BAB IV METODE PENELITIAN
4.12 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Tahun/Bulan ke-
2015 2016
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
Pembuatan proposal
penelitian 2 Sampling 3
Pengumpulan
data
4
Pengolahan data dan
analisis data
5
Penulisan laporan
penelitian
28 5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK UNUD) merupakan satu diantara 13 fakultas yang bernaung diabawah Universitas Udayana. FK UNUD telah berdiri sejak tahun 1962 dan merupakan institusi pendidikan negeri yang berlokasi demikian strategis di pusat kota Denpasar, tepatnya di Jalan PB. Sudirman, Denpasar Selatan, Bali. Institusi pendidikan negeri ini memiliki Program Studi Jenjang Sarjana (S1), Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS I), Program Magister (S2) dan Doktor (S3) yang bergerak di bidang kesehatan.
Fakultas Kedokteran khususnya program studi jenjang sarjana (S1) terbagi lagi di dalam beberapa program studi yang bernaung di bawahnya, adapun program studi-program studi tersebut adalah : kedokteran umum atau program studi pendidikan dokter (PSPD), kedokteran gigi atau program studi pendidikan dokter gigi (PSPDG), program studi ilmu keperawatan (PSIK), program studi ilmu kesehatan masyarakat (PSIKM), psikologi, serta program studi fisiologi. Penelitian ini lebih memfokuskan pada salah satu progra m studi yaitu program studi pendidikan dokter (PSPD) mengingat program studi ini memiliki jumlah mahasis wa yang lebih banyak
29
dibandingkan program studi lainnya, sehingga memudahkan peneliti untuk mengumpulkan responden yang diperlukan dalam penelitian ini.
Sebagai salah satu program studi yang paling diminati tidak hanya dalam skala nasional namun juga internasional, maka program studi pendidikan dokter terbagi ke dalam 2 kelas berbeda di dalam proses belajar mengajar, ke las tersebut yakni, kelas reguler serta kelas internasional. Hal yang membedakan kedua kelas ini terletak pada bahasa pengantar yang digunakan. Pada kelas reguler, perkuliahan diadakan menggunakan Bahasa Indonesia. Sedangkan pada kelas internasional, perkuliahan diadakan dengan menggunakan Bahasa Inggris.
5.1.2 Gambaran Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini terlibat 100 orang responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Adapun karakteristik responden yang diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah usia serta jenis kelamin dari responden. Berikut adalah tabel karakteristik responden.
Tabel 5.1 Karakteristik Umum Responden (Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Usia
16 4 4,0
17 14 14,0
18 76 76,0
19 6 6,0
Total 100 100,0
Jenis Kelamin
Laki-laki 36 36,0
Perempuan 64 64,0
Total 100 100,0
Distribusi karakteristik mahasiswa tahun pertama program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dapat dilihat pada tabel 5.1.
sebagian besar responden berusia 18 tahun, yaitu sebanyak 76 orang dari 100 orang responden yang berpartisipasi (76,0%). Responden yang berusia 16 tahun sebanyak 4 orang (4,0%), sedangkan yang berusia 17 tahun sebanyak 14 orang (14,0%) dan yang yang berusia 19 tahun sebanyak 6 orang (6%). Selain itu, dilihat dari distribusi jenis kelamin, 36 orang sampel (36,0%) adalah laki- laki dan hampir dua kali lipatnya adalah perempuan, yaitu 64 orang sampel (64,0%).
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian
5.2.1 Distribusi Frekuensi Manifestasi Reaksi Stres Aspek Lingkungan dan Akade mik, Fisik serta Emosi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Mahasis wa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Manifestasi Reaksi Stres Aspek Lingkungan dan Akademik, Aspek Fisik serta Aspek Emosi Berdasarkan Jenis Kelamin
Skor Stres Aspek Lingkungan dan Akademik
Total Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat
Jenis
31
Skor Stres Aspek Fisik Total Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat
Jenis
Skor Stres Aspek Emosi Total
Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat Jenis
Tabel 5.2 memperlihatkan dari 100 responden dilihat dari aspek lingkungan dan akademik didapatkan bahwa 72,2% mahasiswa laki- laki mengalami stres ringan, 25% mengalami stres sedang, dan 2,8% mengalami stres berat. Sedangkan 71,9%
mahasiswa perempuan mengalami stres ringan, 23,4% mengalami stres sedang, dan 4,7% mengalami stres berat. Dari data tersebut terlihat bahwa baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan lebih banyak mengalami stres ringan dilihat dari aspek lingkungan dan akademik. Dimana aspek lingkungan dan akademik ini dinilai dari beberapa stresor yang dialami oleh sampel, diantaranya adalah kematian anggota keluarga terdekat, kematian teman baik, perceraian orang tua, perubahan kesehatan atau perilaku anggota keluarga, perubahan status finansial, masalah dengan orang tua, perubahan kondisi tempat tinggal, perubahan aktivitas sosial, perubahan pertemuan keluarga, perubahan waktu rekreasi, perubahan lingkungan belajar, kegagalan dalam
ujian, perubahan banyaknya argumen dengan rekan, peningkatan jumlah tugas, permasalahan dengan dosen pengajar, pencapaian akademik yang tidak sesuai harapan, perubahan jam atau kondisi belajar, serta frekuensi seringnya tidak masuk kuliah.
Tabel 5.2 juga memperlihatkan dari 100 responden dilihat dari aspek fisik didapatkan bahwa pada mahasiswa laki- laki sebanyak 25,0% mengalami stres fisik ringan, 30,6% mengalami stres fisik sedang serta 44,5% mengalami stres fisik berat, Sedangkan pada mahasiswa perempuan didapatkan sebanyak 21,9% mengalami stres fisik ringan, 45,3% mengalami stres fisik sedang, 32,8% mengalami stres fisik berat.
Dari data tersebut terlihat bahwa mahasiswa laki- laki lebih banyak mengalami stres fisik berat, sedangkan mahasiswa perempuan lebih banyak mengalami stres fisik sedang. Dimana stres fisik yang dialami oleh sampel dilihat dari keluhan-keluhan yang dirasakan seperti, seluruh tubuh yang terasa tegang, berkeringat basah, sulit berelaksasi, terdapat nyeri tulang belakang yang berat, ketegangan otot, perut nyeri, terasa keluhan pada kulit, mengalami masalah saluran pencernaan, nafsu makan yang rendah, merokok, kekurangan energi beraktifivitas, serta kurangnya frekuensi berolahraga.
Selain itu dari 100 responden dilihat dari aspek emosi, mahasiswa laki- laki sebanyak 5,6% mengalami stres emosi ringan, 11,1% mengalami stres emosi sedang, 83,3% mengalami stres emosi berat. Sedangkan pada mahasiwa perempuan didapatkan sebanyak 0% mengalami stres emosi ringan, 7,8% mengalami stres emosi sedang, 92,1% mengalami stres emosi berat. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa baik mahasiswa laki- laki maupun perempuan lebih banyak mengalami stres emosi
33
berat. Dimana stres emosi ini, dinilai dari keluhan-keluhan yang dirasakan oleh sampel, meliputi, permasalahan dalam mengingat sesuatu, cemas dan ketakutan yang tidak dapat dideskripsikan, kekhawatiran berlebih, sulit berelaksasi di dalam rumah, merasa sangat marah di dalam hati, tempramen yang meledak- ledak dan sulit dikontrol, sensitif serta lekas marah, perubahan emosi yang kurang jelas, perasaan tidak optimis, serta pemikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Berdasarkan data tersebut secara umum dilihat dari ketiga aspek yaitu aspek lingkungan dan akademik, aspek fisik serta aspek emosi dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna tingkat stres yang dialami baik oleh mahasiswa laki- laki maupun perempuan, hal ini tampak tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad M, et al (2012), dimana dikatakan bahwa level stres pada pelajar perempuan lebih berat dibandingkan pelajar laki- laki dimana dengan menggunakan t-test didapatkan perbedaan yang bermakna antara pelajar laki- laki dan perempuan (α < 0,05).
5.2.2 Distribusi Frekuensi Manifestasi Reaksi Stres Aspek Lingkungan dan Akade mik, Fisik serta Emosi Berdasarkan Usia pada Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Manifestasi Reaksi Stre s Aspek Lingkungan dan Akademik, Aspek Fisik serta Aspek Emosi Berdasarkan Usia
Skor Stres Aspek Lingkungan dan Akademik
18 52 21 3 76
Skor Stres Aspek Fisik Total Stres
Skor Stres Aspek Emosi Total Stres berdasarkan aspek lingkungan dan akademik, mahasiswa dengan usia 16 tahun, sebanyak 50% mengalami stres ringan, 25,0% mengalami stres sedang, 25,0%
mengalami stres berat. Sedangkan pada mahasiswa usia 17 tahun, sebanyak 100,0%
35
mengalami stres ringan, 0,0% mengalami stres sedang, 0,0% mengalami stres berat.
Sedangkan pada mahasiswa usia 18 tahun didapatkan bahwa 68,5% mengalami stres ringan, 27,6% mengalami stres sedang, d an 3,9% mengalami stres berat. Pada mahasiswa usia 19 tahun, sebanyak 66,7% mengalami stres ringan, 33,3% mengalami stres sedang, dan 0% mengalami stres berat. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa mahasiswa dengan usia 16 tahun lebih banyak mengalami stres ringan begitu pula mahasiswa dengan usia 17 tahun, 18 tahun serta 19 tahun lebih banyak mengalami stres ringan apabila dilihat dari aspek lingkungan.
Tabel 5.3 juga memperlihatkan bahwa dari 100 responden dilihat dari aspek fisik, pada mahasiswa usia 16 tahun, sebanyak 25,0% mengalami stres fisik ringan, 50,0% mengalami stres fisik sedang, 25,0% mengalami stres fisik berat. Sedangkan pada mahasiswa dengan usia 17 tahun, sebanyak 28,6% mengalami stres fisik ringan, 42,9% mengalami stres fisik sedang, 28,6% mengalami stres fisik berat. Sedangkan pada mahasiswa usia 18 tahun didapatkan sebanyak 22,4% mengalami stres fisik ringan, 38,2% mengalami stres fisik sedang, 39,4% mengalami stres fisik berat.
Sedangkan pada mahasiswa usia 19 tahun didapatkan sebanyak 16,7% mengalami stres fisik ringan, 50,0% mengalami stres fisik sedang, 33,4% mengalami stres fisik berat. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa stres fisik sedang mendominasi pada mahasiswa usia 16 tahun, 17 tahum, serta 19 tahun. Sedangkan mahasiswa dengan usia 18 tahun lebih banyak mengalami stres fisik berat.
Selain itu dari 100 responden dilihat dari aspek emosi, mahasiswa dengan usia 16 tahun mengalami stres emosi ringan serta stres emosi sedang sebanyak 0,0%, serta stres emosi berat sebanyak 100,0%, Sedangkan pada mahasiswa dengan usia 17 tahun
sebanyak 0,0% mengalami stres emosi ringan, 14,3% mengalami stres emosi sedang, 85,7% mengalami stres emosi berat. Sedangkan mahasiswa usia 18 tahun, mengalami stres emosi ringan sebanyak 2,6%, stres emosi sedang sebanyak 9,2%, stres emosi berat sebanyak 88,2%. Mahasiswa dengan usia 19 tahun, sebanyak 0,0% mengalami stres emosi ringan serta stres emosi sedang, kemudian 100,0% diantaranya mengalami stres emosi berat. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa mahasiswa dengan usia 16 tahun lebih banyak mengalami stres emosi berat. Begitu pula mahasiswa usia 17 tahun, 18 tahun, 19 tahun lebih banyak mengalami stres emosi berat.
37 BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Distribusi karakteristik mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebagian besar responden berusia 18 tahun, yaitu sebanyak 76 orang dari 100 orang responden yang berpartisipasi (76,0%). Responden yang berusia 16 tahun sebanyak 4 orang (4,0%), sedangkan yang berusia 17 tahun sebanyak 14 orang (14,0%) dan yang yang berusia 19 tahun sebanyak 6 orang (6%). Selain itu, dilihat dari distribusi jenis kelamin, 36 orang sampel (36,0%) adalah laki-laki dan hampir dua kali lipatnya adalah perempuan, yaitu 64 orang sampel (64,0%).
Dilihat dari aspek lingkungan dan akademis mahasiswa laki-laki maupun perempuan lebih banyak mengalami stres ringan, sedangkan dilihat dari karakteristik usia mahasiswa dengan usia16 tahun, 17 tahun, 18 tahun serta 19 tahun lebih banyak mengalami stres ringan.
Apabila dinilai dari aspek fisik , mahasiswa laki-laki lebih banyak mengalami stres fisik berat, sedangkan mahasiswa perempuan lebih banyak mengalami stres fisik sedang. Serta dilihat dari segi usia stres fisik sedang mendominasi pada mahasiswa usia 16 tahun, 17 tahum, serta 19 tahun. Sedangkan mahasiswa usia 18 tahun lebih banyak mengalami stres fisik berat.
Sedangkan apabila ditilik dari aspek emosi didapatkan bahwa mahasiswa laki-laki serta mahasiswa perempuan lebih banyak mengalami stres emosi berat.
Sedangkan berdasarkan usia mahasiswa dengan usia 16 tahun, 17 tahun, 18 tahun, serta 19 tahun juga memiliki kecenderungan mengalami stres emosi berat.
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Pelajar atau mahasiswa harus mengetahui sejak awal bahwa memasuki dunia perkuliahan akan membutuhkan proses adaptasi mengingat terjadinya perubahan yang sangat signifikan dari lingkungan sekolah yang biasa dihadapi, dengan mengetahui sejak awal diharapkan mahasiswa tahun pertama mampu mencegah terjadinya gangguan penyesuaian yang mungkin dihadapi kedepannya. Selain itu, diharapkan mahasiswa tahun pertama mampu menjaga kondisi fisik maupun mental sehingga proses adaptasi lebih mudah dilakukan, serta menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman sejawat yang baru.
6.2.2 Bagi Institusi Pendidikan (Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)
Institusi pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana hendaknya mampu memberikan perhatian
39
khusus terhadap masalah stres serta gangguan penyesuaian yang mungkin menimpa para calon mahasiswa baru ataupun mahasiswa baru itu sendiri.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dilakukannya skrining kejiwaan atau personality sebelum mahasiswa baru memulai aktivitas akademisnya di lingkungan perkuliahan, sehingga bagi mereka yang memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan stres ataupun gangguan penyesuaian dapat dilakukan suatu tindakan pencegahan dini sebelumnya. Disamping itu institusi pendidikan hendaknya memperkuat peran pembimbing akademis untuk memudahkan para mahasiswa untuk berkonsultasi mengenai masalah-masalah yang tengah dihadapinya, seperti misalnya kekhawatiran terhadap perubahan lingkungan belajar yang umumnya dialami oleh para mahasiswa baru.
6.2.3 Bagi Peneliti
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut serta lebih komprehensif kedepannya.
39
Ahmad, M.T., Lama, M.Q. 2012. Assessing Stress Among University Students. American International Journal of Contemporary Research
Ali, Ismail. 2015. Adjustment Disorders (Stress Related or Psychiatric Disorder). Journal of Psychiatry.
Carta, M.G., Balestrieri, M., et.al. 2009. Adjustment Disorder:
epidemiology, diagnosis and treatment. Clinical Practice and Epidemiology in Mental Health.
Christyanti, D., Mustami’ah, D., Sulistiani, W. 2010. Hubungan antara Penyesuaian Diri terhadap Tuntutan Akademik dengan Kecenderungan Stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya. Insan Vol. 12 No. 03, Desember 2010.
Cohen, S., Deverts, D.J. 2012. Who’s Stressed? Distributions of Psychological Stress in the United States in Probability Samples from 1983, 2006, and 2009. Journal of Applied Social Psychology.
Gbettor, E.M., et. al. 2015. Stress and Academic Achievement: Empirical Evidence of Business Students in a Ghanaian Polytechnic. International Journal of Research in Business Studies and Management.
Imeokparia, Ediagbonya, Kennedy. 2013. Stress Management: an Approach to Ensuring High Academic Performance of Business Education Students. European Journal of Educational Studies 5(1), 2013.
Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 2.
Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kumar, S., Bhukar, J.P. 2013. Stress Level and Coping Strategies of Collage Students. Journal of Physical Education and Sport Management, Vol. 4910:pp. 5-11, January 2013.
Maryam, Siti. 2009. Strategi Coping bagi Keluarga Korban Gempa dan Tsunami Aceh. Nanggroe Aceh Darussalam:Unimal Press.
Mendonca, Gisela. 2008. Introduction to Stress Management. Health Tips From Army Medicine.
Pariat, L., Rynjah, A., et.al. 2014. Stress Levels of Collage Students:
Interrelationship between Stressor and Coping Strategies. IOSR Journal of
40
Humanities and Social Science (IOSR-JHSS) Vol. 19, Issue 8, Ver. III (Aug, 2014), PP 40-46.
Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Toussaint, L., Shields, G.S., et. Al. 2016. Effects of Lifetime Stress Exposure on Mental and Physical Health in Young Adulthood: How Stress Degrades and Forgiveness Protects Health. Journal of Health Psychology.
Wen, Cheng Kai. 2010. A Study of Stress Sources among College Students in Taiwan. Journal of Academic and Business Ethics.
Lampiran 1. Jadwal penelitian
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan
Tahun/Bulan ke-
2015 2016
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
Pembuatan proposal
penelitian 2 Sampling
3
Pengumpulan
data
4
Pengolahan data dan
analisis data
5
Penulisan laporan
penelitian
43
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Responden
Selamat Pagi,
Perkenalkan nama saya Made Ines Savitri, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Saya bermaksud melakukan penelitian mengenai “ Profil Umum Jenis Stresor dan Gangguan Penyesuaian pada Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana”. Silahkan membaca informasi ini dengan baik sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Silahkan bertanya apabila ada hal yang kurang jelas atau tidak dimengerti.
Saya mengharapkan partisipasi saudara/i dengan mengisi kuisioner dalam penelitian ini yang meliputi nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, usia asal SMA, tempat tinggal, stresor lingkungan, stresor akademik, indikator fisik serta indikator emosional.
Saya akan melaksanakan segala prosedur diatas dengan menjaga kerahasiaan data hasil pemeriksaan saudara/i yang telah menandatangani formulir persetujuan tertulis.
Apabila dengan partisipasi dalam penelitian ini dirasakan terdapat hal-hal yang mengganggu atau merugikan maka saudara/i dapat mengundurkan diri dan membatalkan keikutsertaannya dalam penelitian ini.
Hormat Saya,
Made Ines Savitri Peneliti
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama :
Jenis Kelamin : laki-laki/perempuan*
Usia :
Anak ke- / jumlah saudara : ( )/ ( ) Asal sekolah menengah atas/sederajat :
Bertempat tinggal : a. Bersama orangtua b. Kost
c. Asrama
d. Lain-lain, sebutkan :
setelah membaca dan mendapat penjelasan, saya memahami sepenuhnya tentang penelitian,
Judul Penelitian : Profil Umum Jenis Stresor dan Gangguan Penyesuaian Pada Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Nama Peneliti : Made Ines Savitri
Instansi Penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Dengan ini saya menyatakan bersedia mengikuti penelitian tersebut secara sukarela sebagai subjek penelitian.
Denpasar,……….2016
(_____________________________)
Nama dan Tanda Tangan
45
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PROFIL UMUM JENIS STRESOR DAN GANGGUAN PENYESUAIAN PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
UDAYANA
Semua data yang terdapat pada kuesioner ini akan dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. Mohon untuk mengisi semua bagian kuesioner ini dengan baik dan jujur. Apabila tedapat bagian yang kurang jelas, silakan ditanyakan terlebih dahulu kepada peneliti.
STRESOR LINGKUNGAN :
Centang ) stresor yang dialami dalam kurun waktu 6 bulan (sejak April 2016 s/d Oktober 2016).
JENIS STRESOR
Kematian anggota keluarga terdekat Kematian teman baik
Perceraian orang tua
Perubahan kesehatan atau perilaku anggota keluarga Perubahan status finansial
Masalah dengan orang tua Perubahan kondisi tempat tinggal Perubahan aktivitas sosial
Perubahan pertemuan keluarga Perubahan waktu rekreasi Dll, sebutkan
STRESOR AKADEMIK
Centang ) stresor yang dialami dalam kurun waktu 6 bulan (sejak April 2016 s/d Oktober 2016)
JENIS STRESOR
Perubahan lingkungan belajar
Gagal dalam ujian atau mata kuliah yang penting Perubahan banyaknya argumen dengan rekan sejawat Peningkatan jumlah tugas-tugas kuliah
Menjalani kuliah semester pertama
Pertentangan / permasalahan dengan dosen pengajar Pencapaian akademik tidak sebaik yang diharapkan Perubahan jam / kondisi belajar
Seringkali tidak masuk kuliah Dll, sebutkan
INDIKATOR FISIK : Keterangan :
Hampir selalu : 5 hari dalam seminggu Seringkali : 3 hari dalam seminggu
Kadang-kadang : 1 sampai dengan satu setengah hari dalam seminggu
Hamper tidak pernah : kurang dari 2 jam dalam seminggu Tidak pernah : -
47
orang-orang
Saya merasa nafas saya
mudah
terengah-engahsetelah melakukan olahraga ringan
Dibandingkan orang lain, nafsu makan saya sangat rendah
Dibandingkan orang lain setinggi saya, berat badan saya cenderung melebihi mereka
Saya merokok
Saya merasa kekurangan energi untuk beraktifitas Saya tidak pernah benar-benar mempersiapkan nutrisi seimbang untuk makanan saya
Saya menghabiskan kurang dari 3 jam dalam
seminggu untuk
melakukan olahraga
49
Saya memiliki masalah dalam mengingat sesuatu
menunjukkan emosi saya
Saya merasa kesulitan untuk berbicara ketika saya tengah bersemangat
Saya merasa sangat marah di dalam hati
Saya memiliki temperamen yang meledak-ledak yang tidak bisa saya kontrol
Ketika seseorang mengkritik saya, saya merasa jengkel
Saya merasa sangat sensitif dan
51
Saya tidak optimis terhadap masa depan saya
Saya merasa sangat lelah dan tidak tertarik terhadap kehidupan saya
Perilaku saya yang impulsif
merupakan penyebab
permasalahan saya
Saya merasa sangat buruk sehingga mampu berpikir untuk menyakiti diri saya sendiri Ketika saya memiliki masalah personal yang tidak bisa saya selesaikan sendiri, saya tidak mencari pertolongan tenaga professional
Lampiran 4. Data Sampel Penelitian
53
62 2 2 182 43 51
55
95 3 1 172 29 41
96 2 1 219 18 26
97 2 2 180 38 72
98 2 2 147 32 40
99 2 2 196 39 42
100 1 1 182 28 29
Lampiran 5. Hasil Pengolahan Data SPSS
JenisKelamin * Skor Stres Lingkungan Akademik Crosstabulation
Skor Stres Lingkungan Akademik Total
<199 (Stres
JenisKelamin * Skor Stres Indikator Fisik Crosstabulation
Skor Stres Indikator Fisik Total
<29 ( Stres
57
JenisKelamin * Skor Stres Indikator Emosi Crosstabulation
Skor Stres Indikator Emosi Total
<28 ( Stres
Usia (Tahun) * Skor Stres Lingkungan Akademik Crosstabulation
Skor Stres Lingkungan Akademik Total
<199 (Stres
Usia (Tahun) * Skor Stres Indikator Emosi Crosstabulation
Skor Stres Indikator Emosi Total
<28 ( Stres Emosi
Usia (Tahun) * Skor Stres Indikator Fisik Crosstabulation
Skor Stres Indikator Fisik Total
<29 ( Stres
59
Total
Count 2 9 89 100
% within Usia (Tahun)
2,0 % 9,0 % 89,0 % 100,0 %
Lampiran 6. Curriculum Vitae
Curriculum Vitae
Nama : Made Ines Savitri NIM : 1302005081
TTL : Ubud, 17 Agustus 1995 Agama : Hindu
Alamat : Jalan Tirta Tawar Kutuh Ubud Gianyar No Telp. : 081338311653
Fakultas : Kedokteran Program Studi : Pendidikan Dokter Riwayat Pendidikan :
TK Widya Kumara
SDN 1 Ubud
SMPN 1 Ubud
SMAN 1 Ubud
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Riwayat Organisasi :
Anggota Badan Semi Otonom Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS
Riwayat Kepanitiaan :
Koor Humas WAD KMPA 2015
Sie Humas HMC 2013
Dll.
Prestasi : -