• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI KERJA PEKERJA CV MEKAR PLASTIK INDUSTR

5.5 Jaminan Keluarga

Selain pemberian jaminan kerja, perusahaan juga memberikan jaminan keluarga bagi pekerja yang statusnya pekerja tetap, yaitu Tunjangan Hari Raya, santunan melahirkan karyawan (untuk pekerja perempuan), dan pemberian jaminan hutang. Jamian keluarga ini diberikan oleh perusahaan sebagai salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga pekerjanya. Adapun jaminan keluarga lain seperti santunan menikah pertama kali, santunan

melahirkan karyawan/istri karyawan, santunan anak khitan/sunatan/pembaptisan anak karyawan, santunan anggota dalam satu rumah meninggal dunia, santunan kematian orangtua/mertua, santunan kematian istri, anak atau suami, santunan perkawinan anak, pinjaman/hutang, santunan jika pekerja ditahan yang tertera dalam Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tidak semua dipenuhi oleh CV. Mekar Plastik Industri kepada para pekerjanya. Perusahaan hanya memberikan jaminan lain seperti santunan menikah, santunan anggota keluarga meninggal, santunan istri/anak karyawan, itupun tidak sepenuhnya diberikan, harus melalui beberapa keputusan dari pihak perusahaan.

Sebagian besar sumbangan yang seharusnya diberikan oleh perusahaan oleh pekerja, biasanya diberikan oleh teman-teman kerjanya sendiri berupa sumbangan sukarela, bukan dari perusahaan, walaupun hak-hak jaminan keluarga seperti yang disebutkan di atas, tertera dalam Peraturan Perusahaan CV. Mekar Plastik Industri. Dalam hal ini perusahaan belum memenuhi hak-hak pekerja dan kewajiban pengusaha sebagaimana yang tercantum pada undang-undang dan peraturan perusahaan. Untuk Tunjangan Hari Raya diberikan 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya, dan itu berlaku untuk pekerja yang berstatus pekerja tetap, sedangkan untuk pekerja harian lepas, seharusnya tidak perlu khawatir, karena menurut Peraturan Perusahaan Bab IX pasal 31 mengenai tunjangan, tertulis:

“ Bagi karyawan yang telah melewati masa percobaan tetapi belum memiliki masa kerja (satu) tahun, besarnya THR dihitung secara proporsional...”

Pernyataan tersebut seharusnya dapat menjadi solusi bagi pekerja yang berstatus harian lepas untuk mendapatkan tunjangan hari raya, namun nyatanya mereka tidak mendapat tunjangan tersebut dan jaminan yang lain. Mereka hanya mengharapkan belas kasih pihak perusahaan atau teman-temannya yang mampu untuk memberikan mereka bantuan saat hari raya itu tiba. Tidak ada sedikitpun pemberian barang ataupun uang untuk pekerja harian lepas untuk mereka merayakan hari raya, walaupun banyak diantara mereka yang sudah bekerja lebih dari lima tahun, sedangkan menurut Peraturan Perusahaan, karyawan hanya

melewati masa kontrak tiga bulan, dan mendapatkan hak pengangkatan menjadi karyawan dan uang penghargaan masa kerja. Pada Tabel 10 ditunjukkan komposisi jumlah responden pekerja CV. Mekar Plastik Industri berdasarkan jenis kelamin dan jaminan keluarga yang diperoleh.

Tabel 10. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jaminan Keluarga, CV. Mekar Plastik Industri, 2009

Jaminan Keluarga

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Baik 0 0 0 0

Tidak Baik 30 100% 30 100%

Total 30 100% 30 100%

Dapat dilihat pada Tabel 10 bahwa tidak ada pekerja yang mendapatkan jaminan keluarga yang baik. Walaupun ada beberapa jaminan keluarga yang diberikan kepada pekerja, tak mencapai setengah dari keseluruhan jaminan yang ada diberikan oleh perusahaan kepada pekerja. Peneliti pun mencoba membandingkan komposisi jumlah responden pekerja CV. Mekar Plastik Industri berdasarkan jenis kelamin, status pekerja, dan jaminan keluarga yang dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Status Pekerja, dan Jaminan Keluarga, CV. Mekar Plastik Industri, 2009

Jenis Kelamin Status Pekerja

Jaminan Keluarga

Baik Tidak Baik Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki Pekerja Tetap 0 0 19 100 Harian Lepas 0 0 11 100

Perempuan Pekerja Tetap 0 0 14 100 Harian Lepas 0 0 16 100

Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 11 tentang jaminan keluarga pekerja berdasarkan jenis kelamin dan status pekerja, 100% responden baik pekerja laki- laki dan pekerja perempuan yang berstatus harian lepas atau pekerja tetap, tidak mendapatkan fasilitas dan pelayanan jaminan keluarga yang baik. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpedulian perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga pekerja, dan terjadinya penyimpangan Peraturan Perusahaan yang telah dibuat dan disepakati bersama antara pihak-pihak terkait lainnya. Jika pun ada jaminan keluarga yang diberikan, biasanya berupa pinjaman atau pemberian hutang dari perusahaan kepada pekerja yang birokrasinya sulit, sehingga pekerja pun malas atau enggan untuk meminjam ke perusahaan. Santunan-santunan seperti santunan anggota keluarga meninggal yang dijanjikan perusahaan pun sulit didapatkan, biasanya santunan yang diterima pekerja pada kejadian seperti itu berasal dari sumbangan sesama pekerja lainnya yang sifatnya sukarela dan tidak mengikat.

Ikhtisar

CV. Mekar Plastik Industri melakukan pembagian kerja secara seksual

berdasarkan dari kemampuan dan keahliannya dalam mengoperasikan alat-alat atau mesin di pabrik. Namun tak lepas dari itu, pihak pengusaha juga masih memiliki bias gender yang tinggi yang melekat. Perempuan ditempatkan pada

bagian packing yang ringan dan tidak membutuhkan banyak tenaga karena

dianggap tidak mampu mengoperasikan mesin-mesin berat, dan laki-laki pada bagian bagian service mesin, gudang mesin, dan ekspedisi. Pekerjaan tersebut dianggap kerja kasar dan memerlukan tenaga yang besar dan kuat serta ketangkasan yang cepat. Pembagian kerja secara seksual ini tergolong

marginalisation as concentration on the margins of the labour market dan

marginalisation as feminisation or segregation.

Status kerja pekerja adalah tingkat kerentanan pekerja untuk dikeluarkan jika terjadi pemecatan. Sebagian besar pekerja laki-laki di CV. Mekar Plastik Industri berstatus pekerja tetap, sedangkan perempuan sebagian besar berstatus pekerja harian lepas. Kondisi kerja ini belum baik karena masih terjadi ketimpangan/marginalisasi. Marginalisasi ini tergolong marginalisation as concentration on the margins of the labour market.

Dalam hal pengupahan, CV. Mekar Plastik Industri dianggap belum memenuhi syarat Upah Minimum Regional sebesar Rp.1.000.950,- untuk wilayah Kabupaten Bandung. Upah yang diberikan perusahaan kepada pekerja laki-laki jumlahnya lebih besar daripada upah pekerja perempuan. Untuk pekerja tetap, pekerja laki-laki dan perempuan besarnya upah sama, namun untuk pekerja harian lepas, upah pekerja laki-laki dan perempuan dibedakan. Hal ini dikarenakan pekerja laki-laki memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan membutuhkan tenaga yang lebih banyak dalam proses produksi dibandingkan perempuan, sehingga upahnya diberikan lebih besar oleh perusahaan. Marginalisasi ini tergolong marginalisation as economic inequality dan marginalisation as feminisation or segregation.

Pada perusahaan CV. Mekar Plastik Industri, jaminan kerja yang diberikan telah cukup baik, namun terdapat perbedaan antara pekerja laki-laki dan pekerja perempuan. Pekerja laki-laki mendapatkan jaminan kerja yang lebih banyak dibandingkan pekerja perempuan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pekerja terhadap peraturan perusahaan yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja, dan dipengaruhi juga oleh status pekerja itu sendiri. Marginalisasi ini tergolong marginalisation as economic inequality.

Selain pemberian jaminan kerja, perusahaan juga memberikan jaminan keluarga bagi pekerja yang statusnya pekerja tetap, yaitu Tunjangan Hari Raya, santunan melahirkan karyawan (untuk pekerja perempuan), dan pemberian jaminan hutang, namun tidak ada pekerja yang mendapatkan jaminan keluarga yang baik secara keseluruhan. Sama halnya seperti jaminan kerja, pekerja laki-laki mendapatkan jaminan keluarga lebih banyak dibandingkan dengan pekerja perempuan, misalnya saja dalam hal pengobatan/kesehatan. Hal ini disebabkan adanya kebijakan perusahaan dalam peraturan perusahaan yang menganggap bahwa laki-laki memiliki tanggungan hidup yang banyak sebagai kepala keluarga, sedangkan perempuan dianggap bekerja tambahan untuk keluarga, oleh karena itu juga perempuan banyak yang ditempatkan pada posisi pekerjaan yang rentan (harian lepas) dibandingkan dengan laki-laki. Marginalisasi ini tergolong

Kondisi kerja pekerja CV. Mekar Plastik secara umum belum baik, karena banyak faktor yang mempengaruhinya seperti adanya stereotip gender dan pembagian kerja secara seksual, dan kurangnya pemahaman pekerja terhadap peraturan perusahaan yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja yang perlu dilihat lagi hubungannya secara nyata. Namun, sudah dapat diduga bahwa dari beberapa alat ukur kondisi kerja seperti status pekerja, pengupahan, jaminan kerja, dan jaminan keluarga, perempuan sudah berada pada posisi yang termarjinalisasikan (mengalami marginalisasi). Marginalisasi ini menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada laki-laki dalam sektor publik.

BAB VI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI

Dokumen terkait