apakah ini nanti ke depan Pak kita ingin waktu ke depan kita akan rapat dengan Dirjen-dirjen Bapak kita ingin tahu Pak rincian ini 4,56 triliun ini, apakah anggaran pendidikan ini bangun sarana atau berbentuk pelatihan-pelatihan Pak? Karena saya lihat Dirjen, Pagu Indikatif Dirjen Perumahan saja 5 triliun, tapi anggaran pendidikan yang Bapak anggarkan ini sampai 4,56 triliun. Nah jadi mungkin ini yang dari saya Pimpinan. Saya kembalikan kepada Pimpinan.

Saya ucapkan terima kasih. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Bob Andika. Selanjutnya Bu Cen Sui Lan. F-PG (CEN SUI LAN):

Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT:

Bersiap-siap Pak Muhammad Aras. F-PG (CEN SUI LAN):

Yang terhormat Pimpinan Komisi V dan Anggota Komisi V, Yang terhormat Pak Menteri PUPR dan jajarannya.

Pak Menteri, saya langsung saja. Sepertinya Pak Menteri ini kurang mesra dengan Menteri Bappenas, karena ada statement yang meresahkan Komisi V. Jadi Pak Menteri tolonglah dibikin statement juga sedikit pencerahan bahwa BSPS itu sangat bermanfaat untuk masyarakat kita dan Pak Menteri melihat Pagu kita yang tinggal 100,4 146 triliun itu berarti ada selisih 35 triliun dari yang lalu. Kita harapkan program-program padat karya jangan dikecilkan Pak Menteri, yang lain-lain boleh dikecilkan, yang ini dibesarkan. Apalagi dihilangkan jangan Pak Menteri karena ini sangat bermanfaat bagi bagi kita dan bagi masyarakat. Sepertinya itu saja Pak Menteri, yang lain-lain biar teman-teman yang lain menyampaikan. Terima kasih Pak Menteri.

(16)

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Bu.

Silakan Pak Muhammad Aras. Bersiap-siap Pak Tamanuri. F-PPP (Dr.H. MUH. ARAS, S.Pd., M.M.):

Terima kasih Pimpinan. Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang terhormat Wakil Ketua DPR RI Pak Gobel yang hadir secara virtual, Yang saya hormati Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V,

Yang saya hormati dan banggakan Pak Menteri, Pak Wamen dan seluruh jajaran.

Sedikit saya ingin sampaikan terkait dengan program-program untuk Tahun 2022. Yang pertama terkait dengan anggaran yang kurang lebih 100 triliun, ini mohon dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk yang menyentuh langsung kepada kepentingan masyarakat umum. Hal-hal yang tentu sifatnya tidak terlalu menyentuh mohon dipertimbangkan untuk dianggarkan Tahun 2022.

Yang ke dua, adalah saya melihat bahwa ada beberapa pembangunan-pembangunan dari bidang Bina Marga, tentu berharap bahwa preservasi jalan juga sangat penting dan sebelum mengambil suatu kebijakan terkait dengan penanganan jalan, perlu dipikirkan atau di rencanakan sematang-matang mungkin. Ini sebagai contoh di Sulawesi Selatan ada pengambilalihan jalan dari jalan kabupaten menjadi jalan nasional itu terbengkalai sampai 6 tahun tidak dilakukan pembenahan. Ini perlu ada perencanaan yang matang dari Bina Marga agar hal-hal seperti ini tidak terulang. Bayangkan kalau sudah dikuasai oleh PUPR dan yang bertanggung jawab adalah Kementerian Pusat itu tidak ditangani selama 6 bulan, betapa hancurnya jalanan itu, oleh karena itu bahwa jalan seperti ini harus betul-betul diperhatikan dan tidak dibiarkan begitu saja. Ini contoh ada di Sulawesi Selatan dan itu merupakan jalan nasional tidak pernah dikerja selama 6 tahun. Tahun ini dikerja hanya kurang lebih 4 KM, masih ada 32 KM yang hancur dan bahkan masyarakat menanami pisang.

Yang kedua adalah tentu dengan terkait dengan padat karya, ini apresiasi dan terima kasih kepada Pak Menteri yang terus menggelorakan bagaimana membantu masyarakat kecil agar tentu daya beli atau daya tahan ekonomi masyarakat di desa di daerah terus bisa bertahan. Ini program-program terus harus dilanjutkan, bahkan tadi ada bahasa ada yang harus diperbesar dan harus ada diperkecil.

(17)

Kemudian yang berikutnya adalah tentu terkait dengan program Tahun 2022, agar apa yang menjadi program utama nanti kita tentu bisa dimasukkan dalam pembahasan terkait dengan itu bersama dengan para Dirjen.

Kemudian ada beberapa hal terkait dengan Sarpras dan lain sebagainya, ini harus ada kejelasan-kejelasan dari para Dirjen nantinya agar apa yang bisa kita terlibat di dalamnya dan yang mana yang tidak bisa, sehingga betul-betul jelas apa yang menjadi aspirasi teman-teman betul-betul bisa terakomodasi dengan baik. Barangkali itu Pak Ketua.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak Aras.

Selanjutnya Pak Tamanuri. Bersiap-siap Pak Irwan. F-P.NASDEM (Drs.H. TAMANURI, M.M.):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pak Ketua beserta Pimpinan,

Yang saya banggakan Pak Menteri, Wakil Menteri dan para Eselon I, Kawan-kawan Anggota Dewan yang berbahagia.

Saya langsung saja objek bahwa saya sangat prihatin sebetulnya melihat pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan menjelang lebaran. Jadi kelihatannya kewalahan kita ngejar pekerjaan-pekerjaan yang harus dibereskan sebelum lebaran. Nah oleh karena itu saya mengharapkan supaya akan datang, supaya jauh hari masih jauh harinya kita sudah mulai memperbaiki kalau ada hal-hal yang perlu kita perbaiki. Jangan setelah sebulan atau setengah bulan mau lebaran barusan kita bikin sedemikian rupa siang malam akhirnya banyak pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan secara penuh, baik itu di jalan tol maupun jalan negara. Sebabnya itu juga jalan tol itu saya lihat ada yang garis kuning itu apa Pak Menteri? Kan kalau kuning itu punya jalan negara itu, ada juga itu garis kuning, jadi saya harap juga agak-agak belum tahu itu.

Kemudian harapan saya adalah ke depan, supaya semua program-program atau proyek-proyek kita ini kita kerjakan secara tuntas, jangan sampai seperti apa yang kami barusan lakukan kunjungan spesifik ke Ciujung yaitu penangkis tanggul penangkis, di mana tanggul penangkis itu hanya dibuatkan tumpukan tanah yang tiap-tiap tiga, tiga sentimeter atau 3 CM digiling. Nah ini tentunya nanti pada suatu saat kalau dia sudah selesai kemudian ada hujan besar, jadi tempat tikungan-tikungan tertentu yang kena oleh arus air dia akan rusak. Nah oleh karena itu maksud saya supaya ini

(18)

tanggul-tanggul serupa ini setidak-tidaknya juga kita harus bikinkan bronjong-bronjong supaya dia tidak kemakan arus. Jadi kita bekerja tidak dua kali.

Kemudian saya berterima kasih sudah sekian puluh tahun tidak pernah diadakan rehab Way Rarem dan Way Umpu, ini Bapak sudah akan lakukan di dalam tahun ini. Nah InshaAllah kawan-kawan kita yang selama ini sudah sekian puluh tahun tidak merasakan irigasi yang di ujung situ, dengan adanya rehabilitasi ini mereka bisa merasakan apa air dari pada bendungan itu.

Kemudian perlu juga walaupun ini kecil Pak, tapi ini kan akan menghambat pekerjaan kita. Kami harapkan petugas-petugas kita yang ada di lapangan di balai-balai jangan sampai menghambat pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan ya ini contoh saja ini kalau itu kan balainya banyak, ini balainya Pak Khalawi ini, khusus ini. Ini bikin lagi aturan-bikin lagi aturan sehingga terlambat. Saya rasa nanti akan terlambat itu di Lampung Utara pembuatan rumah-rumah BSPS itu. Karena apa? Karena banyak sekali peraturan-peraturan dikeluarkan oleh apa itu yang tingkat-tingkat balai ini PSK Pak, lupa saya. Nah ini jadi ini hal ini sedikit banyak akan menghambat kondisi.

KETUA RAPAT:

Pak, PPK Pak namanya. Bapak jangan salah sebut tadi, tolong diralat Pak, PPK Pak.

F-P.NASDEM (Drs.H. TAMANURI, M.M.): Mohon maaf.

KETUA RAPAT:

Pimpinan harus meluruskan Pak, PPK Pak ya. F-P.NASDEM (Drs.H. TAMANURI, M.M.):

PPK. Nah jadi oleh karena itu mohon juga hal-hal serupa ini walaupun kecil sifatnya tapi akan mengakibatkan hal-hal yang tidak kita inginkan dan kepercayaan masyarakat kepada kita akan menjadi rusak. Saya rasa demikian Pak Menteri.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Tamanuri.

Pak Irwan silakan. Bersiap-siap Pak Tubagus. Singkat ya Pak Irwan ya, nanti yang detail kita dengan Direktorat Jenderal.

(19)

F-PD (Dr. H. IRWAN, S.IP., M.P.): Ya, terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Wakil Ketua DPR RI, Bapak Rahmat Gobel,

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V beserta Rekan-rekan Anggota Komisi V yang saya banggakan,

Yang saya hormati Bapak Menteri PUPR, Bapak Wamen, Serta Bapak dan Ibu Dirjen,

Serta seluruh jajaran Kementerian PUPR yang hadir pada rapat hari ini.

Tadi sudah disampaikan oleh Pak Menteri terkait Pagu Indikatif Kementerian PUPR 2022, yang mana mengalami pengurangan yang signifikan dari besaran tahun 2021. Tentu kami apa namanya sama dengan Pak Herson tadi bahwa mendukung untuk terus peningkatan anggaran dan kami juga akan berkoordinasi dengan Pimpinan Fraksi dan Pimpinan Banggar terkait ini.

Namun di sisi lain perlu juga dijelaskan nanti Pak Menteri terkait dari pengurangan anggaran tahun depan itu apa saja program-program yang dikurangi, kemudian program yang tidak dilanjutkan kembali, serta tentu adanya terobosan program-program baru inovatif yang dilakukan oleh Kementerian PUPR di tengah pengurangan Pagu Indikatif untuk RAPBN Tahun 2022.

Kemudian yang ke dua, kami mengharapkan untuk tahun depan agar program yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR bisa fokus dan tuntas ya baik yang ada di tanah air maupun yang ada di Dapil kami di Kaltim, ada beberapa PR-PR Kementerian PUPR yang harus segera dituntaskan, antara lain Tol Balikpapan-Samarinda masih ada dua seksi yang belum selesai, harapannya bisa segera tuntas. Termasuk bendungan, bendung, termasuk pelaksanaan apa namanya pengembangan ya rehabilitasi daerah-daerah irigasi, ada Bendungan Sepaku Semoi, kemudian Bendung Muara Asa di Kutai Barat, saya pikir sangat-sangat prioritas juga untuk dituntaskan. Kemudian rehab-rehab pengembangan jaringan atau daerah irigasi yang sudah pernah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR saya pikir itu sangat-sangat membantu petani untuk kesinambungan sawah mereka.

Kemudian harapan kami juga fokus dan tuntas terkait jalan nasional yang ada di Kaltim, baik yang perbatasan ya, terima kasih selama ini sudah fokus juga dan kami minta ini segera juga dituntaskan, baik dari Kota Bangun ya Kukar ke Kutai Barat, itu agar bisa tuntas ya Pak Menteri Pak Dirjen. Karena saat ini kondisinya sangat-sangat harapannya juga yang terprogram tahun ini yang sudah dilelang itu segera para mitra rekanan yang sudah sebagai pemenang agar segera melaksanakan di lapangan karena ini sangat-sangat padat. Kemudian Poros Kubar ke Mahulu juga agar segera dituntaskan menuju Ibu Kota Mahulu, termasuk harapannya ke depan agar

(20)

dari lintas Kalimantan Barat ke Kaltim bisa ditembuskan sekaligus menjaga perbatasan nasional. Kemudian fokus tuntas untuk air bersih, masalah air bersih di Kaltim yang untuk Bu Dirjen.

Yang terakhir terkait padat karya ini kan ada signifikan juga berkurangnya sejak tahun 2021 ada 23,24 triliun, kemudian 2022 tinggal 13,6 triliun, ini berkurang apa per meternya, artinya apakah dianggap parameter ekonomi kita membaik gitu? Sementara setahu saya kemiskinan terus bertambah, pengangguran terus bertambah, bahkan data Kementerian Tenaga Kerja Maret 2021 itu 29,4 juta tenaga kerja kita itu terdampak oleh pandemi. Saya pikir program padat karya ini tidak ada kata lain harus ditambah ya, minimal sama dengan tahun 2021.

Mungkin itu Pimpinan. Terima kasih, nanti kita akan perdalam lagi di rapat-rapat berikutnya.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Irwan. Pak Tubagus, silakan.

F-PG (H. TUBAGUS HAERUL JAMAN, S.E.): Baik, terima kasih Pimpinan.

Yang saya hormati Pimpinan beserta seluruh Teman-teman Komisi V, Dan yang kami hormati Bapak Menteri, Pak Wamen dan seluruh jajaran.

Apa yang menjadikan tadi disampaikan oleh Pak Menteri terkait program untuk tahun 2022 dibanding dengan tahun 2021 ini agak banyak penurunan. Jadi cuma 100 triliun dan kemudian tentu ini akan menjadikan perhatian lagi ke depan, yaitu kebijakannya agar bisa dapat mengakomodir berbagai hal tentunya program yang menjadikan prioritas Presiden. Di mana melanjutkan yang sedang berjalan tentunya agar bisa dapat diselesaikan dan dilanjutkan dan kemudian juga melihat lagi program yang belum dilakukan dan kemudian mana saja yang akan ditindaklanjuti.

Dan kemudian tentu berharap melihat nanti memangkas program-program yang besar yang tidak prioritas dan kemudian Pak Menteri beberapa waktu yang lalu Komisi V berkunjung ke Dapil kami dan salah satunya melihat lokasi yang akan menjadikan usulan kami yaitu terkait jembatan flyover. Kemudian Provinsi Banten tahun 2021 ini sudah menganggarkan terkait pembebasan lahannya dan tentunya kami berharap di tahun berikut ada pengalokasian anggaran untuk pembangunan flyover, karena sangat dibutuhkan di Dapil kami. Yaitu di Kota Serang untuk mengurai kemacetan, mudah-mudahan ini bisa dapat di apa namanya ditindaklanjut dan kemudian juga terkait Tol Serang-Panimbang diharapkan juga ini bisa dapat ditindaklanjuti dan bisa dapat berlanjut sampai dengan Panimbang. Sampai saat ini baru sampai Lebak dan kemudian juga Waduk Karian,

(21)

mudah-mudahan juga bisa dapat termanfaatkan ketika tahun ini sudah selesai dan bisa dapat distribusikan ke berbagai hal kabupaten kota yang yang membutuhkan dan mungkin.

Kemudian juga kami melihat di Banten ini berharap untuk jalan-jalan penunjang industri dan kemudian juga pariwisata bisa dapat untuk di menjadikan prioritas dan kemudian Pak Menteri program-program terkait untuk kemasyarakatan padat karya dan yang lain-lainnya, yang mungkin dari tahun kemarin sudah dialokasikan ke masing Dapil-dapil Anggota Komisi V dan ini itu sangat bermanfaat sekali dan dapat dirasakan oleh seluruh tentunya masyarakat di Dapil kami masing-masing.

Mudah-mudahan dengan adanya penurunan anggaran di PUPR ini tentunya tidak tidak mengurangi apa yang menjadikan yang sudah dialokasikan kepada Anggota-anggota di Komisi V dan tentunya kami berharap agar juga bisa dapat bertambah jika memang memungkinkan.

Itu saja mungkin Pak Menteri hal-hal yang dapat kami sampaikan, mungkin nanti kami di Rapat Kerja dengan Dirjen akan menyampaikan berbagai hal, tentunya program-program dan usulan-usulan yang ketika kami Reses, ketika kami berkunjung dan ada beberapa juga hal-hal yang diusulkan oleh para Kepala Daerah di Dapil kami, mudah-mudahan nanti setelah kami sampaikan ke masing-masing Dirjen ini bisa dapat ditindaklanjuti diakomodir.

Terima kasih Pak Menteri. KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak Tubagus.

Pak Suryadi silakan, singkat Pak ya. Siap-siap Pak Muhammad Fauzi. F-PKS (H. SURYADI JAYA PURNAMA, S.T.):

Terima kasih Pak Ketua.

Yang saya hormati Pimpinan DPR, Pimpinan Komisi dan Rekan-rekan Anggota, Pak Menteri, Pak Wamen, Pak Dirjen, Pak Sekjen.

Karena memang waktunya singkat saya langsung saja. Pertama terima kasih Pak Menteri kemarin sudah berkunjung ke Lombok ya dan mudah-mudahan kunjungan Pak Menteri ini bisa mengurangi kesenjangan infrastruktur di luar Jawa dan Bali dan Lombok salah satunya ketika disandingkan dengan Bali ini agak jomplang begitu. Nah mudah-mudahan ke depan infrastruktur di luar Jawa dan Bali ini juga menjadi prioritas.

Saya usul beberapa hal Pak Ketua. Pertama Komisi V mungkin perlu membuat surat rekomendasi kepada Pimpinan DPR dan Banggar terkait dengan kecilnya anggaran kita di Pagu Awal ini ya, karena ini persentasenya yang sangat jauh dari usulan Pak Menteri. Ada beberapa pertimbangan

(22)

misalnya selain berbasis program, tadi Pak Menteri sudah sampaikan usulan kita malah 170 triliun lebih, ini kan persentasenya sangat kecil, menunjukkan sebetulnya Kementerian PU ini sangat siap dengan program yang sangat banyak begitu, tapi juga perlu mempertimbangkan reward and punishment.

Beberapa prestasi misalnya daya serap yang menurut saya Kementerian PU ini sudah jauh di atas kementerian lain, termasuk juga keterlibatan masyarakat dalam program-program padat karya. Ini artinya pertimbangan-pertimbangan ini perlu kita sampaikan nanti ke Pimpinan DPR dan Banggar agar pengurangan anggaran ini tidak sebesar ini. Walaupun saya termasuk yang optimis, karena tahun lalu Pagu Awal kita 115 ketika pembahasan naik jadi 140, walaupun di-refocusing menjadi 135 begitu. Nah karena termasuk tadi sinyalemen dari Bappenas bahwa BSPS menimbulkan kekumuhan, justru solusinya bukan dihilangkan tapi setiap daerah yang mendapatkan BSPS harus dapat program Kotaku juga begitu kan, jadi konsekuensinya menambah anggaran. Nah ini kita tagih juga Menteri Bappenas gitu, supaya tidak kumuh ya harus tambah anggaran untuk Kotaku begitu. Saya kira ini positifnya begitu.

Yang ke dua usul saya mungkin pada kesempatan ini kita belum masuk ke setiap item kegiatan, barangkali kita sepakati dulu kriteria program prioritas di tahun 2022. Tadi Pak Menteri sudah paparkan versi Pemerintah, tapi kita kombinasi nanti dengan usulan-usulan dari Komisi, sehingga kita menemukan suatu formula bahwa program ini masuk dan program ini tidak memenuhi kriteria. Ya misalnya tadi usulan teman-teman program berbasis padat karya harus masuk dan tidak boleh berkurang gitu. Demikian juga program-program lain yang kita buat kriterianya. Nah ini saya juga sudah mencoba mengusulkan nanti beberapa kriteria kalau kita sepakati untuk membuat kriteria bersama sebagai acuan kita di 2022.

Berikutnya saya usul juga tadi beberapa rekan-rekan sudah menyampaikan usulan dari daerah. Nah kita kan belum tahu ini program kita di daerah ini sudah masuk atau belum, karenanya mungkin Pak Menteri melalui Pak Sekjen kita perlu diberikan rekapitulasi program-program berbasis daerah, supaya kita bisa tahu bahwa program ini sudah masuk, program ini yang belum dan dengan kriteria yang kita sepakati bersama nanti kita bisa lebih gampang membahas dengan Eselon 1 ya secara lebih teknis. Misalnya di Dapil kami salah satu kriteria umpama program yang memang sudah secara verbal dinyatakan oleh Presiden, ya contohnya program jalan apa menghubungkan...(rekaman suara kurang jelas) begitu, demikian juga ada program tadi yang rumah untuk akibat dari program Pemerintah. Misalnya di Mandalika itu ada 100 KK lebih yang tergusur dan Pemda sudah menyiapkan lahan, tinggal fisiknya mungkin nanti ini juga perlu diprioritaskan. Nah hal-hal semacam ini kita bahas pada pertemuan dengan Pak Menteri, lalu lebih teknis nanti dengan para Dirjen akan lebih gampang Pak Ketua.

(23)

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih kita catat masukan dari Pak Suryadi, saya pikir baik sekali ya.

Selanjutnya Pak Muhammad Fauzi. Ya masukan bagus ini. F-PG (MUHAMMAD FAUZI, S.E.):

Ya, terima kasih Pak Ketua. KETUA RAPAT:

Siap-siap Pak Eddy Santana. F-PG (MUHAMMAD FAUZI, S.E.):

Yang saya hormati Ketua DPR, Bapak Rahmat Gobel, Yang saya hormati Ketua Komisi V,

Yang saya hormati para Wakil Ketua serta teman-teman di Komisi V, Yang saya hormati Bapak Menteri dan Wakil Menteri beserta jajarannya.

Dalam kesempatan ini saya singkat-singkat saja Pak Ketua karena waktunya yang diberikan terbatas. Yang pertama, saya hanya menguatkan saja apa-apa yang disampaikan oleh teman-teman, di mana tidak bisa dipungkiri bahwasannya anggaran PUPR ini yang tadi Pak Menteri sampaikan diajukan sekitar 176 triliun, sementara ya ini sudah Pagu Indikatif atau sudah Pagu Tetap ya? Baru indikatif ya yang berapa 146 triliun. Kalau kita lihat cukup jauh turunnya dibanding kemarin 100,46 triliun cukup jauh turunnya dibanding tahun kemarin.

Nah sehubungan dengan hal tersebut, saya pribadi dan mudah-mudahan InshaAllah juga akan didukung oleh teman-teman, agar kita harus pintar-pintar mencari skala prioritas program-program mana yang harus kita tonjolkan.

Nah agar mempertemukan kepentingan kita, Bapak dari sisi eksekutif, kami ini dari sisi legislatifnya yang ya kerja-kerja politisilah. Satu sisi Bapak bisa nanti menangani bagaimana apa keadilan dan lain-lain tadi disampaikan bisa terpenuhi, ya kami ini elektoral kami di daerah bisa lebih baik Pak. Nah karena itu cerminannya adalah bagaimana program-program yang sifatnya kemasyarakatan kalau bisa paling tidak samalah dengan tahun kemarin gitu kalau tidak bisa ditingkatkan, itu yang pertama.

Yang ke dua, saya terima kasih dengan Pak Menteri pada saat 2 tahun yang lalu berkunjung ke salah satu kabupaten di Dapil kami di Luwu Utara, cuma dalam kesempatan ini Pak Menteri saya hanya mengingatkan sampai saat ini bencana di Luwu Utara itu belum tersentuh. Terutama hal-hal yang

(24)

sifatnya infrastruktur umum Pak, yang baru tersentuh ini sifatnya ini fasilitas yang langsung dinikmati oleh masyarakat rumah, itupun dari badan bencana Pak. Nah sementara dari PU ini jalan nasional saja belum tersentuh Pak. Nah karena itu harapan saya ke depan ini karena sudah 2 tahun lebih dan cukup prihatin di sana Pak hujan sebentar saja banjirnya luar biasa Pak. Karena itu saya minta ini diapa untuk tahun yang akan datang apa anggaran yang kali ini juga mempunyai apa perhatiannya.

Nah kemudian yang ke dua Pak tadi saya menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh rekan saya yang ada di sebelah kanan tentang anggaran pendidikan Pak. Nah ini juga memang kita perlu sedikit memperjelaslah apa keperuntukkannya, ya ini kebetulan ada kejadian Pak di kabupaten yang sama Pak ini informasi saja sifatnya Pak, nanti laporan lengkapnya saya kasih setelah rapat ini selesai. Di mana di Kabupaten Luwu Utara Pak ada rehab sekolah sebanyak 12 sekolah anggarannya sekitar 44 miliar, tapi pemenangnya 34 miliar dimenangkan, pembuangan sekitar 10 miliar. Nah ini juga apa yang disampaikan Pak Ketua ini juga tadi bisa menjadi contoh ini Pak bahwasanya dengan pembuangan 10 miliar itu apakah kerja bisa lebih maksimal Pak, kalau ukurannya hanya buangannya yang besar gitu. Ini contoh kasus dari 12 itu hanya 2 titik sekolah yang direhab itu baru 70% prosesnya, sementara yang 10% baru hanya fondasinya. Nah sementara apa waktu kerja itu awalnya 27 hari terus ditambah menjadi 48 hari. Nah sementara sekolahnya sudah dibongkar Pak, sudah dibongkar. Nah sebentar lagi di sana sekolah akan tatap muka langsung Pak. Nah ini juga menjadi PR bagi ya bagi sayalah, ini temuan saya di lapangan pada saat saya Reses kemarin. Oleh karena itu apa saya minta tolong untuk ini juga dicoba dikomunikasikanlah dengan pemenangnya.

Saya mohon maaf Pak Menteri saya coba kontak-kontak gitu ya pemenangnya ternyata kantornya juga susah dihubungi Pak, nomor kantornya gitu, karena saya lacak itu saya dapat nomor apa pemenangnya itu nomor telepon kantornya saya telepon juga agak susah. Pemenangnya adalah PT Hagita Sinar Lestari Mega, kontraktornya PT Gavasari Mitra Kreasi gitu. Jadi ini data dari kami Pak mudah-mudahan ini bisa di-follow-up.

Yang terakhir Pak, ini masalah bendungan. Pada saat Pak Tengku ini dulu sebelumnya beliau ini Ketua Balai di Makassar. Berkat tangan beliaulah Bendungan Baliase sudah sudah apa sudah jadi, tetapi pemanfaatnya belum, sangat minim sekali Pak, karena memang perlu kelanjutan. Nah karena itu harapan kami juga agar tindak lanjut dari bendungan Baliase itu bisa ditindaklanjuti.

Terima kasih Pimpinan.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

(25)

Sekali lagi kepada teman-teman kita kalau lokus dan seterusnya nanti kita dengan Direktorat Jenderal supaya bisa lebih singkat. Pak Hamka saya persilakan. Bersiap-siap Bu Novita.

Pak Eddy Santana dulu, habis itu Pak Hamka, lanjut Bu Novita. F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.):

Terima kasih.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Pimpinan DPR yang saya hormati,

Pimpinan Komisi V beserta Anggota yang sama saya hormati, Pak Menteri, Wakil Menteri beserta jajaran.

Langsung saja saya Pak. Sepertinya program yang ditawarkan ataupun diajukan oleh oleh Pak Menteri dan jajaran dengan Pagu Indikatif 100 lebih triliun itu memang sulit untuk menyamai tahun yang kemarin atau 2021 ini yang sekarang. Yang sekarang kan 135 T tadi disampaikan, tetapi tolong juga dievaluasi gitu Pak Menteri, masalah tadi yang berkaitan dengan penawaran tidak wajar gitu. Kalau 2021 belanja modal pembangunan itu 100 T, rata-rata ditawar di bawah 20% atau 20% saja sudah sisanya 20 T, nah ke mana sisa itu gitu? Dikembalikan atau dipakai sendiri? Nah ini pernah rapat di sini juga Komisi V mintakan akan dibicarakan itu, sisa-sisa yang banyak itu 20% atau lebih itu. Nah ini ini yang pertama Pak. Jadi kami minta laporannya mungkin per Dapil saja secara tertulis, boleh silakan sisa anggaran yang diakibatkan oleh penawaran tidak wajar. Jadi perlu untuk evaluasi kita.

Kemudian jangan juga dilupakan Pak, ini program ya ketahanan pangan, itu mungkin sudah sudah bagus rencana dari PU PUPR, rencana Pak Menteri dan jajaran, tetapi saya ingatkan kembali bahwa rawa pasang surut yang ada itu perlu diadakan rehabilitasi sehingga optimalisasi hasil panen dari masing-masing daerah itu makin bagus gitu, bisa mendukung ketahanan pangan secara nasional. Seperti Sumatera Selatan di Banyuasin Pak ratusan ribu hektar itu sekarang sudah sudah parah kondisinya. Jadi tolong ini diperhatikan.

Kemudian juga saya melihat di rencana ini SPAM itu dikit sekali Pak. Artinya ini ini kan sangat penting untuk mendukung juga kesehatan masyarakat secara nasional itu Pak. Ini cuma 2 triliun atau 1,9 itu kecil sekali, nah ini mohon dipertimbangkan juga karena kita harus fokus juga apa yang harus kita lakukan itu. SPAM di perkotaan kita kita dahulukan 60% penduduk Indonesia ada di perkotaan. Kesehatan masyarakat tergantung juga adanya air bersih yang baik.

Nah yang terakhir mungkin di Bina Marga, akses keluar masuk tol itu seperti di Palembang, nah ini mohon juga dipertimbangkan program ke depan. Saya tidak melihat ini dari exit Keramasan itu masuk Palembang itu

(26)

cukup jauh 6 Kilo, kalau jalannya seperti sekarang ini ya, di tol lumayan bagus tapi begitu keluar timpang sekali kondisinya.

Pak Menteri sendiri pernah menyampaikan bahwa Palembang itu sekarang jalannya termasuk yang terkumuh gitu, nah mohon lebih banyak preservasi ataupun apa namanya rehabilitasi atau pemeliharaan berat gitu ya untuk jalan-jalan di Kota Palembang.

Nah saya kira ini saja mungkin nanti lebih detailnya di masing-masing Dirjen.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Eddy. Silakan Pak Hamka.

F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, M.S.): Terima kasih Pimpinan.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Pimpinan DPR yang saya hormati,

Pimpinan Komisi V dan seluruh Anggota yang saya hormati,

Pak Menteri, Pak Wakil Menteri dan seluruh jajaran yang selalu setia mendampingi Bapak Menteri adalah tentu para Dirjen.

Pertama, sesuai judul hari ini kita membahas arah dan kebijakan sesuai dengan Kem.PPKF. Seperti apa yang telah kita pahami semuanya bahwa pemerintah dalam pokok-pokok kebijakan tersebut mengarahkan kepada pemulihan ekonomi dan reformasi struktural, itu yang sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan pada Rapat Paripurna yang lalu dan sekalian kemarin sudah disampaikan dalam rapat koordinasi dengan Badan Anggaran.

Yang masih kita syukuri adalah reformasi struktural di dalam infrastruktur itu berada pada posisi yang ke dua dari 3 reformasi struktural yang diajukan oleh Pemerintah. Oleh karena itu anggaran yang berkurang yang sekarang kita terima pada saat sekarang ini, itu menurut saya bisa dipahami, tetapi tentu kita berupaya bagaimana meningkatkan. Kenapa bisa dipahami? Karena kita sudah masuk penyusunan APBN tahun ke tiga dari pandem Covid-19, di mana undang Nomor 1 Nomor 2 Undang-undang Nomor 2 tentang Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19 yang tadinya pada tahun 2020 kita melebarkan defisit, sekarang saatnya

(27)

menyempitkan defisit. Tadi bicara lebar dan menyempit Pak Ketua, karena undang-undang berakhir harus kembali pada tahun 2023 itu sudah harus kembali normal 3%. Defisit pada tahun 2020, 6% lebih, defisit tahun 2021 kurang lebih 5 sampai sekarang dan defisit yang harus diperhitungkan pada 2024 karena masa rekonsiliasi dan persiapan memasuki tahun 2023 kembali kepada jalan yang benar. Artinya apa, kembali kepada undang-undang defisit harus 3% saja. Oleh karena itu tentu kita bisa memahami itulah alasan saya tadi bisa memahami tetapi tidak berarti kita tidak berusaha untuk meningkatkan anggaran.

Di sisi lain, yang lalu itu defisit yang saya sampaikan enam koma sekian 6,1 kalau saya tidak salah pastinya, kemudian 5, konsekuensinya adalah pembiayaan atau utang, ya mudah-mudahan ini juga di Kementerian PUPR saya belum lihat apakah memang ada utang luar negeri, kalau ada tolong ditampilkan juga seperti pembiayaan-pembiayaan lain.

Nah saya ingin menyetir ini karena utang kita dalam posisi yang sudah cukup tinggi, makanya akan kita coba menetralkan Ini masa konsolidasi itu ada di 2022 untuk memasuki anggaran 2023, makanya harus ditargetkan bahwa Tahun 2022 yang kita bahas sekarang ini paling tidak defisitnya 4% paling tinggi, sehingga tahun 2023 kembali normal seperti sedia kala. Tapi walaupun sebenarnya 3% defisit yang sesuai dengan undang-undang, setahu saya Kementerian PUPR tetap mendapat alokasi anggaran yang cukup untuk kepentingan pembangunan, karena skala prioritas dalam reformasi struktural tetap pada infrastruktur dasar dan menengah.

Nah oleh karena itu Pak Menteri berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Komisi V tentu masih tetap akan memperjuangkan nanti pada pembahasan-pembahasan Badan Anggaran, selanjutnya dengan kawan-kawan, tetapi dengan catatan Pak Menteri kami mohon dengan sangat arah kebijakan apa yang ada sekarang ini itu harus mengarah kepada bagaimana jangan berkurang program-program kemasyarakatan yang telah kita sepakati yang telah kita sanjung yang telah kita laksanakan dan membawa elektoral kepada kami yang cukup Alhamdulillah. Tolong jangan dikurangi. Kalau bisa yang dipersempit yang lain diperlebar yang lain Pak. Ya ini urusan persempit dan lebar ini.

Tadinya nah oleh karena itu saya memperhatikan misalnya BSPS tadinya 8 Triliun yang kemarin Pak Menteri turun menjadi 5 ya mbo ditambah 1,5 lah atau bagaimana supaya jangan terlalu jauh penurunannya. Nanti kami juga akan berjuang di Badan Anggaran masih ada pembahasan selanjutnya, tetapi ya mudah-mudahan bisa, tapi kalau menurut saya kalau bisa itu agak sangat ada kemungkinan tapi sangat kecil, karena kondisinya seperti itu. Karena penerimaan negara memang belum optimal sesuai apa yang kita harapkan dalam keadaan normal.

Oleh karena itu catatan saya Pak Menteri, pertama satu pertanyaan apakah PEN yang dijanjikan kemarin tahun 2020/2021 dana PEN yang 2021 itu sudah cair terkait juga tentu pengalokasian kepada program

(28)

kemasyarakatan? Saya tidak tahu persis karena kemarin Pak Menteri sudah menjelaskan ada PEN yang ada di Kementerian PUPR.

Yang ke dua, penekanan saja Pak Menteri alokasi anggaran untuk kegiatan padat karya tolong dipertahankan dengan baik, paling tidak mendekati tahun 2020 yang lalu 2021 yang sekarang ini.

Tadi satu lagi yang terakhir sekali Pak Fauzi tadi sudah menyampaikan dari Luwu Utara Pak Menteri dan saya apa yang disampaikan oleh beliau saya sudah sampaikan surat resminya ke Bapak, mudah-mudahan menjadi perhatian daerah Luwu Utara dalam kaitanya bencana kemarin. Saya kira ini saja yang bisa saya sampaikan.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Hamka.

Ya soal defisit ini ya kita juga pesanlah Pak Hamka dengan teman-teman di Banggar kalau memungkinkan sesuai undang-undang diterapkan sesuai undang-undang tentunya, tapi ini kewenangan sepenuhnya ada di Badan Anggaran yang menetapkan bersama Pemerintah.

Selanjutnya silakan Bu Novita.

F-P.GERINDRA (Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.E., M.M.): Terima kasih.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pak Wakil Ketua DPR, Pimpinan Komisi, Anggota, Kemudian Pak Menteri, ketutupan Pak Wamen,

Pak Menteri, Pak Wamen, Pak Dirjen, seluruh jajaran yang saya hormati Pak Sekjen.

Saya yang pertama mengucapkan terima kasih, terima kasih yang pertama Pak Menteri tadi lihat saya itu kebahagiaan tersendiri Pak Ketua. Ketua jangan jealous ya.

Kemudian yang ke dua, terima kasih atas program-program dari seluruh Dirjen yang begitu dirasakan oleh masyarakat. Kemudian struktur yang ada di bawah juga sudah bekerja sama dengan baik sehingga kita betul-betul merasakan manfaatnya, masyarakatnya begitu happy.

Kemudian yang ke dua, Pimpinan tadi saya sepakat sekali Pak Hamka bilang memahami dengan anggaran yang sekarang karena kita masuk ke

(29)

tahun kedua Covid, tetapi saya juga sepakat Komisi V nanti memberikan dukungan penuh bagaimana caranya anggaran kita ini bisa naik. Karena bisa dibayangkan infrastruktur ini kan sangat penting di Indonesia, pasti dengan anggaran segini ini agak puyeng juga bagi-baginya karena semuanya ingin naik gitu, tidak ada yang kepingin turun, pasti kepingin nambah. Apalagi infrastruktur ini dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, apalagi kalau padat karyanya banyak dan nasionalnya juga maksimal. Kemudian bisa dibayangkan juga contohnya jalan.

Jalan yang existing saja butuh dana, yang udah rusak dibetulkan, bahkan sekarang banyak pembangunan yang baru-baru lagi pasti anggarannya butuh banyak sekali, belum lagi sumber daya air, belum lagi BSPS tadi Cipta Karya dan lain sebagainya. Jadi sangat sepakat Komisi V nanti memberikan rekomendasi untuk anggaran ini bisa dinaikkan.

Kemudian Pak Menteri mengenai secara keseluruhan tadi penanganan bencana mohon yang kemarin menjadi prioritas seperti Kalimantan Barat, Sulbar, kemudian Sumedang dan daerah-daerah lain, bahkan kabupaten-kabupaten seperti daerah kita di Dapil dan terutama di Ibu Kota Pak Menteri di Jakarta, saya tidak mau melihat ada politis atau apa, saya melihatnya secara makro. Ini hujan satu malam saja kita sudah banyak banjir begitu. Saya tinggal di Kemang baru malam hujan dua jam saja sudah deg-degan, jangan-jangan saya dikelilingi oleh banjir sehingga terblokir oleh banjir-banjir. Jadi kepada Pak Menteri dan Pak Jarot, DKI ini juga butuh penanganan yang ekstra gitu Pak karena DKI menjadi sorotan Ibu kota. Jadi penanganannya mohon menjadi sangat-sangat prioritas.

Kemudian saya juga mendapatkan masukan dari beberapa Kepala Daerah-Kepala Daerah di yang eks-daerah transmigrasi Pak Menteri. Di situ banyak sekali jalan-jalan yang bekas transmigrasi sehingga non status itu ribuan kilometer, itu banyak di daerah Sumatera dan kalau tidak salah Kalimantan. Ini menjadi terbengkalai karena pusat nggak mau urus, kemudian dipasrahin ke bupati juga pasti akan menyerah, provinsi gubernur juga begitu. Jadi mohon mungkin nanti dengan adanya Undang-undang Jalan yang akan kita bahas ini menjadi prioritas jalan-jalan non status karena banyak sekali yang terbengkalai. Ada yang dari unit ke unit, unit ke blok atau itulah istilahnya ya Pak Hedi ya. Nah itu kebayang lagi anggarannya pasti akan nambah butuh banyak banget. Apalagi jalan-jalan tol atau preservasi yang baru dibetulin udah lubang-lubang lagi gitu, lubang-lubang di jalanan ya, bukan jalan-jalan bukan lubang berjalan itu.

Kemudian mengenai saya mau tanya tentang ibu kota baru Pak Menteri. Saya kan banyak ditanya ini sama orang-orang gitu, sebetulnya posisinya gimana? Apakah sekarang ini sudah mulai pembangunan atau belum? Kemudian kalau sudah, kemarin sudah ada anggaran berapa saya ingin tahu dan prosesnya sampai mana? Apakah sudah tahun ini kemudian atau belum gitu? Minta penjelasan untuk ibu kota baru.

Referensi

Dokumen terkait

Bila sudah terjadi sensitisasi terhadap protein susu sapi atau sudah terjadi manifestasi penyakit alergi, maka harus diberikan susu sapi yang dihidrolisis sempurna atau pengganti

Tabel 1.2 Kabupaten Jember adalah daerah di Jawa Timur yang mempunyai potensi untuk memproduksi kopi dan mempunyai luas produksi pada tahun ke tahun terus meningkat

Kedua, faktor-faktor yang menyebabkan adanya minat masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah untuk membeli minyak goreng curah didapat 21 orang atau 70% mengatakan bahwa

Segala Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dengan rahmat dan kasihNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENERIMAAN ANGGOTA ORGANISASI MAHASISWA EKSTRA

8. Hasil pengindraan jauh berupa foto udara dihasilkan oleh … a. Wahana penginderaan jauh yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 km dpal pada saat perekaman

Kompleksitas pekerjaan serta frekuensi transaksi yang tinggi membuat manajemen perlu mengetahui tingkat efektivitas Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer

dan Adriana Parera yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan moral dan materi, serta selalu mendoakan dan mengingatkan penulis agar menyelesaikan karya tulis

Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui risiko yang bersifat dominan dari hasil perhitungan nilai risiko antara lain keruntuhan/terjatuhnya girder dengan nilai