• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya, secara garis besar

dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Sedangkan berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi empat

macam, yaitu penelitian deskriptif, prediktif, improftif dan eksplanatif.

Berdasarkan pendekatan uar. tujuan yang telan dikemukakiai -J: .MVI r»*-»

ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Peneht.or. deskriptif

kuantitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan suatu

keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya tanpa adanya manipulasi atau

pemberian perilaku-perilaku tertentu terhadap objek penelitian dan

pengumpulan serta analisis datanya menggunakan ukuran, jumlah atau

frekuensi (Sukmadinata, 2008: 12-18).

Sedangkan metode yang digunakan adalah metode survei. Arikunto

(2006: 110) mengemukakan bahwa pmelitian survei bukan hanya ditujukan

untuk mengetahui suatu gejala, tetapi juga untuk menentukan kesamaan status

dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih dan

ditentukan. Suryabarata (2009: 76) mengungkapkan, salah satu tujuan dari

penelitian survei adalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk

mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang

berlangsung. Menurut Muhadjir (1996: 44) survei bertujuan untuk membuat

generalisasi, dan sebagian bahkan bertujuan untuk membuat prediksi. Survei

lebih banyak menggunakan pendekatan formal dan bersifat inferensial.

Adapun metode pengumpulan data yang banyak digunakan pada survei adalah

kuesioner.

Adapun menurut Sukmadinata (2008: 82), survei digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yng besar dengan

menggunakan sa.mpel yang relatif kecil. Adapun karekteristik penelitian ini,

yaitu: (1) Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk

mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu. (2) Informasi

dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis bisa juga lisan)

dari suatu populasi, (3) Informasi diperoleh dari sampel, bukan populasi.

B. Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga, dan waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2010.

C. Populasi dan Sampel

!. Populasi

Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai

karakteristik umum yang sama (Hadjar, 1999: 133). Sukmadinata

(2008:250) mengartikan, populasi adalah keiompok besar dan wilayah

yang menjadi lingkup penelitian. Adapun popuiasi menurut Hadeli (2006:

penelitian dapat berupa manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-

gejala atau peristiwa-peristiwa.

Dari ulasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa populasi

adalah kelompok berfungsi sebagai sumber data dan mempunyai

karakteristik umum yang sama atau dianggap sama. Dalam penelitian ini

populasi yang diteliti adalah semua mahasiswa jurusan PAI angkatan 2006

yang mengerjakan skripsi.

2. Sampel

n _ i

uili iij>w * i i t » i i 1.- - 11

r„ciun spur*. rv7vi; j:

m u . idu yang j 11;»— *1 n langsung dalam penelitian (Hadjar, 1999: 133). Sedangkan Hadeli (2006: 68)

berpendapat bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih

untuk diteliti. Senada dengan kedua pendapat di atas, Sukmadinaia

(2008:250) mengartikan sampel sebagai kelompok kecil yang secara nyata

diteliti dan dapat ditarik kesimpulan dari padanya.

Mengenai besarnya pengambilan sampel, tidak ada ketentuan baku

yang mengaturnya sebab keabsahan sampel terletak pada kedekatan sifat

dan karakteristiknya dengan populasi, bukan jumlah atau banyaknya.

Berdasarkan syarat-syarat yang lazim digunakan statistika, pengambilan

sampel minimal sebanyak 30 subjek. Sedangkan pendapat lain

mengatakan bahwa terhadap populasi yang kurang dari 1000 sampel dapat

diambii sebanyak 20-50% (Hadeli, 2006: 68-70). Suryabrata (2009: 37)

menambahkan bahwa semakin besar sampel yang diambil akan semakin

populasi tidak homogen secara sempurna. Jika populasi homogen secara

sempurna, maka sampel yang diambil cukup sedikit saja karena besar

sampel tidak mempengaruhi taraf representatif sampel.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara incidental

sampling. Teknik incidental sampling yaitu yang menjadi sampel adalah

individu atau orang-orang yang secara insidental ditemui atau berada di

tempat penelitian (Sukmadinata, 2008; 255). Hadeli (2006: 71)

menambahkan, pengambilan sampel dengan teknik yang biasa digunakan

ucudi'f; -ui vc: :iii, d ilak u k an s c c a ia SSm bdidng dlau d e n g a n k a ta

lain yang dapat dijangkau saja, sampai terpenuhi jumlah yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menetapkan bahwa besar

sampel yang diambil sebanyak 33 mahasiswa dengan teknik incidental

sampling. Sedangkan kriteria individu yang dapat menjadi sampel adalah

mahasiswa regular semester 8 angkatan 2006 yang sedang atau sudah

mengerjakan skripsi dan belum menikah.

D. Variabel

Furchan (2007: 45) mengartikan variabel sebagai atribut yang

dianggap mencerminkan atau mengungkapkan pengertian atau bangunan-

pengertian. Suryabarata (2009: 25-26), secara lebih operasional, menjelaskan

bahwa variabel adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek pengamatan

penelitian. Variabel diidentifikasi kemudian diklasifikasikan untuk

sesuai. Dalam penelitian ini, hanya ada satu variabel yaitu kematangan

kepribadian mahasiswa.

Untuk meghindari kekurangielasan dan menyamakan pemahaman

antara pembaca dan peneliti, terlebih dahulu perlu adanya definisi operasional

pada variabel tersebut. Kepribadian adalah kesatuan sistem (totalitas) psiko-

fisik individu, tercermin dalam tampilan tingkah laku yang menentukan

caranya yang khas dalam melakukan penyesuaian diri Herman linaknnaannva

Sedangkan yang dimaksud dengan kematangan kepribadian mahasiswa adalah

tOtuilltu) lvvUCVVilSdii!! ‘v b C v d i d rr.*». __ I il £ lU U U ;i _____ j u : v j11 • • • • s • • < «UI i a > iS V * 'u .

Adapun indikator dari kematangan kepribadian mahasiswa adalah

sebagai berikut:

Table. 2

Indikator kematangan kepribadian

Kriteria Aspek Indikator

1. Memahami diri

sendiri.

i1

Penilaian, pengetahuan, perasaan dan sikap

terhadap potensi

diri.

i

a. Menilai diri secara

objektif.

b. Mengetahui kelebihan. c. Mengetahui kekurangan. d. Merasa bangga terhadap

kelebihan.

e. Menerima kekurangan. f. Mengembangkan

kelebihan yang dimiliki. g. Melatih kekurangan agar

menjadi lebih baik. 2. Memiliki kemampuan untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain. Pengetahuan, perasaan, penilaian dan sikap terhadap orang lain.

a. Mengetahui perbedaan

yang ada.

b. Menerima perbedaan

sebagai sesuatu yang

harus ada.

c. Memiliki persepsi yang

realistis terhadap

Kriteria Aspek Indikator

d. Dapat menyesuaikan diri

dengan baik.

e. Dapat mempertahankan hubungan dengan baik.

f. Menerima pendapat

orang lain dengan

terbuka.

g. Tidak memaksakan

kehendak.

h. Dapat bekerjasama

dengan orang lain.

3. Memiliki tujuan hidup. Memiliki target

masa depan.

a. Target studi. b. Target profesi. c. Target menikah.

4. Melakukan usaha

untuk mencapai tujuan hidup.

I i i

Melakukan ikhtiar spinuia; can iKiuiar non-spirituai untuk mencapai target. Ikhtiar spiritual: r>l t , 1 . . _ a . r» tu :i« u b. Sholat dhuha. c. Puasa sunah. J C '. i n f n r « h n . . !i1o*r*0 U. iJIIUlUl UlUUl e. Dzikir tertentu. f. Shodaqoh/infak. Ikhtiar non-spiritual:

a. Menjalin relasi sosial

sebanyak-banyaknya.

b. Merencanakan studi

pengembangan karir.

c. Mencari pekerjaan.

d. Mencari pasangan hidup.

5. Menemukan

kebermaknaan hidup

dalam setiap aktivitas

> mg dijalani.

■'

Mengambil nilai

positif dalam setiap aktivitas.

a. Berorientasi pada tujuan.

b. Cinta pekerjaan. c. Memiliki semangat tinggi. d. Bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan. e. Menyelesaikan pekerjaan dengan optimal. f. Menemukan manfaat

pada setiap pekcijaan yang dilakukan.

E. Metode Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Metode dokumantasi yaitu pencarian data mengenai variabel

berupa catatan, transkrip, buku dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231).

Sukmadinata (2008: 221) menambahkan, Studi dokumenter merupakan

suatu analisis pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis

dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.

Metode ini digunakan untuk mencari data tentang profil STAIN

SUiiUigU KillKiilStiyg J’UUtt rrogfalf: Stuui Pendidikan Agan;- IslslM (PAI)

dan data mahasiswa angkatan 2006 yang sudah mengajukan judul skiipsi

yang bersumber dari data akademik STAIN Salatiga.

2. Angket

Sukmadinata (2008: 219) memaparkan, angket (questionnaire)

merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung

(peneliti tidak langsung bertanya secara lisan kepada responden) Metode

ini digunakan untuk mencari data tentang profil dan tingkat kematangan

kepribadian mahasiswa.

F. Instrumen Pengukuran

Instrumen dari metode angket juga disebut angket. Angket berisi

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang haras dijawab/direspon oleh

responden (Sukmadinata, 2008: 219). Dalam penelitian pendidikan sering

(psikologis). Untuk mengungkapkan objek tersebut peneliti biasanya

menggunakan alat ukur yang berskala (Irianto, 2004: 20). Mengacu pada

pendapat Irianto tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk

instrumen angket berskala yaitu skala kematangan kepribadian.

Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur,

karena diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Dalam skala tidak

ada jawaban salah benar, tetapi jawaban terietak dalam satu rentang (skala).

Titik pada rentang yang dipilih menunjukkan posisi responden. Penelitian ini

menggunakan t W l W*.M* ofon

pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif atau skala garis.

Skala deskriptif (descriptive rating scale) berupa pertanyaan atau pernyataan

yang jawabannya berbentuk skala persetujuan atau penolakan terhadap

pertanyaan yang diajukan (Sukmadinata. 2008: 225-230).

Skala Likert diambil dari nama pengembangnya yaitu Rensis Likert.

Model Likert menggunakan skala deskriptif (SS, S, R, TS, STS). Dasar dari

skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu yang dinyatakan

dalam pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) terhadap suatu objek.

Dalam pemberian nilai, setuju terhadap pernyataan bermuatan positif diberi

nilai plus, tidak setuju diberi nilai minus ragu-ragu diberi nilai 0. Untuk

memudahkan penilaian, nilai minus dihilangkan dengan menambah masing-

masing nilai dengan angka yang sarna. Adapun rentang skala dalam skala

Likert ini pada dasarnya ganjil dengan rentang 3, karena rentang tersebut

menjadi 5 bahkan 7 atau 9. Rentang yang biasa digunakan Likert adalah 5

(Sukmadinata, 2008: 238-240).

Skala kematangan kepribadian yang terbagi dalam enam subbab.

Adapun jumlah aitem pada masing-masing subbab adalah sebagai berikut: (1)

pemahaman diri sebanyak 22 aitem, (2) hubungan dengan orang lain sebanyak

16 aitem, (3) target masa depan sebanyak 12 aitem, (4) ikhtiar spiritual

sebanyak 6 aitem, (5) ikhtiar non sniritual seh a n v a k 4 aitem dan f61 m ak n a

hidup sebanyak 10 aitem.

Rentang van g digunakan dalam skala ini adalah \ dengar notifikasi

S S (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju) dan STS

(sangat tidak setuju) untuk subbab selain ikhtiar spiritual. Sedangkan untuk

subbab ikhtiar spiritual notifikasinya adalah selalu, sering, kadang-kadang,

jarang dan tidak pernah. Adapun skor yang digunakan berkisar antara 0-4.

Berikut ini contoh aitem yang berupa pernyataan:

Table. 3

Contoh aitem angket

No Pernyataan Jawaban

SS S

L R

TS STS

1 Saya merasa PD (percaya diri) di setiap

kesempatan.

____

Dokumen terkait