• Tidak ada hasil yang ditemukan

PG (ILHAM PANGESTU): Terima kasih Pimpinan

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 37-41)

KETUA RAPAT:

F- PG (ILHAM PANGESTU): Terima kasih Pimpinan

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Syahrul.

Selanjutnya Pak Ilham Pangestu ya, soal lokus kegiatan Pak nanti saja dengan Dirjen yang umum-umum saja. Kemudian bersiap-siap Bu Sri Wahyuni.

F-PG (ILHAM PANGESTU): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pak Menteri, Pak Wamen, Pak Sekjen.

Dengan anggaran tahun ini Pak, kita saya sangat prihatin, tapi saya berharap Pak Menteri berkoordinasi lagi sama Menteri Keuangan dan Bappenas dan yang terpenting kajian-kajian pembangunan yang menggunakan uang negara itu perlu dikaji Pak. Saya ambil contoh pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli, padahal sebuah jalan tol menurut Pak Menteri salah satu tujuan pembangunan jalan tol adalah memberikan manfaat pada peningkatan kegiatan distribusi dalam pemenuhan kebutuhan daerah yang juga memberikan dukungan bagi pertumbuhan perekonomian daerah, serta konektivitas antar daerah, serta menghubungkan antara produsen dan konsumen, tapi yang saya lihat di Aceh kajian tolnya sangat prematur Pak. Bagaimana mungkin saya kaji prematur, barang dari barang yang masuk dari Aceh itu dari Sumatera ke Aceh Pak, belum ada barang dari Aceh ke Sumatera.

Jadi ribuan barang, konektivitas-konektivitas distribusi konsumen itu belum terjadi Pak sampai dengan saat ini. Apabila pembangunan yang Bapak lakukan dari Sumatera ke Aceh mungkin sudah 8 kabupaten kota yang mendapat manfaatnya Pak, mungkin sudah sampai Kabupaten Bireuen, karena barang semua itu dari Medan dari Sumatera, sehingga barang-barang di Aceh sampai hari ini walaupun tolnya sudah dibangun dan diresmikan oleh Pak Jokowi tetap saja masih mahal Pak, karena masih berhari-hari jalan itu.

Seandainya sekali lagi saya katakan seandainya tol dibangun dari Sumatera menuju Aceh mungkin sudah 8 kabupaten kota yang menerima manfaatnya dan dapat menumbuhkan perekonomian di daerah 8 kabupaten kota, tapi hari ini belum ada dirasakan manfaatnya secara luas Pak. Saya berharap solusinya saya berharap kalau pembangunan ini dilanjutkan dihentikan dulu tapi dilanjutkan dari Sumatera ke Aceh Pak, dari perbatasan Sumatera menuju ke Aceh dan sambungnya nanti tetap di Sigli. Mungkin ini saja.

Yang terakhir saya berharap Pak Menteri memberitahu kepada Dirjen-dirjennya untuk lebih cepat mengambil keputusan bersama Mitra Komisi V. Kalau kita berkoordinasi jangan sedikit-sedikit tunggu keputusan Pak Menteri-tunggu keputusan Pak Menteri. Pak Menteri ini jabatannya tinggi, seolah-olah apa yang kita koordinasikan itu membahayakan Negara Pak Menteri, sehingga harus keputusan Pak Menteri, padahal Komisi V ini mengurus rakyat dan negara yang sama. Mungkin ini saja Pak Ketua, saya akhiri.

Wabillaahittaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak Ilham.

Bu Sri silakan. Bersiap-siap Pak Mulyadi. F-P.NASDEM (SRI WAHYUNI):

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang semuanya.

Yang saya hormati Ketua, Wakil Ketua DPR RI,

Yang saya hormati Ketua Komisi V beserta para Wakil dan Rekan-rekan Anggota Komisi V yang saya sayangi.

Tentunya yang saya yang kami banggakan bersama dan diharap harapkan selalu ketemu yaitu Pak Menteri PUPR yang selalu dikangenin ini Pak beserta seluruh jajaran, Pak Wamen juga dan seluruh yang hadir di ruangan ini.

Yang pertama, terima kasih Pak Menteri sudah memberikan program-program ke Dapil-dapil kami, terutama kemarin terus saja kira-kira 2 minggu yang lalu salah satu Anggota kami yang mendapatkan program BSPS rumahnya saking sudah tidak layaknya itu kena angin sedikit sudah terbang semua Pak atap dan dindingnya dan saya melihat langsung. Setelah itu saya minta TA untuk menghubungi kementerian, Alhamdulillah besoknya sudah dikirim batu bata, semen, dan lain sebagainya, terima kasih Pak Menteri kerja cepatnya dan selama ini program-program Pak Menteri sudah kita rasakan semua dari Anggota DPR RI Komisi V sudah membawa ke Dapil masing-masing.

Di sini saya hanya ingin menyampaikan beberapa masukan sebenarnya hampir sama dengan teman-teman yang lain Ketua, tapi kalau saya tidak ngomong kok tidak nyaman, karena saya Wakil dari rakyat di Dapil saya.

KETUA RAPAT:

Langsung saja Bu silakan Bu, langsung saja. F-P.NASDEM (SRI WAHYUNI):

Baik. Pak Menteri pada hakekatnya Ketua dan Rekan-rekan semua pada hakekatnya APBN itu dipergunakan untuk kesejahteraan dan kepentingan masyarakat seluruh Indonesia, terutama ini salah satunya untuk pengentasan kemiskinan dan juga kesenjangan sosial. Nah program yang ada di Komisi V terutama BSPS, irigasi dan lain sebagainya Alhamdulillaah saya dilihat sama Pak Menteri ini Pak Ketua, saya agak grogi juga ini, tidak dilirik saja tapi ditatap. Bu Novi jangan iri ya. Baik, nanti saya ditegur sama Ketua ini kalau guyon-guyon ini, bagi-bagi, bagi-bagi program.

Jadi pada hakekatnya itu Pak Menteri APBN itu pada hakekatnya kita pergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, untuk kesejahteraan dan terutama untuk pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial. Nah program-program yang ada di PUPR itu, itu saya rasa itu bisa mengatasi yang namanya apa namanya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial, terutama untuk BSPS, irigasi dan lain sebagainya, tetapi kita sedih di tahun ini 2022 nanti banyak anggaran yang dipotong untuk itu gitu. Terus kalau teman-teman yang lain mengusulkan ditambah. Saya tidak mau ditambah Pak Menteri, tapi saya minta nilai pastinya dari kami Komisi V.

Seperti kita ketahui bersama di seluruh Indonesia ini ada jutaan rumah yang belum layak huni. Di Dapil saya contohnya 5 kabupaten, di Dapil saya khusus di Ponorogo saja ada masih 38.000 rumah tidak layak huni. 5 Dapil itu sudah hampir 200, bahkan 200.000 rumah, sedangkan seluruh Indonesia seluruh kabupaten yang ada di Indonesia itu jutaan, jutaan rumah yang masih harus kita perbaiki.

Nah Komisi V sebenarnya punya punya gigilah, punya taringlah ya teman-teman untuk menentukan itu. Jadi jangan minta ditambah 1.000-2.000.

Kalau saya pribadi inginnya setahun paling sedikit 10.000. Jadi dalam waktu 3-5 tahun sudah tuntas yang namanya untuk BSPS khususnya ya, perbaikan rumah itu sudah sudah nggak jadi pikiran kita tiap tahun gituloh Pak Menteri, sedangkan kalau kita mendapat hanya 1.000, 1.500, 2.000, bahkan sekarang diturunkan, berapa puluh tahun perbaikan rumah-rumah yang tidak layak huni ini baru selesai begitu Pak Menteri.

Jadi saya juga setuju tadi dengan usulan Pak Suryadi bahwa kita bersurat Ketua kalau boleh kita bersurat ke Ketua DPR dan juga ke Banggar karena kita di sini tidak semua menjadi Anggota Banggar bahwa khusus untuk program-program padat karya yang menyentuh masyarakat langsung itu perlu sangat ditambah, bukan dikurangi, tapi penambahannya itu yang signifikan yang benar-benar ini bisa menuntaskan program yang sedang Pak Menteri jalankan.

Nah kita Komisi V selama ini hanya mengikuti program yang sudah dibuat oleh Kementerian. Kita hanya mendapat 1.500 rumah per Anggota atau 2.000. Kali ini kita sekali-sekalilah kita yang menentukan. Kami ingin Komisi V tahun ini 10.000 rumah per Anggota, bagaimana setuju nggak? Setuju. Nanti pada waktu pemilihan kami lagi nanti sudah tuntas begituloh Pak Menteri. Jadi kita bisa untuk program yang lain ya, tapi ini semua tentu kita harus bersama Ketua dan para Pimpinan Komisi V bersurat kepada Ketua DPR dan juga Badan Anggaran DPR RI.

Nah dan kesempatan hari ini juga saya menyampaikan kita boleh refocusing karena memang kita sedang dilanda Covid ya Pak ya, itu kita sangat memaklumi, tapi mohon untuk yang padat karya jangan di-refocusing Pak Menteri. Boleh Pak Menteri refocusing yang lain-lain, terutama untuk pembangunan gedung besar-besar itu kalau bisa ditunda dulu, jangan dilaksanakan dulu anggarannya bisa untuk ditambahkan ke mana namanya ke program-program padat karya itu yang menyentuh langsung ke masyarakat dan itu sangat-sangat dirasakan masyarakat dan juga kami sebagai Anggota DPR RI di Komisi V, bisa apa namanya bisa bangga kalau kami turun-turun ke Dapil. Selama ini kami sudah bangga, tetapi kalau ditambah yang sangat banyak kita Komisi V yang menentukan bahwa kami ingin BSPS 10.000, terus irigasi sekian ratus seperti itu, itu bisa lebih membanggakan kami dan itu semua tujuannya hanya untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi kami.

Saya rasa demikian yang bisa saya sampaikan. Terima kasih Pak Menteri. Saya dilihat lagi Pak Menteri ini sudah mau saya tutup dan terima kasih Ketua dan Pimpinan Komisi V, saya rasa demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga ini dicatat oleh Pak Menteri dan bisa dijawab nanti. Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

F-P.GERINDRA (Drs.H.MULYADI, MMA.):

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 37-41)

Dokumen terkait