• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan penyuluhan geologi untuk guru-guru geografi se-Kabupaten pacitan. Tampak antusias para peserta dalam mendengarkan

Kegiatan Ekskursi (kuliah lapangan) yang diikuti guru-guru geografi tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Pacitan serta praktisi dengan tujuan untuk melihat

dan mengenal fenomena alam dan sejarah kehidupan di Kabupaten Pacitan.

Seputar Geologi

Penyuluhan Geologi dan Ekskursi

Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 12 November 2008 dengan meyajikan 5 pembicara dari berbagai pakar bidang keilmuan baik geologi, geo-arkeologi, geo-kars, serta pemda Kabupaten Pacitan dalam rangka mensosialisasikan potensi geologi yang terdapat di Kabupaten Pacitan. Materi penyuluhan dan pembicara adalah sebagai berikut :

1. Mengenal Geologi Umum: Konsep dasar pemahaman ilmu kebumian (geologi) dan perkembangannya oleh Ir. S.R. Sinung Baskoro, M.Si.

2. Bencana (Alam) Geologi dan Mitigasi: Kebencanaan geologi dalam konteks perlindungan dan kesejahteraan masyarakat oleh Adang Hendarsyah, ST.

3. Potensi Sumberdaya Alam Kars Di Indonesia dan Pengelolaannya oleh Ir. Hanang Samodra, M.Si.

4. Geoarkelogi Daerah Pacitan dan Sekitarnya oleh Mohammad Ruli Fauzi, S.Hum.

5. Potensi Geologi Daerah Pacitan (Ir. Lan Naria Hutagalung, M. Aks)

Peserta yang mengikuti acara penyuluhan dan ekskursi sebanyak 125 orang dengan komposisi 85 % guru – guru geografi, 10 % pegawai pemda instansi terkait, serta 5 % praktisi/pemandu wisata se-Kabupaten Pacitan. Suatu hal yang tidak diduga, bahwa dalam sesi diskusi, guru dan khususnya praktisi sangat aktif bertanya kepada narasumber tentang pemaparan narasumber tersebut sehingga pada sesi diskusi menyita waktu yang panjang. Hal tersebut menunjukan bahwa animo dari kalangan dunia pendidik sangat besar dalam mengetahui alam dan lingkungan Pacitan pada khususnya sebagai tempat mereka tinggal.

Ekskursi dilaksanakan pada tanggal 13 November 2005 dengan mengunjungi berbagai warisan geologi yang terdapat di Kabupaten Pacitan seperti: Pantai Watu Karung dan sekitarnya, Laboratorium Arkeologi Punung, dan Gua Song Terus. Kegiatan ini diikuti guru-guru geografi tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Pacitan serta praktisi dengan tujuan untuk melihat dan mengenal fenomena alam dan sejarah kehidupan di Kabupaten Pacitan.

W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 0 0 8 Rute perjalanan dalam kegiatan Ekskursi adalah Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan - Pantai Watu Karung dan sekitarnya – Laboratorium Arkeologi Punung – Gua Song Terus – Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Peserta tampak tidak terlihat lelah di teriknya matahari siang itu serta perjalanan yang melelahkan namun rasa penasaran dan keingintahuan dari peserta tentang temuan dan bukti-bukti proses geologi Kabupaten Pacitan membuat peserta bersemangat dalam mengikuti kegiatan tersebut. Di akhir kegiatan, acara ditutup dengan pengarahan oleh Kepala Museum Geologi serta foto bersama antara peserta, panitia, dan pembicara. Kegiatan ini sangat baik karena merupakan sumbangsih transfer ilmu dari Museum Geologi kepada masyarakat pendidikan khususnya di Kabupaten Pacitan.

Pameran Museum Geologi

Kegiatan pemeran Museum geologi diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 12 – 13 November 2008 yang diperuntukan untuk masyarakat umum.

Dalam pameran tersebut panitia menampilkan beberapa koleksi museum geologi serta beberapa poster dengan beraneka tema mulai dari

pengenalan Museum Geologi, Proses terbentuknya bumi (secara geologi), manfaat geologi bagi kehidupan manusia, serta potensi bahaya/resiko geologi. Pameran tersebut diselenggarakan di halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.

Selama pameran Museum Geologi ini berlangsung penuh dipadati pengunjung dari pagi hingga sore hari. Pengunjung pameran didominasi dari kalangan pelajar baik siswa dari Taman kanak- kanak hingga siswa sekolah Menengah Atas (SMA) yang secara berombongan berdatangan untuk melihat pameran tersebut sehingga membuat kewalahan pemandu pameran yang memberikan penjelasan kepada pengunjung. Diperkirakan pengunjung pameran sebanyak 1000 orang selama 2 hari penyelenggaraan pameran tersebut.

Hal tersebut menunjukan pula bahwa animo dari kalangan dunia pendidikan terutama kalangan pelajar sangat besar dalam mengetahui alam dan lingkungan Pacitan pada khususnya sebagai tempat mereka tinggal.

Penutup

Berdasarkan hasil wawancara dan questioner yang dilaksanakan menunjukan bahwa para peserta

menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan

tersebut mengingat kurangnya informasi kepada peserta tentang perkembangan ilmu kebumian saat ini serta potensi geologi baik berupa potensi positif maupun negatif (bencana alam geologi) yang dimiliki oleh Kabupaten Pacitan dengan harapan acara tersebut dapat menjadi agenda untuk masa yang akan datang.

Selain itu, para peserta yang sebagian besar adalah guru-guru geografi diharapkan dapat mentransferkan ilmunya/pengetahuanya yang didapat kepada anak didiknya sehingga dapat lebih memperkaya pengetahuan siswa sehingga dapat lebih mengenal lingkungan serta menjaga lingkungan dengan baik dimana mereka tinggal.

Dengan diselenggarakannya rangkaian kegiatan tersebut diharapkan UPT. Museum Geologi dapat meningkatkan mutu dan kualitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama dalam rangka mengembangkan ilmu kebumian serta sebagai pusat informasi yang menjembatani antara para peneliti dan masyarakat luas tentang perkembangan ilmu kebumian di Indonesia.n

Ma’mur dan Sofyan Suwardi (Ivan)

W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 0 0 8 Pada penghujung tahun 2008 tepatnya tanggal 2 Desember, Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral telah melaksanakan hajatan besar, yaitu “Launching Peta dan Seminar Gaya Berat Indonesia - 2008”. Acara tersebut dilaksanakan di lantai 10 Aula Gedung Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Jalan Medan Merdeka Selatan No.18 Jakarta*.

Launching Peta dan Seminar Gaya Berat Indonesia tersebut dihadiri oleh seluruh pejabat di lingkungan kementrian ESDM dan instansi terkait, undangan dari BUMN dan swasta lainnya, serta para pakar dan ahli dari Perguruan tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan rasa bangga dan sukacitanya yang sangat dalam, karena dengan terselesaikannya Peta Gaya Berat, maka Bangsa Indonesia telah memiliki modal dasar utama yang sangat penting baik bagi keperluan perkembangan ilmu kebumian ataupun dalam upaya menemukan cekungan-cekungan sedimentasi baru bagi pencarian serta penemuan sumber daya energi di masa mendatang. Disebutkannya pula bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan Peta Gaya Berat Indonesia tersebut terlaksana atas berkat kerja keras putra-putri

terbaik Bangsa Indonesia khususnya tenaga ahli dari Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan bahwa tantangan berat Bangsa Indonesia di masa yang akan datang adalah dalam menghadapi isu global, yaitu krisis energi, khususnya minyak dan gasbumi. Namun demikian, dengan telah tersedianya Peta Anomali Gata Berat seluruh Kepulauan Indonesia, muncul harapan besar bahwa melalui analisis terpadu antara peta tersebut dengan peta-peta lainnya, maka krisis energi dapat diantisipasi dengan ditemukannya cekungan-cekungan baru minyak dan gasbumi yang potensial.

Dengan terbitnya Peta Anomali Gaya Berat dan Peta Geologi seluruh Wilayah Kepulauan Indonesia, maka lengkaplah sudah Badan Geologi, khususnya Pusat Survei Geologi menyelesaikan salah satu tugasnya dalam melaksanakan pemetaan bersistem di daratan Kepulauan Indonesia. Tantangan ke depan yang perlu diantisipasi dengan segera adalah aplikasi dari peta-peta tersebut dalam rangka pencarian dan penemuan sumber daya mineral dan energi yang semakin berkurang.

Launching Peta dan Seminar Gaya

Dokumen terkait