• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA

A. Jenis Data

K

ata “data” berasal dari bahasa Latin yang berarti keterangan atau kumpulan keterangan. Data adalah kata dalam bentuk jamak, sedangkan dalam bentuk tunggal adalah datum. Data yang merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif disebut data mentah.

Data merupakan keterangan-keterangan tentang sesuatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Jadi data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau yang dianggap (anggapan). Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil pengamatan atau percobaan dan hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat. Anggapan atau asumsi merupakan suatu perkiraan atau dugaan yang sifatnya masih sementara, sehingga belum tentu benar. Oleh karena itu, anggapan atau asumsi perlu diuji kebenarannya.

Atas dasar sifat dan bentuknya maka data dapat dibedakan atas dua jenis sebagaimana dijelaskan Riduwan (2002), yaitu:

1. Data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka sebagai hasil pengamatan atau pengukuran yang dapat dihitung dan diukur. Misalnya data tentang berat badan, harga barang-barang, yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka. Contohnya: Fatur beratnya 30 kg, Annisa tingginya 120 cm, sepatu itu harganya Rp. 75.000, Salsa dapat menyelesaikan tugas itu dalam waktu 1 jam.

2. Data kualitatif.

Data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik yang berwujud pernyataan atau berupa kata-kata. Misalnya baik-buruk, senang-sedih, harga minyak naik, rumah itu besar, pohon itu rindang, laut itu dalam dan sebagainya.

Menurut waktu pengumpulannya, data dapat dikelompokkan atas dua jenis yaitu:

1. Data berkala (time series).

Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan. Misalnya, data perkembangan harga bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.

2. Data cross section.

Data cross section adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu. Misalnya hasil ujian semester 1, data sensus penduduk tahun 2010.

Menurut sumber pengambilannya, data dapat dikelompokkan atas dua jenis yaitu:

1. Data primer.

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru.

2. Data skunder.

Data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan, dokumen peneliti yang terdahulu. Data skunder disebut juga data tersedia.

Menurut susunannya, data dapat dikelompokkan atas dua jenis sebagai berikut:

1. Data acak atau data tunggal.

Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.

2. Data kelompok.

Data kelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.

Data kelompok dibedakan atas: a) Data kelompok diskrit.

Data kelompok diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung, seperti jumlah penduduk, jumlah siswa laki-laki dan siswa perempuan. b) Data kelompok kontiniu

Data kelompok kontiniu adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur, seperti berat badan, tinggi badan, hasil belajar, motivasi belajar, kecerdasan inteligensi dan sebagainya.

Arikunto dan Jabar (2009:130) memaparkan data mentah yang diperoleh dari lapangan akan bervariasi, tergantung pada alat pengumpul data yang digunakan oleh evaluator sebagai berikut:

1. Data yang diperoleh dengan menggunakan angket/kuesioner maka data yang diperoleh berupa centangan atau tanda check list (

) pada pilihan-pilihan, lingkaran-lingkaran pada angka atau huruf yang disediakan dalam instrumen, atau kalimat-kalimat jawaban yang sifatnya kualitatif. 2. Data yang diperoleh dengan wawancara, wujud data yang diperoleh berbentuk centangan, lingkaran dan kalimat jawaban yang diberikan oleh responden dan dicatat oleh petugas pengumpul data.

3. Data yang diperoleh dengan observasi maka wujud data yang diperoleh berbentukan centangan atau check list, lingkaran, dan kalimat-kalimat catatan petugas pengumpul data.

4. Data yang diperoleh dengan menggunakan dokumentasi berupa angka-angka atau simbol-simbol yang menunjuk peringkat kondisi objek yang ditelaah.

5. Data yang diperoleh dengan tes atau inventori berupa angka-angka yang menunjukkan skor nilai.

Berdasarkan kelima bentuk data sebagaimana dijelaskan di atas, maka Arikunto dan Jabar (2009:130) menggelompokkan jenis data menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu:

1. Nilai jadi, berupa nilai angka yang dibuat dari interpretasi kriteria dan tes.

2. Kode-kode atau simbol-simbol yang bisa berupa tanda centang dan lingkaran atau memberikan tanda silang pada pilihan-pilihan. 3. Informasi dalam bentuk paparan kalimat yang memuat data kuantitatif

dan kualitatif.

Dalam evaluasi program maupun penelitian lainnya, data secara umum dapat dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif (Purwanto dan Suparman, 1999:182). Berikut penjelasannya:

1. Data kualitatif adalah data yang sifatnya tidak numerik. Data ini biasanya dikumpulkan untuk menjaring informasi yang tidak dapat ditangkap secara kuantitatif. Contoh data kualitatif adalah data tentang alasan peserta pelatihan tidak termotivasi untuk aktif mengikuti pelatihan. 2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka (numerik). Contohnya data usia dan data hasil tes peserta pelatihan. Data kuantitatif menurut sifatnya dapat dibedakan atas beberapa jenis data sebagai berikut:

a. Data kontiniu adalah data yang secara teoritis dapat memiliki nilai pada tiap titik kemungkinan pada suatu kontinum. Contoh, nilai tes akhir pelatihan yang menggunakan rentang nilai 0 sampai dengan 100. Data nilai tersebut bersifat kontiniu karena dimungkinkan seseorang peserta akan memperoleh nilai antara 0 sampai 100 tersebut dalam bentuk angka ganjil atau genap, pecahan atau utuh, misalnya 40, 45 maupun 5,5 dan seterusnya.

b. Data jenjang atau rank adalah data yang melukiskan posisi seseorang atau sesuatu objek dibandingkan dengan keseluruhan keadaan. Contoh, data tentang peringkat prestasi hasi tes akhir peserta pelatihan tersusun mulai dari peringkat pertama, peringkat kedua dan seterusnya. c. Data dikotomi adalah data yang hanya mempunyai dua macam

nilai. Data dikotomi dibedakan menjadi dua macam:

1) Benar-benar dikotomi (true dichotomy) yaitu data yang benar-benar dikotomi contohnya data jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, data kelulusan yaitu lulus dan tidak lulus. 2) Dikotomi buatan (artificial) contohnya pelatihan peserta dikelompokkan

d. Data kategori adalah data yang bisa memiliki lebih dari dua kutub yang bukan dikotomi dan juga bukan kontiniu. Contoh data mengenai tingkat partisipasi peserta pelatihan dalam kegiatan diskusi yaitu sangat aktif, aktif, kurang aktif, pasif.