• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. KESIMPULAN

Hak untuk mendapatkan pendidikan untuk anak-anak di Indonesia sudah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Presiden Republik Indonesia menimbang bahwa sistem pendidikan nasional mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

Dalam kenyataannya, pemerataan pendidikan di Indonesia belum berjalan dengan baik. Masih banyak daerah-daerah marjinal yang luput dari perhatian pemerintah yang membuat sekolah-sekolah yang berada di daerah pinggiran tidak jarang diabaikan, seperti halnya di Kota Binjai.

Kota Binjai memiliki sebuah komunitas yang peduli terhadap pendidikan.

Komunitas ini bergerak atas dasar keprihatinan anak-anak muda Binjai melihat kondisi pendidikan yang ada, bahwa di kotanya masih terdapat sekolah yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

Penelitian ini telah menjawab dua pertanyaan penelitian yang telah diajukan di permasalahan. Pertanyaan pertama dapat dijawab bahwa partisipasi Komunitas Turun Tangan dalam penyelesaian masalah pendidikan di Kota Binjai

80 dengan cara melakukan kontribusinya langsung dengan anak-anak marjinal yang ada di Kota Binjai, seperti di Sekolah Dasar Impres 97/98 Binjai Selatan.

Kontribusi yang dilakukan oleh komunitas ini adalah dengan memberikan pendidikan diluar pendidikan formal untuk membantu anak-anak menemukan bakatnya dan juga mengembangkan bakatnya.

Pertanyaan kedua, strategi komunitas “Tutun Tangan” Binjai agar tetap eksis di Kota Binjai dapat dijelaskan dengan program-program yang dilakukan oleh komunitas ini secara berkesinambungan, seperti program Passioniversity yang saat ini sedang dilaksanakan. Terdapat beberapa kelas untuk murid-murid seperti kelas tari, kelas vocal, kelas puisi dan kelas musik, semua itu dibuat untuk menumbuhkan dan mengembangkan bakat anak-anak. Program-pragram lain yang juga dilakukan oleh komuniutas ini dalam bidang pendidkan antara lain One day Voluntary (ODV) yang mengajak anak-anak bermain sambal belajar, program Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengajarkan anak-anak bagaimana mencuci tangan yang baik, dan juga kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut yang mengedukasi anak-anak bagaimana cara menyikat gigi yang baik yang benar.

Berdasarkan jawaban kedua penelitian tersebut maka dapat dipahami bawa pemerataan pendidikan haruslah terpenuhi agar semua anak mendapatkan pendidikan yang layak, mendapatkan pengajaran yang baik dan juga sesuai dengan kurikulum pendidikan. Pola pengajaran yang yang diajarkan kepada anak-anak juga harus lebih berfariasi, tidak hanya belajar didalam kelas saja dengan mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, menulis, berhitung dan mata

81 pelajaran lain yang umum saja yang diajarkan, melainkan dengan mengasah dan mengembangkan bakat mereka dibidang seni.

Kontribusi dari komunitas juga sangat membantu dan menunjukkan kepada berbagai pihak bahwa komunitas juga bisa bergerak dalam bidang apapun, selama pemerintah mendukung dan memberikan wadah untuk anak-anak muda dan masyarakat luas untuk bergerak sebagai bentuk apresiasi.

5.2. SARAN

Masalah pendidikan adalah masalah yang banyak diperbincangkan.

Banyak pihak yang harus terlibat dalam masalah ini. Pemerimtah harus lebih memperhatikan pendidikan pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah-daerah marjinal seluruh kota di Indonesia. Pemerintah daerah khususnya untuk pemerintah Kota Binjai juga berperan untuk melacak sekolah-sekolah yang berada di daerah marjinal, karena di Kota Binjai masih banyak sekolah-sekolah yang berada di pinggiran Kota Binjai yang tertinggal dalam hal pendidikannya.

Peran dari pihak lain juga diperlukan, seperti halnya yang dilakukan oleh komunitas Turun Tangan Ini. gerakan yang sudah dilakukan ini diharapkan untuk tetap membantu dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak khususnya di Kota Binjai serta tetap terus menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk terus bergerak dan berkontribusi untuk kotanya. Semoga dengan adanya wadah ini akan semakin banyak lagi anak-anak muda di Kota Binjai yang tergerak dan berpartisipasi.

82 Kepada masyarakat di Kota Binjai diharapkan lebih memperhatikan pendidikan anak dari usian dini sampai ke perguruan tinggi, seperti yang diketahui anak-anak di Indonesia merupakan asset bagi negara untuk mewujudkan bangsa, untuk itu ilmu pengetahuan adalah salah satu cara untuk memajukan bangsa dan negara dengan memberikan pendidikan yang baik dan berkualitas.

83 DAFTAR PUSTAKA

Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional. Saran Pertimbangan Tentang Pembaruan Dan Penyempurnaan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

BPPN, 2001

H.A.R Tilaar, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, hal. 28.

Kartono, Kartini. Tinjauan olitik Mengenai Sistrm Pendidikan Nasional (Beberapa Kritik Dan Sugesti), Jakarta, PT. Pradnaya Paramita, 1997 Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta, Aksara Baru,1980

Mahmud Dimayanti. Psokologi Pendidikan, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan , BPFE Yogyakarta, 1990.

Marzali Amri. Antropologi Majalah Ilmu Sosial dan Budaya, Jakarta, Lembaga Antropologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1974.

Marzali,Amri. Metode Etnografi. Yogyakarta, Tiara Wacana, 2007.

Theodore Brameld dalam Supriyoko (Sistem Pendidikan dan Peran Budaya Dalam Pembangunan Bekelanjutan). Makalah seminarn pembangunan nasional VIII. Denpasar, 2003

84 SUMBER LAIN:

https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi, diakses pada 12 Juni 2018 https://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas, diakses pada 12 Juni 2018

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-strategi-dan-perbedaannya-dengan-taktik/, diakses pada 12 Juni 2018

http://definisimu.blogspot.com/2012/11/definisi-strategi.html, diakses pada 12 Juni 2018

https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi, diakses pada 12 Juni 2018 http://cerdassosiologi.blogspot.com/2016/12/pemberdayaan-komunitas-dengan.html

diakses pada 25 September 2018

http://faizatulmuhlisoh.blogspot.com/2016/10/permasalahan-dan-solusi-pendidikan-di-sd.html?m=1 Diakses pada 17 oktober 2018

http://indrafasinaga.blogspot.com/2014/10/karya-ilmiah-pendidikan-untuk-anak-kaum.html Diakses Pada 21 Oktober 2018

85 DATA INFORMAN

1. Nama : Latifah Hanim Lubis, S.Psi

Umur : 30 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Jawa No. 16 Kebun Lada Binjai

Pekerjaan : Konselor Adiksi Rehabilitasi Sosial Letupan Indonesia (Koordinator Turun Tangan Binjai) 2. Nama : Cut Mutia Fahira

Umur : 21 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Candra Kirana Gang mal Bakti No. 13 Binjai Pekerjaan : Mahasiswa (Ekonomi Pembangunan, FEB USU) 3. Nama : Cut Dara Yuninda

Umur : 20 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Binjai Utara Pekerjaan : Mahasiswa (Akuntansi Perbankan, POLMED) 4. Nama : Riski Indriani

Umur : 20 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Gunung Bendahara lingkungan I, Kelurahan Pujidadi, Kecamatan Binjai Selatan

Pekerjaan : Mahasiswa (Sosiologi FISIP USU) 5. Nama : Sara Desfi Siregar

Umur : 20 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Kartika Eka Paksi No. 37 Binjai

Pekerjaan : Mahasiswa (PGMI Fak. Ilmu Tarbiyah dan

86 7. Nama : Yulia Dewi Harianto

Umur : 21 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Bengkulu No. 25 Binjai Selatan Pekerjaan : Mahasiswa (FKG USU)

8. Nama : Ahmad Naufaldy Pasaribu, S.Ak

Umur : 21 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan Gunung Karang, Binjai Pekerjaan : Wiraswasta

Dokumen terkait