• Tidak ada hasil yang ditemukan

serta penjelasan sejauh mana risiko nilai tukar dan inflasi akan mempengaruhi NAB pada reksa dana Syariah.

E. Kerangka Teori 1. Pengertian Risiko

Pengertian risiko yang paling mendasar ialah ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya. Selain itu pengertian lain dari risiko adalah ketidakpastian yang bisa dikuantitaskan yang dapat menyebabkan kerugian dan kehilangan.

2. Klasifikasi Risiko

Risiko perusahaan dapat dikategorikan ke dalam empat jenis risiko yaitu: 1) Risiko keuangan yaitu fluktuasi target keuangan atau ukuran moneter

perusahaan karena gejolak berbagai variabel makro. Risiko keuangan terdiri dari tiga jenis risiko:

a. Risiko Likuiditas b. Risiko Kredit c. Risiko Permodalan

d. Risiko Pasar, dalam risiko ini, terdapat empat jenis risiko, yaitu: i. Risiko Tingkat Bunga

ii. Risiko Nilai Tukar iii. Risiko Komoditas iv. Risiko Ekuitas 2) Risiko Strategis terdiri dari:

14 b. Risiko Leverage Operasi

c. Risiko Transaksi

3) Risiko Eksternalitas, terdiri dari: a. Risiko Lingkungan

b. Risiko Reputasi c. Risiko Hukum

4) Risiko operasional yaitu potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem, SDM, tekhnologi atau faktor lain. Dalam risiko ini terdapat beberapa jenis risiko lainnya yaitu: a) Risiko SDM b) Risiko Produktivitas c) Risiko Tekhnologi d) Risiko Inovasi e) Risiko Sistem f) Risiko Proses

Risiko adalah ketidakpastian yang bisa dikuantitaskan yang dapat menyebabkan kerugian atau kehilangan.12 Jadi pada dasarnya risiko merupakan ketidakpastian akibat dari keputusan dan kondisi saat ini. Ada risiko yang secara langsung terkait dengan kinerja perusahaan bila risiko tersebut menjadi kenyataan.

12

15 3. Inflasi

Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum. Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara terus-menerus. Akibat dari deflasia dalah daya beli masyarakat bertambah besar sehingga pada tahap awalnya barang-barang menjadi langka. Akan tetapi, pada tahap berikutnya jumlah barang makin banyak karena makin berkurangnya daya beli masyarakat karena secara riil tingkat pendapatan juga menurun. Jadi, apabila inflasi yang terjadi pada tahun yang bersangkutan naik sebesar 5%, sedangkan pendapatan tetap, itu berarti bahwa secara riil tingkat pendapatan juga mengalami penurunan sebesar 5% yang relative akan menurunkan daya beli masyarakat sebesar 5% juga.

4. Reksa Dana Syariah

Reksadana syariah (Islamic Investment Funds) merupakan lembaga intermediaris yang membantu surplus unit melakukan penempatan dan untuk diinvestasikan. Salah satu tujuan dari reksa dana syariah adalah memenuhi kebutuhan kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan investasi dari sumber dana dan cara yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara religius, serta sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.

Dengan demikian, reksadana syariah adalah suatu wadah yang digunakan oleh masyarakat untuk berinvestasi secara kolektif dimana pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam.

Perkembangan reksadana syariah di Indonesia sepertinya sejalan dengan pertumbuhan islamic fund secara global. Pertama kali dimulai pada

16 tahun 1995 oleh National Commercial Bank Saudi Arabia yang meluncurkan Global Trade Equity. Di Indonesia, reksadana syariah baru ada 10 reksadana syariah, yaitu: Dana Reksa Syariah Berimbang, Dana PNM Syariah, Rifan Syariah, dan Batasa Syariah.

Adapun landasan Hukum Islamic Fund adalah:

QS Al-Maidah :1: “ Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu.”

QS. Al-Baqarah : 279 : “ ... tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari

Tuhanmu...”

QS An-Nisa : 4 : “ Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku diantara suka sama suka di antara kamu...”

Beberapa jenis reksadana yang berdasarkan portofolio dapat dijelaskan sebagai berikut:

Reksa dana pasar uang (Money Market Fund).

Reksadana ini hanya melakukan investasi pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Tujuan reksadana ini adalah menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

Reksa dana pendapatan tetap (Fixed Income Fund)

Reksadana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Reksadana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari reksadana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

17 Reksadana saham (Equity fund)

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham maka risikonya lebih tinggi dan dua jenis reksadana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.

Reksa dana campuran (Discretionary fund).

Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang.

5. Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Aktiva atau kekayaan reksadana terdiri atas bermacam-macam jenis, seperti kas, deposito, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), SBI (Sertifikat Bank Indonesia), surat berharga komersial, obligasi, saham, right dan efek lainnya. Sedangkan disisi kewajiban dapat berupa fee manajer investasi yang belum dibayar, fee bank kustodian yang belum dibayar, pajak-pajak yang belum dibayar, fee broker yang belum dibayar dan pembelian efek-efek yang belum dilunasi.

Nilai aktiva bersih (NAB) adalah besarnya jumlah aktiva tadi dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada. Sedangkan NAB perunit penyertaan adalah jumlah nilai aktiva bersih dibagi nilai unit ienyertaan yang beredar (outstanding). Di dalam jumlah NAB terdapat komponen-komponen

18 saham, obligasi dan surat berharga pasar uang yang harganya bisa naik atau turun tergantung kekuatan permintaan dan penawaran di pasar atau di bursa.

Kalau harga pasar unsur-unsur itu mengalami kenaikan, maka NAB akan mengalami kenaikan. Sedangkan bila unsur-unsut itu mengalami penurunan harga di pasar, maka NAB itu pun turun. Selain itu, terdapat pula unsur-unsur penerimaan dividen atau bunga yang berasal dari efek-efek dalam portofolioyang dapat pula meningkatkan NAB.

Nilai Aktiva Bersih perusahaan investasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus: MVAt - LIABt NAVt = NSOt Dimana : NAV

t = Net Asset Value periode t MVA

t = Market Value of Asset periode t LIAB

t = Liabilities periode t NSO

t = Net Share Outstanding periode t

6. Hipotesis

Dalam buku Metode Penelitian Administrasi, Dr.Sugiyono mendefinisikan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Sedangkan, Nasution dalam bukunya Metode Research (Penelitian Ilmiah) mendefinisikan hipotesis sebagai pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha

19 untuk memahaminya.13

Ada dua macam hipotesis yang dibuat dalam suatu percobaan penelitian, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternative. Hipotesis nol adalah hipotesis yang akan diterima kecuali bahwa data yang kita kumpulkan salah. Hipotesis alternative akan di terima hanya jika data yang kita kumpulkan mendukungnya.14

Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini :

1) Ho:b=0; Variabel nilai tukar dan inflasi tidak berpengaruh secara simultan terhadap total NAB Reksa Dana Syariah.

Ha:b≠0; Variabel nilai tukar dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap total NAB Reksa Dana Syariah.

2) Ho:b=0; Variabel nilai tukar dan inflasi tidak berpengaruh secara parsial

terhadap total NAB Reksa Dana Syariah.

Ha:b≠ 0; Variabel nilai tukar dan inflasi berpengaruh secara parsial terhadap total NAB Reksa Dana Syariah.

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5% atau

α=0.05.

13

Nasution, Metode Research(PenelitianIlmiah),(Jakarta:Bumi Aksara,2006),h.39.

14

EtyRochaety,Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS (Jakarta:MitraWacana Media,2007),h.104.

20 F. Kerangka Pemikiran Penelitian

Gambar 1.1 Model Penelitian Analisis Pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap NAB Reksadana PT. Danareksa Investment Management.

Inflasi (2007-2012)

Nilai Tukar (2007-2012 Uji Statistik

Regresi Linier Sederhana Uji t

Uji Asumsi Klasik (Normalitas) Anaisa Hasil Regresi

Uji Hipotesa

Terdapat pengaruh +/- terhadap NAB Reksadana PT. Danareksa

Investment Management

Tidak terdapat pengaruh +/- terhadap NAB Reksadana PT. Danareksa Investment Management Terdapat pengaruh terhadap NAB

Reksadana PT. Danareksa Investment Management

21 G. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diterbitkan oleh fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012. dengan pengecualian, kutipan al-Qur’an dan

Hadis ditulis satu spasi. Referensi al-Qur’an pada urutan pertama dalam daftar pustaka.

Dokumen terkait