• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 43 Kerjasama Perdagangan Mega Block Trading

JANGKA PANJANG Infrastruktur

JANGKA MENENGAH Faktor Institusi dan Leadership

Penyamaan visi/persepsi, leadership, Penegakan hukum, Sinergi (antar sektor, antar daerah, perencanaan–pengendalian, Kemitraan dengan swasta & masyarakat

SDM dan ketenagakerjaan

Kurikulum beasiswa, pengajar & fasilitas riset–sains aplikatif untuk industri, izin utk universitas asing, Alokasi anggaran training, Standarisasi kompetensi kerja

Skema insentif trade & investment

Promosi dagang intensif dan permanen, Integrasi institusi (BKPM–BKPMD, PTSP Pusat– daerah, lahan yg terintegrasi dengan infrastruktur, Integrasi daerah hulu–hilir, Bauran kebijakan untuk stabilitas makro

Infrastruktur

Akses jalan kawasan industri, Sistem informasi logistik, utilitas yang sustainable, Koordinasi dalam barang impor

Technical efficiency

Revitalisasi mesin, fasilitas R&D untuk publik, sistem informasi riset, Insentif fiskal untuk R&D, pengembangan networking, insentif pendirian business service provider, Mempermudah hak cipta /paten, Penegakan hukum

Akses pembiayaan

Social responsibility bagi industri besar untuk industri pemula, industri untuk masuk ke pasar modal dan obligasi

Akses pasar

Grand strategy FTA, Kolaborasi pemerintah–pengusaha, standar nasional=internasional,

infrastruktur standarisasi

JANGKA PANJANG Infrastruktur

Pengalihan logistik ke kereta dan angkutan laut, Pembangunan infrastruktur, Peningkatan moda transportasi logistik

Akses pasar

15

V. SIMPULAN

BAB V KESIAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.Hasil analisis kinerja perdagangan menunjukkan bahwa ekspor Indonesia memiliki permasalahan dalam keempat dimensinya (extensive, intensive, quality dan sustanaibility). Ekspor Indonesia cenderung mengalami kemunduran dari seluruh aspek, terutama dari sisi kualitas yang saat ini berbasis pada resource based dengan nilai tambah yang rendah serta intensitasyang semakin menurun. Jika dibandingkan dengan negara kawasan, kinerja ekspor Indonesia tertinggal dari Malaysia dan Thailand. Sementara itu, Vietnam mencapai peningkatan kinerja yang signifikan dalam satu dekade terakhir.

2.Diagnostik daya saing mengidentifikasi permasalahan melemahnya daya saing Indonesia yang terutama bersumber dari tenaga kerja (skill set), tidak kondusifnya lingkungan bisnis, dan rumitnya birokrasi terkait kebijakan dan institusi domestik, biaya produksi dan logistik yang tinggi, serta lemahnya market access (nonitariff measures dan FTA).

3.Hasil FGD mengonfirmasikan temuan dari Competitiveness Diagnostics yang menjadi perhatian utama dunia usaha adalah regulasi dan kebijakan pemerintah, kemampuan SDM, infrastruktur dan logistik, serta koordinasi dan aksi kolektif. 4.Berdasarkan permasalahan pada kinerja ekspor Indonesia, diindikasikan industri Indonesia yang cenderung bersifat domestik (inward looking). Hal itu sejalan dengan temuan analisis triangular trade (analisis keterkaitan nilai tambah/value added linkages). Tiga negara yang paling kompetitif di antara ASEAN-5 dalam rantai nilai global adalah Thailand, Malaysia, dan Singapura. Malaysia dan Singapura memiliki kapabilitas ekspor yang tertinggi dalam memproses foreign value added (FVA), atau memiliki produktivitas impor yang tinggi (kemampuan mengekspor setelah mengimpor tinggi). Kemampuan Indonesia terlibat dalam salah satu aktvitas di rantai nilai global akan lebih banyak ditentukan oleh kemampuan daya saing Indonesia untuk menjadi location of choice pada berbagai tahapan produksi. Analisis FDI menunjukkan bahwa FDI di Indonesia bersifat mendorong penyerapan tenaga kerja dan memasok permintaan domestik.

5.Studi terhadap strategi negara lain dalam mengembangkan industrinya menunjukkan model pertumbuhan yang diadopsi saat bertransformasi dari lower

16 income country ke middle income country umumnya menggunakan strategi pertumbuhan dengan tulang punggungnya adalah industri manufaktur berorientasi ekspor. Kebijakan industri yang dilakukan adalah kebijakan yang meningkatkan struktur endowment melalui akumulasi modal via investasi asing, dan peningkatan human capital. Strategi yang ditempuh difokuskan pada menjadikan negaranya sebagai basis produksi industri yang efisien yang berorientasi ekspor. Pertumbuhan ekonomi dimotori oleh perusahaan swasta dengan peran pemerintah sebagai fasilitator bagi kegiatan usaha dan penyediaan kompetisi yang efektif tanpa menciptakan birokrasi berlebih dan seminimal mungkin mengganggu mekanisme pasar. Untuk mencapai hal tersebut, strategi yang ditempuh pada umumnya adalah melalui keterbukaan terhadap perdagangan dan investasi, reformasi institusi untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi investasi dan bisnis serta melakukan industrial upgrading bertahap sesuai dengan endowment structure yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil studi tersebut dapat direkomendasikan untuk agenda penelitian terkait ke depan, yaitu sebagai berikut.

1. Penelitian analisis daya saing dan ketersediaan services pendukung manufaktur (antara lain: jasa logistik, ICT services, dll).

2. Dengan lingkungan geografis kepulauan dan perbedaan gap pertumbuhan antar daerah yang relatif tinggi, diperlukan penelitian terkait kebijakan industri yang juga melihat aspek spasial dan local competitive advantage yang dimiliki berbagai daerah di Indonesia.

3. Dengan mayoritas pola kehidupan masyarakatnya adalah agraris, diperlukan penelitian terkait kebijakan pengembangan industri yang dikaitkan dengan upaya mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan bagi beberapa komoditas strategis tertentu. Membangun linkages industri bagi komoditas–komoditas srategis tersebut akan membuka peluang yang lebih besar bagi tumbuhnya agroindustri yang memanfaatkan komoditas dimaksud.

17

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Sondang, 2014. ASEAN Economic Community 2015: Kesiapan Nasional dalam Liberalisasi Perdagangan Barang dan Jasa dalam AEC 2015.

Anglingkusumo, R., Anugrah, D. F., Fridayanti, Y. dan Hendharto, H. S. (2014). Perubahan Struktural dalam Perekonomian Global dan Dampaknya pada Perekonomian Indonesia melalui Jalur Perdagangan. Working Paper No. LHP/4/DKEM/2014, Bank Indonesia.

Bank Indonesia, 2014. Progress, Challenges, And Opportunities of the AEC 2015:

Indonesia’s Perspective. Presented on Indonesian Scholars International

Convention 2014 , Oxford, 25–26 October 2014.

Bosch, Peter et al, 2012. The Future of Manufacturing Opportunities to drive economic growth A World Economic Forum Report in collaboration with Deloitte Touche Tohmatsu Limited.

Cahyadi, G., Kursten, B., Weiss, M., Yang, G., “Singapore’s Economic

Transformation”, Global Urban Development Singapore Metropolitan Economic

Strategy Report, June 2004.

Chin, Vincent, Michael Meyer, Evelyn Tan, and Bernd Waltermann, 2014. Winning in ASEAN How Companies Are Preparing for Economic Integration. Part of the Winning with Growth series #bcgGrowth.

Civil Service College (CSS), “Trade Facilitation & Internationalisation”, March 2015,

Singapore.

Das, Sanchita Basu et al, 2013. The ASEAN Economic Community a Work in Progress: Asian Development Bank.

Deloitte, 2014. The ABC of AEC to 2015 and beyond. Deloitte.

Departemen Perdagangan, 2011. Menuju ASEAN Economic Community 2015.

Farole, T. And Winkler, D., “Export Competitiveness in Indonesia’s Manufacturing Sector”, The World Economic Forum, 2012.

Goh, A.L., “Towards an Innovation–Driven Economy through Industrial Policy–

Making: An Evolutionary Analysis of Singapore”, The Innovation Journal: The Public Sector Innovation Journal, Volume 10(3), article 34, 2011.

Hatzichronoglou, T. (1997), “Revision of the High Technology Sector and Product

Classification”, OECD Science, Technology and Industry Working Papers,

1997/02, OECD Publishing.

Hausmann, R., J. Hwang, and D. Rodrik. 2007. “What You Export Matters.” Journal

18

Hidalgo, C. A., Klinger, B., Barabasi, A. L., dan Hausmann, R. (2007). “The Product

Space Conditions the Development of Nations”, Science, Vol. 317 no. 5837 pp.

482–487.

Hosono, Akio (2013), “Industrial Strategy and Economic Transformation: Lessons of Five Outstanding Cases”, Working paper prepared for JICA/IPD Africa Task

Force Meeting

Jin, N.K., “Singapore as a Financial Center: New Developments, Challenges, and

Prospect” in Financial Deregulation and Integration in East Asia, NBER–EASE,

Ed. by Ito, T. And Krueger, A.O., University of Chicago Press, January 1996, http://www.nber.org/chapters/c8569

JWT, 2013. ASEAN Consumer Report.

Keliat, Makmur et. Al, 2013. Pemetaan Pekerja Terampil Indonesia dan Liberalisasi Jasa ASEAN. ASEAN Study Center UI dan Kementerian Luar Negeri RI.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2015. Dampak ASEAN Economic Community (AEC) terhadap Perekonomian & Perumusan Strategi Nasional dalam Persiapan Menghadapi AEC.

Kohpaiboon, A. and N. Yamashita (2011), ‘FTAs and the Supply Chain in the Thai

Automotive Industry’, in Findlay, C. (ed.), ASEAN+1 FTAs and Global Value

Chains in East Asia. ERIA Research Project Report 2010–29, Jakarta: ERIA. pp.321–362.

Lall, Sanjaya (2000), “The Technological Structure and Performance of Developing

Country Manufactured Exports, 1985–1998”. QEH Working Paper Series, QEHWPS44.

Laksono, Riandy dan Rosa Situmorang, 2014. In Facing the Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement: Perspective from

Indonesia’s Business Sector. APINDO Policy Series Vol. P.001/DPN–EUKAJ–

I/2014.

Lin, Justin Yifu and Yan Wang, 2008. Tiongkok’s Integration with the World Development as a Process of Learning and Industrial Upgrading. The World Bank WPS4799.

Lin, J.Y. and Treichel, V., “Making Industrial Policy Work for Development” in

Transforming Economies: Making Industrial Policy Work for Growth, Jobs and Development, edited by Xirinachs, J.M, Nubler, I. and Wright R.K., International Labour Organization, Mei 2014.

Menon, S.V., “Governance, Leadership and Economic Growth in Singapore”, MPRA,

ICFAI Business School, Ahmedabad, August 2007.

Milberg, W., Jiang, X. And Gereffi, G., “Industrial Policy in the Era of Vertically Specialized Industrialization” in Transforming Economies: Making Industrial

Policy Work for Growth, Jobs and Development, edited by Xirinachs, J.M, Nubler, I. and Wright R.K., International Labour Organization, Mei 2014. National Economic Advisory Council, 2010. New Economic Model for Malaysia.

19

Neng, W.W., “Pursuing Prosperity, Making a Living: Singapore’s Economic

Institutions and the Pursuit of Economic Development”, Civil Service College, 2015.

Nubler, I., “A Theory of Capabilities for Productive Transformation: Learning to Catch Up”, in Transforming Economies: Making Industrial Policy Work for Growth,

Jobs and Development, edited by Xirinachs, J.M, Nubler, I. and Wright R.K., International Labour Organization, Mei 2014.

Nugroho, M. Noor dan Yanfitri, 2011. Potensi Dampak Pembentukan Pasar Tunggal ASEAN terhadap Perekonomian Indonesia: OP

OECD, 2013. OECD Investment Policy Reviews: Malaysia 2013.

Patunru, Arianto A. dan Sjamsu Rahardja (2015), Trade protectionism in Indonesia: Bad times and bad policy. Lowy Institute for International Policy.

Rakhman, R. N., R. Khasananda, H. Werdaningtyas, G. Wicaksono, R. Anglingkusumo (2015), Analisa Triangular Trade dan Rantai Nilai di Asia dengan Fokus pada Indonesia sebagai Masukan dalam Penyusunan Strategi Nasional Indonesia di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Bank Indonesia. Reis, José Guilherme dan Thomas Farole (2012), Trade competitiveness diagnostic

toolkit. Washington D.C.: The World Bank.

Robinson, J.A., “Industrial Policy and Development”, Harvard University,

Department of Government and IQSS, May 2009.

Rodrik, D., “Growth Strategies”, Harvard University, John F. Kennedy School of

Government, August 2004.

Warr, Peter (2011), Thailand’s Development Strategy and Growth Performance.

Working Paper No. 2011/02, UNU–WIDER.

World Economic Forum Report, “The Future of Manufacturing: Opportunities to

Drive Economic Growth”, in collaboration with Deloitte Touche Thmatsu Ltd.,

2012.

World Investment Report, 2012. Global Value Chains: Investment and Trade for Development.

Yue, C.S., “Singapore Model of Industrial Policy –Past and Present”, Second LAEBA

Annual Meeting, Buenos Aires, Argentina, November 28–29, 2005.

Zhu, T., “Rethinking Import–substituting Industrialization: Development Strategies

and Institutions in Taiwan and Tiongkok”, Research Paper No.2006/76, UNU– WIDER, July 2006.

Dokumen terkait