• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA TEORI

B. Reksa Dana Syariah

B.6 Risiko Nilai Tukar

B.7.3 Jenis Inflasi

Inflasi dapat di golongkan dengan beberapa cara. Cara pertama, inflasi dapat di golongkan menurut besarnya. Budiono (1989) mengelompokkan inflasi menjadi empat:

a. Inflasi ringan (inflasi dibawah 10%), b. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30%), c. Inflasi berat (antara 30% sampai 100%), dan d. Hiper inflasi (diatas 100%).

Samuelson dan Nordhaus (2005) mengkategorikan inflasi menjadi tiga : a. Low inflation, atau disebut juga inflasi satu dijit (single digitinflation),

yaitu inflasi di bawah 10%. Inflasi ini masih di anggap normal .Dalam rentang inflasi ini, orang masih percaya pada uang dan mau memegang uang.

47 b. Galloping inflation, atau double – digit bahkan tripled igitinflation, yang

di definisikannya antara 20% sampai 200% per tahun. Inflasi seperti ini terjadi karena pemerintahan yang lemah, perang, revolusi, atau kejadian lain yang menyebabkan barang tidak tersedia sementara uang berlimpah, sehingga orang tidak percaya pada uang.

c. hyperinflation, yaitu inflasi diatas 200% pertahun. Dalam keadaan seperti ini, orang tidak percaya pada uang. Lebih baik membelanjakan uang dan menyimpan dalam bentuk barang dari pada menyimpan uang, karena kebanyakan barang seperti emas, tanah, bangunan memiliki kenaikan harga yang setara (bahkan bisa lebih tinggi dari inflasi). Sebagai Contoh di Indonesia pada tahun 1966 inflasi mencapai 650%.40

Pengelompokan inflasi cara kedua adalah berdasarkan sumber inflasi, yang dapat dikategorikan menjadi dua :

a. Inflasi karena tarikan permintaan (demand pullinflation), yaitu kenaikan harga-harga karena tingginya permintaan, sementara barang tidak tersedia sehingga harga naik.

b. Inflasi dorongan biaya (costpushinflation), yaitu inflasi karena biaya atau harga faktor produksi (seperti upah buruh) meningkat sehingga produsen harus

40

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT RajaGarafindo Persada,2004),h.337.

48 menaikkan harga supaya mendapatkan laba dan produksi bias berlangsung terus.

Pengelompokkan inflasi ketiga berdasarkan asal inflasi, yang dapat di kategorikan menjadi dua :

a. Inflasi bersumber domestik (domestic inflation), yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri.Misalnya, permintaan meningkat untuk barang, maka terjadi

demand pull inflation yang bersumber dari dalam negeri, atau terjadi kenaikkan harga-harga faktor produksi dalam negeri sehingga terjadi cost push inflation

yang bersumber dari dalam negeri.

b. Inflasi bersumber luar negeri (foreig natauim ported inflation) yaitui inflasi yang bersumber dari luar negeri. Misalnya terjadi lonjakan permintaan ekspor secara terus menerus ,maka terjadi demand pull inflation yang bersumber dari luar negeri, atau terjadi kenaikan harga faktor produksi yang diimpor maka terjadi cost push inflation yang bersumber dari luar negeri, atau imported cost push inflation.

Pengelompokan inflasi cara ke empat adalah berdasarkan harapan masyarakat, yang dapat dikategorikan menjadi dua :

a. inflasi harapan (expected inflation), yaitu besar inflasi yang di harapkan atau di perkirakan akan terjadi. misalnya, bila inflasi dari tahun 2001 sampai 2006 konstan sebesar 6%, kemudian berapa perkiraan mengenai besarnya inflasi tahun 2007,maka tentunya perkiraan tersebut adalah sebesar 6%, itulah yang disebut dengan inflasi harapan. Dalam kenyataan, inflasi bergerak naik turun dari waktu

49 ke waktu.

b. inflasi bukan harapan (unexpected inflation), yaitu inflasi yang tidak di perkirakan akan terjadi. Misalnya perkiraan inflasi tahun 2007 sebesar 6%. Kemungkinan besar inflasi tahun 2007 menyimpang dari 6%. Penyimpangan tersebut merupakan unexpected inflation. Inflasi jenis ini bisa memberikan kejutan pada perilaku para pelaku ekonomi dan berdampak pada ekonomi secara mendasar.41 B.7.4 Dampak Inflasi

Inflasi berdampak pada perekonomian. menurut Samuelson dan Nordhaus (2005), inflasi berdampak kebeberapa hal : redistribusi dan distorsi.

Redistribusi pendapatan dan kekayaan. Inflasi dapat mendorong terjadinya redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat, dan inilah yang dinamakan sebagai efek redistribusi dari inflasi (redistribution effect of inflation). Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab redistribusi pendapatan yang terjadi akan menyebabkan pendapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang lainnya jatuh.42 Salah satunya adalah redistribusi dari kreditur ke debitur. Bayangkan jika anda memiliki uang sebanyak Rp20juta anda sebagai kreditur

41

Bramantyo Djohanputro,Prinsip-prinsip EkonomiMakro,(Jakarta:PenerbitPPM, 2006),h.150-153

42

MuanaNanga,Makroekonomi:Teori,masalah,dankebijakan,(Jakarta:PTRajaGrafindo Persada,2001),h. 252.

50 meminjamkan uang tersebut kerekan anda selama setahun dengan bunga 10%. Si peminjam menginvestasikan uang tersebut untuk membeli sebidang tanah. Pada saat meminjamkan, anda merasa senang karena expected inflation dalam setahun hanya 6%. Kalau ini terjadi ,kekayaan anda meningkat secara riil sekitar 4% (mendekati sama dengan 10%-6%). Namun, ternyata inflasi yang terjadi mencapai 18% anda secara riil menjadi lebih miskin sebesar kurang lebih 8 % (10%-18%). Namun,bagi debitur kekayaannya meningkat paling tidak sama dengan laju inflasi.

a. Distorsi harga menurut Samuelson dan Nordhaus (2005), pada inflasi rendah membuat pembeli dan penjual menyadari inflasi tersebut dan bisa membedakan perbedaan inflasi antar barang yang saling subtitusi (misalnya daging dengan telor) jadi, bila inflasi daging lebih tinggi, orang beralih ketelur. Namun,pada inflasi tinggi, orang tidak memahami perbedaan laju inflasi karena harga semua barang naik tinggi.

b. Distorsi penggunaan uang. Setiap orang mengubah cara menggunakan uang. Karena inflasi menurunkan nilai riil uang, orang cenderung meminimalisasi jumlah uang yang dipegang.

c. Distorsi pajak. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi beban pajak secara riil. d. Budiono (1989) menyebutkan, inflasi juga terjadi karena masyarakat ingin

51 menyebabkan masyarakat menggunakan kartu kredit untuk melakukan belanja. Penggunaan kartu kredit untuk konsumsi merupakan upaya belanja dengan menggunakan kekayaan yang diharapkan akan di terima di masa datang. Hal ini menyebabkan bertambahnya uang beredar, melebihi pendapatan yang

bersangkutan, yang mendorong terjadinya inflasi.43 B.8 Manajer Investasi

Dalam pasal 1 UU pasar modal dijelaskan bahwa manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan undang- undang yang berlaku.

Dengan kata lain Manajer Investasi merupakan badan hukum berbentuk PT yang kegiatannya mengelola dana nasabah perorangan maupun investasi kolektif untuk sekelompok nasabah yang dikenal dengan reksa dana, baik yang berbentuk perseroan maupun kontrak investasi kolektif. Bedanya jika reksadana perseroan, kontrak pengelolaan dibuat antara direksi dengan manajer investasi. Sedangkan pada reksadana KIK, kontrak dibuat oleh manajer investasi dengan bank kustodian.

43

52 Atas dasar kontrak tersebutlah Manajer Investasi melaksanakan tugas dan wewenangnya.

Menurut Eko P. Pratomo, Manajer investasi dalam melakukan investasi akan melakukan antara lain: (1) melakukan analisis makro dan mikro; (2) melakukan alokasi aset (distribusi penempatan pada efek pasar uang, efek utang, atau efek saham); (3) menentukan alokasi sektor (distribusi jenis industri yang dipilih); (4) menentukan pilihan emiten/pihak tempat berinvestasi; (5) melaksanakan transaksi melalui bank atau pialang; (6) memonitor kinerja dan melakukan penyesuaian portofolio.44

Adapun persyaratan modal yang diwajibkan bagi perusahaan nasional adalah modal disetor sekurang- kurangnya Rp. 500 juta, sedangkan bagi perusahaan patungan pihak asing, modal disetor minimal Rp. 1 milyar.

Adapun modal kerja bersih yang disesuaikan, bagi kedua perusahaan itu sama yaitu sekurang- kurangnya Rp. 200 Juta. Tentunya, perusahaan manajer investasi itu harus mendapat izin dari ketua Bapepam. Selanjutnya, dia bisa menunjuk wakilnya sebagai penasihat investasi yang memang mempunyai keahlian dalam bidang pengelolaan dana.45

44

Eko P. Pratomo, Berwisata ke Dunia Reksa Dana, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007), h. 41

45

53 B.9 Bank Kustodian

Bank kustodian mempunyai peranan penting dalam menunjang keberhasilan reksadana. Karena dalam aktivitas reksadana, bank kustodian akan bertindak sebagai temapat penitipan harga reksadana.46

Kustodian tidak terlibat di dalam operasi sehari- hari yang berhubungan dengan keputusan investasi.Untuk menghindari terjadinya kolusi, maka kustodian tidak boleh berafiliasi dengan manajer investasi.Kustodian umumnya adalah bank yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam sebagai kustodian.Kustodian di Indonesia dipercaya oleh Bapepam untuk menghitung NAB setiap hari, jadi tidak dilakukan oleh suatu institusi yang disebut trustee.47

Bank kustodian merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan penyelesaikan transaksi reksadana, melakukan penyimpanan, penjagaan, dan pengadministrasian kekayaan reksadana.48

Bank kustodian berfungsi memberikan jasa penitipan efek dan harta benda lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain.49 Intinya, bank kustodian hanya mengeksekusi perintah yang diberikan oleh Manajer Investasi sesuai kontrak.

46

Iskandar Z. Alwi, Pasar Modal Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Yayasan Pancur Siwah, 2003), h. 154

47

Ahmad Radoni, Investasi Syariah, h. 88

48

Muhamad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer , h. 205

49

54 Kekayaan reksadana adalah uang kas dan efek, yang terdiri dari saham (termasuk waran dan right), obligasi, surat berharga komersial, sertifikat deposito, dan tanda bukti utang.

Dalam UU pasar modal disebutkan bahwa kekayaan reksadana wajib disimpan pada bank kustodian sehingga pihak manajer investasi tidak memegang langsung kekayaan tersebut. Selain itu bank kustodian juga dilarang terafiliasi dengan manajer investasi dengan tujuan menghindari adanya benturan kepentingan dalam pengelolaan kekayaan reksadana.50 Bank kustodian memiliki tanggung jawab, antara lain:

a. Melakukan pembukuan, pemisahan kekayaan, catatan terpisah untuk setiap pemegang unit penyertaan, melakukan pencatatan untuk setiap transaksi, dan melakukan pelaporan.

b. Menghitung Nilai Aktiva Bersih setiap hari. c. Melakukan penyeleksian transaksi.

d. Melakukan pembebanan biaya- biaya.

e. Kewajiban melakukan ganti rugi bila terjadi kelalaian.51

50

Bapepam, Apa dan Bagaimana yang Harus Anda Pahami Seputar Reksadana, h. 18

51

DR. H. Abdul Manan, Aspek Hukum Dalam Penyelanggaran Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, h. 53

55 B.10 Nilai Aktiva Bersih

Nilai Aktiva Bersih adalah total nilai investasi dan kas yang dipegang (uninvested) dikurangi dengan biaya-biaya hutang dari kegiatan operasional yang harus dibayarkan, sedangkan NAB per unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio Reksa Dana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tertentu.

Untuk menilai kinerja atau prestasi investasi pengelolaan portofolio Reksadana yang dikelola oleh manajer investasi biasanya dapat digunakan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Nilai Aktiva Bersih diperoleh dengan membagi total nilai investasi Reksa Dana dengan total saham (untuk Reksa Dana tertutup) atau dengan unit penyertaan (untuk reksa dana terbuka). NAB Reksa Dana per saham/unit penyertaan dihitung setiap hari dan nilainya diumumkan kepada publik. NAB Reksa Dana Terbuka dihitung setiap hari, sementara NAB Reksa Dana Tertutup dihitung sekali seminggu.52

NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan harga pembelian dan penjualan, terutama untuk reksadana yang open- end. Umumnya, harga jual dan harga beli reksa dana open-end, sama pada satu hari. Tetapi untuk closed- end, NAB merupakan

52

56 indikasi harga, karena harganya tergantung dari permintaan dan penawaran di bursa efek.

Jika MI menempuh strategi yang tepat, maka NAB reksadana tersebut akan meningkat. Namun, bila strategi yang diterapkan kurang tepat, maka NAB reksadana yang dikelolanya akan menurun.

Perhitungan NAB merupakan salah satu tugas dari bank kustodian yang tertuang dalam kontrak yang dibuat di hadapan notaris. Dalam melakukan perhitungan, bank kustodian harus mengetahui harga pasar dari instrumen investasi dari reksadana yang bersangkutan.

Di samping itu, biaya- biaya yang dibebankan kepada reksa dana yaitu biaya pengelolaan investasi yang akan diterima oleh manajer investasi, biaya bank kustodian, biaya akuntan publik dan biaya lainnya selalu dikurangkan setiap hari dari reksa dana, sehingga NAB yang dipublikasikan bank kustodian merupakan nilai investasi yang dimiliki investor. Reksadana akan membayarkan biaya- biaya tersebut pada akhir bulan.

NAB dihitung sebagai berikut: NABt = NAKt – TKWt

57 NABt = Nilai Aktiva Bersih pada Periode t

NAKt = Nilai Aktiva Periode t

TKWt = Total Kewajiban Reksadana pada Periode t

NAB per Unit yang sehari- hari dipublikasikan di surat kabar, dan ini yang sangat ditunggu- tunggu oleh investor. Adapun perhitungan NAB per unit penyertaan sebagai berikut:

NABUPt = NABt / NUPt

Di mana :

NABUPt = NAB per unit penyertaan pada periode t NABt = NAB pada periode t

NUPt = Jumlah unit penyertaan pada periode t53

53

Bapepam, Capital Market Society of Indonesia, Majalah Uang dan Efek, Mengapa Harus Reksadana?, (Jakarta Glory Offset Press, 1997), h. 161- 162.

58 BAB III

Dokumen terkait