• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERADAP NILAI AKTIVA BERSIH PADA REKSADANA

B.4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau R square menunjukkan besarnya pengaruh yang nyata antara variabel independent yaitu inflasi (X1) dan nilai tukar (X2) terhadap variabel dependentnya yaitu pertumbuhan total NAB reksa

94 dana (Y). Nilai R Square yang terdapat pada tabel 4.09 di atas adalah sebesar 0.053 atau 5,3%. Hal ini menyatakan bahwa variabel independent yaitu inflasi (X1) dan nilai tukar (X2) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependent pertumbuhan total NAB reksa dana (Y) sebesar 5,3%. Sisanya sebesar 5,3% (100% - 5,3% = 94,7%) dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan dalam perhitungan analisis ini.

Pengaruh dari inflasi terhadap kinerja reksa dana Manaement Investment (walaupun tidak dalam taraf signifikan) dapat terlihat ketika terjadi kenaikan harga barang pada saat inflasi, kenaikan harga tersebut tidak hanya terjadi pada barang-barang konsumsi tetapi juga pada barang- barang produksi, oleh karena itu biaya produksi akan meningkat yang berakibat pada semakin kecilnya deviden (laba) yang diberikan kepada para pemegang saham. Semakin kecilnya deviden manyebabkan menurunnya nilai NAB, hal ini menjadikan kurang berminatnya investor untuk berinvestasi (divestasi), sehingga mengurangi pula total dana kelolaan (total NAB) dari reksa dana . Dalam menghadapi kondisi krisis, PT Danareksa Investment Management mampunyai strategi tersendiri. Manajemen Danareksa menggelar empat strategi, yaitu: (1) menggenjot aktivitas pengelolaan uang tunai untuk menjamin kelancaran cashflow, (2) menguatkan usaha manajemen resiko, salah satunya dengan mengalihkan

95 portofolio di pasar modal ke pasar uang yang lebih bergairah, berharap dapat menutup kelesuan di pasar modal dengan pendapatan yang sedang melonjak di pasar uang. (3) mengurangi investasi portofolio untuk menekan dampak turunnya nilai aset dan (4) meningkatkan manajemen operasional untuk efisiensi dan

pengurangan biaya.73

73

Wahzary Wardaya, dkk., Creating Value 32 Tahun Danareksa, (Jakarta: PT Danareksa (Persero), 2008), h.102.

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Inflasi dan nilai tukar secara simultan mempunyai pengaruh terhadap total NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksa dana pada investment management setelah dilakukan uji F dengan nilai signifikan 0,211. Nilai Fhitung < Ftabel

(1,600<3,15) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Dari pengujian secara parsial dengan uji t, maka diketahui variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan total NAB reksa dana pada Dana reksa Investment Management adalah variabel inflasi yaitu t hitung < t tabel (1,162<1,66691) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan variabel nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap total NAB reksa dana pada dana reksa Investment. Nilai t hitung < t tabel (-1,442<1.66691) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3. Setelah melakukan analisis pada penelitian ini, diperoleh hasil bahwa variabel independent yaitu inflasi (X1) dan nilai tukar (X2) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependent pertumbuhan total

97 NAB reksa dana (Y) sebesar 5,3%. Sisanya sebesar 5,3% (100% - 5,3% = 94,7%) dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan dalam perhitungan analisis ini. Pengaruh dari inflasi terhadap kinerja reksa dana Manaement Investment (walaupun tidak dalam taraf signifikan) dapat terlihat ketika terjadi kenaikan harga barang pada saat inflasi, kenaikan harga tersebut tidak hanya terjadi pada barang-barang konsumsi tetapi juga pada barang- barang produksi, oleh karena itu biaya produksi akan meningkat yang berakibat pada semakin kecilnya deviden (laba) yang diberikan kepada para pemegang saham. Semakin kecilnya deviden manyebabkan menurunnya nilai NAB, hal ini menjadikan kurang berminatnya investor untuk berinvestasi (divestasi), sehingga mengurangi pula total dana kelolaan (total NAB) dari reksa dana . Dalam menghadapi kondisi krisis, PT Danareksa Investment Management mampunyai strategi tersendiri. Manajemen Danareksa menggelar empat strategi, yaitu: (1) menggenjot aktivitas pengelolaan uang tunai untuk menjamin kelancaran cashflow, (2) menguatkan usaha manajemen resiko, salah satunya dengan mengalihkan portofolio di pasar modal ke pasar uang yang lebih bergairah, berharap dapat menutup kelesuan di pasar modal dengan pendapatan yang sedang melonjak di pasar uang. (3) mengurangi investasi portofolio untuk menekan dampak turunnya nilai aset dan (4) meningkatkan manajemen operasional untuk

98 efisiensi dan

pengurangan biaya.74 B. Saran

Sebagai peneliti penulis menyadari, bahwa dalam melakukan penelitian harus dilakukan penyempurnaan secara terus-menerus, maka penulis menyarankan:

1. Kepada manajer investasi, khususnya manajer investasi PT Danareksa Investment Management, sebaiknya terus memperhatikan variabel inflasi dan nilai tukar dalam mengelola portofolio investasi, walaupun berdasarkan hasil penelitian variabel inflasi dan nilai tukar tidak secara signifikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan NIlai Aktiva Bersih (NAB) pada reksa dana.

2. Kepada PT Danareksa Investment Management lebih mengoptimalkan strategi yang dimiliki, diantaranya, (1) menggenjot aktivitas pengelolaan uang tunai untuk menjamin kelancaran cashflow, (2) menguatkan usaha manajemen resiko, salah satunya dengan mengalihkan portofolio di pasar

74

Wahzary Wardaya, dkk., Creating Value 32 Tahun Danareksa, (Jakarta: PT Danareksa (Persero), 2008), h.102.

99 modal ke pasar uang yang lebih bergairah, berharap dapat menutup kelesuan di pasar modal dengan pendapatan yang sedang melonjak di pasar uang. (3) mengurangi investasi portofolio untuk menekan dampak turunnya nilai aset dan (4) meningkatkan manajemen operasional untuk efisiensi dan pengurangan biaya.

3. Kepada Peneliti selanjutnya, perlu diadakan penambahan atau penggantian variabel independen dengan variabel-variabel lain yang mempengaruhi Nilai Aktiva bersih reksa dana syariah seperti Gross

Domestic Product (GDP), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), dan

Jumlah unit pernyertaan reksa dana.serta menambah periode penelitian sehingga jumlah sampel yang ditelitipun akan bertambah, guna memperoleh hasil penelitian yang lebih signifikan.

100 DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. Dasar- dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2004

Alwi, Iskandar Z. Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah. 2003 Arifin, Johar dan M Fakhrudin. Kamus Istilah Pasar Modal. Jakarta: Elex Media

Komputindo. 1999

Badan Pengawas Pasar Modal. Apa dan Bagaimana yang Harus Anda Pahami Seputar Reksa Dana. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal. 1997

Bank Indonesia. Panduan Investasi Perbankan Indonesia.Jakarta: Bank Indonesia. 2007 Bapepam. Capital Market Society of Indonesia. Majalah Uang dan Efek, Mengapa Harus

Reksadana?. Jakarta Glory Offset Press. 1997

Bapepam dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan RI. Konsep Umum Pasar Modal Syariah. Jakarta: Bapepam dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan RI. 2008

Cahyono, Jaka E. Cara Jitu Meraih Untung dari Reksadana. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo. 2003

Chapra, Umer. Islam dan Tantangan Ekonomi. Penerjemah Ikhwan Abidin. Jakarta: Gema Insani Press. 2000

Dantes, Raymond. “Reksadana Syariah Antara Teori dan Praktek”. artikel diakses pada 7 Oktober 2009 dari konsultasiekonomiislam.blogspot.com

Darmadji, Tjipto dan MF, Hendy. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. 2001

101 Djazuli dan Yadi, Janwar,. Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengenalan).

Jakarta: Rajawali Pers. 2002

Endri. “Prospek Investasi Reksadana Saham Syariah”. Artikel diakses pada 4 Oktober

2009 dari http://www.tazkiaonline.com.mht.

Fadlul. “saham berbasis syariah vs saham non syariah “. Artikel diakses pada 28 September 2009 dari http://fadlul.blog.friendster.com/2006/09/

Fardiansyah, Tedy. Kiat dan Strategi Menjadi Investor Piawai: Kiat-kiat Investasi pada Deposito, Saham, Obligasi, Valas, Emas, eksadana, dan Derivatif. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2002

Firdaus NH, Muhammad. Dkk. Sistem Kerja Pasar Modal. Jakarta: Renaisan Anggota IKAPI. 2005

Firdaus NN, Muhammad. Dkk. Investasi Halal di Reksadana Syariah Jakarta: Renaisan. 2005

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Balai Penerbit Universitas Diponegoro. 2005

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN. 2009 Hosen, M. Nadratuzzaman. Materi Da‟wah Ekonomi Syariah. Jakarta: PKES. 2008 Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Current Issues Lembaga Keuangan Syariah.

Jakarta: Kencana. 2009

102 Iggi, Achien H. Investasi Syariah di Pasar Modal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama. 2003

Indonesia Stock Exchange. Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Indonesia Stock Exchange. 2008

Mahmud, Hasan Zein. Investasi dalam Perspektif Islam.Catatan Kuliah yang diterbitkan oleh Panitia Kuliah Informal Ekonomi Islam, Bailirung UI, Depok. 4 November

2000

Manaf, Syamsudin. Terjemahan Fiqih Sunnah (Jilid 13). Bandung: Pustaka Al Maarif. 1995

Manan, Abdul. Aspek Hukum Dalam Penyelanggaran Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia. Jakarta: Kencana. 2009

Manurung, Adler Haymans. Lima Bintang Untuk Agen Penjual Reksadana. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002

Mauludi, Ali. Statistika I. Jakarta: PT. Prima Heza Lestari. 2006

Mochammad, Nadjib. Investasi Syariah (Implementasi Konsep Pada Kenyataan Empirik). Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2008

Muhammad. Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Salemba Empat. 2002

Muhammad. Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UII Press. 2000 Muhammad. Pengantar Akuntansi Syari‟ah. Jakarta: Grand Wijaya Center. 2002

103 Muhammad Firdaus. Dkk, Investasi Halal di Bank Syariah (Jakarta:Renaisan ,2005) ,h.13 Nasution, Mustafa Edwin. Dkk. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada

Media Group. 2003

Ngapon. Pasar Modal Syariah (Bagian 1). Artikel diakses pada 12 Oktober 2009 dari asuransi-syariah.blogspot.com

Nugraha, Ubaidillah. Catatan Keuangan dan Pasar Modal. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2008

Nur, Indriantoro dan Bambang, Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. 2002

Pasar Modal Syariah. Artikel diakses pada 7 Oktober 2009 dari www.idx.co.id

Pratomo, Eko P. Berwisata ke Dunia Reksa Dana. Jakarta: PT. Gramedia. 2007

Rochaety, Ety. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2007

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009 Saltian, Yoga. “Analisis Perbandingan Resiko Dan Tingkat Pengembalian Reksadana

Syariah Dan Reksadana Konvensional,” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas

Islam Indonesia Yogyakarta. 2006

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2000

104 Sentanoe. Analisa dan Manajemen Investasi.Jakarta: Widya Perss. 1995

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syari‟ah Deskripsi dan Ilustrasi. Jakarta: Ekonisia. 2004

Kurniawan. Volatilitas Saham Syariah (Analisis Atas Jakarta Islamic Index). Jakarta:

Karim Review. 2008

Tjiptono, Darmaji dan Hendy M Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab.Jakarta: Salemba empat. 2001.

Wahzary, Wardaya, dkk., Creating Value 32 Tahun Danareksa, (Jakarta: PT Danareksa (Persero), 2008)

Widjaja, Gunawan, dkk, Reksadana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006)

105

LAMPIRAN

Lampiran Hasil SPPS Perhitungan Regresi Linear Berganda

Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Y 1700994657222 09,9400 2318001895038 70,12000 60 X1 6,4107 2,56734 60 X2 9426,8167 796,48377 60 Correlations Y X1 X2 Pearson Correlation Y 1,000 ,136 -,175 X1 ,136 1,000 ,074 X2 -,175 ,074 1,000 Sig. (1-tailed) Y . ,149 ,090 X1 ,149 . ,287 X2 ,090 ,287 . N Y 60 60 60 X1 60 60 60 X2 60 60 60 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,231a ,053 ,020 229477178429992, 22000 ,053 1,600 2 57 ,211 ,321 e. Predictors: (Constant), X2, X1 f. Dependent Variable: Y

106

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 168541144436917920 000000000000,000 2 8427057221845896 0000000000000,000 1,600 ,211 b Residual 300160719895085800 0000000000000,000 57 5265977542019049 0000000000000,000 Total 317014834338777600 0000000000000,000 59 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Zero-order

Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 594631231 936893,000 35814129003 4735,940 1,660 ,102 X1 135585841 95845,520 11668644595 506,090 ,150 1,162 ,250 ,136 ,152 ,150 ,995 1,005 X2 -542549354 73,041 37612054265 ,116 -,186 -1,442 ,155 -,175 -,188 -,186 ,995 1,005 c. Dependent Variable: Y

Dokumen terkait