• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalinan Kerja sama Komunitas Turun Tangan di Kota Binjai 1. Kerja sama Komunitas Turun Tangan Binjai Dengan Komunitas lain

STRATEGI KOMUNITAS TURUN TANGAN BINJAI

4.1. Jalinan Kerja sama Komunitas Turun Tangan di Kota Binjai 1. Kerja sama Komunitas Turun Tangan Binjai Dengan Komunitas lain

Komunitas-komunitas soaial yang ada harus saling bersinergi antara satu dengan yang lain. Jika Turun Tangan berjalan sendiri maka kreatifitas dan pemikiran mereka tidak akan berkembang dan cenderung monoton untuk setiap kegiatannya. Maka dari itu Turun Tangan bergerak dengan mengajak komunitas-komunitas lain yang ada di Kota Binjai untuk bergabung. Sudah beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Turun Tangan dengan mengikutsertakan komunitas lain, seperti salah satunya adalah kegiatan peduli bencana untuk korban Sinabung.

Mengusung tema kegiatan “KolaborAksi”.

Gambar 9: Kegiatan KolaborAksi galang dana untuk Sinabung Sumber: Turun Tangan Binjai.

72 Kegiatan ini dilakukan dengan mengajak banyak komunitas yang ada di Kota Binjai dengan menampilkan bakat dari setiap komunitas untuk menggalang dana bagi korban Sinabung paada saat itu. Komunitas yang bergabung antara lain seperti Ikatan Jaka Dara (IKAJARA) Kota Binjai dengan bakat menarinya, Rumput Hijau (Rumphi) dengan musikalisasi puisi dan teaternya, Forum Anak Kota Rambutan (FAKORA) dengan akustiknya dan banyak lagi komunitas lainnya.

Nama “KolaborAksi‟ ini dipilih berdasarkan musyawarah bersama, karena kegiatan ini dilakukan oleh komunitas-komunitas dengan menampilkan aksinya untuk menggalang dana bagi korban bencana Sinabung. Dilakukan di lapangan Merdeka Kota Binjai pada Car Free Day (CFD) hari minggu dan sudah dilakukan beberapa kali dalam satu bulan. Hasil dari donasi yang terkumpul disalurkan langsung kepada korban melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT). Begitu juga untuk membant korban bencana di Lombok, Palu dan Donggala.

Pasca bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok beberapa waktu lalu, Turun Tangan se-Indonesia melakukan sebuah program tanggap bencana bernama

“Ruang Senyun”. Kegiatan ini dilakukan dengan mengirimkan relawan Turun Tangan yang merupakan perwakilan dari setiap daerah untuk melakukan pendampingan terhadap korban yang ada disana. Fokus dari pendampingan ini adalah anak-anak, remaja, dan orang tua.

Pendampingan yang dilakukan terhadap anak-anak adalah dengan mengajak mereka bermain sambil belajar dengan tujuan mengurangi trauma karena bencana yang mereka alami. Selain itu juga secara keseluruhan

73 pendampingan ini dilakukan atas dasar kemanusiaan, dengan tujuan meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah. Turun Tangan Binjai ikut berkontribusi dengan mengirimkan perwakilannya sebanyak 5 orang. Dengan begitu Turun Tangan Binjai sudah membantu meringankan beban saudara-saudara yang berada di Lombok.

Kegiatan lain yang juga bersinergi antara Turun Tangan dengan komunitas yang lain adalah kegiatan “Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut” yang dilakukan di SD Impres 97/98 Binjai Selatan, yang merupakan sekolah tempat dilakukannya program Passioniversity. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Binjai, perwakilan IKAJARA Kota Binjai, dan beberapa komunitas lain yang juga turut hadir, seperti komunitas Binjai Bermusik, perwakilan dari radio Mom‟s FM dan diliput oleh stasiun televisi DAAI TV.

Gambar 10: Kegiatan Sikat Gigi di SD Impres 97/98 Binjai Selatan Sumber: Turun Tangan Binjai

74 Dipandu oleh seorang Influencer bernama Yulia Dewi Harianto. Beliau merupakan seorang mahasiswa Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara (USU). Beliau mengajarkan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan menggunakan boneka sebagai media.

Setelah itu barulah anak-anak diajak untuk langsung mempraktikkannya.

Anak-anak diberi sikat gigi masing-masing dan diberi pasta gigi secukupnya.

Kemudian anak-anak langsung diarahkan untuk menyikat giginya sesuai dengan arahan yang berikan. Kemudian setelah menyikat gigi anak-anak diarahkan untuk membersihkan mulut mereka dengan air bersih dan mengeringkan mulut mereka dengan handuk kecil yang sudah mereka bawa dari rumah.

Hal ini dilakukan oleh Yulia dikarenakan saat beberapa kali ikut dengan komunitas Turun Tangan ke sekolah ini, beliau melihat kesadaran akan kesehatan anak-anak yang berada disana masih sangat kurang. Terlihat dari anak-anak yang berangkat ke sekolah ada beberapa yang tidak menggunakan alas kaki dan juga kuku-kuku kaki dan tangan mereka kotor. Selain itu ada juga yang terlihat tidak mandi saat berangkat ke sekolah. Hal inilah yang membuat beliau ingin mengubah perilaku anak-anak disana untuk lebih peduli dengan kesehatan mereka. Maka dari itulah beliau berinisiatif melakukan sebuah kegiatan yang berbasis kesehatan.

Dengan tujuan untuk menanamkan kepada anak-anak bahwa kesehatan itu penting bagi kesehatan mereka dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Kegiatan lain yang berbasis kesehatan juga dilakukan komunitas Turun Tangan dengan bersinergi dengan komunitas lain yaitu kegiatan “Cuci Tangan Dengan Sabun”. Kegiatan ini diinisiasi oleh Ganda Rani Br. Sitepu yang

75 merupakan mahasiswa kedokteran di Universitas Methodist Indonesia (UMI) Medan. Kegiatan ini dilakukan di SD yang berbeda dari program Passioniversity.

Gambar 11: Kegiatan Cuci Tangan Sumber: Turun Tangan Binjai

Berfokus dengan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan beberapa langkah mencuci tangan berdasarkan World Health Organization (WHO). Tidak jauh berbeda dengan Yulia, Rani juga prihatin terhadap kesadaran anak-anak yang masih kurang terhadap kesehatnnya. Tangan merupakan tempat bersarangnya kuman yang menyebabkan penyebaran penyakit. Jika tidak ditangani dengan tepat maka kuman-kuman akan dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan mengakibatkan banyak penyakit. Maka dari itulah beliau mengajarkan cara cuci tangan yang baik dan benar untuk mengantisipasi persebaran penyakit yang berasal dari kuman.

76 4.1.2. Kerja Sama Komunitas Turun Tangan Binjai Dengan Pemerintah

Pada awalnya komunitas Turun Tangan ini hanya bergerak sendiri karena belum ada komunitas lain yang muncul. Setelah berjalan kurang lebih satu tahun barulah banyak bermunculan komunitas-komunitas lain di Kota Binjai.hal ini dikarenakan Turun tangan ini memberi wadah bagi komunitas-komunitas lain yang ada di Kota Binjai. Dulunya karena tidak memiliki wadah, komunitas-komunitas yang ada kurang terdeteksi, barulah setelah munculnya Turun Tangan dan banyak mendobrak dengan kegiatan-kegiatannya, banyak komunitas yang berani menunjukkan dirinya di Kota Binjai.

Turun Tangan tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya pihak lain yang ikut turut serta melakukan kegiatan bersama. Hal ini ditunjukkan dengan adanya Kerja sama yang dilakukan komunitas ini dengan berbagai pihak seperti dengan pemerintah, masyarakat dan dalam lingkup internalnya (dengan antar anggota).

Melihat hal tersebut pemerintah mulai memperhatikan komunitas-komunitas dan kelompok anak muda yang ada di Kota Binjai dengan membentuk sebuah wadah untuk berkumpulmnya komunitas yang bernama Cipta generasi (C-Gen).

C-Generation (C-Gen) merupakan komunitas anak muda yang “gaul gak mesti amburadul”. C-Gen terdiri dari anak-anak muda yang peduli dengan generasinya. Meraka berangkat dari kepedulian anak-anak muda terhadap dampak negatif di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Tidak bisa dihindari bahwa diluar sana bertebaran konten-konten negatif dalam penggunaan TIK seperti cuplikan tulisan, gambar, maupun video yang

77 mengandung kekerasan (violence), pornografi, dan rasisme, cyber bullying siap menerjang generasi muda penerus bangsa ini. Untuk itu C-Gen ada untuk mengajak anak-anak muda mengganti konten-konten negatif tersebut dengan konten positif berupa berbagi kreativitas anak muda yang “gaul gak mesti amburadul”.

Di Binjai sendiri, C-Gen merupakan bagian dari program Smart City yang bertujuan untuk mendukung program Smart People. Degnga adanya C-Gen ini komunitas lebih berani untuk menyalurkan bakatnya dan menunjukkan dirinya karena sudah didukung oleh pemerintah.

Dalam beberapa kesempatan C-Gen sudah melakukan kegiatan yang mengajak komunitas-komunitas yang ada di Kota Binjai untuk membuat suatu kegiatan yang bermanfaat. Diantaranya seperti kegiatan yang bernama Panggaung Hiburan rakyat (PHR) yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Binjai.

Kegiatan ini dilakukan setiap satu minggu sekali (biasanya saat malam akhir pekan) di Pujasera Binjai. Panggung Hiburan Rakyat ini mengundang banyak komunitas yang ada di kota binjai untuk menampilkan bakatnya dipanggung yang telah disediakan dan akan tampil secara bergantian disetiap minggunya.

Turun Tangan Binjai pernah diundang dipercayakan menjadi fasilitator dalam Focus Group Discussion (FGD) Kepemudaan dalam kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) untuk menyusun background study RPJMN 2020-2024 bidang pemuda. Turun Tangan dapat di undang karena APPENAS mencari kelompok anak muda yang berpengaruh di Sumatera utara

78 dan yang muncul ke permukaan adalah salah satunya Kominitas Turun Tangan Binjai. Kegiatan ini sendiri diadakan pada tanggal 24 September 2018 di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

79 BAB V

Dokumen terkait